Ini Mengisahkan Seorang Mahasiswi Yang pergi ke kampung Mendiang Kakek nya.
Bernama Yuni umur Nya baru 18 tahun dia baru Saja Lulus Dan melanjutkan usaha Kakek nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Intanpsarmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
"Tunggu Nona kami ikut bantu, agar cepat selesai" ucap pengawal mereka pun pergi bersama
Semua sudah berkumpul di kediaman kepala desa dan Mereka juga juga mendengar kan Ucapan Vi Xing Lee yang sedang membagi Beberapa tim
Tim satu untuk membuat jalan air dari sungai ke Kolam yang akan digali tim dua dan tim tiga akan membersihkan kebun Desa juga pekarangan dan Belakang kediaman warga desa juga
Tim Para Perempuan tua atau Muda Dibagi Tiga
Tim Satu buat Makan siang Dibantu Kedua Ibu Vi Xing Lee dan Tim Sua buat beberapa cemilan untuk di makan para pekerja dan Tim tiga membuat Minuman juga mengantarkan makanan juga minuman nanti nya
Dan semua nya pun bubar dan melakukan aktivitas mereka yang sudah di bagi oleh Vi Xing Lee
Semua warga senang saat melihat aliran air dari sungai menjalar kediaman mereka dan banyak para anak juga membantu membuat kolam kecil
"Ya dewa, kami tak tahu lagi harus ngucapin apa pada rombongan Putri ketiga" ucap Seorang wanita
Mereka semua tahu bahwa ibu pertama dari Vi Xing Lee itu adalah Putri ketiga dari ke kaisaran mereka
"Iya kalau bener, Putri ketiga mempunyai anak-anak yang berbakti dan mau bergotong royong membantu kita" ucap warga lain
Satu persatu pekerjaan mereka pun mulai selesai dan selama mengerjakan tugas mereka juga mendapatkan bahan makanan dari Vi Xing Lee dan Vi Xing Lee pun meneteskan air kehidupan kesetiap sumur milik warga
tak terasa satu minggu Vi Xing Lee dan keluarga sudah berada di desa tersebut rencana nyA Vi Xing Lee akan melanjutkan perjalanannya setelah tanaman para warga tumbuh subur
Hari terus berganti dan setiap rumah memiliki kebun sayur buah dan jagung sedangkan di lahan Desa di tanami Padi dan gandum Vi Xing Lee pun memberikan beberapa bibit sayur yang tak ada di dunia dinasti ini. dan sekarang para warga tersenyum melihat halaman rumah mereka tumbuh sayur dan buah
...----------------...
"Uh... aku tak menyangka hasilnya akan tubuh subur seperti ini dan lihat buah itu sangat besar-besar. pasti harga nya mahal bila kita jual" ucap seorang pria
"Tidak... kita menanam ini itu untuk kita konsumsi bukan untuk kita jual" jawab kepala desa
"Apa kalian ingin warga lain melihat kalau Desa kita makmur dan banyak dari mereka yang akan tinggal di sini. Jadi kau ingin Desa kita banyak penduduk baru? Tapi saat kita sedang kesulitan dan kelaparan mereka menjauhi kita" ucap kesal kepala desa
Semua orang yang mendengar ucapan kepala desa pun membenarkan apa yang kepala desa ucapkan itu
Dulu mereka dikucilkan dan mereka juga dihina dicaci oleh warga desa lain Bahkan mereka meminta tolong untuk memberikan mereka pekerjaan untuk segengam ampas makanan ternak saja warga lain menolak dan tidak ada yang mau membantu mereka sedikitpun
"Benar apa yang diucapkan kepala desa, bahkan kita meminta segengam ampas makanan ternak mereka saja, tidak mau memberikannya kepada kita... apa kau tak ingat Bahkan anak-anak kita banyak yang mati karena kelaparan?" ucap Warga lain nya
Lelaki itu pun menundukan kepala nya mendengar ucapan semuanya dia ingat Putri satu-satunya harus pergi selamanya karna kelaparan dia bahkan pernah mengemis pada keluarga kandung nya sendiri tapi apa yang dia dapatkan Hinaan cacian dari keluarga nya karna dia sudah cacat Datian nyA di hancurkan oleh Musuh ayah nya yang seorang Saudagar ke kaisaran
"Anda benar tuan, kita tau keluarga besar kita saja mengucilkan kita" ucap lirih lelaki yang tadi nya berkobar untuk berjualan
Vi Xing Lee yang mendengar ucapan mereka pun tertunduk miris dengan kelakuan para keluarga mereka
"Saya mempunyai solusi Kalau kalian tidak ingin menjualnya ataupun membagikannya kepada keluarga ataupun menjualnya" ucap Vi Xing Lee
Semua pun menatap Vi Xing Lee mereka senang penyelamat desa mereka memiliki Solusi terbaik untuk mereka
"Apa nona? apa solusi yang baik untuk kami" ucap Istri kepala desa
"Buat kimchi untuk sayur dan kalian bisa menyimpan di cincin ruang, aku akan membagikan nya pada kalian satu kepala keluarga satu cincin ruang, tapi aku minta pada kalian jangan ada yang iri atau deki dengan apa yang warga lain miliki?" ucap Vi Xing Lee
"Hiks... hiks.. Ya dewa kau mengirimkan salah satu Dewi pada kami dan membuat kami tak mati kelaparan lagi" ucap Salah satu seorang Wanita paruh bayah
"Hidup Nona Bungsu Vi Xing Lee" teriak semua warga
"Hiks... siapa yang menaruh potongan Bawang merah dekatku?" ucap Jie jie dia menangis Adik bungsu nya berhati baik dan luar biasa
"Lihat putri kita sudah dewasa Ve'er, dia berhati malaikat" ucap Ibu pertama kepada Ibu kedua
"Kakak benar, aku menyesal dulu lebih takut pada suami kita... andai kita bisa melawan mungkin kita tak mungkin berbisa lama" ucap lirih Ibu kedua
"Sudah jangan menyesali apa yang sudah terjadi, Vi'er tak akan seperti ini kalau dia tetap di kediaman Bao Lee breng***k itu" ucap Ibu pertama
"Kakak benar, Ini adalah musibah membawa berkah... dan Musibah untuk tuan Bao Lee saat tahu putrinya menjadi putri yan....
Kalau suka dengan alur cerita nya Like Komen dan Dukung.. agar Author Lanjutkan cerita nya
jangan lama upnya