NovelToon NovelToon
Love Me, Again

Love Me, Again

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / nikahkontrak / perjodohan / patahhati
Popularitas:7.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: embunpagi

Hampir separuh dari hidupnya Gisell habiskan hanya untuk mengejar cinta Rega. Namun, pria itu tak pernah membalas perasaan cintanya tersebut.

Gisell tak peduli dengan penolakan Rega, ia kekeh untuk terus dan terus mengejar pria itu.

Hingga sampai pada titik dimana Rega benar-benar membuatnya patah hati dan kecewa.

Sejak saat itu, Gisel menyerah pada cintanya dan memilih untuk membencinya.

Setelah rasa benci itu tercipta, takdir justru berkata lain, mereka di pertemukan kembali dalam sebuah ikatan suci.

"Jangan sok jadi pahlawan dengan menawarkan diri menjadi suamiku, karena aku nggak butuh!" ucap Gisel sengit

"Kalau kamu nggak suka, anggap aku melakukan ini untuk orang tua kita,"

Dugh! Gisel menendang tulang kering Rega hingga pria itu mengaduh, "Jangan harap dapat ucapan terima kasih dariku!" sentak Gisel.

"Sebegitu bencinya kamu sama abang?"

"Sangat!"

"Oke, sekarang giliran abang yang buat kamu cinta abang,"

"Dih, siang-siang mimpi!" Gisel mencebik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 22

Di kamarnya, gisel sedang cemas karena calon pengantin prianya belum datang juga padahal sebentar lagi acara akan di mulai. Ia mencoba menelepon nomor Kendra tapi tidak di angkat. Kendra lupa membawa ponselnya. Sementara Dzalfa tak berani mengangkatnya. Ia tak tahu harus bicara apa dengan, ia takut salah.

"Bagaimana, sayang? apa sudah ada kabar dari Kend?" tanya Anes yang baru saja masuk.

Gisel hanya menggeleng. Entah kenapa perasaannya sudah tidak enak sejak tadi.

"Kita tunggu sebentar lagi, siapa tahu dia lagi dijalan," Anes mencoba menenangkan Gisel, padahal hatinya juga khawatir.

Menunggu beberapa saat lamanya, tetap masih belum ada kabar. Gisel tak banyak bicara, tapi Anes tahu putri semata wayanngnya tersebut saat ini sedang cemas.

" Mas bagaimana ini? Kend belum juga datang. Apa dia berubah pikiran untuk menikah dengan Gisel?" Anes langsung menghampiri Alex dan bertanya lirih pada suaminya yang baru saja masuk untuk mengecek kondisi utrinya tersebut.

Alex tak menyahut ucapan Anes. Dari raut wajah suaminya saat masuk, Anes tahu kalau ada sesuatu yang tidak beres. Pikirannya benar-benar takut.

Alex menuntun Gisel untuk duduk di tepi ranjang, "ada apa, dad?" tanya Gisel yang mulai curiga.

Alex menyentuh punggung tangan Gisel yang ia pegang, "Daddy tahu, putri daddy sudah, melewati banyak hal dalam hidupnya. Kamu hebat, sayang. Sejauh ini bisa melewati semua masalah yang datang. Daddy yakin kalau putri daddy ini akan menjadi wanita lebih kuat lagi ke depannya. Dan itu harus. Apapun masalah yang di hadapi, daddy yakin Gisel mampu melewatinya kembali. Putri daddy kuat, daddy tahu itu," ucap Alex dengan pelan dan lembut, berusaha menahan sesuatu yang ingin meledak dalam dirinya yaitu air mata.

" Daddy mau ngomong apa? katakan saja, Gisel siap mendengarnya,"

Alex menatap Anes, wanita itu terlihat sekali khawatir. Ia kembali menatap Gisel, "Maafkan daddy, tapi daddy harus mengatakan ini. Kend, tidak akan datang ke pernikahan kalian," ucap Alex dengan menyesal.

Rupanya Elang dan Senja telah menemui dan menjelaskannya pada Alex. Mereka pikir, Alex lebih tepat untuk menyampaikan hal ini pada Gisel.

" Mas! Jangan bercanda! Ini nggak lucu!" sentak Anes tak percaya.

Alex hanya diam, tak berusaha menyangkal ucapannya sendiri. Membuat Anes langsung terduduk lemas.

Sementara Gisel? wanita itu diam mematung, tak ada tangis tapi tatapan matanya begitu kosong. Tangannya bergetar. Raut wajahnya mengisyaratkan sedalam apa lukanya saat ini.

Anes memeluk Gisel, putrinya tersebut sama sekali tak bersuara. Kebisuan Gisel justru membuat Anes semakin tersayat hatinya. Pasti Gisel sangat terluka dengan kenyataan ini sampai tak bisa menangis. Dan lebih baik Gisel menangis, menumpahkan semuanya dalam tangisnya, daripada seperti ini, hanya menahannya di dada.

Amel, Rega dan David terlihat bergegas menuju kamar Gisel setelah mengetahui kabar kalau Kendra membatalkan pernikahannya. Mereka mengkhawatirkan kondisi Gisel. Terutama mentalnya.

Di depan pintu, mereka, melihat Elang dan Senja. Mereka menunggu di luar pintu Yang tak tertutup sempurna itu.

"El, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Rega pada Elang.

Tak sabar menunggu penjelasan Elang, Amel langsung menyerobot masuk. Ia langsung memeluk Gisel.

Rega dan yang lainnya menyusul masuk. Melihat Rega, seolah mengingatkan Gisel akan lukanya dulu yang kini seolah luka itu di siram air garam oleh Kendra.

"Sayang, bicaralah, jangan seperti ini. Mommy harus bagaimana?" ucap Anes sedih.

"Aku nggak apa-apa," ucap Gisel kemudian. Dan justru perkataannya tersebut mengatakan sebaliknya, jika diat tidaklah baik-baik saja.

David mengajak Alex menyingkir ke sudut kamar untuk bicara,"Bagaimana ini? apa sebaiknya sekarang menyuruh para tamu yang sudah datang pulang dan mengumumkan kalau pernikahan batal?" tanyanya. Pasalnya di ballroom hotel, para tamu sudah mempertanyakan acara tersebut. Bahkan ada yang sudah mulai menggunjing dan begossip ria.

Alex mengusap wajahnya kasar, satu tangannya berkaca pinggang. Ia mendekati Elang dan Rega," El, pergilah ke ballroom dan katakan kalau acara hari ini batal," ucap Alex.

"Daddy yakin? dengan segala konsekuensinya? ini akan berimbas pada nama baik daddy dan perusahaan,"

"Lalu harus bagaimana? daddy nggak mungkin menikahkan adikmu dengan Kendra. Lebih baik menanggung malu dari pada anak daddy lebih teruk lagi nantinya. Cepat pergilah!" titah Alex.

"Tidak perlu di batalkan, biar aku yang menikahi Gisel menggantikan Kendra!" Rega yang sejak tadi diam dengan rasa sakitnya melihat Gisel seperti itu, akhirnya bersuara.

Tentu saja apa yang Rega katakan membuat semua orang melihat tak percaya ke arahnya.

" Aku setuju!" seru Amel. Di saat semua mempertanyakan perkataan rega, dialah yang paling mendukung.

David mengisyaratkan kepada sang istri untuk diam. Amel mencebik sambil menatap suaminya sebal.

"Nggak perlu! aku nggak perlu di kasihani. Biar saj ini batal! Nggak perlu sok jadi pahlawan. Nggak perlu!" Gisel tiba-tiba berdiri dan bicara tegas menolak tawaran Rega.

Gisel kembali duduk, "Semuanya tolong tinggalin aku. Aku mau sendiri," ucapnya kemudian.

"Tapi sayang,,,,"

"Pergi!" teriak Gisel.

Alex mengajak Anes dan lainnya keluar terlebih dahulu, membiarkan Gisel menenangkan diri. Gadis itu pasti butuh waktu sendiri untuk meluapkan perasaannya.

Dengan berat hati Anes ikut keluar. Hanya tinggal Rega di ruangan tersebut. Semua orang membiarkan pia itu tetap di sana tanpa sepengetahuan Gisel yang saat ini membuang pandangannya ke arah lain.

Beberapa saat lamanya Rega hanya diam sambil menatap punggung Gisell yang mulai bergetar karena berpikir semunya sudah pergi dari sana. Gadis itu menangis tanpa suara.

Rasanya dada Rega seperti di remat melihat Gisel seperti ini. Ia hanya berdiri, menemani wanita itu menangisi nasibnya.

Beberapa waktu kemudian, Gisel menyadari keberadaan Rega di belakangnya, ia langsung mengusap air matanya lalu menoleh. Rega mendekat, gisel membuang muka, malas untuk melihat pria yang menjadi akar rasa sakitnya selama ini.

Rega jongkok denga bertumpu satu kaki di depan Gisel. Wanita itu tetp tak mau menatapnya.

"ijinkan abang menebus kesalahan abang, dek. Ijinkan abang untuk menyembuhkan luka yang abang torehan sam kamu selama ini. menikah lah dengan abang," ucap Rega sungguh sungguh. Ia hendak menyentuh tangan Gisel tapi wanita itu menarik tangannya.

Gisel berdiri, diikuti oleh Rega," Kenapa? Abang kasihan sama aku?" tanya Gisel tersenyum sinis.

"Jangan sok jadi pahlawan dengan menawarkan diri menjadi suamiku, karena aku nggak butuh!" ucap Gisel sengit

"Kalau kamu nggak suka dan nggak butuh, anggap aku melakukan ini untuk orang tua kita,"

Dugh!

Gisel menendang tulang kering Rega hingga pria itu mengaduh, "Jangan harap dapat ucapan terima kasih dariku!" sentak Gisel. Ia ingin menolak, tapi dia juga memikirkan nama baik keluarganya.

Rega hanya mengatup, menahan sakit akibat tendangan Gisel menggunakan high hellsnya. Itu tak sesakit luka yang pernah ia berikan pada gadis itu.

Gisel sangat kesal, di saat seperti ini justru Rega datang bak pahlawan kemalaman. Apa tidak ada laki-laki lain yang di siapkan untuknya, kenapa Rega lagi, Rega lagi. Pria yang kini ia benci!

"Sebegitu bencinya kamu sama abang?" tanya Rega.

"Sangat!" Jawab Gisel.

"Oke, sekarang giliran abang yang akan buat kamu cinta sama abang lagi,"

"Dih, siang-siang mimpi!" Gisel mencebik.

...****************...

1
Emy Chumii
finally happy ending for Rega & Gisell 😍😍😍👏👏👏
DozkyCrazy
ko sama sih doa nyaaa
Emy Chumii
setuju sama Rega 👍👍
DozkyCrazy
tolol nih si dokter
kenapa lu bukain pintu
kenapa gak tegasss juga
DozkyCrazy
tgl lu nya ajj x doct yg lepasin olangan
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹
DozkyCrazy
dira emang salah tapi situ juga salah x mas
cara mu itu pengecut
DozkyCrazy
good x ini setuju sama Mpok dira
Emy Chumii
🤦🤦🤣🤣🤣🤣
DozkyCrazy
trauma jadinyaaa
Emy Chumii
good, Gisell 😎👍👍
Emy Chumii
cewek stres. udah tau Gisell istrinya Rega, lah kok malah ngajak bersaing 🤣🤣😪😪
DozkyCrazy
👏👏👏 Gisel kerren
DozkyCrazy
pake nanya lagi
wa ta dooo
DozkyCrazy
bagus sel jual mahal dulu
DozkyCrazy
Luar biasa
seruuuuuuuu 👏👏👏
DozkyCrazy
dokter ko otak nya cettek yaa
DozkyCrazy
ya elah pura" vikum om dokter
DozkyCrazy
👏👏 setuju sama kend ajj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!