NovelToon NovelToon
9 MONTHS (Perjanjian Pernikahan)

9 MONTHS (Perjanjian Pernikahan)

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

Nuri terpaksa menerima perjanjian pernikahan 9 bulan yang ditawarkan Sabda, kerena Dennis, pria yang menghamilinya meninggal dunia. Sabda adalah kakak Dennis dan sudah memiliki istri. 9 bulan itu menjadi masa yang sulit bagi Nuri karena dia selalu mendapatkan intimidasi dari mertuanya dan istri pertama Sabda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Nuri merasakan mual yang teramat saat dia membuka mata dipagi hari. Hal ini tak hanya terjadi dipagi ini, melainkan setiap pagi. Karena kamar pembantu tak ada toiletnya, dengan terburu-buru Nuri menuruni ranjang dan segera keluar. Namun saat baru melewati pintu, tubuhnya limbung karena kakinya menginjak sesuatu yang licin didepan pintu.

"Arrgghh." Teriak Nuri yang kaget sekaligus takut terjadi sesuatu pada janinnya. Matanya reflek terpejam. Dia pikir, beberapa detik kemudian punggung dan pantatnya akan mencium lantai yang keras. Tapi ternyata, ada tangan yang menahan tubuhnya hingga tak sampai terjatuh.

"Kau tidak apa-apa?"

Nuri membuka matanya saat mendengar suara Sabda. Sebelum dia sempat menjawab, Sabda membantunya menegakkan badan, menariknya sedikit menjauh dari cairan licin dilantai lalu memeluknya.

"Apa kau baik baik saja? Kau tahu, aku sangat takut tadi. Aku tak bisa membayangkan jika sampai kau terpeleset dan jatuh." Pagi ini, Sabda memang sengaja mendatangi kamar Nuri. Teringat cerita wanita itu kemarin jika setiap pagi mengalami morning sicknes, dia ingin datang untuk melihat keadaannya.

Nuri bisa mendengar suara Sabda yang bergetar. Tak hanya itu, posisi mereka yang berpelukan membuat Nuri bisa merasakan detak jantung Sabda yang cepat.

"Mas." Gumam Fasya sambil menatap tak percaya kearah suaminya yang sedang memeluk Nuri. Matanya berkaca kaca. Dia memegangi dadanya terasa sakit.

Sabda langsung melepaskan pelukanya mendengar suara Fasya.

"Baru semalam kau berjanji untuk tidak pergi berduaan dengannya. Tapi pagi ini, kau malah berpelukan dirumah ini dengan wanita murahan itu." Fasya menatap Nuri penuh kebencian.

"Kau salah faham," ujar Sabda sambil berjalan mendekati Fasya. "Ini tak seperti yang kau pikirkan." Fasya menepis tangan Sabda yang hendak menyentuh bahunya.

Nuri, dia merasa bersalah. Dia tak ingin menyakiti siapapun, apalagi sesama perempuan. Tapi pelukan tadi terjadi begitu saja, diluar rencana.

"Ada apa ini?" Yulia tiba-tiba datang.

Mendengar suara mamanya dari arah belakang, Sabda langsung menoleh.

"Mah, tolong panggil semua art dirumah ini," titah Sabda.

"Art? Buat apa?" Yulia mengerutkan kening.

"Tolong lakukan dulu mah."

Yulia memutar kedua bola matanya malas lalu berjalan menuju dapur, memanggil art yang ada disana. Tak lama kemudian, 3 orang art sudah berkumpul bersama Sabda dan lainnya.

"Kalian lihat itu." Sabda menunjuk cairan licin yang ada tepat didepan pintu kamar Nuri. Tadi dia sudah mengeceknya, ternyata itu cairan sabun mandi. "Itu sabun cair."

Terlihat raut terkejut diwajah para art.

"Bagaimana mungkin bisa ada sabun cair berceceran didepan kamar Nuri?" Teriak Sabda. Dia benar-benar murka saat ini. Kalau saja tadi dia tak datang tepat waktu, dia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada Nuri. Bayi yang dia idam idamkan, bisa saja hilang sebelum lahir kedunia.

"Nuri biasa membawa peralatan mandinya masuk kedalam kamar. Mungkin tak sengaja jatuh tercecer disana," jawabTutik dengan suara gemetar. Wajahnya pucat, dia takut disalahkan karena dia yang bertugas bersih-bersih.

"Tidak mungkin," sahut Nuri cepat. "Tadi malam tak ada benda itu, mana mungkin pagi ini tiba-tiba ada." Setelah masuk tadi malam, Nuri tak keluar lagi. Jadi mustahil dia membawa peralatan mandi melewati pintu. "Selain itu, kalau bercecer, pasti tak hanya didepan pintu saja, melainkan sepanjang garis yang aku lewati."

Yang lainnya terlihat manggut-manggut. Hanya Fasya saja yang tampak cuek. Tak berminat mendengarkan penjelasan apapun tentang kasus sabun itu. Saat ini, pikirannya sedang terbagi untuk memikirkan bagaimana caranya menjauhkan Nuri dari Sabda dan bagaimana caranya mendapatkan uang.

"Saya akan mengecek cctv. Siapapun orang yang berusaha untuk mencelakai Nuri, pasti akan ketahuan." Sabda meninggalkan tempat itu untuk mengecek cctv.

Sesampainya diruang cctv, Sabda dibuat murka karena cctv yang berada disekitar tempat kejadian mati. Dia menggebrak meja dengan kuat hingga security yang duduk didepan komputer terjingkat dan gemetar karena takut.

"Apa kerjamu, kenapa cctv mati kamu tidak tahu?" bentak Sabda dengan rahang mengeras karena marah.

"Ma, ma, maaf Tuan. Tapi kemarin semua cctv hidup. Saya baru tukar shif, jadi baru jaga pagi ini."

Sabda meninggalkan ruangan itu dengan keadaan marah besar. Dia yakin ini semua kerjaan orang dalam. Tak mungkin hanya 2 cctv yang mati sedang kemarin dalam keadaan baik baik saja.

Sabda kembali mendatangi semua orang yang masih berkumpul diruang keluarga. Dia bisa melihat raut ketakutan diwajah ke-3 art, tapi mungkinkah, orang sekelas mereka bisa melakukan ini. Selain itu, apa untungnya untuk mereka.

"Bagaimana, kau sudah tahu siapa pelakunya?" tanya Yulia. Wanita itu tampak santai, tak ada raut takut atau gelisah sama sekali. Sementara Fasya, dia malah terlihat melamun, seakan tak mau tahu urusan itu sama sekali.

"Bu, bisa kita bicara sebentar, aku tunggu di ruang kerja," Sabda pergi setelah mengatakan itu.

1
lia rahma
Luar biasa
nia kurniawati
Lumayan
Sofie N Z
berharap apa sh nuri
tapi lebih tegang sh ke selanjutnya
Meyma Chamie
/Good/
Nenti iis Fatimah
Mereka disekolahin itu biar pinter eeh malah tambah gak punya otak udah tau masih kuliah kenapa malah nganu hadeuuuh baru bab 1 udah emosi aja tp penasaran juga sama bab selanjutnya
Nuraeny
lanjut thor
isnaeni yatus s
aq malah udah baca dulu yg jadi mata untuk suami ku harusnya yg ini dulu ya thor
Sandisalbiah
kisah mereka begitu menguras emosi.. feel nya dapet banget dlm setiap. bab.. jd emosi naik turun...
Sandisalbiah
LUAR BIASA
Sandisalbiah
gombal mukiyo mu, Sab...
Sandisalbiah
mikir dong Sab.. gimana Ringgo bisa tau kronologis keguguran Fasya kalau gak mulut Fasya yg ember beberkan ke Ringgo
Sandisalbiah
hah.. perempuan dgn muka tembok.. tp jelas aja Fasya berusaha mempertahankan Sabda.. ke dia adalah sumber uang utk Fasya.. benalu tetaplah benalu.. menggerogoti sampai inangnya binasa kalau dia gak segera di binasakan duluan..
Sandisalbiah
ini baru bener tp.. harus berjalan malah Fasya dan selingkuhannya dulu
Sandisalbiah
hah...
Sandisalbiah
fix.. itu ulah Ringgo.. dan Fasya yg jd biang keladinya yg membuat selingkuhannya dendam ke yulia
Sandisalbiah
Siapa.. yg kecelakaan..Yulia kah..? Nuri kah..? semoga fasya
Sandisalbiah
Lha...
Sandisalbiah
hah... akan aneh kalau seorang yg berhati jahat itu tdk akan melibatkan org lain dan menjadikan org sebagai kambing hitam utk perbuatan jahatnya, terlepas tentang Yulia itu benar adanya tp org yg berhati busuk tdk akan mau membusuk dan celaka sendiri pastinya dia akan membawa korban bila harus jatuh bersamanya..
Sandisalbiah
mungkin ini awal yg baik utk nasa depanmu, Nuri.. setidaknya kamu bisa mwrawat ank mu sendiri mengingat Sabda yg akan mencerikan fasya..
Sandisalbiah
pasangan yg baik itu ya begini.. ada utk mendengarkan keluh kesah.. menyediakan bahu buat bersandar di saat pasangan lagi lelah jiwa raganya.. memberikan nasihat bijak buat menenangkan kegundaanya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!