NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

Agnes dan Manda kembali menjalankan tugasnya sebagai mahasiswi di universitas yang sama. Manda sudah tidak terlalu manja dan sudah bisa menyesuaikan diri dengan kehamilannya. Begitu juga dengan Radit dan Ikbal yang kembali berkutat dengan pekerjaan mereka.

Ikbal bersikap profesional saat jam kerja dan bersikap sebagai kakak saat jam istirahat dan saat hanya bertiga Radit Ikbal dan Arif asisten pribadi Arif. Radit lebih sering pergi bersama Arif asistennya daripada dengan Ikbal. Dan Ikbal lebih bertanggung jawab di kantor.

"Hai Man Nes."

"Hai Dik."

"Kalian sudah menyelesaikan tugas kemarin?" Tanya Diki teman satu jurusan Manda dan Agnes.

"Kenapa? Kamu belum selesai?" Manda.

"Eh, iya hehehe... Kita kerjakan sama-sama yuk di perpus?" Ajak Diki.

"Terima kasih ajakannya Dik. Tapi sayangnya kota udah selesai." Manda.

"Yah, sayang sekali." Diki.

"Kita tidka pernah menunda pekerjaan Dik. Soalnya kita ga mau malah jadi numpuk nantinya." Jawab Manda lagi.

Begitulah setiap kalu ada lawan jenis mengajak bicara Manda lebih mendominasi percakapan karena Agnes tidak terlalu suka bercakap-cakap dengan lawan jenis. Agnes hanya akan bicara seperlunya saja dan itu juga yang membuat Radit bangga. Sama halnya dengan Radit yang cukup irit bicara dengan lawan jenis.

"Nes, nanti sore ada acara ga?" Tanya Diki.

"Ada." Jawab Agnes singkat.

"Aduh, to the poin banget sih lu Nes." Diki.

"Terus gw harus jawab apa?" Agnes.

"Ya basa basi dulu gitu Nes." Diki.

"Udah lu kerjain tugas aja nanti keburu di tanyain dosen baru kelabakan lu." Lerai Manda berharap Diki pergi dari hadapan mereka.

"Manda, Agnes."

Teriak seorang perempuan dengan kacamata besarnya.

"Indah, kebiasaan banget deh teriak-teriak." Oceh Manda.

Indah adalah teman baru Agnes dan Manda saat memasuki bangku perkuliahan. Penampilannya sedikit old style tapi Indah baik hati dan dirinya merupakan anak dari seorang pengusaha namun dirinya tak ingin menjadi sorotan dan berteman dengan Agnes dan Manda yang tulus tanpa memandang siapa dan anak siapa.

"Sorry..." Indah.

"Ya udah gw balik dulu ya Nes Man." Pamit Diki.

"Oke."

Hanya Manda yang menjawab.

"Ngapain lagi tuh bocah?" Indah.

"Biasa deh modus." Manda.

"Lu bilang nes lu udah punya calon suami." Indah.

"Lah, buta mata dia ga liat si Agnes pake cincin begitu." Manda.

"Hah! Eh iya juga ya." Indah.

Mereka pun bercengkrama bersama sebelum perkuliahan di mulai. Saat dosen datang baru lah mereka bertiga diam. Setelah dosen keluar mereka bertiga pun akan kembali bersuara. Itulah yang membuat Indah cocok.

"Eh, jalan yuk." Ajak Indah.

"Ayo... Yuk Nes." Manda.

"Gas."

"Eh, terus gw bawa mobil sendiri dong." Indah.

"Siapa bilang?" Agnes.

"Lah, kalian kan bawa motor." Indah.

"Ya udah motornya tinggal masukin aja ke mobil lu." Manda.

"Ngawur." Indah.

"Hahahaha.... Tenang sayang. Kita ga bawa motor. Nyonya di larang naik motor sama Tuan khawatir baby nya kenapa-napa jadi tadi kita naik taksi." Jelas Agnes.

"Yeeeaaayyy...." Indah.

Mereka bertiga pun jalan bersama ke mall terdekat. Saat melintasi studio mereka bertiga memutuskan untuk menonton ketika melihat ada film yang mereka ingin tonton. Tak lupa Manda dan Agnes memberitahukan pasangan mereka jika mereka pergi ke mall.

Saat keluar dari mall ada seorang laki-laki yang mendekati Indah. Dengan senyuman manisnya laki-laki itu berjalan mendekati Indah. Manda dan Agnes pun saling tatap dan mengangkat bahu mereka pertanda tak tau apa-apa.

"Halo sayang." Sapa laki-laki tersebut.

"Hai.." Jawab Indah kemudian bergelayut manja pada laki-laki itu.

"Eh, Nes Man kenalin cowok gw." Ucap Indah yang baru menyadari kehadiran kedua sahabatnya.

"Manda."

"Agnes."

"Bima."

Setelah berkenalan Manda dan Agnes pun memutuskan untuk pulang lebih dulu meninggalkan pasangan itu. Indah merasa tak enak karena mereka pergi bersama tadi. Namun, Manda dan Agnes memaksa untuk pulang lebih dulu. Baru saja Mereka berdua akan melangkah menjauhi Indah dan Bima terlihat Radit berjalan bersama Arif mendekati mereka.

"Radit."

"Loh, Bim. Belum balik?" Radit.

"Mas kenal?" Agnes.

"Iya sayang. Ini temen Mas. Tadi kita baru saja ketemu bahas kerjaan di salah satu resto di sini." Jelas Radit.

"Kenalin Bim ini calon istri gw." Radit.

"Loh, kita baru saja berkenalan. Jadi, calon istri lu temen cewek gw Dit." Bima.

"Maksud lu?" Radit.

"Indah pacarnya Dit." Manda.

"Oh! Hai Indah." Sapa Radit yang memang sudah mengenal Indah.

"Hai... Maaf saya baru tau kalo Kak Radit temen Mas Bima." Indah.

"Tidak masalah."

"Mau pulang?" Radit.

"Iya Mas." Agnes.

Akhirnya Agnes dan Manda pulang bersama Arif dan Radit. Radit duduk di samping kemudi sementara Manda dan Agnes duduk di belakang. Dan Arif di balik kemudi. Radit mengatakan jika mungkin Ikbal sudah pulang karena sudah jam pulang kantor.

Dan ternyata saat mobil Radit memasuki halaman rumah Ikbal terlihat Ikbal pun baru saja turun dari mobilnya. Ikbal sedikit terkejut ketika Manda turun dari mobil Radit. Pasalnya istrinya tadi ijin pergi bersama temannya tapi sekarang pulang bersama Radit.

"Sayang,,," Sapa Manda menghambur ke pelukan Ikbal.

"Loh, kok sama Radit?" Ikbal.

"Tadi, ketemu pas mau pulang." Manda.

Mereka pun saling menyapa sebentar. Kemudian Radit berpamitan pulang karena harus ke luar kota besok pagi. Agnes pun dengan berat hati merelakan Radit pergi. Entah bagaimana hubungan ke duanya. Walaupun jarang bertemu tetapi komunikasi antar keduanya tetap intens. Apapun yang Radit ataupun Agnes lakukan satu sama lain mengetahuinya.

Agnes pun beberapa kali pergi dengan Mama Retno untuk persiapan pernikahannya. Pernah juga Agnes menginap di rumah Radit ketika Radit ke luar kota. Agnes tidur di kamar Radit atas permintaan Mama Retno dan atas ijin Radit. Rena adik dari Radit pun senang ketika Agnes menginap karena dirinya akan ada teman.

Namun, Agnes sedikit tak nyaman karena kehadiran Randi adik laki-laki Radit. Walaupun Randi bersikap biasa saja namun Agnes merasa canggung karena usia mereka dekat hanya terpaut dua tahun saja. Randi dua tahun lebih muda dari Agnes.

"Radit tiga hari perginya dek. Sama Pak Bang Arif juga kok." Ikbal.

"Iya Kak. Kemarin Mas Radit udah bilang. Tadi juga udah bilang lagi kok." Agnes.

"Syukurlah. Bagaimana persiapan kalian udah sampai mana?" Ikbal.

"Agnes ga tau Kak. Semua Mama Retno yang urus. Katanya biar Agnes kuliah aja yang fokus jangan ampe keganggu." Agnes.

"Tapi kamu juga jangan sungkan bertanya sama Mama Radit apa saja yang perlu kamu bantu." Ikbal.

"Iya Kak. Kemarin juga Bunda telfon katanya mau ke sini lusa sama Mba Tari." Agnes.

"Loh, nanti biar di jemput saja." Ikbal.

"Di jemput supir Mama Kak." Agnes.

"Oh! Ya sudah kalo begitu." Ikbal.

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!