NovelToon NovelToon
VAMPIR

VAMPIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Namaku Lakas, klan vampir dari darah murni, aku adalah seorang bangsawan dari raja vampir terkuat.

Adanya pemilihan pangeran pewaris tahta kerajaan vampir, menjadikanku salah satu kandidat utama sebagai penerus klan vampir darah murni.

Namun, aku harus menemukan cinta sejatiku dibawah cahaya bulan agar aku dapat mewarisi tahta kekaisaran vampir selanjutnya sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh kaisar vampir untuk menggantikannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Arti Kejujuran Vampir

Cornelia sedang menyiapkan kue untuk mengisi etalase toko.

Hari ini tersedia menu kue strawberry manis serta lemon segar yang dibuat manisannya di toko kue.

Cornelia terlihat sibuk menata kue-kue ke dalam lemari etalase kaca, dia juga ditemani oleh Lakas yang sedari duduk dipojok ruangan toko kue sembari mengawasinya dari jauh.

Hari ini, Lakas memaksa ingin menemani Cornelia berjualan di toko kue meski dia tidak turut serta membantu jualan kue, dan hanya duduk menemani saja, fokus perhatian Lakas terus tertuju pada Cornelia.

Sesekali Cornelia mencuri pandang ke arah Lakas, tampak pangeran vampir itu ikut memandanginya.

Cornelia tersenyum simpul ke arah Lakas dan dibalas oleh Lakas dengan senyuman menawan.

"Meski dia vampir, dia sungguh menawan hati...", gumam Cornelia tersipu malu.

Cornelia tidak mengerti alasan Lakas yang ingin menemaninya di toko kue selama gadis itu berjualan kue-kue sepanjang hari sampai toko tutup.

Rasanya sedikit aneh bagi Cornelia karena keinginan Lakas sepertinya tidak biasa.

Cornelia berjalan mendekati meja dimana Lakas berada disana.

"Apa kau yakin akan menemaniku terus disini ? Aku merasa kau akan bosan karena terlalu lama menunggu diam ditempat ini...", kata Cornelia sembari bertanya.

Cornelia duduk didepan Lakas dengan memandanginya.

"Kurasa akan lebih aman jika aku menemanimu bekerja meski aku hanya diam duduk disini", sahut Lakas.

"Kenapa kau merasa begitu cemas terhadapku ?" tanya Cornelia sambil bertopang dagu.

Lakas melirik sekilas wajah Cornelia lalu menunduk pelan, sembari menghela nafas panjang.

"Setelah kita bersatu dalam arti kata berhubungan lebih intim diantara kita berdua, aroma vampir secara tidak langsung telah melekat kuat pada tubuhmu", kata Lakas.

"Apa aroma itu tidak dapat dihilangkan dari tubuhku ?" tanya Cornelia.

"Bisa saja menghilangkannya tapi butuh ramuan khusus untuk membuatnya tersamarkan", sahut Lakas.

Cornelia membaui dirinya sendiri seraya mendengus-dengus.

"Tapi kenapa aku sendiri tidak mencium aroma vampir itu pada tubuhku ?" tanya Cornelia.

Lakas tertawa kecil lalu melanjutkan ucapannya.

"Tentu saja, kamu tidak dapat mencium aroma vampir karena hanya vampir yang bisa mencium aroma itu, manusia biasa tidak akan dapat mencium aroma vampir pada tubuhmu", ucapnya.

"Kalau begitu apa masalahnya coba !? Hanya vampir saja yang dapat mencium aroma vampir sedangkan manusia tidak dapat membauinya, apa yang perlu dicemaskan lagi !?" kata Cornelia.

"Tidak ada masalah yang berarti memang, hanya saja aku merasa akan tenang jika berada didekatmu selama kau disini, bekerja di toko kue ini", sahut Lakas.

"Semua pengunjung disini rata-rata manusia dan wanita, bahkan pelanggan setia kami juga manusia, tidak ada yang perlu dicemaskan lagi, kurasa'', ucap Cornelia.

"Mungkin...", kata Lakas.

Lakas mengalihkan pandangannya dari arah Cornelia ke arah sekitar ruangan toko kue yang sepi.

Sesaat dia terdiam lalu Lakas mengedarkan pandangannya ke arah seluruh area ruangan toko kue.

"Aku hanya mengantisipasi adanya ancaman vampir lainnya yang mungkin saja mereka akan mencari keberadaanku disini", lanjut Lakas.

"Apa kau lari dari klanmu ?" tanya Cornelia.

Lakas menatap kembali ke arah Cornelia lalu berkata penuh dengan nada serius.

"Aku seorang pangeran vampir, dan aku pergi dari istanaku dengan membawa seorang gadis kecil bahkan aku tidak pernah kembali ke istanaku dalam kurun waktu yang lama dan tidak singkat, hampir sepuluh tahun, dapatkah kamu memahaminya alasan kenapa klanku mencariku", ucap Lakas.

Lakas menatap tajam ke arah Cornelia yang hanya diam bereaksi terhadap ucapan kekasih vampirnya itu.

"Tentu saja, ayahku yang kaisar vampir akan kebingungan mencariku kemana aku pergi tanpa kabar berita bahkan aku seperti telah menghilang selamanya", lanjut Lakas.

Lakas mendesah pelan lalu menoleh ke arah luar jendela toko kue dengan kedua tangan terlipat kedepan dada.

"Kemungkinan ayahku telah menyebar mata-mata tanpa kita tahu pastinya keberadaan mereka disekeliling kita", kata Lakas.

"Apa kau pergi karena diriku ?" tiba-tiba Cornelia bertanya.

Lakas menatap kembali ke arah Cornelia, terdiam sejenak lalu tertunduk.

"Yah, aku lari dari istanaku serta pergi dari kekuasaan kekaisaran vampir lantaran untuk menyelamatkanmu dari incaran count vampir yaitu ayahku sendiri yang merupakan kaisar vampir", ucap Lakas.

"Kenapa dia mengincarku ?" sahut Cornelia bertanya heran.

"Karena kau adalah gadis dibawah cahaya bulan yang merupakan gadis incaran ayahku untuk para pangeran vampir dinikahi", ucap Lakas dengan kedua mata berwarna merah berkilat-kilat tajam.

Sontak penjelasan Lakas membuat Cornelia tersentak kaget hingga perempuan itu langsung beranjak berdiri dari duduknya, seraya menatap ke arah Lakas.

Cornelia berjalan mundur hingga menabrak kursi dibelakangnya.

"Tidak mungkin...", ucapnya gemetaran gelisah.

Sorot mata Cornelia berubah sendu serta kebingungan.

"Kau tidak mengatakannya dengan sungguh-sungguh, apakah itu alasanmu tetap bersamaku ?" kata Cornelia.

Cornelia berdiri diam sembari menatap dingin.

"Apa kau membawaku bersamamu karena alasan ayahmu itu ? Kau tidak sungguh-sungguh ingin bersamaku dan mencintaiku !" ucap Cornelia mulai putus asa.

Cornelia menggeleng cepat seraya menunduk dalam, sedangkan nafasnya naik-turun tidak beraturan.

Lakas tertegun sejenak lalu bereaksi cepat.

"Tidak, bukan begitu alasannya, Cornelia...", ucap Lakas.

Lakas bergerak cepat ke arah Cornelia dan ingin memeluknya tetapi Cornelia menahan Lakas agar dia tidak mendekatinya.

"Berhenti disana ! Jangan mendekat lagi !" ucap Cornelia memohon.

Penolakan Cornelia membuat Lakas bersedih, tatapannya datar tapi mengandung kesedihan atas sikap Cornelia saat ini.

"Aku mendekatimu bukan karena keinginan ayahku, kebetulan saja aku menemukanmu dibawah cahaya bulan waktu pertama kalinya kita bertemu, Cornelia", kata Lakas.

Cornelia membalas tatapan Lakas dengan wajah sedihnya.

"Benarkah kalau kau mendekatiku karena kau tidak menginginkan seorang gadis dibawah cahaya bulan ?" ucap Cornelia.

Tatapan Cornelia sangat serius bahkan mengandung makna kegelisahan akan kebersamaannya dengan Lakas sekarang ini.

"Aku jatuh cinta pada tatapanmu sewaktu aku melihatmu untuk pertama kalinya...", ucap Lakas.

Cornelia menatap Lakas dengan kedua mata berkaca-kaca.

"Benarkah itu ?" tanya Cornelia berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

Lakas mengangguk pelan.

"Yah, aku tidak sengaja menemukanmu berada dibawah cahaya bulan, bahkan kekuatan cahaya bulan dari dirimu terpancar kuat serta aku rasakan setelah kita bersatu malam itu, Cornelia", sambung Lakas serius.

Lakas kembali berjalan mendekat.

"Apa kau tidak akan membawaku jika saja aku bukan gadis dibawah cahaya bulan ?" kata Cornelia.

Lakas terdiam sesaat, lalu menggeleng cepat.

"Arti kejujuran vampir bisa kau buktikan dengan melukai tubuhku dan kamu akan melihat semua yang aku katakan benar serta semuanya nyata, muncul berada tepat dihadapanmu", kata Lakas.

Lakas memberikan sebuah belati perak vampir kepada Cornelia lalu mengulurkan lengannya agar dilukai oleh Cornelia.

"Apa... !?" ucap Cornelia gemetaran.

Cornelia menerima belati vampir dari tangan Lakas lalu menggenggamnya erat-erat seraya menatap gugup ke arah Lakas, kekasihnya.

"Lakukanlah ! Dan kau akan melihat semua peristiwa diistana vampir akan muncul dihadapanmu !" kata Lakas.

Cornelia masih tertegun diam, raut wajahnya tegang menandakan bahwa Cornelia sedang ketakutan.

"Jangan ragu-ragu ! Lukai lenganku ini dengan belati perak !" perintah Lakas.

Cornelia membuang belati perak ditangannya ke arah lantai toko kue lalu berlari ke arah Lakas.

Dipeluknya erat-erat tubuh Lakas sembari beruraian air mata.

"Tidak ! Aku tidak ingin melukaimu ! Karena aku mecintaimu dan aku percaya padamu !" kata Cornelia dengan memeluk Lakas.

"Jika kau tidak yakin dengan kebenaran ucapanku, kau bisa membuktikannya agar kamu merasa lebih yakin lagi terhadap kami", ucap Lakas.

Cornelia menggeleng pelan, mengeratkan pelukannya pada tubuh Lakas.

"Tidak... Tidak... Tidak..., aku mempercayaimu...", ucap Cornelia.

Lakas mendengus kasar lalu mendekap erat tubuh Cornelia.

"Kuharap kau akan selalu yakin terhadapku, meski itu tidak mudah buatmu kau lakukan, tapi percayalah bahwa ucapanku benar dan aku bersungguh-sungguh mengatakannya", ucap Lakas.

Lakas menarik pelan ujung dagu Cornelia hingga menghadap ke arah dirinya kemudian dibelainya lembut wajah Cornelia lalu diciumnya mesra bibir indah itu.

"Tetaplah bersamaku disisiku hingga waktu kita menikah tiba, karena aku akan selalu menjagamu, Cornelia", kata Lakas dengan penuh keyakinan.

Cornelia tersenyum lembut lalu menarik wajah Lakas hingga mendekat lekat ke arah wajahnya, dan membuat kedua ujung hidung mereka saling bersentuhan.

"Aku mencintaimu, Lakas...", bisik Cornelia lalu mencium mesra bibir milik Lakas dengan penuh cinta.

Lakas menyambut ciuman mesra Cornelia dengan penuh gairah cinta seraya tersenyum lembut lalu memeluk kembali Cornelia dalam dekapan tubuhnya.

Waktu berjalan cepat, tak terasa sejak bangkitnya Lakas dari tidur panjangnya selama kurun waktu sepuluh tahun telah mengubah Cornelia menjadi perempuan dewasa bahkan hubungan mereka berdua lebih dekat lagi satu sama lainnya. Dan Lakas mulai memahami Cornelia dari sebelumnya bahwa perempuan yang telah menjadi kekasihnya itu hanya membutuhkan sesuatu untuk merasa yakin terhadap Lakas.

1
ano
romantisnya
ano
hiii serem thor
Anonymous
ini novel bener-bener nyeremin Thor
Reny Rizky Aryati, SE.: 🧛 tidak juga, tidak seram kok
total 1 replies
ano
kenyen thor 🙀
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤩🤩🤩🤩🤩🤩
total 1 replies
Reny Rizky Aryati, SE.
jangan takut ! 🥺
Reny Rizky Aryati, SE.
jangan takut !
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!