>Alea, adalah wanita kuat yang beruntung mendapatkan sistem.Sifatnya yang dingin selalu membuat lawan bicara ketar-ketir,meskipun begitu Alea tetap memiliki hati nurani.<
Di sebuah mansion yang megah,terlihat seorang gadis yang menangis menjerit melihat semua anggota keluarganya bersimbah darah.
"Daddy,mommy...,abanggg..,kakek... Bangun...hiks..hikss...bangunn..,siapa yang bikin kaliann begini!!.."marah gadis itu sambil memangku kepala ibunya yang bersimbah darah.
"HAHAHAHAHA...HAHAHA..."seseorang tertawa jahat dari arah belakang."Hmm..sayangku alea..apakah kau tau..aku yang telah membunuh mereka semua HAHHAAHAH..."dia adalah tunangan dari Alea yang bernama Riko.
Alea yang mendengar itu dari mulut sang tunangan langsung dibuat tambah frustasi.
"Aaaaaaakkkkkhhhh...Riko apa yang sudah kau lakukan dengan keluargaku!!..aku tak akan memaafkan mu Aaaaaakkhhhhh...kenapa semua ini bisa terjadi..hiks..hiks Daddy..mommy.. Maafin Alea,ini semua salah Alea..Alea minta maaf bangun lah dad..mom
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flora#elyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. di Permalukan
Pagi hari yang cerah,
Tidak ada angin, tidak ada hujan Anya menjemput Alea tanpa diminta,, Semalam Anya sudah tahu dari mommy Risa jika Alea sudah pulang.
"Pagi Tante, Alea udah berangkat belum?" Anya sudah ada di ambang pintu dengan nada bicaranya yang terdengar tergesa-gesa.
"eh, kamu rupanya Anya? Baru saja Alea ke bagasi mobil, kesana aja palingan Alea masih memanaskan mobil."
Anya mengangguk, Sambil berlari ke arah bagasi ia dari kejauhan melihat Alea memanaskan mobilnya dengan Alea yang berada di luar mobil,, Anya langsung segera mendekat.
"Al. . Huh. . Huhh. ., pagi Al" Sapa Anya dengan napas yang tidak teratur.
Entah mengapa dari nada suaranya seperti akan menyampaikan sesuatu "Napas dulu yang bener, baru ngomong."
Anya menarik napas dalam-dalam.
'Felix cek in' dalam benaknya Alea berbicara.
Ting. .
[ Selamat anda mendapatkan 95 x keuntungan]
"Apakah Alea ingin mengupgrade ke level 3,, jika iya maka aku akan bisa bertransformasi menjadi manusia jika kau membutuhkannya."
'nanti saja felix'
Setelah dirasa napas nya sudah cukup teratur ia membuka suara "Lo tau gak?—"
"nggak!" balas Alea.
"woi gue belum selesai ngomong" Alea menoleh sejenak "cepetan"
"Dua hari yang lalu ada banyak foto Lo lagi di kelilingi banyak pria di Mading kampus." Anya percaya itu bukan Alea, tapi Alea lah yang sedang di fitnah, Anya tahu seperti apa sifat Alea. Karena mulai kecil sampai dewasa mereka selalu bersama.
"Lo percaya?" Alea bertanya dengan sibuk mengoyak-atik hpnya lalu tersenyum miring.
"gue ga gampang percaya" Ingat! Anya adalah wanita yang tidak gampang terpengaruh oleh hal-hal yang belum pasti.
"berangkat" walau Anya bingung Alea tak bereaksi apa-apa, tapi Anya yakin sebentar lagi akan ada hal mengejutkan.
* * * *
"sst. .tau gak, Alea ternyata cewek gatel njay"
di saat Alea sudah keluar dari mobil, indera pendengarannya tiba-tiba saja sudah mendengar bisikan tak mengenakkan.
"iya, tuh dia masih punya muka buat berangkat kuliah"
"huuu. . Masih punya muka Lo?! udah bagus waktu itu Lo milih kuliah daring, tapi kayaknya Lo punya banyak muka."
Rika dengan berani mengolok-olok Alea di tengah umum.Heh nggak mungkin kan Alea menjalankan kuliah secara daring terus-menerus, dia juga pengen lulus dengan nilai yang sempurna.
"Bacot Lo," Heran Alea, mengapa hanya modal bukti foto saja semua orang langsung percaya, untungnya Alea cepat mengambil tindakan dan menemukan hasil yang memuaskan.
"heh. . Lo masih berani nentang gue? Ingat, Lo itu udah nggak punya harga diri lagi dihadapan gue" dengan lantang Rika mengatakan seolah memang Alea yang tidak tahu diri.
"ya, bentar lagi julukan itu untuk Lo" Tepat saat mengatakan itu Alea mengklik sesuatu di hpnya.
Ting ,, Semua hp tiba-tiba mendapatkan notifikasi secara serentak, semua siswa membukanya dengan wajah yang penasaran.Rika masih mengangkat dagunya tinggi, mengira notif itu adalah menyebarnya kebusukan Alea di dunia Maya.
"eh. . Eh! Liat ini!"
"iya gue juga, dapet notif yang sama!"
"gue gak nyangka dia malah melimpahkan kebusukannya kepada orang lain."
"hu'um"
Desas-desus mulai menyebar, Rika semakin meninggikan dagunya merasa menang.
"liat!,, mereka semua udah pada dapet notif tentang foto Lo di Mading,, ngaku aja kalo Lo bener bener ngelakuin itu semua" dengan PD nya Rika berkata dan ingin membuat Alea mengakuinya.
"Lo apa-apaan sih Rik,, ini mah bukan Alea! Tapi ini Lo,, terbukti dari pakaian dan wajah di video itu.ini baru bukti nyata."
"iya, gak mungkin video itu palsu,, buktinya di sana ada jam dimana Lo ngelakuin itu semua dengan semua pria itu."
Wajah Rika seketika pucat,, namun tidak bisa menjawab apa-apa karena tubuhnya yang tiba-tiba ngefreeze,, dengan menerima lemparan sampah dari semua siswa.
######
"hahahahahh,, Lo tadi keren banget Al. Gue liat Lo gak emosi sama sekali pas Rika provokasi Lo."
Di perjalanan pulang Alea dan juga Anya saling berbicara melalui earphone karena mereka mengendarai mobil masing-masing.
"Lo gak tau aja,, di balik muka gue. Rasanya gue pengen ledosin kepala si ondel-ondel."
Anya percaya itu,, masih ingat dengan masalalu mereka ketika Alea merasakan amarah yang meledak-ledak saat emosi.
"mumpung lagi berdua,, gimana kalo kita nge mall aja?"
"gas Ken!!"
Mobil mereka berjalan beriringan menuju mall.Dan mereka berjalan beriringan setelah sampai di mall dengan membeli berbagai pakaian,sepatu,tas dll.
* * * *
"apa hanya ini saja mbak?" kasir bertanya.
"satukan saja transaksi dengan belanjaan itu." Alea menunjukkan belanjaan milik Anya,, biarlah sekali-kali ia mentraktir toh ia nggak akan rugi.
Ting. .
Membelanjakan uang sebesar 20.000.000.000 x 95
Jumlah saldo : 4.923.612.000.000
Ting. .
"terima kasih,, anda bisa kembali lagi jika memerlukan sesuatu."
Alea mengangguk,,
"Al. . Maaf gue kelamaan" Anya sudah kembali setelah dari toilet untuk membuang air kecil.
"nih, gue udah bayar sekalian juga punya Lo,, ga usah di ganti." Alea langsung berbicara panjang lebar.
"eh tapi kan it—"
"udah ayo buruan pulang" tanpa berlama-lama Alea segera menarik pergelangan tangan Anya yang masih mencerna semuanya.
Bersambung. . .