Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Pagi ini Roseline sudah berpenampilan sangat rapi, karna hari ini Roseline berencana untuk pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli ponsel baru, karna ponsel milik Roseline asli entah berada di mana dirinya juga tidak tahu.
Roseline yang baru menuruni anak tangga mengerutkan dahinya, saat melihat seorang wanita duduk di ruang keluarga bersama William, bahkan keduanya terlihat sangat akrab.
'' Siapa wanita itu '' gumam Roseline sedikit memperlambat langkahnya yang menuruni anak tangga.
Dua orang yang masih asik mengobrol itu tidak menyadari akan kedatangan Roseline, yang mana membuat Roseline mendengus.
'' Suamiku '' Roseline menyentuh bahu William, yang mana membuat William dan wanita yang duduk di hadapan William terkejut.
'' Roseline '' sapa wanita itu bangkit dari duduknya.
Roseline menoleh ke arah wanita itu lalu menundukkan kepalanya menatap William. '' Dia siapa ?'' tanya Roseline.
Sedangkan wanita itu sedikit terkejut, karna Roseline mengatakan tidak tahu siapa dirinya.
'' Kak Will, ada apa dengan Roseline?, kenapa dia tidak mengenaliku '' tanya wanita itu.
William menarik pergelangan Roseline pelan, agar duduk di sofa yang berada di sebelahnya. '' Duduklah ''
Roseline menurut dan duduk di sebelah William.
'' Dia Anna '' ucap William memperkenalkan nama wanita itu pada Roseline.
Roseline terdiam dan hanya menatap Anna yang juga menatap ke arahnya. " Oh,, jadi ini adik Audry " batin Roseline, dia ingat akan cerita dari jiwa Roseline, kalau orang yang di cintai oleh William bernama Audry, dan sejak Audry menghilang adik Audry yang bernama Anna selalu berada di dekat William, bahkan William memperlakukan Anna lebih baik dari Roseline istrinya sendiri.
Roseline tersadar dari lamunannya, saat William melambaikan tangannya ke depan wajahnya.
'' Kamu kenapa ? '' tanya William.
'' Tidak apa apa '' sahut Roseline.
Roseline lalu menatap Anna dengan tersenyum. '' Anna maaf ya, akibat kecelakaan kemarin aku amnesia, jadi maaf kalau aku tidak mengingat kamu '' ujar Roseline dengan mimik wajah yang terlihat merasa bersalah.
Audry sedikit terkejut mendengar pengakuan Roseline yang mengatakan jika mengalami amnesia.
'' Ah, maaf aku tidak tahu, Kak Will juga tidak mengatakan apapun padaku '' tukas Anna.
'' Iya, tidak apa apa '' sahut Roseline tersenyum.
'' Suamiku '' panggil Roseline beralih menatap ke arah William dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
Sedangkan William sedikit merasa aneh dengan panggilan SUAMI yang di ucapkan oleh Roseline, mungkin karna sebelum amnesia Roseline selalu memanggilnya Kakak, sama seperti Anna maupun Audry.
'' Ada apa ?'' tanya William dengan mimik wajah datarnya.
William mengerutkan dahinya saat Roseline menengadahkan kedua tangannya ke arahnya.
'' Aku mau ke mall, aku tidak punya uang '' ucap Roseline dengan mengedip ngedipkan kedua matanya.
'' Ck '' decak William lalu bangkit dari duduknya dan melangkah pergi ke lantai dua.
Tak berselang lama William kembali, dan menghampiri Roseline yang masih duduk di tempatnya.
'' Ini, kamu pegang saja '' ucap William memberikan kartu berwarna hitam pada Roseline.
Roseline seketika membulatkan kedua matanya, melihat kartu berwarna hitam di tangannya, meskipun jiwa Ranti seorang gadis miskin, namun jiwa Ranti tahu kartu apa yang di berikan oleh William padanya, kartu tanpa batas limit.
" Anjirr ,,,, Ini si William tidak salah memberikan kartu ini pada gue " batin Roseline dengan jantung berdegup tidak karuan, bukan karna jatuh cinta pada William, tapi karna kartu yang di berikan oleh William.
Tak hanya Roseline yang terkejut, bahkan Anna juga tak kalah terkejutnya, karna melihat William memberikan kartu black card pada Roseline.
'' Kak, Kak Will tidak salah memberikan kartu hitam milik Kakak pada Roseline ?'' tanya Anna.
Roseline menatap Anna dengan dahi mengkerut. '' Aku kan istrinya, jadi apa salahnya suamiku memberikan kartu hitamnya padaku '' ujar Roseline yang mana membuat Anna langsung gugup.
'' Bu,,, bukan begitu Roseline, aku hanya takut kamu tidak bisa menyimpan kartu itu dengan baik '' ucap Anna dengan gugup.
Roseline menundukkan kepalanya. '' Suamiku, sepertinya yang di katakan Anna ada benarnya juga, aku takut akan menghilangkan kartu hitam milikmu, sedangkan ini hasil dari kerja keras kamu '' ucap Roseline dengan sendu.
" Aku tidak akan jatuh miskin, meskipun kartu itu hilang '' sahut William dengan wajah datarnya.
Roseline mendongakkan kepalanya, dengan senyumnya yang tersungging di bibirnya. '' Benarkah, kalau begitu jika kartu ini hilang, kamu tidak boleh marah ya '' ujar Roseline menggerakkan kartu hitam yang di pegangnya kekiri ke kanan, dan William hanya menganggukkan kepalanya.
'' Kalau begitu aku pergi dulu, kalian berdua puas puasin aja ngobrolnya, aku tidak akan ganggu '' ucap Roseline membalikkan badannya dan hendak melenggang pergi, namun lengannya di cekal oleh William, dan membuat Roseline memutar badannya menatap William.
'' Pergi sama siapa kamu ?'' tanya William.
'' Aku akan naik taksi '' sahut Roseline.
'' Ah Roseline, bagaimana jika kamu pergi denganku saja '' tawar Anna.
Roseline menatap Anna. '' Apakah tidak akan merepotkanmu ?''
'' Tentu tidak sama sekali, aku malah senang bisa menemanimu, sekalian agar kamu bisa ingat aku kembali '' sahut Anna tersenyum.
'' Terima saja ajakan Anna '' sela William.
Roseline mengangguk anggukkan kepalanya. '' Baiklah kalau begitu ''
Lalu Roseline benar pergi bersama Anna, dengan menggunakan mobil milik Anna.
Selama di perjalanan Roseline melihat kekiri dan kekakanan, lebih tepatnya Roseline yang berjiwa Ranti ingin menghafalkan jalan jalan serta lokasi yang sekarang akan menjadi tempat tinggalnya.
'' Roseline '' panggil Anna yang tengah mengemudi.
'' Iya '' sahut Roseline menatap Anna.
'' Aku tahu kamu amnesia, tapi aku akan tetap memberi tahu kamu, kalau Kak William itu sama sekali tidak mencintai kamu, bahkan pernikahan kalian berdua jug tidak baik baik saja '' ujar Anna.
Roseline mengerutkan dahinya. " Apa maksud wanita ini bicara seperti itu " batin Roseline.
'' Benarkah, pernikahan kami berdua tidak baik baik saja '' ucap Roseline pura pura sedih.
'' Roseline maaf, aku tidak bermaksud membuat kamu sedih '' tukas Anna.
Roseline menggelengkan kepalanya. '' Tidak apa apa, mungkin karna aku amnesia jadi aku benar tidak ingat seperti apa rumah tanggaku dengan suamiku, dan ternyata tidak baik baik saja '' sahut Roseline.
'' Lalu apakah kamu tahu, kenapa suamiku tidak mencintaiku ?'' tanya Roseline pura pura tidak tahu.
'' Iya, dari dulu dan sampai detik ini yang di cintai Kak William hanya Kakaku, dan saat kamu belum amnesia kamu juga tahu akan hal itu '' jawab Anna.
'' Terus, kenapa suamiku tidak menikah dengan Kakakmu?, kenapa malah menikah denganku ?'' tanya Roseline.
'' Satu tahun yang lalu kakaku menjadi salah satu korban kapal pesiar yang tenggelam, dan Kakaku di nyatakan meninggal setelah berbulan bulan tidak di temukan jasadnya, dan waktu itu Kak William bisa menjadi pemimpin keluarga jika sudah menikah, jadi Kakek Kak William mengusulkan Kak William agar menikah denganmu dan Kak William setuju, karna dengan cara itu Kak William akan memiliki kuasa lebih besar,dan bisa membuatnya lebih mudah untuk mencari keberadaan Kakaku, meskipun akhirnya sia sia saja '' jawab Anna panjang lebar.
'' Kamu yang sabar ya '' ucap Anna lagi dengan tersenyum devil saat melihat Roseline menundukkan kepalanya, karna dia yakin jika Roseline pasti sangat sedih dengan kenyataan yang barusan di katakan olehnya.
Namun tanpa Anna ketahui jika Roseline yang menundukkan kepalanya tengah menahan senyumnya.
" Cih, apa perduli gue tentang William, yang penting sekarang black card milik William ada di tangan gue, dan itu benar benar membuat jantung gue bergetar tidak karuan " batin Roseline yang memegang erat tas selempang mininya, seakan akan takut jika ada orang yang mengetahui jika dirinya tengah membawa black card dan merampoknya, jiwa miskin Ranti benar benar tengah waspada.