Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35 Teror
"Akhirnya keluar juga tuh dosen" Disti meregangkan otot-otot tangan nya yang terasa kaku.
"Otak gue rasanya mau meledak tau gak Ca udah berasap rasanya kepala gue"
"Gue pikir jurusan kayak gini gak susah taunya sama aja" celetuk Disti lebay.
Caca terkekeh mendengarnya "Semua jurusan itu pasti ada tingkat kesulitan dan kemudahan masing-masing Dis".
Disti mengangguk "Yaudah yuk pulang" ajaknya.
"kuyyyy lah".
Saat mereka berdua hendak keluar dari kelas, Lilian dengan sengaja menabrak bahu Caca dengan keras dari arah belakang.
Caca hampir saja jatuh tersungkur jika tidak ada Xanders yang menahan tubuhnya.
"Xanders" kaget Caca.
"Kamu gapapa sayang?" tanya Xanders.
Dia mengecek seluruh tubuh Caca dari atas sampai bawah, bahkan dia memutar tubuh Caca ke kanan dan ke kiri.
"Aku gapapa, lagian belum sempet Jatuh juga" ucap Caca santai.
"Apa kata kamu? belum sempet?".
"Kalau tadi kamu jatuh gimana, terus kamu luka, atau kaki kamu keseleo, atau kepala kamu lecet kena lantai" omel Xanders.
"Untung aku dateng tepat waktu, coba kalau tadi gak ada aku gimana coba" omelnya lagi.
Xanders sepertinya tidak sadar jika kini keduanya menjadi pusat perhatian semua mahasiswa di kelas Caca.
Bahkan para sahabat Xanders yang ikut menyaksikan pun dibuat melongo, ternyata Xanders yang mereka kenal kaku dan cuek ini bisa bawel dan juga cerewet.
Caca hanya meringis malu menatap orang-orang di sekitarnya.
"Psttt.. Xanders kita diliatin banyak orang tau" bisik Caca pada Suaminya itu.
Xanders mengangkat pandangan nya menatap seluruh orang yang kini sedang menatapnya tanpa berkedip.
"Ekhemm" Xanders berdehem Canggung.
Lalu ia mengalihkan atensi nya pada Lilian yang kini sudah menundukkan kepalanya.
"Minta maaf sama cewek gue." ujarnya pada Lilian.
"Gue gak salah ngapain gue minta maaf" elak Lilian, dia malas sekali jika harus minta maaf pada Caca.
"MINTA MAAF SEKARANG JUGA!" Bentak Xanders.
Lilian mengepalkan kedua tangan nya, dia tak terima di permalukan seperti ini tapi dia juga tak bisa melawan seorang Xanders Smith.
"Lilian ada apa?" Tanya Nara yang tiba-tiba ada disana.
Caca dan para sahabatnya hanya memutar bola matanya melihat kehadiran Nara.
"Pahlawan datang Jeng... Jeng... Jeng..." Ucap Disti.
Nara tak menghiraukan ucapan Disti.
"Gue gak sengaja nabrak Caca, Xanders maksa gue minta maaf padahal Caca nya aja gak kenapa-kenapa" kata Lilian.
"Lo sengaja njir, gue liat sendiri" sahut salah satu temen sekelas mereka.
"Iya gue juga lihat kok" sahut temannya lagi.
Caca tersenyum miring, banyak saksi mata yang melihat.
"Udah-udah jangan pada ribut gak baik, aku mewakili Lilian minta maaf kak" ujar Nara bersikap sok dewasa di hadapan para mahasiswa itu.
"Nar Lo apaan sih, ngapain minta maaf sama dia" kata Lilian.
"Udah gapapa Li".
"Carmuk banget najis" umpat Cecil.
"Nara Lo terlalu baik jadi orang sampai kesalahan orang lain aja Lo yang minta maaf" celetuk Diego, salah satu mahasiswa disana.
"Gapapa Lilian kan temen aku, aku gak mau kalau dia sampai terkena masalah" ujar Nara tersenyum palsu di hadapan semua orang.
Xanders tak menghiraukan ucapan Nara, ia menggenggam tangan Caca lalu pergi meninggalkan kerumunan itu di ikuti oleh para sahabatnya.
"Muak banget gue ngeliat muka si Nara, jago banget anjir acting nya" jengkel Disti.
"Udah gak kaget lagi kali Dis udah biasa" timpal Naya terkekeh.
"Kembaran Lo tuh Nay, NARA DAN NAYA" Caca tertawa kencang meledek Naya.
Disti dan Cecil pun ikut tertawa mendengar celetukan Caca.
"Dih mit amit Ca" Naya berlagak seperti orang ingin muntah mendengar ucapan Caca.
"Kita jadi ke rumah Lo kan Ca?" tanya Cecil.
"Jadi, Mas-"
"Eciieee Mas" ledek mereka semua.
"Uhuyyy... Mas gak tuh" Celetuk Rizki ikut menggoda nona muda nya itu.
"Siall keceplosan gue" batin Caca.
Xanders terkekeh melihat wajah malu istrinya, pipi serta telinga Caca memerah jika sedang malu seperti ini.
"Gak usah malu sayang" Xanders membelai wajah lembut istrinya.
"Iya gak usah malu kali Ca, malah keliatan cocwit bangett gue jadi pengen nikah deh." Disti tanpa sadar bersandar di bahu Rizki yang ada di sebelahnya.
Rizki mematung, matanya melirik Disti yang masih bergelayut di lengan nya.
"Aduh murahan banget jantung gue, di tempelin cewek cantik aja deg-degan banget" ucap Rizki dalam hati.
"Aduhhh nyaman banget tuh bahu nya." ucap Caca menyindir Disti.
Disti yang merasa tersindir pun segera melepaskan rangkulan nya dari Rizki.
"Ih Lo apaan sih genit banget jadi cowok".
"Heh markonah yang ada Lo yang nempel-nempel gue" ujar Rizki tak terima.
"Enak aja Markonah, nama gue Adisti bukan Markonah" sewot Disti.
Sangking asiknya berdebat keduanya sampai tak sadar jika yang lain sudah berjalan lebih dulu ke parkiran.
"WOY TUNGGUIN" teriak Rizki pada sahabatnya yang sudah pergi meninggalkan mereka.
"LO SIH JADI DITINGGAL KAN KITA" Disti menyalahkan Rizki.
"Bacot gue tinggal juga Lo" Rizki berlari meninggalkan Disti di koridor.
"LOH HEH KOK GUE DITINGGAL SIH" Teriak Disti.
...----------------...
"Yuk masuk" ajak Caca pada mereka semua.
Mereka semua sudah sampai dirumah Caca.
"Loh rame banget ada siapa ini?" Tanya maya.
Jika dengan sahabat Caca Maya sudah kenal, tapi dia asing dengan keempat lelaki ini.
"Halo tan, nama saya Rizki" Rizki menyugar rambutnya dengan gaya slowmotion.
Leo menoyor kepala Rizki "Ganjen banget Lo".
"Ck apasih, iri aja" Cibir Rizki.
Maya terkekeh melihat kelakuan Leo dan Rizki.
"Ini temen-temen Xanders Ma" ucap Xanders memberitahu sang mertua.
"Oh gitu, yaudah duduk dulu ya biar tante buatin minum" ujar Maya.
"Biarin bibi aja Ma, mama gak usah capek-capek" kata Caca pada sang mama.
"Enggak Capek sayang, sebentar ya". Maya lalu pergi ke dapur.
Mereka semua menghabiskan waktu mengobrol hingga sore hari.
"Tan kita pamit pulang dulu ya, makasih ini buat makanan sama cemilan nya maaf jadi ngerepotin malah" ucap Bima.
"Gapapa gak ngerepotin sama sekali, Tante malah seneng rumah jadi rame" jawab Maya tersenyum.
"Yaudah Tan kita pamit pulang dulu ya, Tante jangan sedih-sedih lagi" ucap Leo.
"Bener tuh Tan, gak usah sedih lagi oke. Kalau Tante butuh temen penghibur calling aja kita".
"Kita siap melayani 24 jam" kata Disti.
"Penghibur gak tuh, kenapa gak sekalian aja wanita panggilan" Sahut Cecil, Naya terkekeh mendengarnya.
"Nah Kalau Tante mau cari brondong Ada Rizki disini" ucap Rizki dengan menepuk dadanya bangga.
"DIH OGAH GUE PUNYA BAPAK TIRI KAYAK LO" celetuk Caca.
"Belum juga berjuang udah di tolak ajee" ujar Rizki lesu.
Maya tertawa "Kamu ini ada-ada saja".
...----------------...
"Ini paket siapa sayang" Tanya Xanders saat melihat sebuah kotak paket di atas meja rias istrinya.
"Oh itu paket kamu mas, maid yang kasih kemarin tapi aku lupa mau ngomong" jawab Caca.
"Tapi aku gak ada pesen paket deh" Xanders mengerutkan keningnya bingung.
"Coba aja buka" saran Caca.
Pasutri itu sedang berada di kamar mereka.
Xanders membuka paket itu, seketika matanya menajam rahangnya mengeras.
"Apa mas isinya?" Caca mendekat melihat isi paket itu.
Seketika Caca menutup mulutnya tak percaya. Paket itu berisi foto Mereka berdua dan disana wajah Caca di coret menggunakan Spidol merah.
bahkan ada sebuah tulisan di balik foto itu.
"Dia akan mati"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung......
udah kepo banget nih sama ceritanya
Nanti author kasi link
lanjut Thor jangann kasih kendor
dari kemarin ada niatan mau bikin tapi masih maju mundur😓😓
lanjutt lgi thorr
fiks orang-orang harus baca sih gila banget nih author nya bikin cerita sebagus itu