Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 21
Rania berlari kedalam kamar. Dia menghempaskan tubuhnya di atas sofa sambil menangis kesegukan. Dia merasa sangat kecewa dengan ucapan Randy. Bisa-bisanya Rabdy dengan mudah mengatakan jika dia akan menyerahkannya kepada Dirga. Padahal dia telah memberikan semua yang terbaik untuk Randy.
Berlahan Rania menatap foto pernikahan Randy dan Tika, yang masih terpajang di atas meja samping ranjang. Dia menatap senyuman yang terpancar di wajah Tika. Senyuman yang melambangkan kebahagiaan dan juga cinta di anatara kedua insan tersebut.
"Kenapa? kenapa aku tidak bisa merasakan kebahagiaan yang telah kau dapatkan Tik? apa aku terlalu di penuhi dosa sehingga aku tidak bisa bahagia. Apa semua yang telah aku lakukan belum bisa menebus dosaku di masa lalu?" ucap Rania sambil menangis.
Dia memeluk erat foto Tika sambil menangis. Dia berharap agar dia terus di berikan kekuatan untuk menghadapi sikap Randy. Walaupun Ranja tau jika merebut hati Randy bukanlah hal yang mudah. Namun, dia tetap akan berjuang demi keutuhan rumah tangganya.
Karena terlalu larut dalam kesedihannya, Rania sampai tidak sadar jika Randy telah berdiri di depan pintu. Dia menatap haru Rania yang terus menangis sambil memeluk foto pernikahannya dan juga Tika. Ingin sekali dia mengantikan foto itu sebagai sandaran untuk Rania. Namun, dia tidak punya keberanian untuk itu.
"Maaf! aku minta maaf jika ucapanku telah menyakitimu," ucap Randy dengan penuh penyesalan.
Mendengar ucapan Randy, Rania langsung menghapus air matanya. Dia menarik napasnya pelan lalu berusaha menatap Randy.
"Aku tidak apa-apa. Lihat hari sudah semakin siang. Lebih baik kau berangkat kerja saja," ucap Rania berusaha tersenyum.
Dia langsung bangkit dari atas ranjang sambil berusaha terlihat baik-baik saja. Dia mengambil tas kerja Randy lalu memberikannya kepadanya. Walaupun sebenarnya hatinya saat ini sangatlah rapuh, akan tetapi Rania terus berusaha untuk tersenyum. Dia tidak mau kesedihannya akan membuat keadaan semakin memburuk.
"Lihat! pakaianmu masih berantakan. Sini biar aku rapikan," ucap Rania mendekat ke Randy.
Dia melihat kerah baju Randy yang berantakan. Dia langsung merapikannya dengan sedikit menjinjitkan kakinya. Randy menatap kecantikan Rania yang sangat dekat. Dia menelan ludahnya kasar sambil berusaha mengontrol dirinya. Dia menatap bibir seksi Rania yang sangat mengoda. Ingin sekali dia melahap bibir itu dengan rakusnya.
"Sudah! kau sudah rapi. Sekarang kau bisa bekerja dengan nyaman," ucap Rania tersenyum.
Melihat Rania yang sudah tersenyum, Randy hanya bisa tersenyum kecil. Dia tidak menyangka jika Rania sekuat itu. Bahkan dia bisa tersenyum walaupun hatinya sedang terluka. Randy hanya bisa menatap senyuman yang melingkar di wajah Rania dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.
"Ternyata kau wanita yang sangat kuat. Pantas saja Tika mempercayakan aku dan Cheesy kepadamu. Tapi mengapa aku belum bisa menerima kehadiranmu?" batin Randy sambil menatap lekat wajah Rania.
"Cheesy mana? apa kau meninggalkannya sendiri?" tanya Rania mulai menyadari jika dia melupakan putri kecilnya.
"Dia sedang bermain bersama Bik Ijah di taman belakang. Kau tidak perlu cemas seperti itu," ucap Randy tersenyum.
"Oh! maaf. Aku hanya tidak mau jika Cheesy sampai kehilangan perhatian dari kita. Jangan sampai dia merasakan masalah yang ada pada kita," ucap Rania menunduk.
"Sudahlah! lebih baik kau berangkat kerja saja. Sudah banyak pasien yang butuh sentuhan tanganmu," ucap Rania tersenyum.
"Apa hanya pasien yang butuh sentuhan dari tanganku? bagaimana dengan dirimu?" tanya Randy menatap lekat Rania.
Mendengar pertanyaan Randy, Rania langsung salah tingkah. Dia begitu gugup sehingga dia tidak bisa mengangkat kepalanya untuk menatap Randy. Melihat itu, Randy hanya tersenyum sambil membuang napasnya kecil.
"Oh ia! aku ingin memberikan sesuatu kepadamu," ucap Randy melangkahkan kakinya menuju meja rias.
Dia langsung membuka laci yang ada di meja itu lalu mengambil sebuah kotak perhiasan. Dia kembali berjalan mendekati Rania sambil membawa kotak itu. Rania hanya mengerutkan keningnya binggung melihat tingkah Randy. Dia tau jika isi kotak perhiasan itu adalah cincin pernikahan Randy dan Tika.
"Bisa aku meminjam jari manismu sebentar," ucap Randy tersenyum.
"Boleh!" ucap Rania langsung memberikan tangannya kepada Randy.
"Maaf karena aku belum sempat membelikan cincin pernikahan untukmu. Tapi apa kau mau mengenakan cincin Tika?" tanya Randy membuka kotak perhiasan itu.
"Apa! apa aku tidak mimpi?" ucap Rania gugup sambil mencubit tangannya.
"Aw! sakit. Jadi ini nyata?" gumam Rania sambil menatap lekat Randy.
Melihat tingkah Rania, Randy hanya mampu terkekeh kecil. Dia berlahan mengengam tangan Rania dan mengenakan cincin Tika di jari manis Rania. Suatu kebetulan, cincin itu sangat pas di jari manis Rania. Bahkan sangat mewah dan juga cantik.
"Maaf! walaupun aku belum bisa memberikan posisi Tika di hatiku kepadamu. Tapi aku akan terus berusaha. Karena aku tau, Tika tidak akan salah memilihmu sebagai pengantinya," ucap Randy tersenyum.
"Apa boleh aku memelukmu?" tanya Randy sambil menghapus air mata Rania.
Mendengar permintaan Randy, Rania langsung mengantuk dengan cepat. Sebagai tanda jika dia mengijinkan Randy untuk memeluk dirinya. Melihat itu Rany langsung tersenyum lalu membawa Rania kedalam pelukannya. Rania membalas pelukan Randy sambil menengelamkan wajahnya di dada bidang Randy.
Dia merasakan kehangatan yang sangat berbeda Bahkan pelukan Randy jauh lebih hangat dari pada pelukan Dirga. Tanpa terasa air mata Rania akhirnya menetes membasahi wajah cantiknya. Dia merasa sangat bahagia karena akhirnya dia dapat merasakan pelukan hangat dari sang suami. Randy mencium lembut puncak kepala Rania sambi mengelus rambut panjangnya.
Bik Ijah yang tidak sengaja melihat itu hanya tersenyum kecil. Dia tidak menyangka jika ucapannya dapat mengubah pemikiran Randy. Walaupun belum bisa mencintai Rania, tapi setidaknya Randy sudah bisa mencoba untuk membuka hatinya. Bik Ijah berharap agar pasangan itu bisa mendapatkan kebahagiaan mereka secepatnya.
Bersambung.....
rania jadi randy.. 😂😂