NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Calon Pewaris.

Istriku Ternyata Calon Pewaris.

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Trisya selama ini tinggal di Luar Negri. Dia harus kembali pulang ke Indonesia atas perintah ibunya. Ibunya khawatir dengan perusahaan yang dikuasai ibu tirinya. Hal itu membuat Trisya mau tidak mau harus bergerak cepat untuk mengambil alih Perusahaan.

Tetapi ternyata memasuki Perusahaan tidak mudah bagi Trisya. Trisya harus memulai semua dari nol dan bahkan untuk mendapatkan ahli waris perusahaan mengharuskan dia untuk menikah.
Trisya dihadapkan dengan laki-laki kepercayaan dari kakeknya yang memiliki jabatan cukup tinggi di Perusahaan. Pria yang bernama Devan yang selalu membanggakan atas pencapaian segala usaha kerja keras dari nol.

Siapa sangka mereka berdua dari latar belakang yang berbeda dan sifat yang berbeda disatukan dalam pernikahan. Devan yang percaya diri meni Trisya yang dia anggap hanya gadis biasa.

Bagaimana kehidupan Pernikahan Trisya dan Devan dengan konflik status sosial yang tidak setara? apakah itu berpengaruh dengan pernikahan mereka?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10 Langsung Lamar

Hujan deras turun. Trisya dan Devan yang ternyata belum pulang. Devan mengatakan jika dia tidak berani menyetir saat hujan dan itu takut membahayakan nyawanya. Trisya mengikut saja. Karena kalau dia protes. Devan juga yang paling benar nantinya.

Mereka berdua tampak berteduh di salah satu bangku yang terdapat di atasnya atap yang menjadi pelindung agar keduanya tidak kena hujan. Tempat itu seperti halte bis. Mereka lebih memilih berteduh di sana di bandingkan harus di mobil.

Devan menoleh ke arah sebelahnya yang mana Trisya yang tampak memeluk tubuhnya menggunakan lengannya sembari mengusap-usapnya. Hal itu membuat Devan tersenyum yang tiba-tiba saja membuka jasnya dan langsung menutupkan pada tubuh Trisya yang membuat Trisya menoleh.

Trisya tampak terhenyu mendapatkan perlakukan yang sangat tidak biasa itu. Bagaimana Devan yang kembali melakukan hal yang sangat manis.

"Pakailah! agar kamu tidak kedinginan," ucap Devan begitu lembut.

"Makasih," sahut Trisya tersenyum tipis.

Devan mengangguk tersenyum. Devan yang kembali melihat ke arah depan. Melihat hujan yang turun deras dan bahkan depan mengadahkan tangannya ke atas yang menampung hujan yang berasal dari atap. Melihat hal itu membuat Trisya tersenyum.

"Aneh!" gumamnya pelan yang mungkin merasa tingkah Devan seperti anak kecil yang sangat unik.

"Kamu suka hujan?" tanya Devan.

"Iya. Aku sangat menyukai hujan dan aku selalu ingin hujan itu memberikan kebahagiaan untukku dan ada momen yang terindah saat turunnya hujan," jawab Trisya.

"Moment terindah," sahut Devan.

"Benar sekali! bukankah moment indah saat hujan itu sangat berkesan," ucap Trisya.

"Bagaimana jika aku memberikan satu momen kepadamu saat ini," ucap Devan yang membuat Trisya menoleh dengan kebingungan.

"Bukankah kamu sangat menyukai hujan dan ingin ada moment di saat hujan. Jadi biarkan aku memberikan moment indah untukmu hari ini," lanjut Devan.

"Maksud kamu?" tanya Trisya.

"Aku menyukaimu Trisya!" ucap Devan yang berterus terang dengan perasaannya. Hal itu cukup membuat Trisya kaget.

Devan yang ternyata blak-blakan tanpa basa-basi menyatakan perasaan itu. Trisya sampai kesulitan menelan salivanya.

Walau sebagai seorang perempuan dia pasti tahu ciri-ciri Devan yang selama ini memang mendekatinya pasti memiliki perasaan kepadanya atau ada maksud lain.

"Saat aku pertama kali melihatmu saat kita bertabrakan di depan Perusahaan. Aku sudah merasakan hal yang berbeda itu. Jantungku berdebar tidak biasanya. Aku merasa bahagia waktu itu yang terus saja mengeluarkan senyum. Jadi aku sangat yakin. Jika aku benar-benar menyukaimu. Aku tertarik dengan kepribadian yang kamu miliki. Walau aku tidak mengenal secara detail bagaimana kamu. Tetapi, aku yakin dengan perasaan ku," ucap Devan yang mengutarakan semua isi hatinya.

Trisya sampai tidak bisa berkata-kata yang terlihat sulit menelan ludah. Dia bisa melihat keseriusan di mata Devan. Ada ketulusan yang mengungkapkan isi hati itu.

"Aku tidak akan mengajak kamu berpacaran. Karena bagiku itu hanya membuang-buang waktu. Aku ingin menjadikan kamu sebagai istriku. Ibu dari anak-anakku. Aku akan membahagiakan kamu dan akan bertanggung jawab sepenuhnya untuk kamu," lanjut Devan yang terus menyakinkan Trisya.

Devan yang tiba-tiba memegang kedua tangan Trisya dan hal itu semakin membuat Trisya kaget dengan menelan salivanya. Sementara Trisya belum memberikan jawaban apa-apa dan dia masih sibuk bengong yang pasti sangat kaget dengan keberanian Devan.

"Aku tidak akan meminta jawaban kamu sekarang. Kamu bisa memikirkan semua ini," ucap Devan memberikan waktu.

"Aku mau menjadi istrimu," ucap Trisya yang ternyata langsung memberikan jawaban menohok yang membuat Devan sedikit kaget dengan alis bertautan.

"Kamu bilang apa?" tanya Devan.

"Kamu mengajakku menikah bukan. Jadi aku mau menikah denganmu," jawab Trisya yang to the point dan sekarang Devan yang bergantian kaget.

"Kenapa? Kamu ingin menarik lamaran kamu?" tanya Trisya.

"Oh. Tidak! Jadi kamu mau menerima ku?" tanya Devan.

Trisya mengangguk-angguk cepat.

Devan tersenyum. Dia sepertinya sangat begitu bahagia sekali dengan lamarannya yang diterima langsung oleh Trisya tanpa berpikir panjang.

Trisya juga tersenyum. Devan yang melepaskan tangannya dari Trisya dan mereka berdua tersenyum malu-malu. Mungkin tidak pernah terpikirkan bagi Trisya jika dia akan di lamar dan Devan yang pasti juga tidak menyangka bahwa Trisya yang menerima lamarannya dengan cepat.

**

Trisya yang pulang ke rumah melewati ruang tamu dan lagi-lagi melihat pasangan suami istri yang sangat bucin itu duduk di sofa dengan sama-sama melihat Vidio dari ponsel. Pasangan itu yang benar-benar memiliki dunia sendiri yang tertawa-tawa.

"Kamu baru pulang Trisya," sahut Mona yang ternyata menyadari kepulangan Trisya.

"Iya," jawab Trisya.

"Kamu jangan bekerja terlalu keras yang nanti bisa mengganggu kesehatan kamu. Tidak ada hal yang harus kamu kejar," ucap Mona mengingatkan.

"Memang benar setelah ini aku tidak perlu lagi bekerja dengan keras. Karena aku akan menjadi pemimpin dan tidak perlu mengejar apa-apa," jawab Trisya dengan santai yang sembari tersenyum miring.

"Apa maksud kamu?" tanya Haryanto.

"Kakek harus menyiapkan pernikahan yang mewah untukku. Karena dalam bulan ini aku akan menjadi seorang istri," jawab Trisya dengan to the point. Hal itu jelas sangat mengejutkan Mona sampai bola mata itu ingin keluar.

"Kamu mengatakan apa?" tanya Haryanto.

Trisya menghela nafas dan langsung menghampiri ruang tamu dengan meletakkan bungkus makanan di atas meja yang ternyata memang benar Devan memesankan makanan untuk dibawa pulang.

"Bi tolong ambilkan piring!" titah Trisya

"Baik Nona," sahut Bibi dari dapur.

"Ini makanan dari calon menantu Kakek. Dia sengaja memesankan agar bisa dimakan keluarga ini. Dia sangat baik bukan dan begitu sangat perhatian," ucap Trisya.

Dahi Hariyanto mengkerut dan sementara Mona masih sibuk dengan rasa penasaran atas apa yang di ucapkan Trisya.

Tidak lama akhirnya asisten rumah tangga datang yang membawakan piring dan Trisya yang langsung membuka menu makanan itu yang sama seperti dia makan saat makan bersama Devan. Mata Mona dan Haryanto melihat makanan itu tanpa mereka berkomentar apa-apa.

"Ini adalah makanan dari calon menantu Kakek. Aku sudah mencobanya dan makanan ini sangat enak. Kakek dan Nenek muda harus benar-benar mencoba makanan ini," ucap Trisya yang menghidangkan makanan itu.

"Ini sudah malam Trisya dan saya mana mungkin memakan makanan berat seperti itu," sahut Mona ya pasti takut gendut.

"Jangan terlalu formal Nenek. Jika mama belum bisa menerima Nenek dan tidak memanggil Nenek dengan sebutan mama. Maka saya akan memanggil dengan sebutan Nenek. Karena bagi saya hal itu sama saja," sahut Trisya dengan tersenyum.

Mona mendelik yang pasti di usianya yang terbilang tidak terlalu tua sangat tidak ingin sekali dipanggil nenek dan mungkin Trisya memang sengaja.

"Jangan takut gemuk saat makan malam-malam. Makanan ini sangat enak," ucap Trisya.

Mona benar-benar sama sekali tidak selera untuk makan.

"Wau ada apa ini? Apa ada yang sedang ulang tahun sampai ada yang makan seperti ini," sahut Lena yang menuruni anak tangga.

"Mama juga sebaiknya ikut makan mencicipi makanan yang dibelikan oleh calon menantu Mama. Ini sangat enak. Aku sudah mencobanya," sahut Trisya.

"Calon menantu!" pekik Lena yang pasti begitu sangat terkejut mendengar pernyataan Trisya.

Bersambung.....

1
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
Lena bersedih boleh tapi kmu juga harus ikhlas dan jangan biarkan pelakor itu merasa senang.

mungkin nenek sudah tenang karena perusahaan itu sudah di pegang oleh Trisya, karena itu dia tenang meninggalkan dunia ini
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
ayo Dev kamu harus tunjukkan pada mereka bahwa kamu bisa dibanggakan dan kamu menikahi Trisya bukan karena hartanya
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
akan banyak kejutan yg akan kamu dapatin dev,,jadi kamu harus kuat
Anto D Cotto
menarik
Khafiza Achmad
devaaaan lho narsis abis🤣🤣🤣🤣
Joan Indri
Sampai di sini, aq sudah tidak bisa menahan tawa, Devan oh Devan 😄
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀: hilang tingkat kepedean Devan🤣🤣
total 1 replies
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
yg ada nanti kamu lebih nyaman dg kluarga Devan ,jika diliat mreka ramah semua
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
bagaimana jika Devan tau kalo Trisya adalah calon pewaris perusahaan royale 🤭
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
ayo Trisya dg Devan gpp demi perusahaan jangan sampe nenek lampir yg menguasai
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
Mona kamu itu cuma istri kedua dan istri pertama masih hidup walaupun dia koma.dan perusahaan itu milik Liana jadi gk usah ikut campur
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
pertemuan pertama yg begitu bikin kesel 😅
sama² punya tingkat kepedean yg sangat luar biasa tinggi
ˢ⍣⃟ₛᴬᴰᴵᴻᴰᴬ㊍㊍💜⃞⃟𝐙⃝🦜𝐀⃝🥀
aku mampir lagi di novel terbarumu onel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!