sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"kita harus gimana mas ? Masa tinggal disini sih, sebentar lagi apartemen aku masa kontak nya habis". Ucap Aruna kesal karena tidak mendapat apa-apa dari mantan istri suaminya.
"sabar dulu sayang, aku juga sedang mengusahakan untuk membeli rumah untuk kita tinggali". Jawab Dirga dengan lembut.
"tapi sampai kapan mas, Selma kamu jadi CEO di perusahaan papa masa nggak ada tabungan kamu sedikit pun". Entah sadar atau tidak tapi sikap Aruna mulai berubah pada Dirga. Yang biasanya wanita itu begitu lembut dalam berbicara tapi kini hanya wajah cemberut dan kekesalan yang diperlihatkan pada Dirga.
"aku memang punya tabungan tapi belum cukup. Kamu nggak ingat minta pesta meriah bahkan kamu juga meminta mahar uang yang tidak sedikit terus kita juga bukan madu ? Semua itu butuh uang. Tabungan ku terkuras karena semua itu". Dirga ikut kesal pada istrinya karena tida tahu kondisi nya sekarang.
Aruna terdiam, apa yang dikatakan Dirga memang benar adanya. "sekarang aku tanya kemana semua uang mahar itu ? Sama uang yang sering aku transfer kan untuk kamu yang jumlahnya tidak sedikit ?". Tanya Dirga menatap Aruna dengan tatapan menyelidik.
Aruna bergeming, ditatapnya Dirga dengan ekspresi sulit diartikan. "uangnya aku kasih kan ke ibu mas buat bangun rumahnya dikampung sama bayar apartemen ini, terus jangan lupa sama kebutuhan ku sehari-hari makanya uangnya nggak ada".
Dirga meraup wajahnya kasar, baru beberapa hari dia menikah dengan Aruna tapi kepalanya terasa ingin pecah. Apalagi tuntutan wanita itu memaksanya secara terus menerus.
Dan sekarang dia tidak memiliki lagi pekerjaan, orang tuanya bahkan tidak ingin lagi dia mengelola perusahaan itu.
"apa kamu nggak punya tabungan lagi ?".
"ada lah, tapi masa pakai uang ku sih mas. Kan kamu kepala keluarga disini, yah nggak bisa gitu dong". Jawab Aruna semakin kesal, Dirga mengungkit-ungkit uang pemberiannya.
"bukan begitu maksud ku sayang, tolong kamu mengerti dulu. Jika kamu ingin memiliki rumah maka bantu aku pakai uang tabungan mu dulu. Kalau aku sudah dapat kerja aku akan mengembalikannya lagi". bujuk Dirga memelas.
"nanti aku pikirkan lagi mas, aku tidur dulu. Capek aku". wanita itu meninggalkan suaminya di ruang tamu apartemen nya, dia masuk ke kamar dengan perasaan dongkol.
Dirga hanya bisa menghela nafas panjang, menyandarkan kepalanya di sofa dengan mata terpejam.
Tak lama dia segera beranjak dan menyambar kunci mobilnya, tujuannya kali ini kerumah Ayumi, mantan istrinya.
Tak membutuhkan waktu lama akhirnya pria itu telah sampai pada rumah yang besar dengan lantai dua. Dia menatap sekeliling, banyak tanaman bunga yang sudah bermekaran di taman-taman yang memang Ayumi buat dulu. padahal sebelum mereka menempatinya semuanya kosong dan lihatlah sekarang betapa rajinnya wanita itu.
"eh pak Dirga..". ucap penjaga gerbang itu melihat mantan majikannya, dia sudah tau jika sekarang majikannya telah bercerai karena memang Ayumi mengatakan padanya, jika sewaktu Dirga datang bisa lapor dulu padanya.
"ada yang bisa saya bantu pak ?". Tanya penjaga itu dengan sopan dari dalam pagar.
"buka pagarnya saya ingin masuk". Jawa pria itu tanpa tahu malu.
"tapi ibu sudah berpesan jika bapak datang maka saya harus melapor dulu. Jadi bapak tunggu disini dulu yah". ucapnya segera meninggalkan Dirga yang masih didalam mobil.
Tak lama dia kembali lagi, kemudian pagar terbuka dan mobil Dirga sudah masuk dalam pekarangan rumah mantan istrinya.
Pria itu segera masuk dan mendapati Ayumi serta beberapa koper yang sudah berjejer di sampingnya.
kening pria itu berkerut, dia mengira jika Ayumi akan pergi. "kamu mau pergi ?". Tanya nya seperti orang bodoh.
"ini barang-barang kamu. Silahkan ambil dan segera pergi dari sini. Saya tidak ingin nanti istrimu mengamuk mengira saya menggoda mu". Jawab Ayumi santai bahkan tak da guratan kesedihan dimatanya.
"kamu mengusir ku ?".
"tentu, ini rumah ku dan kita sudah tidak memiliki hubungan apapun jadi tidak perlu bertanya hal bodoh seperti itu". Dirga dibuat mati kutu oleh jawaban telak mantan istrinya.
helaan nafas berat keluar dari mulut Dirga. "aku ingin bertemu Dania". ucapnya menatap kesana kemari mencari keberadaan anak nya.
"apa kamu tidak tahu hati ini hari apa ? Dania nggak ada disini dia ke rumah orang tua ku sedang liburan. mungkin lusa baru aku menjemputnya".
"kenapa kamu membawanya kesana bahkan tanpa seizinku". ucapnya dengan menaikkan nada intonasi nya sedikit.
Ayumi terkekeh pelan. "kenapa aku harus meminta izin mu. Aku membawanya kerumah orang tuaku bukan seperti kamu menitipkan pada penjaga anak dan asik berduaan dengan Aruna dulu". Dirga tersentak kaget sebab Ayumi mengetahui hal itu. Tapi dari mana dia tahu ?.
"aku mengetahuinya dari anak mu sendiri". sambunya kembali.
"aku..".
"tidak usah mencari pembelaan, silahkan cepat pergi dari sini". Usir Ayumi kemudian beranjak dari sana tapi langkahnya terhenti ketika tangganya ditarik paksa.
"apa kamu puas sekarang telah melakukan ini padaku ? bahkan papa ku sudah tidak ingin aku mengelola perusahaannya". Tanya Dirga dengan ajah dinginnya.
Ayumi langsung menghempaskan tangan Dirga hingga terlepas dari cengkraman pria itu.
"itu belum seberapa, aku akan membuat hidupmu lebih susah lagi". Balas Ayumi dengan senyum liciknya.
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/