NovelToon NovelToon
BUKAN CINDERELLA BIASA

BUKAN CINDERELLA BIASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Janda / Keluarga
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani_aza

Nandini, adalah wanita kampung yang di nikahi oleh pria tampan dan kaya. Orang-orang mengira jika Nandini bak Cinderella di dunia nyata, yang mana gadis miskin yang di persunting oleh Pangeran..

Namun, semua orang tidak tau bahwa Nandini tersiksa di rumah megah bak istana itu... ia tak ayal layaknya pembantu yang berstatuskan istri dari seorang pengusaha di salah satu kota ternama.

Pernikahan tahun kelima, membuat Nandini lelah dan memberontak. Dimana sang suami membawa wanita baru kedalam rumah, yang mana membuat Nandini memiliki pikiran licik untuk membalaskan dendam atas pengabdian yang mereka sia-siakan.

Apa yang akan Andini lakukan?

Sedangkan di sisi lain, Pangeran yang asli tengah menunggu kehadiran dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani_aza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 : MAMA ELLA DILAWAN PART 2

Nandini dan mama Ella sedang makan di meja makan dengan semua menu yang ada di restoran tersebut, ditemani dengan sang pelayan yang sombong dan songong itu. Kini nyalinya menciut saat tahu jikalau Mama Ella adalah pemilik restoran.

Ia malu bukan main sebab ia telah menghina Mama Ella dengan sebutan miskin dan kumal ... tapi nyatanya dia adalah sang pemilik restoran.

Awalnya ia akan dipecat oleh sang manajer, namun mama Ella memberikan kesempatan untuk melayani dia dan Nandini

''Ini, Bu makanannya.'' Sang pelayan tadi menyodorkan makanan terakhir di meja.

Mama Ella tersenyum dengan puas.

''Kalau bukan karna permintaan Nandini dan ibu mu sedang sakit, sudah kupecat kamu! Aku masih baik hati memberikan mu kesempatan.''

''Sekali lagi maafkan saya, Bu.'' Ucapnya menunduk dengan malu, lalu mengingat kejadian beberapa saat lalu...

Beberapa menit yang lalu•••

''Ada apa ini?'' sang manajer datang, dan sedikit terkejut melihat pemilik restoran sedang melotot ke arahnya. ''Aduh gawat, mati aku.''

''Bagaimana anda mengatur bawahan anda? bisa-bisanya restoran ini memiliki karyawan yang tidak kompeten dan hanya bisa merendahkan orang miskin seperti saya.'' ujar mama Ella.

''Kan, habislah aku kena serepet."

''Iya benar! Bahkan pelayan mu bersengkongkol untuk membully orang lain.'' ujar pengunjung yang lain dan di angguki oleh semua orang.

Lena semakin terpojok begitu pun sang pelayan yang sudah pias.

''Semua bisa di bicarakan dengan baik-baik, bapak ibu.'' Sang manajer menengahi.

''Aku disini nggak salah ya, aku bicara sesuai fakta yang ada! Mereka ini orang miskin yang nggak pantes makan disini.'' Ujar Lena masih kekeh.

''Memangnya siapa kamu! Mereka yang mau makan dan mereka juga mau bayar! Kok kamu yang repot.'' Ujar salah satu pengunjung yang gemas.

''Mau damai apa gimana, Bu?'' tanya manajer ke mama Ella.

''Saya sih gimana dianya,'' Tunjuk mama Ella pada Lena. ''Kalau dia mau minta maaf sama peluk saya, saya anggap selesai dan damai sentosa tiada tara.''

Mama Ella bagaikan peri di mata semua pengunjung, membuat semua kagum, tidak termasuk dengan Lena yang kesal dengan kelakuan mama Ella.

''Dasar drama! Orang aku nggak ngapa-ngapain kamu kok. Bisa-bisanya fitnah saya.''

Uuuuu ... semua orang menyuaraki Lena.

''Beneran kok! Tadi dia cuma drama, aku nggak ngapa-ngapain dia.''

Uuuuu...

''Bagaimana mba? apa mau damai atau selesaikan di kantor polisi?''

Lena yang mendangar perkataan itu langsung kikuk dan takut, ia tidak mau sampai berurusan dengan kepolisian. Bisa-bisa ia di marahi oleh kakaknya.

''Ba-baik, saya dan teman-teman saya minta maaf.'' cicit Lena, membuat mama Ella mengorek telinganya.

''Apa? nggak kedengeran.''

Lena menghela nafas panjang sambil menutup matanya, ''Saya salah dan saya minta maaf.''

Mama Ella tersenyum senang, ''Minta maaf pada Nandini juga.''

Lena melotot. ''Tidak! Aku tidak sudi meminta maaf pada orang dungu sepertinya.''

''Minta maaf! Atau aku laporkan kepolisi!'' Bentak mama Ella dengan tekanan.

Teman-teman Lena menyenggol Lena untuk meminta maaf, mereka tidak mau berurusan dengan polisi.

''Baiklah-baiklah, Nandini aku dan teman-teman minta maaf.'' ujar Lena dengan setengah hati.

Nandini tersenyum, baru kali ini ia mendengar Lena meminta maaf padanya ... ia senang bukan main, karna sebelumnya Lena selalu berbuat semena-mena terhadapnya.

Nandini hanya mengangguk kecil sebagai persetujuan memaafkan Lena.

''Sudah, puas 'kan kalian?''

Mama Ella tersenyum dan menarik Lena kedalam pelukannya sambil berbisik. ''Jika lain waktu aku bertemu denganmu dan kau membuat masalah, aku tidak akan pernah melepaskan mu! Akan kurobek mulut dan kesombongan mu itu. Bahkan aku akan menghancurkan keluargamu, apa kau dengar!'' tekan Mama Ella.

Lena diam dan melengos pergi, Bahkan ia tidak sadar jika dompet dan ponsel miliknya sudah berada di tangan mama Ella.

Sedangkan mama Ella tersenyum senang saat ia berhasil mengalahkan bocah ingusan itu. Mama Ella dan manajer membubarkan kerumunan dan mempersilahkan semua orang untuk menikmati makanan mereka kembali.

''Bu, maafkan saya.'' Ucap sang manajer menunduk.

Mama Ella mendelik dan melihat palayan yang sedari tadi diam menunduk.

''Kau! Apa kau tidak tau siapa dia, berani sekali kau menghinanya miskin.''

Pelayan itu menggeleng.

''Dia adalah pemilik restoran ini!''

Pelayan itu melotot dan dan menoleh pada Mama Ella lalu menunduk dan langsung berlutut.

''Maa-maf maaf, maafkan saya, Bu. Saya tidak tahu kalau Ibu adalah pemilik restoran ini.''

''Cih, sekarang kau baru meminta maaf! Kau tahu jika aku tidak pernah membedakan mana orang miskin dan mana orang kaya, jika si miskin punya uang untuk makan disini ... maka kalian sebagai pramusaji seharusnya profesional.''

''Maafkan saya, Bu.''

''Kau tahu, kau sudah melanggar itu semua. Aku tidak suka dengan orang yang tidak profesional dalam bekerja.''

''Maafkan saya bu ... maafkan saya, saya tidak akan mengulanginya lagi.''

''Lebih baik kau pergi dari sini, kau dipecat.''

''Jangan Bu ... saya memiliki Ibu yang masih sakit dan butuh uang untuk berobat, jangan pecat saya.'' mohonnya dengan sangat.

''Jikalau kamu butuh pekerjaan ini, kenapa kamu melakukan semua itu.''

Pelayan itu terdiam tidak bisa menjawab, karena sejatinya dia juga tidak tahu kenapa ia bisa melakukan ini. Ia hanya terlalu bangga karena sudah menjadi pelayan di restoran mewah dan menjadi takabur.

Sementara Nandini yang merasakan kasihan pada pelayan itu langsung menggenggam tangan Mama Ella dan dan berkata, ''Tante ... untuk kali ini kasihan juga karena ibunya sedang membutuhkan uang untuk berobat, kasih dia kesempatan. Maaf bukan Dini mau lancang ikut campur, tapi apa salahnya memberikan kesempatan kedua.''

Mama Ella melihat Nandini dan melihat pelayan itu, ia menghembuskan nafasnya sejenak, kalau bukan karena Nandini sudah ia tendang pelayan seperti ini.

''Baiklah, aku memberikan kamu kesempatan tapi dengan satu syarat. Hari ini kau harus melayani kami berdua.''

•••

''Ngapain kamu masih bengong disitu? cepat kerja.'' Sentak mama Ella melihat pelayan yang bernama Erika itu malah diam melamun.

''Maaf, Bu.''

Mama Ella melihat Nandini yang sedang makan, ia tersenyum senang.

''Apa kamu menyukai makanannya?''

Nandini mengangguk senang. ''Aku sangat suka Tante, baru kali ini aku makan mewah seperti ini. Makasih ya, tante.''

''Memangnya selama ini Dini nggak pernah makan enak?''

Nandini menggeleng sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya, persis seperti anak kecil yang baru menemukan makanan enak.

Nandini mengusap mulutnya dan berucap syukur, lalu ia menatap mama Ella.

''Aku disini hanya sebatang kara, tante ... ibu di kampung. Tadinya aku bersuami, tapi ... ummm sudah bercerai, Tante.'' Ucap Nandini sedikit takut.

Mama Ella tersenyum dan mengelus pundak Nandini, ''Tidak apa-apa ... kenapa menunduk seperti itu? di dunia ini tidak ada yang mau menjadi janda, tapi jika pilihan itu menjadi pilihan yang terbaik, maka kita harus menerimanya.''

Nandini tersenyum senang dan lega, rupa-rupanya di dunia ini masih ada orang baik seperti mama Ella.

''Apa Tante boleh bertanya sesuatu.''

Nandini mengangguk. ''Tentu saja.''

''Di dalam kehidupanmu, apa yang ingin kau kau lakukan?''

Nandini sempat terdiam lalu tersenyum dan membisikkan sesuatu pada Mama Ella. membuat mama Ella langsung tertawa.

''Baiklah, tante akan mengabulkannya.''

Keduanya saling bertatap sambil tersenyum, entah rencana apa yang akan mereka lakukan tapi sepertinya tidak akan baik-baik saja.

•••

...LIKE.KOMEN.VOTE...

1
A R
aspri nih ceritanya 😂😂
A R
🤣🤣🤣🤣
A R
tempe makan tempe mksdnya gimn jinyyy 🤣🤣
A R
🤣🤣🤣 ada upil di dlm idung 😂😂
Septa Rokadi
keren nandini
Nurul Boed
mantap nandini 😂😂😂
gaby
Adam bukan ga sanggup menahan gejolak dlm dada, tp ga tahan sm gejolak di dalam Celana/Facepalm//Facepalm/
Ayu Ning Ora Caantiikk
mantab nandini
🌹Nabila Putri🌹
wahhhhhh... daebakkkkkk
💯💯💯💯💯❤❤❤❤❤❤Adammmmmm💕💕💕
gaby
Ampun dah si Nandini. Kalo dulu mertuanya Galak, nah yg skrg calon mertuanya Somplak/Facepalm/
gaby
Nenek2 somplak
gaby
Pintar Nandini, menghadapi srigala kita jg harus jd srigala dulu. Gapapa ngorbanin 200jt, masih ada puluhan milyar tersisa
gaby
Emang bnr2 pelit bin medit. Smua harta di simpan di brankas bukan di bank. Takut kena pajak atau tkt kena OTT kpk
gaby
Keren thor, ga kalah seru sm Cinderela somplak. Malah menurutku lbh seru ini, tp sayangnya upnya jarang2. Smangat ya kaka othorku yg paling SOMPLAK/Ok//Ok/
gaby
Gimana si Seno ga kaya, La wong pelit bin medit. Ga mau byr pembantu, istri jd babu. Ati2 suami pelit sm istri kena Azab Rejeki sulit, Mati kejepit, Kuburan sempit.
gaby
Pas bgt visualnya. Jarang2 ada novel visualnya sesuai.
gaby
Bener bgt, uang adalah obat dr sgala penyakit. Karena berobat itu pake uang bkn pake daun
A R
lupa di wax bulunya 🤣
A R
peluk 🤣🤣🤣
A R
ella dilawan 🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!