Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 33 - Meski Hanya Sendirian
Sesaat Arra memang diselimuti ketakutan hingga membuat tubuhnya bergetar dan tak kuasa untuk melawan.
Namun disaat kesadarannya untuk melindungi diri bangkit, dia langsung menggigit kuat tangan Richard dan memutar tubuh hingga cekalan itu terlepas.
"Arght!" pekik Richard, dia merasakan telapak tangannya yang begitu sakit, bahkan terlihat membiru karena gigitan Arra.
"Wanita sialan!" pekik Richard lagi, dia semakin ingin mendapatkan Selena dan bercinta dengan penuh siksaan pada wanita sialan itu.
Tapi Arra segera berlari, dia bahkan melepaskan sepatu heelsnya begitu saja agar langkah kakinya lebih cepat.
Tubuh Arra nyaris terjangkau tangan Richard yang ingin menangkapnya, tapi Arra pun mempercepat langkah hingga terasa nafasnya hampir habis.
Brug! Arra tanpa sengaja menabrak tubuh seseorang dengan begitu kuat, hingga mereka berdua sama-sama jatuh tersungkur di lantai.
Sementara Richard yang melihat ada orang lain pun reflek berhenti, dia mundur dan segera menghilang dari sana.
"Abang," lirih Arra saat melihat pria yang ditabraknya adalah Austin. Namun Austin tak mampu mendengar suara lirih itu, dia hanya bisa melihat gerakan bibir Selena yang kecil dan raut wajah takut.
Tatapan Selena yang mampu membuat jantungnya berdenyut nyeri seketika.
"Apa yang terjadi?" tanya Austin, dia bangkit lebih dulu dan membantu Selena untuk berdiri. Secara otomatis pun tangannya bergerak melepaskan jas hitamnya dan memasangkannya di tubuh Selena.
Entahlah, hubungan mereka memang tidak terjalin baik. Namun Austin merasa jika mereka begitu dekat, seolah ada hubungan yang mengikat.
Dan diperlakukan penuh perhatian oleh sang kakak membuat Arra menangis.
Bagaimana bisa Austin sebaik ini pada orang lain namun mengacuhkan dia?
"Tidak ada apa-apa, aku hanya terlalu takut di kamar mandi dan berlari," jawab Arra, dia Tidak ingin terbawa suasana. Sudah ia putuskan untuk mengakhiri semua hubungan di masa lalunya, termasuk sang kakak.
Dan belum sempat Austin kembali berucap, Sasy dan Linda menghampiri mereka dengan berlari.
"Nona, maafkan kami!" ucap kedua wanita itu bersamaan.
Mereka baru sadar jika Selena tidak ada setelah duduk di ballroom. Dan kini keduanya melihat tampilan Selena yang acak-acakan, bahkan Selena bertelaanjang kaki tanpa alas.
"Maafkan kami Nona," ucap Linda dan Sasy lagi, sungguh mereka merasa sangat bersalah.
"Apa tuan Rich_"
"Aku baik-baik saja," Arra memotong ucapan Sasy, tidak ingin Austin mendengar masalah yang ada diantara mereka.
Sasy yang memahami isyarat dari sang Nona pun langsung terdiam dan menganggukkan kepalanya kecil.
Sementara Arra langsung melepaskan jas milik Austin dan mengembalikannya. Lalu Linda bergerak cepat mengambil syal milik sang Nona yang sengaja dia bawa di dalam tas.
"Terima kasih Tuan," ucap Arra.
Austin menerima jas itu tanpa banyak kata.
Namun saat Selena hendak pergi, tiba-tiba Austin menyebut nama Arra ... Seolah memanggil sang adik.
"Arra." Panggil Austin.
Langkah Selena terhenti, sepersekian detik pun jantungnya berdenyut nyeri.
"Apa kamu tahu dimana Arra sekarang? apa dia masih bersama suaminya?" tanya Austin.
Mendengar itu Arra langsung berbalik, menatap sang kakak dengan tatapan yang paling dalam.
"Aku tidak tahu, tapi dimanapun Arra aku sangat berharap dia hidup bahagia, meski hanya sendirian."
Austin tergugu, entah kenapa semua ucapan Selena seperti sebuah teka-teki untuknya.
Dia hanya terdiam disana, melihat Selena yang pergi lebih dulu dan meninggalkan.