Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 20
(Di perusahaan Anderson)
Tepatnya jam 12 siang.Tuan Nathan yang sudah mendapatkan informasi tentang kemana uang itu Elena hamburkan,langsung pergi menemui Mathew....
"Mathew,kamu tau kemana uang itu Elena gunakan?" tanya tuan Nathan Duduk di sofa,sambil menyilang kaki nya.
"Haaahh...."
Mathew pun menghembuskan nafas dengan kasar,lalu ikut duduk di sofa tepat di hadapan tuan Nathan....
"Aku tidak ingin teman nya itu bergantungan kepada Elena,karna dia cuman memanfaatkan Elena saja," jelas Mathew.
"Oh...tapi kenapa kamu tidak bicara langsung kepada nya saja," sarang tuan Nathan.
"Kepada siapa? Apakah Elena?" tanya Mathew mengerutkan kening,karna ia tau bagaimana keras kepala nya Elena.
"Tidak,kepada teman Elena itu,"
Mathew pun mengangguk paham,lalu mengirim pesan singkat kepada asisten nya,untuk menjemput Tina di sekolah nanti....
"Sudah kak,aku sudah mengirim pesan kepada asisten ku,nanti setelah sekolah selesai,aku akan bicara langsung dengan Tina,teman Elena itu," ucap Mathew.
Tuan Nathan pun bangkit dari sofa,lalu mengancing kembali jas milik nya,lalu menatap Mathew....
"Kalau begitu,saya pulang dulu," pamit tuan Nathan.
"Iya,mari saya antar,sekalian aku juga mau pergi ke restoran untuk bertemu dengan teman Elena tersebut,"
Tuan Nathan pun mengangguk,lalu mereka berjalan beriringan menuju lift dan masuk....
(Di sekolah)
Tina yang baru saja mendapatkan pangilan dari asisten Mathew,langsung bahagia tak karuan,ia berpikir kalau Mathew tertarik dengan dirinya,maka dari itu,Mathew secara langsung ingin bertemu dengan nya....
"Wah...aku tidak menyangka,kalau paman Elena akan bertemu langsung denganku,mungkin dia telah jatuh cinta kepadaku pada pandangan pertama nya," gumam Tina berjalan menelusuri lorong sekolah sambil tersenyum bahagia,lalu masuk ke dalam kamar mandi.
"Aku harus dandang secantik mungkin,biar Paman Elena itu semaking jatuh cinta kepadaku,"
Dengan senyuman girang,Tina pun mulai membersihkan wajah nya,lalu mengoles beberapa make up,dan lipstik berwarna pink mudah,dan mulai menyisir rambut pendek sebahu nya sambil terus bersenandung ria....
Kringg...suara ponsel mengalihkan Tina.Tina pun meraih ponsel miliknya,lalu melirik nya....
"Aku tau dia sudah tidak sabar ingin bertemu denganku," gumam Tina tersenyum semaking lebar sambil melirik ponsel nya yang terdapat pangilan dari asisten Mathew.
"Halo," sahut Tina setelah mengeser tombol hijau di ponsel miliknya.
"Nona,saya sudah di depan sekolah," ujar asisten Mathew dari seberang ponsel.
"Iya.sabar,aku akan kesana sekarang," ucap Tina mematikan ponsel,lalu memasukan nya ke dalam tas miliknya,dan kembali bercermin.
"Elena calon ponakan ku.maaf ya kalau nanti Paman mu miliki ku,siapa suruh aku terlahir cantik,cih!"
Setelah puas berkaca,Tina pun kembali keluar dari kamar mandi,lalu berjalan menelusuri lorong sekolah menuju pintu depan sekolah,namun tiba-tiba....
"Tina!" seru Elena dari kejauhan sambil berlari kecil ke arah Tina.
"Cih! Ngapain dia memanggil ku," batin Tina berdecak kesal,lalu pura-pura memasan senyuman manis dan berbalik menatap ke arah Elena.
"Hosh...hosh...hosh,"
Elena berhenti tepat di hadapan Tina dengan nafas ngos-ngosan,lalu mencoba berdiri tegap sambil mengatur nafas....
"Kamu mau kemana?" tanya Elena.
"Aku mau keluar sebentar," jawab Tina singkat.
"Oh...aku pikir kamu ada waktu luang," ujar Elena sedikit kecewa.
"Meman nya,kamu mau kemana?" tanya Tina sambil menyilang kedua tangan nya di dada.
"A~aku ingin pergi belanja,kan sebentar lagi ulang tahun ku yang ke 20.masa kamu tidak ingat," gerutu Elena,mendengus kesal.
"Oh! Astaga maaf,tapi sekarang aku sedikit sibuk,nanti saja gimana?" Tina yang baru mengingat nya langsung menepuk jidatnya.
"Ya sudahlah,nanti pun boleh,tapi jangan sampai lupa ya," ucap Elena.
"Ya,janji," sahut Tina merangkul bahu Elena.
"Makasi," ujar Elena tersenyum dengan senang.
Tina pun mengangguk,lalu membawa Elena berjalan keluar meningalkan sekolah,menuju tempat parkir,dan mereka pun di sambut oleh kedua pengawal Elena yang sudah bersiap membuka pintu mobil kepada Elena....
"Cih! Setelah aku berhasil menjadi wanita Mathew,akan ku minta 5 pengawal sekaligus,dan mobil yang lebih mewah," batin Tina iri kepada Elena yang di perlakukan layaknya ratu oleh para pengawal Mathew.
"Tina,aku pulang dulu ya,bye," pamit Elena melambaikan tangan kepada Tina,lalu masuk ke dalam mobil.
"Iya,bye²," sahut Tina tersenyum dan ikut melambaikan tangan ke arah Elena.
Lalu.mobil yang Elena tumpangi itu pun melaju pergi meningalkan sekolah,dan Tina pun berjalan menghampiri mobil asisten Mathew yang sejak tadi menungu nya di depan gerbang sekolah....
Ceklekkkk...Tina membuka pintu mobil tersebut,dan masuk....
"Ayo,jalan," perintah Tina merasa diri seperti nyonya Besar.
"I~iya," sahut asisten Mathew sedikit kebingunan akibat di perintah oleh Tina,namun ia tetap menahan diri untuk tidak bereaksi,dan melajukan mobil pergi meningalkan area sekola menuju restoran mewah yang sudah di pesan oleh Mathew.
gercep amat si mathew