Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Bagaimana bisa, orang yang tak saling kenal bisa bareng seperti ini" Lalu menatap gadis yang berada di sebelahnya. "Siapa nama kamu nak".Tanya nenek " Lalu yang di sebelah kamu itu cucu nenek,Tomi namanya".Kata nenek lagi.
"Iya nek, kalau nama saya Abel nek".Jawab Abel
Jadi tolong sekarang ceritakan apa yang terjadi dengan jelas".Kata nenek Tomi
Lalu Abel dan Tomi saling menatap harus menceritakannya dari mana.
" Abel juga kurang paham nek, Tiba-tiba ada yang menculik abel".Ucap Abel
Lalu menoleh ke arah Tomi, "Sekarang kamu yang cerita".Ucap Abel
Tomi hanya menggaruk kepalanya sambil bingung bagaimana menjelaskannya, awalnya tak ingin memberitahu tentang Radit, tapi Tomi merasa terpojok dan akhirnya menceritakan semuanya dengan jelas apa yang terjadi.
" Ada teman Tomi yang ingin menjatuhkan nama dan perusahaan Tomi nek, dia sudah melakukan beberapa cara untuk menjatuhkan Tomi, karena selalu gagal mereka membuat rencana yang licik dengan menculik seseorang yang dekat dengan Tomi, tapi entah dari mana mereka mendapatkan foto Abel. Jadi mereka menculik Abel.Kira-kira seperti itu ceritanya nek".Kata Tomi singkat
"Bukankah itu kejahatan namanya, apa kamu sudah melaporkan masalah ini ke polisi. Lalu di mana Riko dan anak buahnya, kenapa kamu nggak minta bantuan sama mereka bukannya kamu membayar mereka untuk melindungi mu".Ucap nenek
" Tomi sudah menghubungi Riko nek, tapi tak ada jawaban jadi Tomi nggak mau menunggu lama,takut seorang wanita yang tidak tahu apa-apa jadi korban gara-gara Tomi, Jadi Tomi bertindak sendiri".Jawab Tomi
Abel yang mendengar jawaban Tomi pun sedikit terharu dan menilai bahwa Tomi orang yang baik.
Tiba-tiba Riko dan anak buahnya pun datang sambil terkejut melihat Tuannya terluka dan meminta maaf karena tak mengangkat teleponnya. Nenek pun memarahi nya
"Kalian panjang umur, baru saja kalian di omongin. Kalian kemana saja, kerjaan kalian ngapain aja. Tuan kalian terluka dan berjuang sendiri menyelamatkan seorang wanita sama sekali kalian tak mengetahuinya".Kata nenek sambil memukul satu persatu pengawal cucunya dengan sendok yang sedang di pegang nya.
"Maaf nek, ini semua salah saya. Saat Tuan Tomi menghubungi saya, saya sedang di rumah sakit karena ibu saya baru melakukan operasi. Tolong maafin kami nek".Jawab Riko
" Udah nek, lagian Tomi sekarang udah baik-baik aja nek, masih bisa pulang dengan keadaan hidup".Ucap Tomi sedikit bercanda agar suasana tidak membuat Abel tegang.
"Sekarang perketat penjagaan, jangan ada yang lengah. Takut akan anak buah Radit yang kembali membuat masalah".Ucap nenek
Lalu Riko dan anak buahnya pun mengatur penjagaan di rumah Tomi.
" Lebih baik Abel tinggal di sini dulu untuk sementara waktu, takutnya mereka masih mengincar Abel".Kata nenek
Abel yang masih merasa takut dan merasa kalau di rumah Tomi lebih aman pun menerima tawaran nenek. Tomi pun mengatakan hal yang sama, entahlah apa yang terjadi dengan Tomi, tapi dia merasa senang kalau Abel ada di sini.
"kamu bisa menghubungi orang tau mu, pasti mereka menghawatirkan mu karena semalam tidak pulang".Kata Tomi
" Aku tinggal sendiri di kota ini, orang tua ku berada di desa jadi mereka tidak tahu apa yang terjadi. Aku akan memberi tahu temanku saja karena mereka tahu kalau aku di culik".Ucap Abel "Tapi aku kehilangan ponselku, aku tidak tahu hilang di mana".Ucapnya lagi
" Kalau begitu pakai ponselku dulu".Lalu Abel menghubungi temannya.
"Halo".terdengar suara lembut Apri
" Halo Apri, ini aku Abel".Kata Abel sambil meneteskan air mata
"Kamu di mana, kamu baik-baik saja kan, apa yang terjadi sama kamu? . Kami sangat mengkhawatirkan mu, sekarang dimana biar kami jemput".Kata Abel sangat khawatir
" Aku baik-baik aja kok, ada orang baik yang menyelamatkan ku. Jadi sekarang kalian jangan khawatir, untuk saat ini aku nggak bisa ngasih tahu kamu aku dimana, yang jelas sekarang aku sudah aman. Lanjutkan persiapan pernikahan mu, maaf tidak bisa membantu tapi aku akan datang di pernikahan mu nanti".Jawab Abel
"Baiklah, senang jika kamu baik-baik saja. Aku akan menunggu kamu datang".Ucap Apri sambungan pun terputus dan mengembalikan ponsel Tomi.
" Kalau kalian sudah selesai makan nenek anak tinggalkan kalian untuk beristirahat".Ucap nenek
Tapi langkah nenek di hentikan oleh Abel, "Tapi nek apa sebaiknya nenek tetap di sini".
" Kenapa, nanti kamu tidak bisa istirahat".Ucap nenek sambil keluar dari kamar
"Ta_tapi nek".Lalu menoleh ke arah Tomi
Tapi Tomi hanya mengangkat kedua bahunya.
" Kenapa kamu nggak menghentikan nenek kamu, apa kita harus istirahat di kamar dan kasur yang sama kita itu bukan suami is.. ".Lalu menghentikan perkataan nya.
" Luka mu masih belum sembuh, nggak mungkinkan aku gendong kamu untuk pindah ke ruangan lain sedangkan aku juga masih terluka dan nggak mungkin juga aku yang pindah ini tempat tidurku".Jawab Tomi
"Aku bisa jalan sendiri kok,, ".Kata Abel sambil berusaha mengangkat tubuhnya tapi" Aaaa"Tiba-tiba Abel kesakitan
Tomi yang reflek pun memegang tangan dan menopang tubuh Abel. Abel yang reflek memegang bahu Tomi dengan kedua tangan membuat kedua tubuh mereka bersentuhan dan wajah mereka yang berdekatan saling memandang satu sama lain, Abel yang terlena dengan ketampanan Tomi tak berkedip sedikitpun. Tak pernah iya melihat seorang pria yang tampan sepertinya dan itu secara langsung tepat di hadapannya. Abel mengakui ketampanan Tomi tidak kalah dengan idola nya yang biasa ia lihat di TV.
Tomi pun terdiam melihat Abel yang memandangi nya dengan manis, matanya bersinar dan melihat bibir Abel sedikit terbuka membuat Tomi ingin semakin mendekat entah apa yang ada di pikiran Tomi. Dada Abel yang menyentuh Tomi membuat Tomi merasakan detak jantung Abel yang berdetak kencang membuat jantung Tomi juga ikut berdetak kencang. Seolah-olah sedang berlomba, itu membuat perasaan Tomi menjadi tidak karuan.
Tomi ingin menyadarkan Abel tapi Tomi tak ingin melepaskannya, lama-lama sakit Tomi mulai terasa dan Tomi sudah tak kuat menahan tubuh Abel. Lalu Tomi memutuskan untuk menyudahinya sambil berkata"Tuh kan baru aja di bilangin, hampir saja jatuh".Yang membuat Abel tersadar lalu melepaskan pegangan tangannya dari bahu Tomi, dan kembali duduk di kasur. Abel sangat malu bahkan sampai salah tingkah, pipi Abel memerah.
Tomi pun tersenyum melihat Abel yang salah tingkah,itu terlihat jelas di wajahnya.
"Aku akan kembali beristirahat".Ucap Abel sambil tidur dan menutup matanya.
" Aku juga akan istirahat".Kata Tomi sambil membaringkan tubuhnya di samping Abel
Abel mencoba membuka matanya dan melirik ke arah Tomi, tapi kembali menutup matanya karena ketahuan lalu Abel menutup wajahnya dengan selimut karena malu. Tomi yang melihatnya hanya tersenyum.