Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 34
Grace keluar dari dalam mobil, ia melihat rumah besar yang dulu pernah menjadi rumahnya. Sudah bertahun-tahun ia tidak pernah pulang ke rumah dan lebih memilih kabur meninggalkan rumahnya.
Tyo mengajak putrinya untuk pergi ke taman belakang, tempat dimana Ibunya sering menghabiskan waktunya selama seharian.
Mata Grace melihat sosok wanita yang masih cantik seperti dulu, wajahnya hampir sama persis dengan Grace. Mata Grace berkaca-kaca, Ibunya adalah wanita yang paling cantik dan paling baik baginya.
"Ibu..." Panggil Grace yang langsung berlari menghampiri Ibunya.
Resti menatap seseorang yang berlari ke arahnya, lalu memeluknya dengan erat. Ia tersenyum senang dengan mata yang berkaca-kaca.
"Akhirnya kau pulang." Ucapnya dengan senyuman.
Grace hanya diam dan tidak menjawab, ia merasa bersalah dan menyesal karena telah kabur dari rumah hanya karena cintanya tidak direstui oleh kedua orangtuanya.
"Aku mint maaf karena..." Ucap Grace tapi Resti langsung menghentikan perkataan anaknya itu.
"Jangan pernah mengungkit hal itu lagi." Jelasnya.
Setelah pertemuan itu, Resti meminta para pelayan untuk membuat makanan kesukaan Grace.
Grace seperti merasakan kembali kehangatan rumah yang dulu pernah ia rasakan, dan dengan bodohnya ia malah pergi demi pria bajingan seperti Jimmy.
"Sayang, apa kau tahu. Pria yang di pilih anak nakal mu itu, dia berselingkuh dengan wanita lain dan meninggalkan anak kita." Ucap Tyo dengan nada yang sangat puas dengan nasib Grace.
Mendengar hal itu Grace hanya memonyongkan bibirnya kesal, ayahnya selalu saja sangat senang ketika melihat ia menderita.
"Apa? Really? Kau di selingkuhi?" Resti merasa tak percaya, jika putri cantik nya telah di selingkuhi oleh seorang pria.
"Jangan tanya anak itu, dia pasti sangat menyesal karena lebih memilih pria itu. Sudah ayah katakan dari dulu, pria itu bukan pria baik-baik dan kau sama sekali tidak percaya. Dia pasti akan menyelingkuhi mu suatu saat nanti, tapi kau selalu bilang 'dia sangat mencintai ku dan aku juga mencintainya, ayah dan ibu jangan halangi cinta ku' dan sekarang kau lihat apa yang terjadi, ingat naluri seorang ayah itu selalu benar." Ucap Tyo yang kembali memaki Grace, ia merasa belum puas memaki putrinya itu.
"Oke oke, aku salah. Tapi jangan terus memarahi ku, waktu itu aku hanya buta." Jelas Grace.
"Sudah-sudah, yang lalu biarlah berlalu. Lagi pula yang terpenting putri kita sekarang sudah kembali pulang." Ucap Resti dengan senyuman senang.
Tyo melirik istrinya, "Aku sudah membawa anak kita pulang, jadi malam ini yah?" Tanya Tyo dengan senyuman di wajahnya.
"Kau ini, kita sudah tua. Kenapa masih memikirkan hal seperti itu," Resti terlihat malu apalagi hal tersebut di katakan di depan putrinya.
"Tidak ada kata tua di saat kita masih bisa." Ujarnya dengan senyuman.
Mendengar semua perkataan ayah dan ibunya, Grace hanya bisa diam dengan wajah yang malas.
"Grace." Panggil Tyo dengan suara yang sedikit serius.
"Ada apa?" Tanya Grace heran.
"Besok lusa kami akan pergi ke Jakarta dan kau juga ikut." Ucap Tyo.
"Berapa hari? Sepertinya aku tidak ikut." Jawab Grace yang malas.
"Kita akan pindah ke Jakarta karena ayah memindahkan perusahaan ke Jakarta, dan banyak pekerjaan yang menumpuk di sana." Jelas Tyo.
Grace terdiam dengan wajah yang murung, entah kenapa. Nama kota Jakarta membuatnya kembali ingat dengan Lion, ia yakin pria itu pasti tengah berbahagia bersama dengan tunangannya.
"Entahlah. Aku malas," jawab Grace dengan wajah yang tidak bersemangat.
"Sayang, kau harus ikut." Pinta Resti. "Ibu tidak ingin sampai berpisah denganmu lagi," sambungnya.
melihat wajah memelas sang ibu, Grace pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Baiklah, aku akan ikut. Tapi hanya karena ibu meminta ku ikut. Tapi jika ayah yang memintanya, aku tidak akan mau ikut." Jawab Grace.
"Dasar anak nakal." Ucap Tyo kesal, tapi meski begitu ia nampak bahagia melihat Grace yang kini berada di rumah mereka lagi.