NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Menyerah

Biarkan Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pasha Ayu

Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.

Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.

Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.

Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.

Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.

Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.

Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAM DUA DELAPAN

"Assalamualaikum."

Fasha mendorong stroller Abrar didampingi beberapa pengawal pribadi suruhan ayahnya.

Janda muda itu sedang berada di Rumah Sakit di mana Fatima menjalani perawatan.

Entah sudah ke berapa kali Bachrie memintanya untuk menyempatkan waktu agar Fatima bisa bertemu dengan Abrar.

Selama ini, Fasha dibuat iba oleh cerita- cerita Bachrie dan Jatmiko soal Fatima.

Ah, ... Fasha sendiri pun mengutuk keras watak tak tega yang dia miliki bahkan sedari kecil hingga sematang ini.

Sudah sekeras itu King Miller melarangnya menemui Bachrie lagi, nyatanya Fasha masih dibuat luluh dan datang kembali.

Sekilas tadi, masih ada rasa yang mencelos di dadanya saat aroma Bachrie mulai masuk ke dalam rongga indera penciumannya.

"Waalaikumusalam."

Bachrie tersenyum manis menyambut kedatangan Fasha. Mereka memang sudah sepakat akan baik- baik dalam memenuhi hak anak meski berpisah.

Bachrie bersyukur karena Fasha tahu sekali aturan agamanya. Setidaknya, meski putus pernikahan mereka, masih tersambung tali silaturahmi.

Mata dan senyum Bachrie meredum ketika beralih kepada bayi mungil itu. Abrar bilamana disandingkan dengan foto masa kecilnya, amat sangat mirip.

Bibirnya, hidung, lengkungan alisnya, bahkan Abrar memiliki manik hitam. Lalu bagaimana bisa dia pernah mempercayai hasutan Azahra dan Ummi Fatima tentang kesucian Fasha.

"Dia mirip dengan ku."

"Sangat." Fasha berkata lirih tapi menyela, seolah sedang menunjukkan bahwa 'inilah anak dari benih yang pernah kau ragukan!'

Bachrie sempat menurunkan pandangan, tapi tak lama ia angkat kembali karena ia amat sangat merindukan wanita yang dulu pernah ada di dalam dada dan dekapannya.

Bachrie kembali menatap wajah Fasha, detil, dari matanya yang pernah dikecup, hingga hidung yang pernah dia gigit sambil bersenda gurau di atas ranjang yang sama.

Kulit mulusnya, rona pipinya, wanginya hingga bentuk tubuhnya masih sama. Tak ada yang kurang satu pun meski Fasha sudah pernah melahirkan putranya.

Ah Tuhan, ... kenapa dia harus melepas keindahan ini demi perusak? Tatapannya yang melekat lantas beralih ke bibir yang dulu sering membuatnya melayang meski hanya dirinya yang aktif dan Fasha tidak.

Sekagum itu Bachrie pada Fasha, satu tahun sebelum ada Azahra, apa pun yang ada pada Fasha begitu sempurna, menyayangi, posesif, bahkan tak ada yang boleh Fasha kerjakan walau hanya satu pekerjaan rumah.

Bachrie hanya sempat khilaf membandingkan Fasha ketika merasakan surga yang Azahra berikan, bermula dari masakan, obrolan, dan service ranjang kedua hingga lalai surga yang sebenarnya telah dia miliki berupa Fasha.

"Aku merindukan mu, Ning." Bachrie memiringkan kepala, mengikis jarak dengan sebelah tangan yang berusaha meraih rahang Fasha.

Fasha melangkah mundur meski di dadanya masih sanggup berdebar- debar oleh perilaku lelaki itu. Tapi, tak dipungkiri jika masih ada sedikit trauma akan tamparan lelaki itu.

Mundurnya Fasha membuat Bachrie tersadar, jika dunianya sudah berbeda, yah, ... Fasha bukan lagi istrinya.

Mereka tidak sepantasnya berciuman, dan Fasha bukan wanita yang akan menerima kecupan dari lelaki yang bukan suami.

Bachrie terpaku sampai Fasha kemudian melewati tubuh Bachrie hingga masuk ke dalam kamar pasien Fatima. Bachrie hela napas dalam lalu mengembuskan sambil mengusap wajah yang dipenuhi Fasha.

Bahkan aroma yang menguar dari Fasha mengingatkan dirinya akan segala memori indah saat mereka bersama. Ingin memeluk, tapi tiada lagi dihalalkan.

Bachrie ikut masuk setelah lama terdiam untuk mengondisikan getaran dan segala rasa yang seharusnya dia lawan. Di dalam sana, Fasha tengah memberikan putranya pada gendongan Fatima.

Namun, segera diambil kembali karena Abrar menangis histeris. "Maaf, Ummi, tapi Abrar belum siap Ummi gendong."

Fatima mendadak gagah. "Benar dia cucuku, kan? Dia mirip Bachrie."

"Memang kalau bukan anak Bachrie anak siapa lagi, Fatima?!" tegur Jatmiko.

Seketika Fatima menangis. "Foto- foto sama dosen montir itu, sangat mesra. Bukankah sangat tidak mungkin kalau wanita normal tidak tertarik dengan pria setampan anak sopirnya King Miller?"

"Ummi..." Bachrie menegur. Sungguh, ucapan Ummi tidak hanya menyakitkan Fasha, tapi juga dirinya yang lantas cemburu.

Fatima menatap Fasha. "Mengaku saja kalau kamu pernah selingkuh dan Bachrie tidak bersalah saat menuduh mu, jangan memutar balikkan fakta seolah Bachrie yang salah karena sudah poligami! Coba kaji lebih dalam, Fasha, lelaki boleh menikah lagi tapi bukan berarti cintanya hilang!"

Jatmiko menggeleng, kemarin dia sempat berpikir jika Fatima sudah tidak lagi akan membahas tentang masa lalu.

Jatmiko sampai tak bosan-bosannya meminta tolong kepada Fasha demi Fatima kesayangannya.

Hari ini, detik ini, Jatmiko sadar, bahwa istrinya takkan pernah berubah. Pikirannya hanya akan dipenuhi dengan pikiran negatif.

"Ummi bicara seperti itu karena Masha Allah, suami Ummi sangat setia dan hanya satu istri sampai saat ini," sahut Fasha.

"Sekarang Azahra sudah diceraikan, kamu tidak punya saingan. Kamu juga punya anak lelaki, cukup, seharusnya kamu bisa kembali lagi sama Bachrie seperti dulu. Apa sulitnya melupakan masa lalu dan memulai kehidupan baru dengan Bachrie lagi? Semua orang berhak punya kesempatan kedua, Fasha."

"Pembicaraan kita selesai." Fasha takkan lagi mengasihani Fatima. Bahkan sampai di detik ini pun, dia selalu menjadi tertuduh.

Fasha mendorong stroller menuju pintu keluar, dan Fatima meracau. "Kamu tidak berikan Bachrie kesempatan, bukan karena kamu sudah tidak cinta lagi. Tapi karena kamu takut sama ayah kamu yang arogan!"

Bachrie setuju ucapan Fatima kali ini, dan Bachrie menyusul Fasha keluar hingga mengiringi langkah Fasha di koridor. Kedua pengawal telah siaga di sisi keduanya, kini.

"Maafkan Ummi." Bachrie berusaha meraih lengan baju Fasha yang terus melangkah jutek hingga ke parkiran. "Sayang..."

Dua pengawal langsung mendorong dada Bachrie yang sudah terlihat memaksakan kehendaknya pada Fasha.

"Tolong pikirkan lagi niatku, kalau bukan demi kita, setidaknya demi status Abrar." Bachrie terus berusaha meraih Fasha yang kemudian masuk ke dalam mobil hitam.

Bahkan menghalangi tertutupnya pintu meski sudah dihalangi dua bodyguard. "Bukankah Ummi benar, semua orang berhak mendapat kesempatan kedua. Dan aku yakin perasaan kita masih sama besarnya."

Satu pengawal menegur keras dengan hentakan di dadanya. "Tolong jangan buat kami lupa kalau Anda pernah menjadi Tuan muda kami."

"Kalian tidak seharusnya ikut campur urusan rumah tangga kami!" Bachrie tak kalah teriak.

Mobil Fasha melaju, Bachrie berlari meraih mobil miliknya, masuk ke dalam, dan melaju demi mengejar mobil Fasha yang keluar dari parkiran basement dan kian kencang.

Tak peduli meski harus dibakar King Miller, Bachrie pernah kehilangan. Cukup, kali ini Bachrie yakin, Fasha masih mencintainya.

Orang gila mana yang mau datang menghadap calon mertua seperti Ummi Fatima kalau bukan karena rasa tulus Fasha yang masih tersisa untuknya?

Sesekali Bachrie memukul klakson agar mobil Fasha berhenti. Sayangnya, mobil Fasha tetap melaju di sepanjang kota Jakarta hingga masuk ke dalam pekarangan Mansion keluarga Miller.

Belum sempat tertutup pagar itu, mobil Bachrie sudah lebih dulu masuk. Sudah dikatakan sebelumnya, Bachrie tak peduli meski orang bilang kemarahan keluarga Miller layaknya malaikat pencabut nyawa.

Bachrie ingin Fasha kembali. Biarkan Fasha tahu keseriusannya. Biarkan Fasha tahu betapa ugal- ugalan dirinya dalam mencintai.

Bachrie memberhentikan mobil, sesaat setelah Fasha turun dari mobil sambil membawa lari putranya menaiki tangga teras.

"Cha!" Bachrie keluar, berlari mengejar, sebelum matanya lantas disambut oleh tatapan King Miller yang begitu menusuk bahkan didampingi Gantara. "Pa..."

"Mau aku suruh kau pulang dengan baik- baik, atau dengan cara yang ekstrim?" tawar King.

"Kami masih saling mencintai. Apa salahnya dibersamakan lagi? Bachrie janji tidak akan pernah mengulang kesalahan yang dulu."

"Tidak ada kesempatan lagi, karena Gantara yang akan aku nikahkan dengan Fasha."

"Pa..." Fasha mendelik. Terlebih, Bachrie yang lekas menyergah. "Apa Papa yakin, Gantara juga akan lebih baik dariku?"

1
Yolia Agustina
Luar biasa
Nenie Chusniyah
luar biasa
Nurlaelawati
Luar biasa
Qhii
lahhhh.....malah silang menyilang njirrr
Qhii
yaelah.....muter² doang dunia nabil mahhh
Ricis
Iki piye toh, kok ruwet temen kisahe Nabeel
Isnani Murti
lanjut thor, aku padamu...
Lita Pujiastuti
Bachrie, itulah yg dirasakan Fasha saat melihatmu bersama Azahra di ruang kamar utama. saat masih jd istrimu....skrg kamu merasakan sakit, pdhl sdh tdk ada hub apa² lg....
Haida Royana
Terimakasih kk Auuthor tisunya...sangat menyesakkan dada
Rini Andriyani
Luar biasa
Rini Andriyani
Lumayan
Lita Pujiastuti
Digetunono wes ra guno, Bachrie....ikhlasno ae ....kadung jeru leh mu natoni Fasha....
Ricis
bela²in baca maraton cerita ini dlu biar nyambung nanti pas mau baca sequel nya 😄
Retno Budhihartati
Luar biasa
Yuyun Yuningsih
bagus top markotop acha
Joel
punya mertua kaya gitu perlu diracuni biar bisa cepat ketemu yang maha kuasa...🤣🤣🤣🤣
Isma BilqisAlzea
Luar biasa
Lita Pujiastuti
Ingat Bacrie...jika apa yg kamu sia² kan telah dipungut oleh org lain, maka penyesalanmu tiada artinya...
Novita Ae
Luar biasa
Isnani Murti
si Bachrei sudah gila kale...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!