Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Dewi terbelak melihat rumah yang akan mereka tinggali, ini sangat besar dan mewah meski tidak sebesar rumah utama. Zain melangkah dengan santainya membuka pintu utama. lagi-lagi Dewi berdecak kagum melihat isinya semua sudah lengkap bahkan rumah itu dilengkapi Lift didalamnya.
''Disini banyak kamar kenapa kita harus sekamar?'
'Memang kenapa kalau kita sekamar? Toh tidak akan ada yang keberatan, kita sudah
sah secara agama dan negara'
''Jangan salah paham aku hanya tidak ingin ketika mami tiba-tiba kesini dia melihat kita tidak sekamar, pasti dia akan curgia. Satu lagi, mulai sekarang tidur didekatku jangan dilantai lagi. Kamu mau masuk angin jika tidur dibawah sana?"
Tidur didekatnya? apa dia benar akan membuat...? Ah tidak mungkin kan?
''Kenapa kau bengong? Kau dengar apa yang aku katakan kan?"
''Iya aku dengar''
Sangat mendengar mu tuan muda, sampai telingaku panas mendengar ocehan mu itu.
''Aku lapar, siapkan aku makan! Besok pelayan dan koki rumah utama akan kesini membantumu"
''Itu tidak perlu aku bisa mengerjakannya hitung-hitung sebagai bayar sewa rumah setahun.''
''Memang kamu bisa membersihkan rumah sebesar ini sendiri?
Dewi berfikir sejenak 'Tentu... tidak bisa heheh'
''Memang kamu tidak bisa, mau.. Tangan kurus itu patah tiga, aku juga heran bagaiman bisa makanmu banyak tapi kau sangat kurus begtu?'
'Itu kelebihanku makan sebanyak apapun aku akan tetap kurus, idaman semua wanita didunia'
Dewi melangkah keluar kamar berdebat dengannya mambuat caca dan cici diperutku semakin histeris
Diluar sana petang merambat gelap mulai menutup kota, Dewi masih asik sendiri sesekali dia bernyanyi menunggu masakannya masak. Zain terasa geli mendengar suara sumbang gadis itu bernyanyi... Sesekali mencicipi masakan yang dia buat di tangannya.
Zain diam-diam merekamnya suatu saat akan menjadi bahan untuk meledeknya.
Apa dia tidak sadar jika suaranya sangat jelek...?
Zain menukmati makanan yang luar biasa nikmat baginya mungkin karena yang masak adalah istrinya.? Dewi sesekali meliriknya tanpa alasan, entah setiap melihatnya ada kedamain dalam relung hatinya. Sesekali ada alunan melodi indah terdengar di telinganya, memang susah jika sudah jatuh cinta semua terasa indah meski hanya melihatnya
'Dalam keadaan makan pun aku terpesona olehnya kendalikan dirimu' Selesai makan Zain menyodorkan sebuah kartu at.
''Ini untuk mu'' Ucap Zain seraya memberikan sebuah kartu "Setiap bulan aku akan memberikan mu uang bulanan bisa kau gunakan, nomor pinnya tanggal pernikahann kita'
Dewi masih diam tak bergeming, apa tidak masalah aku mengambilnya?
''Tidak perlu''
''Apa aku menyuruhmu menolak? Ambil ini! bagaimana pun kamu tanggung jawabku sekarang'' .
''Dan ini gunakan semau mu apapun yang kau inginkan itu tidak akan ada habisnya'Ucap Zain memberikan satu kartu lagi tentu tidak asing untuknya Black Card.
Memang apa yang mau ku beli lagi ? Semua sudah kau siapakan. Baju, tas, periasan semua sudah memenuhi lemariku.
' Aku akan mengabil untuk uang bulanan, tapi tidak yang ini' Ucap Dewi memperlihatkan kartu black kard ditangnnya
Mendengar itu berbalik melangkah kearah Dewi yangmasih berdiri disisi meja makan, mata indah itu melihatnya begitu polos pikirnya Zain akan mengambil miliknya.
Diluar dugaan Zain memeluk pinggangnya kemudian menariknya lebih dekat wajah mereka hanya berjarak 5 centi. Dewi seakan terhipnotis sedikitpun matanya tak berkedip. Cup... Zain mendaratkan ciuman membuat dewi terdiam., ciuman singkat berdampak besar jantung gadis itu seakan mau meledak
"Apa aku sudah memberitahumu, jika aku tidak suka penolakan Nyonya, atau aku akan selalu bersikap seperti ini lagi" Suara berat nan serak Zain membuat bulu kuduk dewi berdesir, Zain melepas pelukan itu setalah mencuri ciuman untuk kesekian kalinya melngkah menenggelamkan dirinya dibalik ruang kerja yang selalu membuatnya lupa waktu.
Dewi masih terpaku setelah serangan kedua yang diberikan Zain, 'Ini yang kedua kalinya'. Perasaan semakin menggebu tangan kecil itu memegang bibirnya kemudian menarik ujung bibirnya tersenyum, dirinya seakan terbang dalam keindahan cinta yang akan menenggelamkannya, cinta yang dia sedari tidak boleh hadir, namun hati seakan menarik perasaan ini semakin dalam semakin jauh hingga jiwanya tersiksa sendiri
*
*
*
Sedangkan pria yang baru saja memberi getaran hebat itu tersenyum dibalik pintu memastikan hatinya memantapkan jiwanya bahwa dia telah jatuh hati kepada istrinya, dia telah melupakan goresan yang membawa pedih piluh di hatinya. Sakit yang tidak ada ujungnya ditolak oleh wanita yang dicintai. Ungkapan itu benar Tuhan telah menyiapkan sesuatu yang jauh lebih indah diujung sana. Dan kau lah yang disebut indah itu kau Dewiku,
Bersambung....
**Jangan lupa kasi saran kalian karena itu sangat penting buat Aku🥰
etsss.... jangan lupa tinggalin jejak hati kalian juga ya ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤**
si bos yang ngga ngerti,,, malah anak buah yang di suruh kursus