Lycus adalah mafia paling ditakuti dan terkenal paling kejam.Musuhnya ada dimana-mana,namun musuhnya cukup sadar diri untuk tidak mencari masalah atau nyawa mereka bisa hilang dalam sekejap.
Tak ada yang bisa menghentikan seorang Lycus Evandra.Karena hukum saja tak berani menyentuhnya,mereka lebih memilih menerima uang suap ketimbang berani melawan Lycus yang ada mereka akan berujung mati dengan cara mengenaskan.
Tidak hanya itu,jika Lycus merasa terusik dia akan membasmi musuh-musuhnya sampai keakar-akarnya bahkan semua keturunan dan keluarga musuhnya harus lenyap.
Oleh karena itu Lycus memiliki julukan Dark Angel karena wajahnya sangat tampan dan tubuhnya sangat menawan bak dewa-dewa yunani namun berbanding terbalik dengan sifat sekaligus jiwanya yang seperti iblis.
Sedangkan Agatha adalah gadis yatim piatu,dirinya hidup sebatang kara tanpa adanya saudara maupun keluarga dari ayah maupun ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penatanpatinta23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wartawan yang tak tahu diri
Teo berjalan memasuki Mansion sambil berdecak penuh kekaguman,Mansion ini sangat megah dan mewah sesuai dengan ekspetasinya yang melihat dari luar bahkan malah lebih.Dirinya saat ini mengikuti langkah kaki Lutfi,tangan kanan Lycus Evandra yang terkenal tak jauh beda dengan bosnya.
"Silahkan masuk." Ucap Lutfi dingin sambil membukakan pintu ruang kerja Lycus,dimana saat ini Lycus sedang duduk di kursinya sambil membelakanginya pintu.
"Well.. selamat datang tuan Teo yang terhormat." Sambut Lycus sambil memutar kursi kerjanya.
Teo tersenyum kikuk,lalu menundukkan wajahnya.
"Selamat malam tuan Lycus,terimakasih telah mengizinkanku untuk masuk ke Mansion anda."
"Jadi apa tujuanmu kemari?." Tanya Lycus to the point.
"Saya ingin memberitahukan sesuatu kepada anda,ini perihal nona Agatha,istri anda."
"Ada apa dengan istriku?."
Teo tersenyum sinis lalu dirinya duduk didedepan Lycus,padahal dirinya tak disuruh duduk.Lycus hanya menatap dingin hal itu.
"Apakah tuan fikir Agatha adalah gadis baik-baik tuan?."
Lycus tak menyahut, dirinya hanya menaikkkan satu alisnya.
"Asal anda tahu,aku memiliki beberapa foto dimana nona Agatha pernah berada di club malam bersama pria tua.Dan jika foto ini sampai tersebar luas,maka... BUM! Pasti reputasi anda sebagai CEO LE Company akan tercoreng dan istri anda akan jadi bahan gunjingan orang-orang..."
"Langsung keintinya!." Potong Lycus datar.
"Ahahahhahaa... Tak aku sangka seorang tuan Lycus ternyata sangat tidak suka basa basi.Baiklah aku hanya ingin,kau memberikan sedikit saja sahammu padaku.Maka aku tidak akan menyebarkan foto-foto itu."
"Baiklah."
Teo berbinar mendengar ucapan Lycus,tak disangkanya semudah ini untuk memeras seorang Lycus.Hanya karena seorang perempuan,pria itu rela untuk memberikan sahamnya begitu saja.
"Ah,satu lagi... Aku ingin dibangunkan sebuah Mansion yang seperti ini juga." Imbuh Teo semakin tak tahu diri.
Lycus tersenyum tipis mendengarnya,namun dalam sekejap ekspresinya berubah dingin dan menatap tajam Teo yang masih saja tertawa bahagia.Teo berfikir,bahwa sebentar lagi dirinya akan menjadi kaya raya tanpa harus bekerja sebagai wartawan.
"Aku pernah mendengar sebuah kalimat yang berbunyi Kamu harus belajar untuk merasa puas dengan apa yang kamu miliki atau kamu akan menderita akibat serakah itu sendiri.Awalnya aku tak ingin berbuat yang sadis kepadamu,tapi mendengar semua omong kosong dan keserakahanmu membuat sisi iblisku bangkit." Ucap Lycus sambil tersenyum manis namun tak ada manis-manisnya,yang ada terlihat seperti psikopat.
Namun Teo malah tersenyum lebar mendengar penuturan Lycus,yang dikiranya hanya sebuah lelucon.Lalu dirinya tertawa,tanpa sadar bahwa saat ini tangan kanan Lycus sedang memegang sebuah pisau kecil.Yang ditengah mata pisaunya bergerigi seperti gergaji,Lycus mulai berjalan mendekati Teo yang bodoh nan serakah.
Dan tiba-tiba saja,tawa Teo terhenti.Digantikan dengan teriakan sakit,karena tiba-tiba saja urat nadi yang dilehernya telah terputus karena pisau yang ditusukkan oleh Lycus.
"Orang sepertimu tak layak untuk hidup! Kau hanya hidup diatas penderitaan orang lain! Kau juga sangat suka mencari aib orang lain untuk kau jadikan sumber uangmu! Sayangnya,kau berurusan dengan orang yang salah! Cuih!."Ucap Lycus dingin sambil meludah kepada Teo yang saat ini sudah meregang nyawa.
"Bereskan dia Lutfi!." Perintah Lycus pada tangan kanannya yang saat ini sudah berdiri diambang pintu.
"Baik tuan,bibi Lily baru saja memberitahu saya bahwa nona Agatha sedang mencari anda."
Lycus tak menjawab, dirinya langsung pergi meninggalkan ruang kerjanya.Dirinya saat ini bersikap biasa saja,seperti tak terjadi apa-apa sebelumnya.Sebenarnya Lycus sangat ingin bermain-main terlebih dahulu,namun sayangnya Teo terlalu banyak bicara dan dirinya muak berlama-lama dengan manusia itu.
Lycus baru saja melangkahkan kakinya masuk kekamar,Agatha sudah menerjang tubuhnya dan memukul-mukul dadanya berulang kali.
"Lycus!!! Kenapa lama sekali baru kau datang? Kau darimana?? Kenapa bibi Lily tak memberitahuku dimana keberadaanmu!." Dumel Agatha dengan bibir mengerucut.
"Astagah sayang... Aku tadi lupa memberitahu mereka kemana aku pergi,maaf ya? Aku tadi ada urusan mendadak,jadi aku pergi dengan buru-buru."
"Baiklah tak apa... Tapi Lycus,aku ingin bertanya padamu."
Lycus mengangkat salah satu alisnya,menunggu pertanyaan apa yang akan di keluarkan istrinya.
"Mengapa di kemejamu ada bercak darah?." Tanya Agatha polos.
Sialan!
Karena terburu-buru untuk cepat menemui istrinya,Lycus sampai lupa untuk mengganti kemejanya terlebih dahulu.Dimana kemejanya sekarang terdapat bercak darah milik Teo, yang baru saja dibunuhnya.
"Ini adalah bekas darah hidungku,diriku mimisan tadi."
Alasan macam apa ini? Lycus sendiri agak ngeri mendengar apa yang keluar dari mulutnya,alasan ini seperti dia adalah pria yang lemah.Sedangkan Agatha yang mendengar jawaban Lycus,sontak saja menangis dan memeriksa badan Lycus.
"Hiks kenapa bisaaaa? Apakah ada yang sakit? Apakah kamu sakit Lycus?? Mana yang sakit?? Hiks... Kau kenapa bisa sampai mimisan?! Jawab aku Lycus!!!! Mengapa kau malah tersenyum!!!!."
Lycus merasa sangat gemas pada istri mungilnya sekarang, bagaimana bisa istrinya ini mengomel sambil menangis? Dan lagi kenapa istrinya sampai memeriksa kakinya? Kan orang mimisan yang berdarah hidungnya! Ada-ada saja Agathanya ini.
"Aku tak apa... Apakah kamu sudah makan malam sayang? Dan anak kita juga bagaimana?."
"Kata dokter Tiffany dirimu disuruh puasa."
"Puasa?"
"Iyaa... Katanya kamu tak boleh menyentuh diriku lagi! Katanya dokter Tiffany juga jangan terlalu ganas bila diatas ranjang." Jawab Agatha yang benar-benar polos tanpa melihat situasi.
Dua pelayan pribadi yang masih berada dikamar majikan mereka,tersenyum mendengar ucapan nona mereka yang terlampau polos.Sedangkan Lycus, entah mengapa dia malu mendengar ucapan istrinya terlebih lagi mereka tak hanya berdua sekarang.
"KELUAR!." Teriak Lycus tiba-tiba.
Kedua pelayan itu langsung melangkah cepat keluar kamar,mereka tentu saja tahu bahwa Lycus adalah orang yang mengerikan jika tak segera dituruti perintahnya.
Dan lagi-lagi Lycus menatap heran Agatha yang ikut berjalan keluar menyusul dua pelayan tadi.
"Apa yang kau lakukan sayang?." Tanya Lycus heran.
"Kau bertanya padaku Lycus? Kau lupa? Baru beberapa detik yang lalu kau berteriak keluar! Jadi aku keluar!!." Jawab Agatha dengan nada ketus.
Lycus tercengang mendengar jawaban istrinya,entah dia sampai tak bisa berkata-kata lagi rasanya.
"Oh Tuhan Agatha! Aku menyuruh keluar dua pelayan yang tadi! Mengapa kau malah ikut keluar juga? Ini kamar kita sayang kalau kau lupa,mana mungkin aku mengusir dirimu!." Jelas Lycus setengah frustasi.
"Ya aku kira kau mengusirku juga.." Cicit Agatha sambil memainkan jarinya,persis seperti anak kecil.
Dan entah mengapa,Lycus malah terangsang melihat istrinya yang seperti ini.
Entahlah! Lycus merasa dirinya sudah tak bisa dikendalikan lagi.
aku mulai baca yaa thor 🥰
selalu jauh dgn cerita keluarga...
kemana orangtua mereka
yg ada kesepian seperti lycus