NovelToon NovelToon
Menikahi Suami Tuli

Menikahi Suami Tuli

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: ShiZi_

Chan Khotthot naa ... dilarang boom like.

Kenzie, seorang wanita berusia 27 tahun, sering mendapat olokan perawan tua. 'Jika aku tidak dapat menemukan lelaki kaya, maka aku akan menjadi jomblo hingga mendapatkan kriteriaku' Itulah yang dikatakannya. Namun, ibunya tidak tahan ketika para tetangga menghina anaknya yang tidak laku. Akhirnya memutuskan untuk membuat perjodohan dengan sahabat lamanya! Akankah Kenzie bersedia ataukah menolak perjodohan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShiZi_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masihkah ada Kesempatan lagi (17)

Baju yang sudah basah kuyup akibat kehujanan. Membuat Kenzie beberapa kali bersin, mungkin saja jika wanita itu sedang masuk angin. Hingga menarik perhatian Ardi.

"Dev, bawa kami pulang!" pinta Ardi kepada Deva.

Ardi pun tidak menjawab, tetapi langsung membawa keduanya pulang. Kali ini dirinya harus ikut masuk ke dalam masalah yang terjadi saat ini. Terlebih Salma sedang berada di bengkel.

"Sepertinya aku harus mengatakan," batin Deva.

Setelah memikirkan matang-matang, akhirnya Deva pun mengatakan sesuatu kepada Ardi. "Ar, Salma berada di bengkel dan sedang menunggumu!" kata Deva seraya melirik ke arah Kenzie.

"Aku sudah memintanya pulang barusan dan besok akan kutemui dia." Jawab Ardi.

Tak ada lagi percakapan, hingga mobil yang mereka tumpangi sampai di pelataran rumah sederhana milik Ardi.

"Kalau begitu segera masuk, aku harus pulang juga." Kata Deva.

Ardi pun tersenyum, lalu menuntun Kenzie masuk ke dalam.

"Pergilah mandi. Aku akan membuatkan minuman untuk menghangatkan tubuhmu," ujar Ardi.

Tanpa menjawab, Kenzie pun masuk ke kamar mandi. Di bawah air yang dingin ia pun mengguyur kepalanya. Menangis sejadi-jadinya karena rasa penyesalan masih berada di depan mata. "Bu, pada akhirnya anakmu akan menjadi janda." Seraya berucap Kenzie pun terus mengguyur kepalanya. Tidak peduli seberapa tidak nyamannya dirinya kini, karena sakit di tubuhnya tak berarti apa-apa dari pada hatinya sekarang yang diambang oleh sebuah penyesalan.

Entah berapa lama waktu yang dihabiskan oleh Kenzie di dalam kamar mandi. Hingga ketika keluar sudah mendapat pemandangan.

"Ada apa perlu apa?" tanya Kenzie dengan mata yang semakin sembab.

"Apa seseorang menyakitimu sehingga sedari tadi kamu tidak berhenti menangis," ujar Ardi.

"Bukan urusanmu, mana suratnya? Aku akan mendatang tanganinya." Kata Kenzie tanpa basa-basi dan langsung pada intinya.

"Aku akan memberikannya secepatnya," ujar Ardi.

"Bagus, jadi kamu bisa melanjutkan kisahmu bersama dengan wanita itu, karena kita secepatnya bercerai."

Ardi pun mengernyitkan dahinya, wajah penuh kebingungan sedang melandanya dan membuat pikirannya merasa ada yang tidak beres.

"Bukankah dia yang meminta berpisah, tetapi kenapa seolah-olah dia juga adalah korbannya." Dalam hati, Ardi pun terus mencari jawaban, karena merasa jika kalimat tersebut. Ia yang seharusnya mengucapkannya.

"Kali ini aku menyetujuinya. Terlebih kekasihmu sudah pulang, jadi berbahagialah," lanjut Kenzie.

Masih dengan kebingungan, bahkan Ardi tidak mengerti dengan ucapannya yang mana mengatakan jika kekasihnya telah kembali.

"Baguslah kalau kamu mengerti, jadi jangan memintaku untuk bertahan denganmu yang penuh kebencian dan keegoisanmu itu."

"Apa kamu pikir aku menahanmu karena mencintaimu? Cih, kamu salah besar kalau begitu. Bahkan sekarang aku sangat membenciku!" serang balik Kenzie.

"Apa kamu yakin?"

Dengan senyum liciknya, Ardi pun yang tadinya hendak meninggalkan kamar. Tiba-tiba merasa tertantang untuk membuat Kenzie marah.

"Mau apa kamu? Pergi dan keluar dari kamar!" titah Kenzie dengan perasaan gugup dan juga takut.

"Ingin melihat mata indahmu? Apa ada masalah," ujar Ardi yang mana langkahnya semakin dekat ke arah Kenzie.

"Menjauhlah, kamu hanya lelaki yang akan membuatku malu, dengan fisikmu sekarang. Aku membencimu," ketus Kenzie yang mana terus mundur hingga tubuhnya tak bisa lagi bergerak karena di belakangnya terdapat dinding.

"Hinalah aku sesukamu karena aku menyadari akan hal itu, tetapi tahukah kamu jika sekarang hatimu sedang menyimpan sebuah kebohongan yang begitu besar." Jawab Ardi dengan suara tegas, meski begitu terdengar nadanya masih cukup lembut.

"Kamu bukan dukun yang bisa memprediksi hidupku—,"

"Lalu tatap mataku!" sahut Ardi.

"Kenapa? Apa kamu takut jika hati dan matamu sedang berperang, saling melawan meski harus meninggikan sebuah ego." Kata Ardi lagi.

"Bahkan aku tak sanggup menatap wajahmu, apa lagi matamu. Sungguh aku tidak sanggup," batin Kenzie yang kini tertunduk dengan hati yang kacau.

"Jika ini yang kamu mau, maka segera tandatangani." Ardi pun melepaskan Kenzie dan memberikan surat dari pengadilan agama.

Itu hanya sebuah kertas, tetapi tatapan Kenzie akan lembaran di tangan Ardi, seketika membuatnya luruh dan merasa batu besar tengah menghantamnya.

"Maaf, aku minta maaf." Beberapa kali Kenzie meminta maaf, menjadikan Ardi bertambah bingung.

"Ini adalah akhir dari penderitaanmu, maka aku hanya bisa mengucapkan selamat atas kebersamaanmu dengan Leo."

"Leo ... Leo, dan Leo! Tidakkah kamu tahu aku seperti ini? Tidakkah kamu sedikit saja bisa menjagaku dengan tidak mengatakan apa pun, ini tentang kita. Tentang aku dan kamu!" Sambil terisak Kenzie pun bicara, menunjuk ke arah dada Ardi dan melampiaskan apa yang ditahannya seharian ini.

"Maaf, jika aku ...."

Belum sempat Ardi bicara, tetapi Kenzie sudah lebih dulu memeluknya dengan sangat erat. Membuat Ardi semakin bingung akan sikap istrinya itu. "Zie, menangislah sepuasmu. Aku akan memberikan pundak ini kepadamu," ujar Ardi.

"Harusnya kamu membenciku, harusnya kamu tidak bersikap baik padaku, terlebih membuatku terjebak dalam sebuah kesalahan." Tangisan Kenzie semakin pecah, meski selalu menyakiti hati suaminya, tetap saja lelaki itu bersikap baik.

"Bahkan kamu membenciku seumur hidupmu, hal itu tidak bisa aku lakukan. Meski pernikahan kita karena dijodohkan, tanpa memiliki perasaan cinta ...." Terdengar helaan napas berat sejenak Ardi pun melepaskan pelukan Kenzie, memegang kedua bahunya diiringi seulas senyuman.

"Satu hal yang harus kamu tahu, bahwa ketika aku mengucap janji suci. Di situlah kita disatukan seberapa banyak kata tak pantas yang aku dengar darimu, seberapa banyak kebencianmu. Aku tak akan membalas," lanjut Ardi.

"Biar bagaimanapun kita akan tetap berpisah. Wanita itu sudah kembali oleh karena itu kamu memilih menyerah," ujar Kenzie dengan sesenggukan.

Lagi ... helaan napas kali ini terdengar beberapa kali. Entah mengapa Kenzie tidak mengerti sama sekali.

"Aku sudah tidak berdaya dengan sikapmu. Menyerah adalah jalan yang harus aku ambil demi menebus kebebasanmu, Zie ... perpisahan ini tidak ada sangkut pautnya dengan kepulangan Salma," balas Ardi.

"Tidak ada hubungannya dengan wanita itu, tapi kamu berpelukan dengannya juga." Kenzie pun mengelak jawaban dari Ardi.

"Sejatinya jika hati lelah maka berhenti memiliki adalah satu hal yang bisa aku lakukan, meski kamu berpaling dengan seseorang. Bahkan sedikitpun aku tidak ikut campur, tetapi jika soal hubungan kita. Salma memang tidak ada hubungannya," tekan Ardi.

"Sudahlah berhenti menangis, jika ada seseorang yang lebih baik dariku. Maka aku akan senang mendengarnya," ujar Ardi seraya mengusap air mata Kenzie.

Berniat memberi kesempatan untuk Kenzie istirahat, tetapi sebuah tangan menahannya. "Jangan pergi," mohon Kenzie.

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Maaf, tolong jangan pergi."

Mendengar permintaan Kenzie, membuat Ardi tidak tega dan akhirnya membawanya ke sofa.

Pada saat keduanya sedang duduk dan saling diam. Terdengar dering ponsel milik Ardi bunyi beberapa kali. "Aku akan mengangkatnya sebentar." Izin Ardi dan selang beberapa menit kemudian.

("Datanglah jika tidak keberatan.")

1
NT.RM
Sedih
Swadeekhab
👍👍👍👍👍👍👍
Muslimah 123
123
ASHLAN DINENDRA
crazy up thorr
semangatt..
ShiZi_: hehe, iya Phi😇 terima kasih. udah up tadi sore, tapi sepertinya belum lolos.
total 1 replies
Ade Diah
Semangat kak, sudah semakin tertata dan enak dibaca.
ShiZi_: terima kasih😇😇 semangat juga buat kamu.
total 1 replies
Muslimah 123
123
Ade Diah
semangat kak, kunci mendapat banyak pembaca selain cerita bagus adalah up minimal 3 bab perhari. itu pengalaman saya.
ASHLAN DINENDRA
semangat thor
jgn lamalama Up nyaa...
Yusria Mumba
lanjut, cerita bagus sampai2aku nangis lo,
Ade Diah
sudah kuberikan secangkir kopi untukmu, jadi ayo!!!! semangat!!!!
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
hadir , salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇🙏
Ade Diah
Ayo semangat!!!!!
ShiZi_: chayoo💪💪 buat kakaknya juga😇
total 1 replies
Ade Diah
Ya ampun!! istri macam apa kau itu, ken ken.
ShiZi_: entahlah, sepertinya minta di rebus istrinya😇
total 1 replies
Ade Diah
Semangat!!!! ceritanya bagus, semoga yang lain juga kasih bintang 5
ShiZi_: tenang saja, meski curhat didengerin kok. semuanya gak ada yang instan. dari yang kecil, siapa tahu nanti bisa jadi tinggi. mari kita semangat😇😇🙏 su su naa kha💪
Ade Diah: sama aku juga, masih belajar entah sampai kapan bisa kaya suhu, tapi karena suka halu tingkat tinggi jadilah terus menulis walau reward tak sebanyak karya yang pernah di buat, hehe maaf curhat.
total 3 replies
Ade Diah
Bener yang ini kan kak???
ShiZi_: iya kak🙏
total 1 replies
Santai Dyah
kasian Ardi ya istrinya knpa bgitu
Santai Dyah
kenzi itu istrinya ardi ya
Ade Diah: Jadi penasaran, kenapa keluarganya bersikap seperti itu, seolah takut jika Ardi memiliki keturunan yang akan mewarisi kekayaan Ardi tapi kekayaan yang di maksud dari mana, apa warisan dari pihak ibu atau Ardi yang mempunyai sebuah perusahaan sendiri atas kerja kerasnya?
entahlah Hanya autor yang tahu, Semangat!!!!
ShiZi_: iya kak, Kenzie istrinya Ardi.
total 2 replies
ASHLAN DINENDRA
lama bangett nunggu up nya...
Ade Diah: hadiah juga kayanya perlu.
Ade Diah: harus banyak di kasih bintang kayanya biar cepet up nya
total 3 replies
Santai Dyah
mobil siapa itu kira-kira
ShiZi_: hayo loh mobil ciape.
total 1 replies
Santai Dyah
halo thor salam kenal lnjut
ShiZi_: salken juga🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!