Akibat salah sasaran Nano menghabiskan satu malam dengan pria yang tidak dia kenal. Hingga dia hamil dan melahirkan dua orang anak kembar laki-laki yang genius!
Siapa kira-kira yang mengambil mahkota Nano dan siapa ayah kandung si kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Nyamuk Tampan
Jeni duduk di depan cermin sebuah kamar hotel, ditangannya dia memegang botol penawar racun yang bisa menyembuhkan sistem saraf orangtua Desmon.
Desmon harus menjadi suaminya apapun yang terjadi karena pria itu yang bisa menyelamatkan perusahaan Diwangsa yang diambang kehancuran. Terjadi korupsi besar-besaran disana dan juga nilai saham yang terus menurun. Karena selama 7 tahun ini setelah semua aset Diwangsa berbalik menjadi namanya, Jeni menjalankan perusahaan asal-asalan. Hidupnya dipenuhi kemewahan dan foya-foya tanpa bisa mengelola keuangan dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan Diwangsa diujung tanduk.
"Kau pasti menjadi milikku," gumam Jeni.
Tentu saja yang menyebar berita tentang pernikahannya dengan Desmon adalah dirinya sendiri dan setiap dia keluar selalu dikejar-kejar wartawan untuk dimintai klarifikasi.
"Sebentar lagi aku akan menjadi nyonya Cullen," ucapnya dengan tertawa.
Dan tak lama pintu kamar mandi di kamar hotel itu terbuka, seorang pria bertato dengan wajah dinginnya menatap Jeni sinis.
"Kau pasti sedang berkhayal lagi," ucapnya.
Pria yang bernama Bobi itu membaringkan diri diatas ranjang karena bersiap akan bersenang-senang dengan Jeni.
Bobi adalah seorang ahli racun dan virus yang menyediakan racun yang digunakan Jeni, untuk membayar jasanya Jeni harus melayaninya sampai dia puas.
"Setelah aku menikah, aku tidak bisa melayanimu lagi!" ketus Jeni dengan melepas bathrobe yang dia pakai hingga menampilkan tubuhnya yang polos.
Bobi menyeringai. "Maka dari itu sekarang layani aku sampai puas.
*****
Riki terus menerima e-mail dari Mr. P dan itu membuatnya jadi penasaran. Tanpa sepengetahuan kakaknya, dia membalas pesan dari Mr. P.
Dia menuliskan sakit yang diderita opa dan omanya, dia juga mengirimkan hasil CT scan dan medical check up dari rumah sakit yang diam-diam Riki ambil saat berada di kamar oma dan opanya.
Riki mau bergabung dengan Mr. P jika Mr. P mau membantunya mencari penawar racun yang bisa menyembuhkan oma dan opanya yang keadaannya semakin memburuk.
Dan Mr. P membalas jika bersedia membantunya, Riki hanya perlu membawa sampel darah dan Mr. P juga mengirimkan sebuah alamat padanya.
Si kembar memang sedang mempelajari tentang aneka virus yang bisa bermutasi tapi masih ditahap teori belum ada praktek yang mereka kerjakan karena si kembar butuh laboratorium untuk itu.
Saat tengah malam tiba, Riki sudah bersiap ke kamar oma dan opanya untuk mengambil darah keduanya yang akan dia berikan pada Mr. P nanti tapi saat dia sampai diambang pintu suara deheman menghentikan langkahnya.
"Mau apa kau?" tanya Raka yang sudah curiga dengan gerak gerik adiknya.
Riki menoleh dan cengengesan disana yang pada akhirnya dia menceritakan apa tujuannya.
"Ck, jadi kau mau bertindak sendirian tanpa membawaku!" decak Raka yang kesal karena adiknya sudah mulai main rahasia pada dirinya. Selama ini tidak ada yang disembunyikan diantara mereka.
"Maafkan aku, Kak," lirih Riki yang tampak menyesal.
Tanpa dia duga, Raka justru merebut satu suntikan dan satu tabung reaksi untuk menyimpan darah dari tangannya.
"Kita lakukan bersama," ucap Raka kemudian.
Akhirnya mereka berdua diam-diam masuk ke kamar oma dan opanya untuk mengambil darah mereka.
Keduanya saling mengangguk saat akan mengambil darah, mereka melakukannya dengan hati-hati supaya oma dan opa mereka tidak terbangun.
"Oma, Opa. Anggap kami dua nyamuk tampan," bisik mereka.