Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Tidak Peduli Pada Anak ?
Arya duduk sambil menyenderkan punggung dikepala ranjang king size nya. Ia mengecek setiap pesan yang masuk. Seharian ini baru sekali sekitar jam 10 istrinya memberi kabar bahwa dia sudah sampai Bali. Sampai sekarang belum ada pesan lagi. Arya berkali-kali telepon tapi tidak diangkatnya.
Athaya tampak berguling-guling manja disampingnya sambil memainkan bola karet mini kesukaannya. Ia pencet-pencet terus sampai mengeluarkan bunyi totet totet totet...
"Sayang...jangan dibunyikan terus dong...telinga papi sakit dengernya..." ujar Arya sambil menguwel-nguwel pipi anaknya gemes. Ia gelitikkin perut Athaya sampai anak itu tertawa-tawa kegelian.
"Udah ya mainnya...sekarang waktunya bobo...ayo pipis dulu dan gosok gigi..." Arya meraih anaknya lalu menggendongnya ke kamar mandi.
****
Ringtone "memories" nya Maroon 5 terdengar di hp nya. Arya yang sedang menghabiskan sarapan paginya melirik sekilas. My Wife is Calling
Arya menggeser jempolnya ke arah tombol hijau.
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam...mas maaf ya kemarin teleponnya nggak ke angkat...kemarin tuh padat kegiatan sampai malam...hp aku silent..baru sempat cek hp jam 10...pasti mas udah tidur..." ujar Vita menjelaskan panjang lebar.
"Hmmm...pulang kapan ?"
"Aku pulangnya besok..dari bandara langsung ke kantor karena harus menyerahkan laporan segera. Ya udah aku tutup teleponnya ya...mau ada breafing bentar lagi...miss u" tutup Vita.
Bahkan dia tidak sedikit pun menanyakan kabar anaknya. Apa dia tidak sayang ?. Batin Arya.
"Sayang...ayo kita berangkat...Athaya main di rumah oma ya.." Arya mendekati anaknya yang sedang bermain ditemani Bi Idah pembantunya. Lalu menuntunnya keluar rumah memasuki mobil.
*****
Masjid Raya Bandung
Andina dan Sifa telah selesai mengikuti sholat Ashar berjamaah di Masjid Raya Bandung. Mereka berada disini setelah mengunjungi konveksi langganannya untuk membuat custom order. Salah satu konveksi yang menyuplai busana muslim yang ia jual melalui online shop nya.
"Fa...rebahan dulu ditaman yuk ah..." ajak Andina sambil menunjuk halaman masjid yang dihampari rumput sintetis.
"Good idea..." jawab Safa.
Mereka berjalan ke arah lapangan rumput sambil melepas sepatu dan memasukkannya ke dalam tas masing-masing. Ya, aturan disana harus melepas alas kaki dan dilarang berjualan di area tersebut.
Mereka duduk selonjoran meregangkan otot melepas lelah, sambil memperhatikan anak-anak yang riang bermain. Ada yang bermain bola, bermain gelembung sabun, ada juga yang saling kejar-kejaran.
Andina dan Safa tampak asyik memainkan hp sambil menyeruput es teh. Tiba-tiba dari arah samping, seorang anak kecil memeluk lehernya.
"Tata Ain..." seru anak itu. (translate : Kakak Andin )
Andina yang terkejut sontak menoleh. " Eh eh...dedek Atha ada disini... sama siapa kesini hmmm..." Andina bertanya sambil mengelus pipi Athaya.
Dengan tergopoh-gopoh seorang wanita paruh baya menghampiri mereka.
"Ya Alloh Athaya...oma cari-cari...untung ketemu disini.." wanita paruh baya yang tak lain mamanya Arya tampak terengah-engah nafasnya mungkin panik karena sejenak kehilangan cucunya.
"Ada tata oma..." ujar Athaya yang duduk dipangkuan Andina sambil memandang ke arah omanya.
"Kamu mengenal cucu saya..?" tanya Mama Rita menatap Andina.
"Iya bu...kenalkan saya Andina anaknya Pak Wahyu..." "Dedek Atha pernah dititipkan ke saya minggu lalu..."
"Wah kamu anaknya Wahyu yang waktu kecil pernah dibawa-bawa ke rumah ya..?"
************
BERSAMBUNG
Jempol LIKE nya please !
thor kebanyakan POV ceritanya kan cuma satu cukup POV author aja itu cukup...