NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan yang tidak di sengaja antara gadis buta bernama Alana Maherwari, dengan seorang pria malah membawanya pada cerita romansa sekaligus awal dari kepahitan.
Siang itu sehabis ia menjual bunga di temani oleh anjing husky kesayangannya tiba-tiba tongkat kayunya mengenai sesuatu. Alana kira itu sebatang kayu namun tak lama terdengar suara melenguh seperti orang yang sedang kesakitan.
Setelah mengetahui itu adalah seseorang, Alana langsung membawanya ke rumah tanpa ia tahu latar belakang orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta Bantuan Paman Allegra

Seperti biasa Robin mengajak Alana ke sebalik pohon untuk menuntaskan birahinya.

Setiap hari Robin selalu menyempatkan untuk membuai Alana di mana saja dan yang paling sering ialah di balik pohon rahasia mereka dan di ruang musik.

Robin menyebut tempat itu dengan sebutan mini hotel.

Alana juga tidak menolaknya sebab ia juga sama menikmati apa yang Robin lakukan. Miliknya selalu bisa Robin manjakan hingga Alana selalu menginginkan lagi dan lagi...

"Dimana Alana dan Vin?" tanya kakek Issac kepada Agusta.

"Mungkin mereka mencari jamur ke hutan, Kek" jawab Agusta.

Agusta sebenarnya tahu apa yang dilakukan oleh Robin dan Alana namun Agusta tidak ingin bicara yang sebenarnya kepada kakek Issac karena ia juga harus melindungi sang tuan muda.

Tetapi hatinya merasa bahwa perbuatannya membohongi kakek tua yang sudah menolongnya membuat Agusta merasa bersalah.

"Maafkan aku kek bukan aku melindungi orang yang sedang dimabuk cinta namun bagaimanapun dia adalah atasanku jadi aku harus melindunginya" ucap Agusta dalam hati.

Kakak Issac duduk termenung. Dalam hatinya ia menyimpan kecurigaan bahwa Alana dan Robin mempunyai hubungan khusus terlihat dari cara Robin memandang Alana terlihat seperti tatapan yang penuh damba.

Sementara di balik pohon itu, dua sejoli sedang menyelami lautan birahi. Robin membuai Alana, membolak-balikan tubuh Alana sesuka hati Robin.

"Ahhhhhhhhhhhhhh...Vin.. Jangan kencang-kencang" ucap Alana.

"Aku, aku tak bisa ahhhhhhhh berhenti sayang ini terlalu nikmatz......" balas Robin.

Percintaan mereka dilakukan dengan berbagai gaya dan posisi hingga keduanya mengejang secara bersamaan tanda badai kenikmatan itu datang menyapu seperti tsunami.

"Ahhhhhhhhhh" keduanya melenguh dan Robin ambruk dengan posisi Alana menung*i*g.

Lagi-lagi Robin membuang benih unggulnya di dalam rahim Alana.

"Vin, kakiku lengket sekali" ucap Alana.

"Aku menumpahkannya terlalu banyak sayang. Terimakasih ya" balas Robin.

Alana kembali lagi memakai pakaiannya lalu langsung berjalan ke arah rumahnya sementara Robin langsung menceburkan dirinya ke danau.

"Darimana saja kau Alana?" tanya Kakek Issac.

"Hmmmm aku hanya melihat-lihat taman bunga saja Kek" jawab Alana.

"Vin kemana?" tanyanya lagi.

"Aku tak tahu Kek!" jawab Alana.

Alana langsung masuk kedalam rumahnya. Ia akan membersihkan diri di dalam saja.

Siang harinya Robin mengajak Agusta ke kota. Ia akan menghubungi Gisela mengenai rencananya.

"Tuan, besok saya harus kembali ke mansion karena waktu cuti saya akan segera berakhir" ucap Agusta.

"Kembalilah Agusta. Dan laporkan semua mengenai mansion padaku" balas Robin.

"Tuan, Maria ada di pihak kita. Dia di bawa tuan Deriz ke apartemennya saya yakin jika tuan Deriz menaruh hari pada gadis itu" ungkap Agusta.

"Lalu Laura akan di kemana kan kalau si bajingan itu menaruh hati terhadap Maria?" tanya Robin.

"Saya rasa tuan Deriz hanya ingin mengambil apa yang di miliki anda termasuk cinta ands jawab Agusta.

Robin hanya mengangguk-angguk saja.

"Tuan, permisi sebentar sepertinya saya ingin buang air kecil. Saya izin mencari toilet umum" ucap Agusta.

"Aku akan menunggumu di depan toko itu" balas Robin.

Agusta melipir ke belakang untuk mencari toilet umum sementara Robin menunggunya di depan sebuah toko.

Namun netranya tak sengaja beradu pandang dengan seseorang.

"Mereka!" gumam Robin kala melihat Alfonso beserta anak buahnya berada di kawasan itu.

"Tuan, lihatlah pria yang sedang berdiri di depan pintu itu, sepertinya aku mengenali fostur tubuhnya" ucap Cester anak buah Alfonso sembari tempat Robin berdiri

Alfonso langsung mengikuti jadi telunjuk Chester tetapi pria yang dimaksud ces terus sudah tidak ada

"kau Jangan bergurau Chester kau lihat Siapa tanya Alfonso sedikit marah

"Aku seperti melihat pengawakan tuan Robin namun orang itu memakai masker sehingga aku tak bisa melihat wajahnya" balas Chester.

"Kau yakin itu pengawakan tuan Robin?"tanya Alfonso memastikan.

"Benar pak, aku sangat mengenali pengawakan tuan Robin "balas Chester dengan yakinnya.

Alfonso sedikit percaya dengan Chester dan ia mulai meragukan kematian mantan tuan mudanya.

"Apakah benar yang dilihat sister itu adalah tuan Robin? Jika benar maka aku harus segera melaporkan kepada tuan Deriz" ucap Alfonso dalam hatinya.

Ia tentu tidak mau jika Robin masih hidup karena jika Robin masih hidup kemungkinan Robin akan kembali dan nasib dirinya entah bagaimana karena Robin sudah mengetahui pengkhianatan nya.

Ia sangat tahu bagaimana Robin. Pria itu tidak akan segan-segan untuk melumpuhkan orang-orang yang berkhianat padanya.

"Jika tuan Robin kembali maka aku akan hancur" ucapnya lagi dalam hatinya.

Sementara kini Robin langsung meninggalkan kawasan itu dan kembali lagi masuk ke dalam hutan lalu menghubungi Agusta.

Tak lama Agusta langsung mengangkat panggilan teleponnya.

"Agusta aku melihat Alfonso dan anak buahnya ada di kawasan sini. Kemungkinan mereka sedang mencari ku dan aku sempat beradu pandang dengan Chester" ungkap Robin.

"Tuan ini sangat bahaya sekali! Mereka akan melaporkan hal ini kepada tuan Deriz dan saya bisa memastikan bahwa tuan Deriz tidak akan tinggal diam jika mengetahui Anda masih hidup dan jangan sampai nona Alana dalam bahaya" balas Agusta.

"Kau benar Agusta, bukan hanya Alana yang sedang dalam bahaya kau juga dalam bahaya. Jika mereka tahu kau bersamaku maka aku bisa pastikan Alfonso akan membunuhmu. Sebaiknya kau segera lari dari tempat ini dan kembali ke Mansion jangan sampai meninggalkan kecurigaan apapun pada mereka. Ini perintah dariku" ucap Robin.

"Baiklah tuan, saya akan langsung kembali ke mansion sekarang juga. Jaga diri anda, semoga anda selalu baik-baik saja" balas Agusta

Sesudah panggilan itu berakhir Robin semakin merasa was-was karena kini sedikit banyaknya anak buah Agusta pasti curiga dengan dirinya.

Fisiknya yang mencolok dari orang-orang di sekitar wilayah itu membuat Robin mudah dikenali walaupun ia selalu memakai masker jika bepergian ke kota.

Dirinya kini dengan terpaksa kembali lagi ke arah kediaman kakek Issac. Niat hati ingin membelikan Alana pakaian harus tertunda gara-gara bertemu dengan Alfonso beserta anak buahnya.

Tak sampai di situ saja bahkan Robin kini melihat adanya drone berkeliaran di area itu dan masuk ke dalam hutan. Sontak dirinya langsung bersembunyi di balik semak-semak agar tidak terlihat oleh drone itu.

Tak lama drone itu pun menghilang. Robin tahu Drone itu milik siapa yang tak lain dan tak bukan milik Alfonso.

"Ini tidak bisa berlarut-larut, ku harus bertindak" geram Robin.

Ia mengeluarkan ponselnya lagi lalu menghubungi seseorang.

Robin sangat hafal dengan kontak milik seseorang itu yang ia namai dengan Paman Allegra si ketua Mafia BlackShark.

Robin mendial nomor milik Paman Allegra, tak lama Paman Allegra mengangkatnya.

"Halo!!!!" ucapnya dengan suara parau.

Paman Allegra tidak tahu nomor yang menghubunginya. Biasanya orang yang menghubungi nomor ponselnya bukanlah orang sembarangan hanya kalangan pejabat dan kalangan elit global ataupun sesama mafia tetapi kali ini nomor ponsel itu tidak terdaftar di ponsel milik paman Allegra.

"Halo Paman!!" ucap Robin.

Paman Allegra sedikit terdiam, ia seperti mengenali suara pria yang menghubunginya.

"Paman, apa kau mengenaliku?" tanya Robin.

"Kau??" tanya Paman Allegra.

"Iya paman ini aku, Robin Defalco" balas Robin.

"Ayahmu berkata padaku kau sudah tiada namun kini kau menghubungiku, ada apa anakku?" tanya ketua mafia itu.

"Paman tolong rahasiakan jika aku masih hidup' pinta Robin.

"Katakan saja anakku kau menginginkan apa dariku??" tanya Paman Allegra.

"Paman tolong berikan aku perlindungan, kini aku benar-benar sendiri. Orang yang aku percaya sudah mengkhianati ku" pinta Robin.

"Kau di mana sekarang?" tanya Paman Allegra.

"Aku berada di hutan X, aku ditolong oleh seseorang ketika aku mendekati kematian. Alfonso yang telah mengkhianati ku dengan bergabung bersama Deriz untuk melenyapkan ku" ungkap Robin.

"Sudah kuduga bahwa belatung itu akan berkhianat. Aku akan mengirimkan anak buah ku kesana untuk menjagamu, namun ini tidak gratis" ucap Allegra

Mafia tetaplah seorang mafia dan Robin sudah mengantisipasi hal itu.

"Apa yang diinginkan mu paman?" tanya Robin.

"Aku ingin kau mengadakan pertunjukan musikal opera untuk mengenang kematian adikku" pinta paman Allegra.

Sekilas tentang paman Allegra ialah kakak dari Ibu Robin sendiri. Pria itu memilih bergelut di dunia bawah dan hitam sementara sang adik malah terjun ke dunia seni dengan menjadi pemain dan penyanyi opera serta bermain alat musik cello dan biola.

"Ibumu sangat mencintai dunia opera, namun bajingan itu telah merenggut kebahagiaan sehingga Merida ku memutuskan mengakhiri hidupnya" ucap paman Allegra.

Terdengar hembusan nafas berat dari nada bicara paman Allegra.

"Aku akan mewujudkan keinginan paman" ucap Robin.

1
Bivendra
koq gt sih mnt jd kekasih cm buat kuda²an terus dtggl kmdian hamil kan kasihan
Lembayung Senja: Robin baik kok....😢
total 1 replies
Suanti
cerita menarik, bagus mudah2an cerita nya ngak berbelit-belit 🥰🥰🥰🥰
Lembayung Senja: terimakasih Kak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!