Kelly wanita berusia 24 tahun. Wanita dengan paras wajah yang cantik dan sangat polos. Kelly Aditisy Maheswari. Dia dikenal sangat lugu dengan memakai kacamata karena memiliki mata yang minus.
Memiliki seorang ibu yang tidak peduli kepadanya dan bahkan membedakan kasih sayang terhadap dirinya dan sang kakak.
Keluguannya benar-benar sangat dimanfaatkan dan bahkan calon suaminya sendiri berselingkuh dengan Tasya dan terpaksa bertunangan dengan Kelly hanya karena suatu tujuan.
Sampai seketika Kelly menyadari semua itu, dia mulai menyadari bahwa dirinya sangat tidak diinginkan, bahwa dirinya selama ini dibodoh-bodohi oleh keluarganya sendiri dan calon suami.
Hal itu membuat Kelly membalas dendam yang setimpal dengan apa yang telah dia terima selama 24 tahun hidup dalam ketidakadilan.
Farand pria yang disukai sang kakak bersedia membantu diri.
Lalu bagaimana kedekatan Kelly dan Farand dalam balas dendam Kelly.
Mari kita lihat dalam Novel ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33. Nyosor saja.
Kelly dan Farand yang berada di dalam mobil yang berhenti di pinggir jalan. Kelly sejak tadi tidak berani menegur Farand yang hanya diam saja dengan tangannya yang diletakkan di jendela mobil dan memijat kepala. Laki-laki itu terlihat tidak baik-baik saja.
Kelly mungkin memahami situasi perasaan Farand yang kurang baik hari ini dan dia tidak ingin membuat suasana hati Farand semakin berantakan jadi alangkah baiknya dia terus diam.
"Kau benar-benar tidak ingin membahasnya?" tanya Farand.
"Hah!" sahut Kelly yang terlihat kebingungan yang sudah melihat pria itu yang sekarang melihat dirinya.
"Aku tidak tahu apakah kau mengerti dengan situasi yang terjadi barusan. Aku menunggumu sejak tadi untuk membahas semua ini," ucap Farand.
"Oh. Itu. Iya, aku hanya mencari moment yang tepat untuk membahasnya. Aku benar-benar sangat kaget dengan apa yang kamu katakan tadi. Kamu tiba-tiba mengatakan bahwa aku adalah calon istrimu," ucap Kelly dengan sedikit gugup.
"Lalu tanggapanmu seperti apa?" tanya Farand.
"Awalnya aku kaget, tetapi ketika aku...."
"Melihat dan mendengarkan semua pembicaraanku dengan orang tua ku," sahut Farand yang memotong kalimat Kelly.
"Kamu mengetahui jika aku tadi..."
"Iya. Aku menyuruh kamu menunggu di mobil dan bukan malah mendengarkan pembicaraan orang lain," sahut Farand.
"Maaf, aku tidak bermaksud sama sekali," ucap Kelly dengan gugup.
"Lalu kamu bisa menyimpulkan semuanya setelah apa yang kamu dengar?" tanya Farand.
Kelly menganggukan kepalanya, "aku pikir jika hanya keluargaku saja yang apa-apa mengorbankan segala sesuatu untuk bisnis dan ternyata kamu juga seperti itu," ucap Kelly dengan pelan yang begitu hati-hati sekali berbicara.
"Jika seseorang sudah memiliki segalanya dengan penuh ambisi, maka dia akan takut segala sesuatu yang dia dapatkan akan jatuh dan mau tidak mau harus menurunkan pengorbanan untuk segalanya," ucap Farand.
"Orang tuamu sepertinya sangat marah dengan tindakanmu tadi?" tangga Kelly.
"Aku memang melakukan segala sesuatu yang membuat mereka berdua marah. Tetapi di sisi lain apa yang aku lakukan justru karena peduli pada seseorang," ucap Farand.
"Maksudnya?" tanya Kelly bingung
"Aku Sherly dan Revan sudah bersahabat sejak kecil. Aku tidak menyukai dia dan mana mungkin aku menikah dengannya dan lebih lagi aku tidak mungkin menikah dengan wanita yang disukai orang lain. Kakak ku menyukai dirinya. Dia hanya tidak berani saja berbicara dan hanya diam saja saat orang tua kami menjodohkan kami," jelas Farand.
"Jadi kamu lakukan semua ini bukan hanya untuk kepentingan dirimu?" tanya Kelly.
"Selain untuk kepentingan diriku dan menyelamatkan diriku, aku juga tidak ingin berlarut-larut menuruti perintah orang tuaku dan sampai kapan semua yang akan terjadi yang membuatku akan terus dibayang-bayangi dengan perintah yang tidak akan pernah menjadi diri sendiri," jawab Farand.
"Tapi aku melihat hubungan kamu dengan kakak laki-lakimu juga kurang baik. Kalian berdua kerap kali menatap sangat dingin. Apa hubungan kalian tidak baik-baik saja?" tanya Kelly penasaran.
"Wanita dan pria itu sangat berbeda. Jika wanita yang bersaudara masih bisa berpura-pura bahwa mereka sangat dekat. Tetapi pria sama sekali tidak bisa melakukan hal itu, ketika sudah tumbuh semakin dewasa, maka akan ada persaingan dan bahkan menganggap musuh," jawab Farand.
"Kamu benar dan sebenarnya lebih baik hubungan kamu dengan kakakmu yang memang tidak ada sandiwara dan apa adanya, daripada aku dengan kakakku yang justru penuh sandiwara," sahut Kelly yang membandingkan dengan dirinya.
"Oh. Iya. Apa yang kamu ceritakan barusan tentang hubungan pertemanan kamu, ternyata itu sama saja seperti hubungan pertemananku dengan kak Tasya dan juga Rangga. Ada yang mencintai dan ada yang dicintai dan ada juga yang menjadi korban," sahut Kelly.
"Kamu jangan menyamakan hubungan kami dengan hubungan kamu. Dalam hubungan kami tidak ada penghianatan atau perselingkuhan," sahut Farand.
"Iya. Kamu benar!" sahut Kelly dengan menganggukkan kepala.
"Aku turut prihatin dengan apa yang terjadi barusan," ucap Kelly. Farand tidak menanggapi.
Mata Kelly melihat ke arah pipi Farand yang terlihat memerah.
"Apa ini sakit?" tanya Kelly yang spontan memegang pipi itu yang membuat Farand kaget menoleh ke arah Kelly.
Kelly yang tiba-tiba membuka tasnya dan terlihat mengambil benda kecil pada pipi Farand.
"Ini bisa mengurangi kemerahannya," ucap Kelly. Farand sejak tadi hanya diam saja yang memperhatikan apa yang dilakukan Kelly.
"Apa yang aku sampaikan tadi depan orang tuaku, itu kan tetap menjadi kenyataan," ucap Farand dengan suara berat yang membuat Kelly melihat ke arah Farand yang tampak serius dengan apa yang dia katakan.
"Maksud kamu?" tanya Kelly.
"Aku sudah terlanjur memperkenalkan kamu sebagai calon istriku, orang tuaku akan menyelidikinya segera mungkin, dan akan memastikan hal itu. Jika aku hanya membawa kamu sebagai gertakan, maka mereka akan tetap menjodohkan dengan Sherly. Aku tidak ingin itu semua terjadi," ucap Farand.
"Jadi kita akan menikah?" tanya Kelly memastikan.
"Untuk sementara," jawab Farand.
Mata Kelly yang terbuka lebar yang benar-benar sangat terkejut dan tidak tahu harus berkata apa lagi. Farand tanpa basa-basi yang jelas-jelas sudah mengajak dirinya menikah tanpa ada perencanaan.
"Bagaimana?" tanya Farand tanpa basa-basi membutuhkan jawaban.
Kelly terdiam, mana mungkin dia menikah dengan Farand.
Belum sempat Kelly memberikan jawaban apa-apa, tiba-tiba Farand mencium bibirnya tanpa permisi.
Suhu tubuh yang begitu panas hingga mengejutkan. pria itu lembut meremas leher belakang Kelly, mengisap bibirnya.
Kelly secara refleks mendorong bahunya, namun tetap tak bergerak seperti batu. Seketika, lidah yang panas masuk ke dalam mulutnya yang sedikit terbuka.
"Hmm...!
lidah yang lembut itu saling bergelut tak memberi kesempatan untuk menolak. Bibir yang menempel seakan ingin menelan seluruh rongga mulutnya.
Dapat dipastikan ini ciuman pertama Kelly, entah mengapa tubuhnya tidak berani menolak apa yang dilakukan Farand yang masih bisa dikatakan laki-laki yang baru dia temui. Tetapi seolah memberikan kepercayaan kepada pria itu. Susana hati Farand yang tidak baik-baik saja yang menenangkan dengan berciuman semakin dalam yang tidak peduli apakah wanita lawannya berciuman itu setuju atau tidak.
Karena sejak tadi tidak ada penolakan dari Kelly, tetapi dari gerak tubuh Kelly terlihat sedikit adanya penolakan.
**
Kelly yang pulang ke rumahnya yang langsung memasuki kamar dengan menutup pintu kamar dengan cepat dan bersandar di pintu kamar, tangannya memegang dadanya yang berdebar begitu kencang, Kelly mengingat bagaimana dia dan Farand yang berciuman di dalam mobil.
Wanita yang masih terlihat panas dingin itu menggeleng-gelengkan kepalanya yang berusaha untuk melupakan kejadian itu.
"Huhhhhh!" Kelly menghela nafas perlahan ke depan dan langsung berjalan menuju ranjang.
"Bagaimana ini?"
"Apa dia sungguh-sungguh akan menikahiku?"
"Menikahi sementara?"
"Apa maksudnya?"
Kelly bergerutu tuh sendiri dengan penuh pertanyaan. Entah apa yang sekarang dia pikirkan. Perasaannya memang tidak baik-baik saja.
Kelly menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dengan terlentang lurus dengan matanya menatap langit-langit kamar, walau berusaha untuk melupakan kejuaraan singkat di dalam mobil itu, tetapi Kelly terus saja mengingatnya.
Tangannya bahkan mampir di bibirnya yang mungkin masih terasa bagaimana laki-laki itu mencium dirinya.
"Aku bisa gila jika seperti ini terus," ucapnya yang tampak prustasi.
Bersambung.....
.
keliatan banget ngelindunginya