" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
" Dari siapa?".. Tanya Delvaro sambil menangkup wajah Aldara
" Sepertinya dari seseorang".. Ucap Angga
Namun Aldara hanya terkekeh melihat posesif mereka berdua..
" Hehe itu dari Gracio, katanya dia ingin berkunjung lagi".. Ucap Aldara
" Apa kamu sesenang itu?".. Tanya Delvaro
" Tentu, selama umur 27tahun baru ini aku merasakan namanya bersama Pria hehe".. Sahut Aldara dengan cengengesannya
" Haaaaaa, ayo kemari kita harus bekerja".. Ucap Delvaro sambil merangkul Aldara
Sisi Angga mendorong Delvaro dan Aldara dari belakang, kini mereka memulai untuk bekerja..
Disisi lain, Gracio yang baru saja berangkat dari Mansionnya ke rumah sakit jiwa cabang.. Dengan hati yang sangat bahagia..
******
Tibanya Gracio di Rumah Sakit Jiwa Cabang, namun saat Gracio turun dari mobilnya untuk melangkahkan kakinya menuju masuk..
Langkah kaki Gracio terhenti saat seseorang memintak tolong kepadanya..
" Tuan, bisakah saya mintak tolong".. Ucap Seseorang itu dengan wajahnya sangat menyakinkan
" Apa yang harus saya tolong?".. Tanya Gracio dengan nada datarnya
" Tolong antarkan saya ke Hotel Xxx ini, karena ini mendesak".. Ucap Seseorang itu
" Tapi saya ingin menemui Kekasih saya".. Ucap Gracio
Kekasih? Sontak seseorang itu membuat dirinya terkejut saat Gracio mengatakan seperti namun seketika dia geram..
" Tolong Tuan bantu saya".. Ucapnya dengan nada memohon
" Baiklah, masuklah kedalam mobil saya".. Ucap Gracio
Senyum jahat yang dia tampilkan ketulusan Gracio menolongnya, siapa lagi kalau bukan Vana..
Iya seseorang itu adalah Vana, dia berniat berebut Gracio dari Aldara..
Disisi lain, Aldara yang tengah istirahat bersama Delvaro dan Angga sambil menunggu kedatangan Gracio..
Waktu tepat menunjukkan pukul jam 1 siang namun Gracio tidak tiba juga disana namun tiba-tiba..
Drrtt.. Drrttt..
" Eh muncul".. Ucap Aldara dengan sendirinya sambil membuka pesan dari Gracio
[ Mengirimkan Lokasi]
[ Aldara tolong aku, dikamar 303]
Sontak Aldara kaget.. Perasaan Aldara sudah bercampur aduk saat membaca pesan dari Gracio..
Aldara bangun dari tempat duduknya membuat Delvaro dan Angga bingung..
" Ada apa Aldara?".. Tanya Angga
" Kak aku harus pergi selamatkan Gracio, dia dalam bahaya".. Ucap Aldara dengan paniknya dengan diiringi air mata
" Maksud kamu?".. Tanya Delvaro dengan bingungnya
" Ini".. Ucap Aldara sambil memberikan ponselnya kepada Delvaro dan Angga
Mata mereka menjadi membulat saat membaca pesan Gracio..
" Hotel ini tidak jauh dari rumah sakit ini, mungkin memakan waktu setengah jam saja".. Ucap Angga
" Ayo tunggu apalagi kak".. Ucap Aldara dengan paniknya
" Pake mobilku saja".. Ucap Delvaro namun meraka lansung pergi
*****
Setibanya di Hotel itu, merekapun dengan cepatnya berlari masuk dan kemeja lobby..
" Mba kamar 303 lantai berapa?".. Tanya Aldara
" Itu Lantai 3".. Ucap Resepsionis
" Terima Kasih".. Ucap Aldara dengan cepatnya
Kini mereka masih pakai baju dinasnya ya, daleman bajunya warna biru tua, dan jas putih menandakan bahwa mereka adalah Dokter..
Mereka pun dengan cepat berlari kearah lift dan masuk dengan cepatnya menekan tombol lantai 3..
Ting!!!...
Suara Lift telah tiba dilantai 3, kini mereka mencari kamar dengan no 303.. Namun langkah kaki mereka terhenti saat mendengar erangan seseorang..
" Aaaarrgghhhh lepasan aku".. Teriak Gracio namun didengar oleh mereka dari luar
Dengan cepatnya mereka mengikuti suara Gracio tersebut.. Disisi lain Vana yang sudah tanpa busana itu mulai menjelajahi tubuh Gracio yang sudah terpengaruh obat perangsang yang cukup besar dosisnya..
" Kau pembohong!".. Teriak Gracio kepada Vana
" Hahahaha, aku hanya ingin mengambil dari Aldara agar dia merasa tidak pantas untuk dicintai!".. Ucap Vana sambil membuka kancing baju Gracio
" Aaaahhh".. Satu desahan terlolos dari mulut Gracio saat Vana menyentuh dirinya, namun".. Ah sialan!".. Teriak Gracio..
Braaakkkkkk!!!...