Khairani anjani, seorang asisten perusahaan terkenal tak menyangka sahabatnya sejak SMA akan mengambil pacarnya Gavin wibowo.
Padahal viola saski susah menikah dengan ken arok seorang dokter bedah spesialis jantung, ken arok sendiri adalah dokter yang merawat bibi khairani.
bagaimana semuanya bermula, akankah gavin kembali pada khairani ? atau mereka akhirnya berpisah. lalu bagaimana rumah tangga ken arok dengan viola?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Mengulang sejarah lama.
Jika waktu bisa diputar kembali adakah harapan dimana hati tak ingin mengulang kisah tanpa perselingkuhan, yang dikhianati pun seakan ingin mengulangnya dengan tak ingin mengenal cinta yang bisa melukai hati.
Namun takdir seolah mempertemukan mereka dalam keadaan yang dikhianati setelah cinta begitu dalam dan sebuah tali yang sudah terikat seolah ingin menunjukan sesuatu yang belum usai dalam kisah mereka ber empat.
Ken melonggarkan pelukannya lalu membalikan tubuh khai dan menatap sendu wanita tersebut melihat manik matanya seakan mencari adakah cintanya dalam hati wanita itu lalu menggenggam tangannya.
" bisakah kita kembali seperti dulu, aku ingin memilkimu khai bisakah kamu menerimaku lagi tak hanya pura pura menjadi simpanan tetapi istriku sesungguhnya" tanya ken dengan nada yang berharap apa yang ingin ia gapai bisa terwujud sekarang.
Hidup dengan orang yang dicintai adalah jalan yang ingin ia tuju dan bahagia adalah akhir dari segala perjuangannya.
" aku... beri aku waktu dokter kita sekarang adalah bos dan karyawan bukan dokter dan pasien " ucap khai menundukan wajahnya menahan segala rasa yang semakin membuatnya ingin melebihi batas.
" baik lah aku paham kamu pasti masih terkejut karena aku pewaris danu group sekarang karena kalo kamu tak tahu pasti sikapmu tak akan seperti ini bukan" ucap ken membuat khai menatapnya bingung.
" maksud dokter ?" tanya khai pelan berpura pura tak memahami apa yang ken ucapkan.
" kamu akan menggebrak meja lagi atau mengumpatiku dokter gila dan kamu juga sudah melihat kebobrokanku aku bahkan masih malu mengingat itu " ucap ken menahan rasa malu yang semakin menguasai hatinya.
Khai mengatupkan bibirnya mengingat kejadian saat ken mabuk dia juga ingat bagaimana bobroknya dokter gila satu ini dan rasanya ingin meledakan tawa namun ia menahan diri takut dipecat.
" lain kali jangan minum lagi dokter kalo minum dokter mukanya jelek kaya lutung fatah hati " ceplos khai yang membuat ken terkekeh.
" masa sih " tanyanya lagi sekedar bertanya.
" iya bener rambut seperti kesetrum mukanya kelihatan banget mata pandanya terus malam itu pas banget pake baju item udah mirip banget kaya lutung" celetuk khai terkekeh mengingatnya namun sepersekian detik ia kembali menundukan kepalanya saat ingat siapa pria di depanya itu.
" saya gak akan di pecat kan pak " ucapnya pelan namun masih bisa di dengar oleh ken dan lelaki itu masih terkekeh hingga terlintas ingin menjahilinya.
" khai kamu aku pecat kalo nolak cinta aku dan aku ingin kamu tetap jadi pasien nakal ku titik gak ada koma" ucap ken tegas.
...****************...
Berbeda dengan khai, viola kini terbaring lemah setelah dipaksa melayani nafsu gavin yang bahkan tak ada lagi kelembutan. matanya menatap gavin dengan tatapan kosong seolah ia pasrah dengan keadaan dirinya.
Bayang bayang kepergian sang suami dan kata talak yang sudah jatuh seakan membuat dunianya runtuh.
" makasih sayang aku sangat puas " ucap gavin menyeringai penuh kemenangan tak peduli dengan keadaan wanita yang sudah mengandung anaknya itu.
Gavin mengusap perut viola dengan lembut lalu menciumnya " kamu gak apa apa kan sayang maafin papa ya " ucapnya semakin merasakan kepuasan yang sudah hampir ia gapai.
sedangkan viola masih diam tanpa sepatah kata pun keluar dari bibirnya dia tak menolak maupun membantah dengan ucapan gavin.
" sudahlah viola jangan seperti ini kecuali kamu masih menginginkan kenikmatan tadi di ulang lagi " ucap gavin yang mendapatkan tatapan yang penuh kebenci an.
Viola pun memiringkan tubuhnya membelakangi gavin yang masih tersenyum puas karena kini ia bisa mengancam viola kapan saja.
...****************...
Keesokan harinya ....
Khai berjalan menuju pintu karena mendengar bunyi bel, namun saat dibuka terlihat ken yang sudah rapi dengan setelah jas moka membuat khai terkejut ini masih jam 6 pagi tapi pak bos sudah dandan rapi.
" ada apa bapak pagi pagi kemari?" tanya khai sembari menahan diri untuk tidak menguap.
" mau numpang sarapan " ucapnya sambil nyelonong masuk tanpa dipersilahkan membuat khai sebal.
" maaf pak ini apartemen bukan rumah makan nasi padang " cetus khai berjalan mengekori ken yang langsung duduk di kursi meja makan.
" aku kan sudah bilang kamu harus jadi asisten luar dalam hidupku bukankah kemarin aku sudah katakan dengan jelas, sekarang aku mau sarapan jadi sebagai asisten kamu harusnya membuatkan sarapan untukku" ucap ken dengan tegas dan wibawa tapi gak tahu malu.
khai menatap diri sendiri ia bahkan belum mandi " ya sudah ijin kan mandi dulu " ucap khai sambil melengos pergi kekamarnya.
" jangan lama sayang aku sudah laper mau makan rendang " pekik ken dengan senyum yang terukir dibibir.
Dalam fikirannya mungkin inilah istilah yang namanya asisten rasa istri, bertemu dimana saja tak hanya dikantor tapi juga tetanggaan.
Namun siapa sangka ia harus merogoh kocek untuk membeli apartemen disamping khai karena sudah penuh dan ia membeli dengan harga 2 kali lipat, meski awalnya hanya ingin bertetangga demi dekat dengan pasien nakalnya ia justru mendapatkan bonus royalti bisa bekerja satu kantor dengan khai.
Setelah beberapa menit khai kembali kedapur lalu menyiapkan beberapa bahan makanan lalu memakai apron, ia hanya membuat roti panggang dengan beberapa selai dan jus alpukat saja.
Ken yang melihat tubuh khai bagian belakang malah terfokus pada bagian yang begitu menonjol di bagian bawah pinggang, seketika itu ia mengingat saat dirinya dan khai berciuman diruang kerjanya saat masih menjadi dokter.
Iya bagian itu yang sempat membuatnya panas dingin dan sekarang ia menelan salivanya sendiri menahan gejolak yang tiba tiba datang mungkin karena sudah lama tak melakukanya makanya ia merindukan kehangatan ranjang.
Khai menghidangkan makanannya dimeja lalu ia duduk berhadapan dengan bosnya dan mereka pun menikmati sarapannya tanpa ada suara.
" khai bagaimana tentang tawaran saya kemarin sore ?" tanya ken saat mereka sudah berada di dalam mobil hendak ke kantor.
Khai tak bisa menolak ajakan ken untuk berangkat bersama toh mobilnya berada di kantor.
" baru juga kemarin pak, anda juga belum jadi duda seutuhnya kasih saya waktu setidaknya 3 bulan" ucap khai membuat ken menghela nafas berat.
" tiga bulan terlalu lama khai setelah sidang cerai beres kita menikah begitu maksudnya" khai merasakan hatinya tak tenang mendengar ungkapan ken arok.
Apa semudah itu menikah dan bercerai ? fikirnya.
" apa keluarga anda akan setuju ? Apa mereka akan merestui hubungan kita ?" ken mulai meremang tapi ia tak ingin hidupnya di atur lagi termasuk kisah percintaannya dengan khai.
Tak ada suara yang keluar lagi dari bibir ken maupun khai meski sempat sedikit berdebat namun kini keduanya larut dalam fikiran masing masing.
...****************...
Sementara di tempat lain viola yang baru pulang kerumahnya disambut sang ibu dengan wajah menyelidik.
Viola yang belum bercerita apapaun langsung mendapat banyak pertanyaan dari farah sampai akhirnya ia menceritakan semua masalahnya dari perceraian nya dengan ken arok dan juga kehamilan dari hasil perselingkuhannya.
Sontak farah sangat marah mendengar cerita anak semata wayangnya.
" kenapa kamu sebodoh ini viola !" ucapnya dengan suara lumayan tinggi dengan wajah yang sudah merah karena marah.
" cukup mah aku gak butuh emosi mamah aku butuh bantuan mamah sekarang " gerutunya menatap farah kesal karena responnya.
" mamah tak habis fikir kenapa kamu harus mengulang sejarah lama " ucapnya keceplosan.
" maksud mamah ?" tanya viola dengan mata menyipit mendengar ucapan sang ibu yang menurutnya ada sesuatu yang tak ia ketahui.
" kamu pasti salah dengar " ucap farah tampak gelagapan karena kesalahan dalam bicaranya.
" enggak aku gak salah denger tadi mamah bilang mengulang sejarah lama apa maksudnya" pertanyaan viola membuat farah tak lagi bisa berkutik karena memang ia memiliki rahasia yang banyak dari suami juga putrinya.
Sebelum bicara wanita paruh baya itu menghela nafas berat dan mencoba memilih kata kata yang baik agar putrinya paham.
" baiklah mamah jujur ... Kamu itu anak hasil selingkuhan mamah " sontak mata viola melebar mendengar rahasia yang tak pernah ia ketahui dalam hidupnya.
" apa !" gumam viola nyaris tanpa suara.