Venus yang akan menikah dengan kekasihnya yang sudah berpacaran selama 2 tahun harus menerima kenyataan pahit di hari pernikahannya bahwa saudara tirinyalah yang menggantikannya menikah sementara dia dikurung di dalam kamar.
Selain itu, dia diusir dari rumah sebab sesuai dengan wasiat warisan ibunya bahwa jika dia tidak menikah di umur yang ke-23 tahun, maka dia tidak akan bisa menerima sepeserpun warisan.
Hal itu membuat Venus menjadi sangat hancur.
Bagaimana cara Venus akan menghadapi hidupnya yang telah hancur berantakan?
Baca novelnya dan temukan jawabannya serta bersenang-senanglah bersama Venus!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Saat ini, Venus sedang berada di sebuah kantor pengacara dan menyerahkan sebuah fotokopi surat wasiat milik ibunya pada pria yang ada di depannya.
"Saya ingin anda membantu saya untuk mengklaim warisan ibu saya," ucap Venus sembari menyerahkan juga dokumen-dokumen lainnya yang ia perlukan untuk mengklaim warisan dari ibunya.
"Apakah kau memiliki surat asli surat wasiat ini?" Tanya sang pengacara langsung dijawab gelengan kepala Venus.
"Tidak ada, tetapi pengacara keluarga kami pasti memilikinya, sayang sekali pengacaranya sedang berada di luar negeri dan tidak bisa dihubungi, oleh sebab itu saya datang kemari karena beberapa waktu ke depan saya mungkin akan sibuk dan tidak ada sempat untuk mengurus masalah ini," ucap Venus menjelaskan masalahnya pada pengacara yang ada di hadapannya.
"Kalau begitu, Tolong berikan kontak pengacara keluarga anda," ucap sang pengacara langsung membuat Venus menyerahkan kontaknya pada pria yang ada di hadapannya.
Mereka pun berbincang-bincang seputar wasiat Ibu Venus sampai 1 jam kemudian Venus meninggalkan firma hukum dan pergi ke agensi O.
Saat ia tiba di agensi, Venus mengerutkan keningnya saat ia melihat seorang manajer yang menatapnya tampak melihatnya dengan kilatan mata merendahkan.
'Kenapa dia seperti itu?' ucap Venus dalam hati sembari memalingkan wajahnya, tak ingin lagi melihat manajer tersebut.
Bagaimanapun, dulunya ketika dia masih berada di puncak dalam karirnya di agensi, semua orang di agensi tersebut sangat memperlakukannya dengan baik, tetapi sekarang ketika ia berada di bawa, tampaknya ada banyak orang yang telah menunjukkan sikap aslinya.
Venus pun tidak terlalu memperdulikannya, ia masuk ke dalam lift dan pergi ke ruangan Indri.
Begitu tiba di ruangan Indri, Venus mengerutkan keningnya saat ia melihat Indri sedang duduk di meja kerjanya dengan tangan memijat keningnya.
"Kak Indri ada apa?" Tanya Venus langsung membuat Indri menatap ke arah Venus lalu perempuan itu pun segera berdiri dan berjalan ke arah sofa.
"Hah,, aku sangat minta maaf padamu, kau menjadi pekerjaan yang kemarin ku katakan padamu, sekarang sudah diambil lagi oleh kedua model yang awalnya berada di bawah bimbinganku. Aku sudah berusaha memperjuangkannya, tetapi Bimo menyetujui Jika pekerjaan itu diberikan pada mereka." Ucap Indri yang merasa malu pada Venus bahwa dia tidak becus menjadi seorang manajer sehingga dia tidak bisa memberikan pekerjaan kepada Venus yang baru saja bergabung dengan mereka.
Tetapi Venus tersenyum "jangan khawatir, masih ada banyak pekerjaan lain, akunku yang kugunakan dulu selama menjadi artis di agensi ini, Coba aktifkan itu, biasanya ada banyak tawaran pekerjaan di sana," ucap Venus langsung membuat Indri jadi teringat akan akun tersebut.
"Ah benar sekali, dulu waktu kau meninggalkan agensi kau sudah menonaktifkan akun mu, kalau begitu aku akan memeriksanya sebentar," ucap Indri yang memang tahu bahwa dulunya ketika Venus berada di bawah bimbingan agensi mereka, Venus tak pernah memegang akun media sosialnya sebab semuanya ditangani oleh manajer Hana.
Untungnya, setiap akun artis mereka bisa diakses melalui sistem perusahaan mereka sehingga Indri pun dengan cepat mengakses akun Instagram milik Venus lalu mendapatkan password dan sandinya.
"Ini ID dan passwordnya, kau bisa menggunakannya lagi," ucap Indri langsung diangguki oleh Venus lalu dia pun login ke akun tersebut pada ponselnya sementara Indri juga melakukan login dengan akun Venus pada iPad miliknya.
"Ada banyak tawaran pekerjaan di sini, tetapi semuanya sudah kadaluarsa Karena bagaimanapun Sudah 2 tahun akun ini dinonaktifkan," ucap Indri.
"Kalau begitu gampang saja, kita tinggal mengunggah postingan baru, lagi pula semua followersku masih ada di sana," ucap Venus langsung diangguki oleh Indri.
"Kalau begitu, Bagaimana kalau sekarang kita pergi ke ruangan pomotretan?" Tanya Indri langsung diangguki oleh Venus hingga kedua orang itu pun pergi ke ruang pemotretan.
Begitu tiba di ruang pemotretan, ada banyak model yang sedang melakukan pemotretan di sana hingga Venus duduk di salah satu kursi menatap para model-model lainnya yang sedang melakukan pose.
Sementara Indri, dia pergi menemui salah satu fotografer yang bekerja di perusahaan dan meminta untuk membantu mereka.
Indri berkata, "Apakah kau punya model yang hendak di--"
"Aku!" Sela seorang gadis muda langsung membuat Indri menatap ke arah sumber suara dan melihat bahwa yang ada di sana ialah model yang tadinya berada di bawah bimbingannya, namun sekarang model tersebut telah diambil alih oleh manajer lainnya.
Indri tersenyum sambil berkata, "Ah, Kalau begitu, Setelah dirimu biarkan Venus juga--"
"Tidak, baru saja CEO menurunkan perintah bahwa model di bawah bimbinganmu tidak akan mendapatkan ruangan di tempat ini, jadi sebaiknya kalian mencari tempat lain!!" Ucap fotografer yang ada di sana langsung membuat Indri terdiam di tempatnya Sebab Dia tak menyangka bahwa Bimo akan melakukan hal seperti itu.