BUCINNYA PREMAN PASAR

Semalam, Eca sempat ingin menelpon kedua orang tuanya. niatnya dia ingin melaporkan kejadian KDRT yang menimpa dirinya, Tapi eca lebih memilih tidur pulas dengan keadaan prihatin sehabis dimarahin habis-habisan oleh suaminya.

**

Pagi hari itu..

Tok.. Tok.. Tok..

"Ca" Panggil Bu Susilowati dari luar rumah.

Eca perlahan bangun dari tidurnya.. dan menyadari ada Niko disamping yang sedang memeluk dirinya sehabis semalam tantrum membanting segala barang.

Eca tersenyum, dia sama sekali tidak membenci Niko, mengerti dan memahami perasaan nya ketika diselingkuhin oleh dirinya sewaktu masih berhubungan dengan Hanif.

Lamunan Eca tersudahi ketika Bu Susilowati memanggil namanya berkali-kali dengan jeritan. Eca bangkit dari ranjang dan berlari ke pintu rumahnya.

Ceklek!!

"Maaf ma, Eca baru bangun tidur" Kata Eca dengan senyuman— Mencoba memasang wajah senyum dan berusaha tegar.

"Niko kemana?" Tanya Bu Susi.

"Nenek" Kata Eca memeluk Bu Idah, wanita paruh baya ibunda dari ibunya Eca.

"Cucu nenek sudah besar-besar ya" Kata Bu Idah sambil menatap Eca dengan Ayunda yang sedang bersama Bu Lusi.

Pelukan Eca bergantian ke Bu Lusi "Tante, Eca kangen" Kata Eca, dijawab langsung oleh Bu Lusi "Tante juga kangen"

Pandangan Eca bergeser ke wanita yang sedang menggunakan pakaian tanpa lengan dengan celana panjang robek-robek.

"Ayunda" Gumam Eca

Ayunda mengangguk, langsung memeluk Eca dengan erat "Maaf ya Ca, kemarin saya gak hadir ke pernikahan kamu"

"Gak apa-apa" Kata Eca melepas pelukannya untuk melihat tubuh ramping Ayunda yang terlihat good looking "Nambah bagus aja body nya, ah... Kangen" Kata Eca kembali memeluk Ayunda— mengajak tubuhnya kekiri dan ke kanan, sesak kali rasanya nafas Ayunda kali ini dengan pelukan rindu dari Eca.

Dia melihat perawakan Eca menyadari kalau Eca memakai lingerie yang pas dengan tubuhnya, namun langsung digeret oleh Ayunda untuk masuk ke rumah.

"Enggak malu apa muncul depan pintu pakai baju begituan?" Omel Ayunda.

"Duh lupa" Kata Eca menepuk kening.

"Ca bangunin Niko dulu, kata ayah suruh angkat telepon" Pinta Bu Susilowati.

"Siap mah" Kata Eca langsung ke kamar Niko.

"Mas" Kata Eca sambil menepuk-nepuk pipi Niko dengan pelan.

Niko berdecak menepis tangan Eca dari wajahnya, mengambil bantal untuk menutup telinganya.

"MAS!!" Jerit Eca mulai geram.

"APA SIH!!" Jawab Niko terhentak bangun dengan jeritan tak kalah hebohnya.

"Eh kalian kok ribut" Kali ini jeritan dari Bu Susilowati dari ruangan tamu.

"Itu ibu sudah datang!" Kata Eca tajam.

Perkelahian kemarin masih belum sembuh, Eca malah memulai perkelahian itu datang kembali.

Niko mengusir selimut, bantal dan pergi meninggalkan kamar dengan membanting pintu. Eca cukup menggeleng kepala lemah, menyusul Niko yang sudah menjumpai orang tuanya.

"Kalian kenapa sih dari dulu gak pernah akur!" Kata Bu Susilowati memarahi pasutri itu.

"Enggak papa kok mah, ini salah Eca yang tidak menurut keinginan suami" Jawab Eca dengan berbohong.

Niko kaget mendengar Eca yang sedang menutupi keburukan nya. Dia pun ingin berbicara hanya saja Eca lebih dulu berbicara.

"Semalam Eca gak solat subuh, jadi Niko bawaan nya marah-marah terus ke Eca"

"Ya Allah... Maaf ya Niko sudah buat kamu kesusahan mengurus Eca." Kata Bu Susi.

Niko tersenyum lalu berjalan untuk menyalimi tangan dan memeluk neneknya. "Apa kabar nek" Gumam Niko dengan senyuman.

"Alhamdulillah baik nak" Jawab Bu Idah.

Ayunda menghampiri Eca dengan menepuk-nepuk pundak lengan nya ke pundak Eca "Kok ganteng sih" Desisnya.

"Siapa?" Kata Eca terhentak menoleh ke Ayunda.

"Suami kamu" Kata Ayunda dengan lebay memasukan tangannya ke tangan Eca.

Eca mencubit tangan Ayunda karena sudah genit ke suaminya.

"AW" Rintih Ayunda.

Seketika Niko, Bu Susi dan Bu idah menoleh ke arah dua wanita itu sedang menempel kaya perangko, Eca memampang wajah senyuman.

"Nenek mau minum teh hangat gak? Eca buatkan ya" Kata Eca sembari melangkah ke arah dapur.

"Boleh nak" Jawab Bu Idah.

"Gak ditawarin nih?" Kata Ayunda dengan mata memicing.

"Buat sendiri, manja banget!" Jawab Eca ketus.

Ting!

Ponsel Niko tiba-tiba berbunyi dari saku celananya, Niko yang masih ngantuk dengan maju mundur kepala, langsung merogoh saku celana dan membaca whatsapp dari Tiffany.

Isi pesan nya —Mengajak Niko untuk menghampiri dirinya ke salah satu outlet restoran yang ada di Grage Mall Kota Cirebon.

"Papah mau bicara sama kamu, kita baru saja sampai disini, makanan untuk kamu juga sudah dibelikan" Lanjutan dari pesan whatsapp Niko.

Niko menjawab, dia pun langsung bergegas mandi.

"Mah, Niko disuruh temui papah ke mall sama Tiffany, maaf ya ditinggal dulu" Kata Niko.

"Loh kok Eca gak diajak?" Tukas Eca.

"Engga tau" Jawab Niko melangkah maju untuk menghampiri Eca. "Maaf ya de, kemarin sudah kasar dan sudah selingkuhin kamu" Desis Niko dengan senyuman.

"Saya ngertiin perasaan kamu mas, kamu mau dendam ke aku, aku terima, saya sadar karena dulu saya emang terlalu jahat ke kamu" Jawab Eca.

Niko tersenyum dan mengecup kening Eca lalu memeluknya, langsung ditepis oleh Eca

"Yaudah sepat mandi, gausah kecentilan megang-megang" Kata Eca.