Amanda Zara Kirana tidak pernah menyangka bahtera pernikahan yang baru setahun berlayar diterjang badai. Nakhoda kapalnya menghilang setelah meminta izin bermain bilyard bersama temannya.
Amanda terombang-ambing. Segala usaha telah dia lakukan untuk mencari Aditya. Namun, jejak sang suami bagai ditelan bumi.
Tiga tahun setelah sang suami menghilang, Amanda tanpa sengaja melihat seorang pria yang mirip dengan Aditya. Mereka bagaikan pinang dibelah dua. siapakah pria itu? Di manakah Aditya sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua Puluh
Amanda yang hendak memanggil taksi, terhenti langkahnya karena Adit yang menghadang. Pria itu menatap wajah putrinya dengan sendu.
"Manda, apa pun yang terjadi antara kita, tak bisa merubah satu hal, jika aku adalah ayah dari Elsa. Aku mau kita tetap berteman walau telah pisah. Aku juga mau kamu mengizinkan aku jika ingin bertemu Elsa," ucap Aditya.
Ucapan Aditya itu membuat Amanda sedikit meradang dan emosinya sampai ke ubun-ubun. Dia bisa menahan apa pun itu jika mengenai dirinya, tapi tak untuk anaknya.
"Anakmu ...? Sekarang kau baru mengatakan dia anakmu! Kemana kau pergi selama ini tanpa ingin tau bagaimana keadaannya. Jika kau mengakui jika darahmu mengalir di tubuhnya, kau pasti ingin tau kabarnya. Tapi, tidak. Sedetik pun kau tak pernah ingat dengannya. Lagi pula dia hadir karena keterpaksaan dan tanpa cinta seperti yang kau ucapkan. Jadi lupakan jika kau memiliki putri! Aku tak pernah mengizinkan kau menemuinya!" seru Amanda dengan suara sedikit tinggi karena terbawa emosi.
Elsa yang berada dalam gendongan Amanda menjadi takut dan menangis.
"Bunda, kenapa marah?" tanya Elsa dengan suara gemetar karena takut.
"Maafkan Bunda, Sayang. Bunda bukan marah dengan Elsa. Bunda marah dengan orang jahat ini," tunjuk Amanda pada Aditya.
Elsa menatap Aditya dan langsung memeluk Amanda. Mungkin takut karena bundanya yang mengatakan jika Aditya orang jahat.
"Amanda, kamu tak boleh pisahkan ayah dan putrinya," ucap Aditya lagi.
"Ayah ... Ayah mana yang meninggalkan anaknya saat masih bayi hingga tiga tahun tanpa kabar? Jangankan memberi nafkah, menanyakan kabar anaknya saja tidak! Mas, kau tak pantas di sebut ayah!" seru Amanda.
Setelah mengucapkan itu Amanda berjalan menuju taksi yang terparkir di halaman mal dan segera masuk. Dia lalu meninggalkan tempat itu segera.
Aditya hanya bisa memandangi saja kepergian sang istri. Saat dia membalikkan tubuhnya, Salsa telah berdiri di sana. Dia lalu mendekati istrinya.
"Maaf, makannya jadi terganggu. Mari kita ulang lagi makannya," ucap Aditya dengan lembut.
"Aku sudah tak selera. Kapan-kapan saja makannya. Sebaiknya kita pulang. Banyak yang ingin aku tanyakan denganmu, Bang," ucap Salsa.
Salsa berjalan menuju mobil mereka yang terparkir. Mobil yang dibeli dengan cara mencicil atau kredit. Saat ini Aditya membuka usaha bengkel kecil-kecilan. Dari sanalah sumber penghasilannya.
Setengah jam perjalanan mereka sampai di rumah. Salsa langsung duduk di sofa ruang tamu mereka. Aditya menyusul dan ikut duduk di samping istrinya itu.
"Sayang, ada apa? Kenapa wajahnya cemberut aja?" tanya Aditya. Dia memeluk bahu sang istri dan merapatkan tubuhnya.
"Aku bingung, mana yang harus aku percaya. Kamu apa Amanda? Kenapa kamu tak mengatakan yang sejujurnya jika memang kamu tak mencintainya?" tanya Salsa.
"Salsa, dari kemarin aku sudah katakan jika aku tak bisa melakukan itu. Akan menambah luka bagi Amanda jika aku berterus terang. Aku masih menghormatinya karena dia ibu dari putriku. Jika aku menyakiti Amanda sama saja aku menyakiti putriku," ucap Aditya dengan senyuman.
Salsa masih diam, tak tahu harus berkata apa. Sikap suaminya menunjukan kalau dia sangat mencintainya.
"Apa benar kamu meminjam uangnya lima ratus juta dan mengambil mobilnya?" tanya Salsa.
Salsa ingin tahu kebenaran dari ucapan Amanda. Kalau memang suaminya telah membawa kabur uang sebanyak itu, kemana perginya? Berarti Amanda bukan wanita biasa. Kenapa Tama tak mau bertahan jika memang wanita itu memiliki banyak kelebihan?
"Aku meminjamnya untuk bisnis dengan sahabatku. Ternyata dia menipuku dan membawa kabur uangku. Itulah alasan kenapa aku pergi dari rumah. Aku malu, karena tak bisa buktikan jika langkah yang aku ambil itu benar. Aku malu mengakui kesalahanku. Aku memang pengecut seperti yang Amanda katakan!" seru Aditya.
"Jadi sebenarnya kamu pergi dari rumah itu karena tak cinta atau karena kamu malu karena tak bisa kembalikan uang yang kamu pinjam?" tanya Salsa.
"Sudahlah, Sa. Aku sudah katakan sejujurnya. Jangan bahas itu lagi," ucap Aditya. Pria itu lalu masuk ke kamar dan langsung membaringkan tubuhnya.
"Maafkan aku Amanda, aku bukan suami dan ayah yang baik. Kamu pantas dapatkan pria yang jauh lebih baik dariku. Suatu hari nanti kau pasti akan tau alasan sebenarnya aku meninggalkan kamu, seperti yang aku katakan. Ini semua demi kebaikanmu!" seru Aditya dalam hatinya.
***
Pagi harinya, Amanda bersiap-siap untuk kembali ke kota asalnya. Dia sudah tak sabar ingin bertemu dengan ibu mertua dan kakak iparnya. Apa alasannya nanti saat dia mengatakan semua tentang Aditya.
Sebelum meninggalkan hotel, dia memberikan kunci kamar. Kebetulan ada Salsa. Namun, Amanda berpura-pura tak melihat wanita itu. Dia mengembalikan kunci dengan karyawan lainnya.
Saat akan masuk ke taksi yang akan membawanya menuju bandara, dia menatap sekali lagi hotel tersebut. Ingin membuang semua kenangan pahit yang dia rasakan dan akan memulai lembaran baru.
Selesai, Aku memilih untuk mengikhlaskan dan melepaskan tanpa menggangu hidupnya lagi. Aku tak akan menghubunginya lagi. Aku memilih untuk terlihat baik-baik saja. Aku berhenti mencari tau hal yang membuat sakit. Aku berusaha akan terlihat baik-baik saja. Aku akan menyibukkan diri agar tidak lagi memikirkan dirinya. Aku berhenti untuk tidak lagi menyebut namamu dalam doaku. Mengorbankan diriku untuk terakhir kalinya. Melepaskan agar dia menemukan apa yang dia sebut bahagia, karena bersamaku katanya tak bahagia. Aku sudah berusaha mempertahankan dan mencari keberadaannya, tapi ternyata bukan aku perempuan yang dia inginkan.