Karena suami dan anaknya ditembak mati oleh pemburu, Anjani. Seekor serigala betina melakukan transformasi jiwa terhadap keluarga si pemburu suami dan anaknya.
Dia ingin merampas jiwa sekaligus nyawa si pelaku, akan tetapi rencananya mengalami kendala. Sebab dia salah masuk ke dalam raga seseorang yang tidak pernah dihargai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon L-viie Ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARI PERNIKAHAN
Sari terkejut karena tiba-tiba Donita menggebrak meja. Ia langsung menundukkan kepalanya.
" Kenapa bisa kau berpikir sepicik itu? Kau kira Dara itu siapa, Hingga untuk menjadi CEO harus menjadi suaminya dan mendapatkan keturunan dari dia?"
Sari tidak berani menyangkal, ia melirik Riyan yang juga ketakutan.
" Setelah kita benar-benar berhasil mendepak Lindu dan keluarga nya. Giliran Dara yang harus disingkirkan, Aku tidak Sudi punya menantu kurang ajar seperti dia" Lanjut Donita geram.
" Dito harus menikah dan memiliki keturunan dari keluarga ningrat, Sintia sudah tidak bisa diharapkan. Aku punya kandidat lain untuk bisa menjadikan dia menantuku." Donita tersenyum penuh arti.
Beberapa hari terakhir ini, Dia memang sudah memiliki rencana untuk menyingkirkan Dara.
>>>
Sari menatap punggung Riyan yang mulai meninggalkan nya.
" Mas... "
Seruan Sari menghentikan langkah Riyan, ia menoleh ke belakang.
" Ada apa?"
" Apa kau masih menjalin hubungan dengan Ayu?"
Riyan tercekat, jakunnya bergerak naik turun berusaha untuk menelan saliva.
" Kalau kau masih melakukan itu, Jangan salah kan aku bersikap kejam"
Setelah mengeluarkan semua uneg-unegnya, Sari berbalik pergi masuk ke dalam kamarnya.
Dia memang tidak bisa lagi mempercayai Riyan, meskipun pria itu mengaku sudah tidak ada hubungan apapun dengan Ayu. Rasa sakit akibat pengkhianat memang sulit untuk disembuhkan.
***
Rose menatap wajah nya di dalam cermin kecil, ia tersenyum namun air mata nya mengalir pelan. Satu tangan nya meraba perutnya, hati Rose begitu nelangsa. Ada rasa sesal menyeruak, ingin sekali dia memutar waktu dimana ia belum mengenal Antonio. Atau setidaknya dia kembali ke waktu dimana ia berdiri di pinggir jembatan hingga ia memutuskan untuk bunuh diri.
Ah...
Rose menutup cermin kecil nya, ia semakin terisak-isak. Entah apa yang terjadi saat itu? dia sudah cukup putus asa.
Rose tidak bisa berenang, dan ia tenggelam. Namun ketika ia membuka mata, Rose sudah berada di rumah sakit.
Kata Dokter dia ditolong oleh orang yang sedang memancing, dan setelah diperiksa. Janin di dalam perut nya tidak bisa diselamatkan.
Rose tidak bisa menerima hal itu, ia sangat terluka dan begitu marah. Tiba-tiba piring yang berisi makanan untuk nya pecah.
Tentu Rose kaget, rupanya kemarahan dalam diri Rose menimbulkan getaran di seluruh ruangan. Rose bingung, Kenapa itu bisa terjadi ?
Dan tetiba....
" Jangan takut, Kau baik-baik saja "
Rose kaget, ia mengedarkan pandangannya mencari siapa yang baru saja bicara.
" Aku disini, Di dalam tubuh mu!"
Rose terperangah dan juga bingung, Ia menundukkan matanya memperhatikan dirinya sendiri.
" Aku Puspa, Jiwaku sekarang tinggal di dalam tubuh mu"
Rose jadi bergidik ngeri, ia mengibas kedua tangannya seolah-olah ingin mengusir suara tak berbentuk itu.
Tiba-tiba kepalanya mendongak ke atas langit, bola matanya berputar cepat dan berubah warna kemerahan. Kemudian menunduk kembali lebih dalam.
Bibir Rose menyeringai tipis, perlahan ia mengangkat wajahnya.
" Kau pikir bisa mengusir ku dari dalam tubuh mu?" Ucap Rose berbicara sendiri.
" Tidak sayang, Aku tidak akan pergi sebelum membalas dendam. Tapi sebelum itu, kita selesaikan dulu urusan mu"
Rose mencabut jarum infus kemudian turun dari ranjang. Ia melirik bekas pakaiannya yang masih basah. Rose mengenakan pakaian itu, lalu melangkah santai keluar ruangan tempat ia dirawat.
>>>
Hari berganti, Acara pernikahan Anindita dan Antonio sudah tiba. Tuan Lesmana sengaja mempercepat pernikahan mereka, Karena dikhawatirkan perut Anindita akan semakin membesar.
Bagaimana pun Tuan Lesmana harus menjaga nama baik keluarga besarnya.
Antonio lega dan sangat bersyukur dengan keputusan Tuan Lesmana. Apalagi akhir-akhir ini dia merasa selalu diikuti oleh Rose, meskipun dia tidak menemukan gadis itu disekitarnya.
Pesta pernikahan Anindita dan Antonio diadakan begitu mewah, banyak sekali kalangan relasi kerja datang menghadiri pesta tersebut.
Acaranya sangat meriah, ada beberapa artis ternama baik dari dalam negeri dan luar negeri yang diundang untuk mengisi acara.
Semua terlihat sempurna, Hanya Dara yang nampak biasa saja. Meskipun malam itu dia sangat cantik dengan balutan gaun yang indah. Dito sengaja memesan gaun itu untuk Dara. Namun Dara merasa jengah, dia tidak suka keramaian apalagi dikelilingi oleh orang-orang munafik.
Beberapa kali Dito mengajak Dara untuk berkenalan dengan relasi bisnis, namun Dara menolak. Dia justru menyuruh Dito menyapa tamu sendirian.
" Baguslah kalau kamu sadar diri"
Tiba-tiba Donita sudah berdiri di samping Dara.
" Eh perempuan duplikat " Sapa Dara santai, wajah Donita naik memerah.
" Tutup mulut mu!!!"
Dara cengengesan, ia melirik ke sekeliling.
" Kenapa ?? Takut ada yang denger ?"
" Kau !!!!"
Donita berusaha menahan diri, disini bukan tempat yang tepat untuk cekcok dengan Dara. Akhirnya Donita memilih pergi saja, Dara tersenyum puas. Ia berjalan mundur lalu berbelok.
BUGH!!
Apes!!! Dara menubruk tubuh seseorang. Ia mengangkat wajahnya sembari tersenyum malu. Rupanya orang yang ia tabrak adalah Lesmana Angga Saputra .
" Hay !! Apa kabar ?" Sapa Putra, Dara tersenyum kikuk.
" Baik, Kamu Putra Kan?" Anjani beruntung masih bisa mengingat nama pria itu.
Ekspresi wajah Putra langsung berubah, untuk kesekian kalinya ia seperti tidak mengenali Dara.
" Ummmm kalau begitu aku pergi dulu ya, kamu nikmati saja acara nya"
Dara segera pergi setelah Putra mengiyakan, ia sama sekali tidak menyadari jika dicurigai oleh Putra. Pria itu terus mengikuti langkah Dara dengan ekor matanya.
Tubuh Antonio membeku ketika melihat sosok Rose yang tengah berjalan anggun menuju ke pelaminan. Ia melirik Anindita, perempuan itu masih menyapa teman-temannya yang datang mengucapkan selamat.
Antonio panik, sedangkan Rose sudah menaiki podium pelaminan. Ia mengenakan gaun merah terang, dan sangat kontras sekali dengan warna kulit nya.
Rose tersenyum manis, seolah tanpa beban mengulurkan tangan untuk memberikan selamat kepada Antonio.
Antonio gugup, namun ia berusaha untuk menutupi semua nya. Tangan Antonio terangkat pelan, ia menyambut uluran tangan Rose.
" Selamat ya sayang atas pernikahan nya"
Wajah Antonio memucat, kepala nya seakan kesemutan. Anindita heran, kenapa perempuan itu sangat mesra dengan suaminya?
Karena terlalu gugup, Antonio sampai lupa untuk melepaskan tangan Rose. Anindita jadi kesal, ia bertindak melerai tangan mereka.
" Kau apa-apaan sih Mas?!!" Bisik Anindita penuh penekanan. Ia kesal dengan sikap Antonio.
" Ma- maaf " Balas Antonio semakin panik.
Anindita menjeling tajam ke arah Rose, namun Rose membalas nya dengan senyuman manis.
" Selamat menempuh hidup baru ya" Ucapnya seraya mengulurkan tangan.
Anindita curiga dengan perempuan didepannya itu, Dia tidak langsung menyambut uluran tangan Rose.
Dika panik sewaktu melihat Rose sudah menaiki podium pelaminan. Dia terlambat untuk mencegah nya. Bagaimana jika Anindita tahu siapa Rose?
Maaf jika jarang update, tapi saya akan senantiasa melanjutkan cerita ini sampai selesai. Terimakasih kepada para pembaca yang masih setia menunggu.
km baik sintia semoga mndptkan laki² yg baik juga
Semoga Dito tak gegabah utk mempercayai semua foto yg di kirimkan wanita duplikat itu. selidikilah dulu .. jngn main usir Dara