NovelToon NovelToon
When I Married With You

When I Married With You

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / Pernikahan Kilat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: DnieY_ls

cerita ini hanya karangan fiksi, jangan di plagiat!!

Alana adisty harus mengalami perjodohan akibat perjanjian konyol kakek nya di masa lalu. alhasil di usia nya yang ke delapan belas gadis itu terpaksa berstatus istri dari ihsan rain Fauzan.

ihsan sering membully nya, tanpa sebab hanya karena dia yang pendiam. dengan kondisi yang tak akur, bagaimana alana menghadapi pernikahan sma ini?

mengandung banyak kata kata ambigu dan frontal. untuk yang di bawah umur harap bijak, kalau masih nekad baca resiko tanggung sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 19

Sekolah sudah sangat sepi, tidak ada tanda siapapun disini. Alana berjalan pelan menikmati kedamaian ini, tetapi langkah nya terhenti begitu mendapati sosok yang tengah nangkring di atas motornya.

Naufal duduk di sana, sembari memainkan ponselnya dia diam di atas motornya. Begitu mendengar suara langkah mendekat naufal berhenti dan mengangkat wajahnya.

“Sudah selesai?” Dia bertanya.

“Apa?” Dengan serak agatha balik bertanya.

“Nangisnya. Lo udah tenang kan?”

Naufal secara sengaja menunggu alana yang menangis. Dia tahu rumor itu sudah beredar dan dia tak percaya.

“Gue anterin balik” Ujar noval mulai menghidupkan motornya.

Alana menggeleng, dia berusaha menolaknya. “Nggak udah, aku bisa pulang sendiri” Ujar alana.

“Gue nungguin lo dari tadi, dan lo malah nolak gue” Naufal mengejar alana yang sudah berjalan.

“Tapi aku gak minta kamu nunggu” Alana membalas.

Dan naufal mengiyakan. “Tahu. Tapi siapa yang bakal peduli sama kondisi lo sekarang? Bahkan temen lo pun gak ada di sisi lo sekarang”

Benar, alana mengangguk membenarkan. Bahkan yeri yang merupakan teman paling dekatpun malah ikut menjauhinya.

Mata alana kembali memanas, kenapa cowok itu mengingatkan nya kembali. Baru saja dia melupakan kejadian tadi malah di ingatkan lagi.

“Jangan nangis di sini. Naik, gue anter lo pulang” Naufal memberhentikan motornya di samping alana.

Gadis itu pun akhirnya memilih naik, tak ingin mendengar ucapan ucapan cowok itu lagi. Alana meminta di turunkan di kafe sedikit jauh dari gang menuju rumah bundanya.

“Kalau lo butuh sesuatu atau seseorang lo boleh telpon gue” Ucap naufal sembari menyodorkan ponselnya meminta nomor ponsel.

Alana mengetik lalu kembali mengembalikan nya. Tak lupa dia mengucapkan terima kasih pada cowok itu.

“Makasih udah nganterin” Alana berujar.

Cowok itu mengangguk kemudian pergi, meninggalkan alana di depan cafe yang gadis itu minta.

Alana masuk dan memesan minum serta cemilan, tampaknya dia akan sedikit lama disini. Alana memilih duduk di kursi paling pojok, dekat kaca yang langsung melihat keluar.

Cafe ini cukup sepi, hanya ada dua tiga orang yang tengah nongkrong. Kebetulan sekali hujan turun tiba tiba, langsung deras sampai membasahi jalan. Banyak orang berlarian mencari tempat berteduh.

Alana menatap sekelilingnya dengan kosong, satu tangannya menahan dagu. Pikirannya begitu berisik seperti air hujan yang turun deras bertabrakan.

Satu kopi hangat dan camilan di hidangkan oleh pegawai cafe. Cuaca dingin di temani hangatnya kopi sangat cocok.

Alana merenung, membiarkan otaknya ribut sampai sedemikian. Bahkan beberapa panggilan tak alana jawab, fokusnya kosong begitu saja.

Sampai sore hari hujan masih belum reda, dan alana masih betah di sana. Gadis itu merenung sesekali beralun menyanyi. Sudah banyak orang yang keluar masuk di sana tetapi alana masih begitu betah.

Sampai sebuah motor yang di kenalnya berhenti di depan cafe. Alana mengikuti motor itu, sampai si pengendara membuka helm dan masuk ke cafe. Menghampirinya dan berdiri di depannya.

“Kenapa telpon gak di angkat?” Ihsan bertanya dengan sedikit emosi. Bajunya sedikit basah karena dia mengendarai motor.

Alana meraih ponselnya dan mencoba menyalakan nya. “Ponselku mati” Ujarnya sembari menunjukan ponsel nya yang habis batre.

“Ayo pulang, bunda khawatir nanyain lo” Ajak ihsan.

Alana mengangguk, tanpa banyak bicara dia mengikuti ihsan menuju motor. Hujan yang bergerimis membasahi tubuhnya sepanjang jalan pulang.

Begitu sampai di rumah dia langsung di sambut sang bunda yang khawatir. “Alana? Sudah pulang nak? Dari mana aja?” Bunda reni menghampirinya.

Alana tersenyum tipis membalas “maaf bun, al tadi di kafe depan. Ponsel al habis batre jadi gak bisa hubungi siapapun” Ucap alana menjelaskan.

“Syukur lah. Kamu ganti baju dan makan ya? Bunda hangatin sup buat kamu” Ujar bunda reni lagi.

Alana segera naik ke kamarnya, kemudian mengganti pakaian. Tak lupa dia bersihkan dirinya yang lengket karena gerimis tadi.

1
Apriyanti
lanjut thor
aca
bodoh gampang bgt maafin
Apriyanti
lanjut thor
Aurora
Luar biasa
aca
cerai aja kalo anak. lahir beres
aca
wanita tolol cerai aja bodoooooh jijik liat cwek gini
aca
Alana bodoh ngapain mau mau aja di enak enak
Apriyanti
kasian bgt kamu Alana
lanjut thor
CheapShop
astaga.... cowo ga punya hati dipertahankan.... istri sah di bully sama pacar kagak tau... hadew/Frown/...ngenes amat alana.... belom lg ntar keguguran... baru nyadar alana seberapa ga berharganya di mata ihsan
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
alama terlalu bodoh diem aja gak blg aja sekalian KLO die iru istri nya yg sah urusan sekolah tau no 2 yg penting bikin geng nya Avira ciut
Apriyanti
lanjut thor
Yuli Yuravi
update ya banyak ya thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
sampe ikutan nangis😭😭😭
Nina Triana
double up dong
Ahmad Sopyan
ikhsan cowok serakah
Lannnn🙈
Sumpah gereget banget lah sama Ikhsan
Nina Kusumawardani
jangan donk ihsan...apa kamu g mikirin perasaan Alana 🤣😭
davina aston
👍👍👍👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!