Mimpi yang terus terulang membwa Leora pergi ke dimensi berbeda serta merubah kehidupannya.
Dia yang hanya seorang pemilik toko kecil di pusat kota justru di sebut sebagai ELETTRA (Cahaya) di dimensi lain dan meminta bantuannya untuk melenyapkan kegelapan.
Secara kebetulan, begitulah menurutnya. dirinya pergi ke dimensi berbeda bersama Aron yang menjadi sahabatnya melalui mimpi, namun siapa sangka persahabatnnya bersama Aron justru membawa dirinya pada situasi yang tidak biasa.
Sihir yang semula hanya dia tahu melalui buku secara ajaib bisa dia lakukan.
Dan ketika cinta bersemi di hatinya serta tugas melenyapkan kegelapan telah selesai, apa yang akan dia lakukan?
Akankah dia kembali ke dimensi aslinya atau akan tetap bersama pria yang dia cintai?
Ikuti kisahnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19. LD 19.
## Beberapa saat sebelumnya....
Toko coklat Choco Bliss. Toko coklat yang cukup di kenali oleh berbagai kalangan dan diminati oleh segala usia, serta si pemilik toko yang akrab di panggil dengan nama Leora
"Tolong ambil alih tokonya untuk hari ini, tutup saja lebih awal jika kamu memang ingin pulang,"
Leora berkata pada wanita yang berada di depannya sembari menyampirkan tas ke bahunya sendiri.
"Anda mau ke mana, Nona?" tanyanya.
"Aku ingin ke pusat perbelanjaan," dia menjawab.
"Apakah Anda tidak kembali lagi setelah itu?"
"Kurasa tidak, aku akan langsung pulang. Kau bisa langsung pulang setelah membersihkan dapur, Monic," jawab Leora.
"Ingatlah untuk mengunci pintu tokonya," Leora menambahkan.
"Saya mengerti, Nona," sahut Monic.
"Apakah Anda ingin membeli buku mitologi lagi, Nona?" imbuhnya menebak.
Leora tersenyum lebar, lalu mengangguk antusias.
"Aku pergi dulu,"
Wanita yang di panggil Monic itu hanya tersenyum sembari menggelengkan kepala melihat atasannya melenggang pergi begitu saja setelah menjawab pertanyaan darinya dengan anggukan. Memahami kebiasaan sang atasan yang akan meluangkan waktu untuk membeli buku dalam beberapa pekan sekali.
Wanita itu segera menyingkirkan beberapa kotak coklat yang telah kosong dalam lemari kaca, lalu membawanya ke belakang, berniat untuk membersihkannya setelah tugas menutup toko selesai.
Sementara Leora segera menghentikan taksi dan menyebutkan tujuan saat ia telah duduk di jok belakang.
Tak sampai dua puluh menit, Leora tiba di sebuah pusat perbelanjaan. Langkah kakinya membawa Leora ke sebuah toko buku yang membuat wanita itu tenggelam dalam waktunya ketika ia memilih buku mana yang akan ia ambil.
Leora menyapukan jemarinya pada barisan buku dengan tulisan 'NON FIKSI' pada rak buku itu, menelusuri barisan tentang Mitologi Yunani dan membaca tiap judul buku yang tersedia hingga ia menghentikan jemarinya pada salah satu buku.
"The House Of Hades"
Leora membaca pelan, lalu menarik buku itu dari tempatnya, detik berikutnya menarik satu buku lagi dengan cover berbeda.
"Hydra,"
Wanita itu mendesis singkat, lalu melebarkan kedua matanya.
"Ini dia yang aku cari. Legenda Hydra," Leora terpekik tertahan.
Ia kembali mengambil beberapa buku lagi, salah satunya kisah tentang Medusa dan Griffin sebelum berjalan menuju kasir untuk membayar dan pergi meninggalkan toko buku.
Langkah kaki wanita itu terhenti ketika ia melewati sebuah toko pakaian, terdiam selama beberapa saat di depan toko sembari berpikir sebelum akhirnya memilih masuk setelah menitipkan barang bawaannya di tempat khusus yang disediakan di depan toko.
Leora mulai memilih beberapa pakaian yang ia butuhkan, lalu membawanya ke ruang ganti yang disediakan di toko. Ia baru akan masuk ke salah satu ruang ganti ketika tiba-tiba suara seorang pria terdengar.
"Permisi,,,"
"Apakah ada seseorang di luar,"
Kening Leora berkerut, mengedarkan pandangan dan menyadari hanya ada dirinya di ruang ganti itu. Pakaian yang sebelumnya ia bawa diletakkan di dalam ruang ganti yang akan ia gunakan, lalu mendekati asal suara yang baru saja ia dengar.
"Permisi,,,," suara itu terdengar lagi.
"Ya?" sahut Leora.
"Maaf, bisakah kamu membantuku, Nona?" dia bertanya.
"Ah,,, tunggu sebentar, aku akan panggilkan pegawai tok_,,,, Ahhh,,, Heiii,,,,!"
Sebelum Leora memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya, tangan dari pria itu telah meraih tangannya dan menariknya ke dalam.
"Heii,,, Apa yang kau laku_,,,,"
"Ssttt,,,, tolong jangan bersuara sebentar," potong pria itu.
Suara pria itu berubah waspada, menekan tubuh Leora ke dinding dalam keadaan pakaian yang akan pria kenakan masih berada di leher serta rambut tersangkut, membiarkan tubuh bagian atasnya terpampang di depan wajah Leora.
"Lepas!" sentak Leora sembari mendorong kasar dada pria di depannya.
"Dasar mesum!" umpatnya kesal.
Leora berbalik, besiap untuk keluar dari ruang ganti, namun tangan pria itu kembali menarik pergelangan tangannya.
"Tunggu!"
"Lepas atau aku teriak!" tegas Leora.
"Tidak,,, Tidak,,, aku tidak bermaksud buruk, sungguh," sahut si pria.
"Dan kau ingin aku percaya setelah apa yang kau lakukan? Lucu sekali." sahut Leora sembari menepis tangan pria yang mencekal pergelangan tangannya.
"Maaf, bukan itu niatku," ujar si pria.
"Bisa bantu aku melepaskan ini?" imbuhnya sembari menunjuk rambutnya yang tersangkut.
"Tidakkah kau merasa bahwa kau meminta bantuan atas hal yang tidak masuk akal?" tukas Leora.
'Konyol! Hanya tersangkut dia sampai menarikku ke dalam, tidak bisakah dia melakukannya sendiri?' rutuk Leora dalam hati.
"Tolong,,," suara pria itu mengiba.
"Aku hanya tidak ingin merusak pakaian ini disaat aku belum tentu akan membelinya," imbuh si pria
Leora menghembuskan napas kasar, lalu menghadap pria yang pakaiannya masih berada di leher.
"Lepaskan dulu tanganku," pinta Leora.
"Tapi, kamu akan membantuku bukan?" sahut si pria.
"Ya," jawab Leora singkat.
"Terima kasih," sambut si pria sembari melepaskan cekalan tangannya.
"Lipat sedikit kakimu! Aku tidak bisa menjangkaunya," ujar Leora sedikit memerintah.
Pria itu melipat sedikit lutut serta menundukkan kepala untuk memudahkan wanita yang akan membantunya melepaskan pakaian.
'Aneh,,,, aku tadi merasakan energi yang tidak biasa, aku yakin energi itu dari wanita ini. Dan itu merupakan tanda bahwa dia manusia terpilih, tapi sekarang hilang,' batin si pria.
Leora mengulurkan tangan, menyentuh rambut abu terang yang di miliki pria itu.
'Halus,,, apakah dia selalu merawat rambutnya?' batin Leora.
Tepat saat pakaian itu telah terbebas dari kepalanya, pria itu tertegun saat pandangan mereka akhirnya bertemu dan segera tersadar bahwa itu bukan pertemuan pertama mereka.
'Dia,,, wanita yang waktu itu,' batinnya.
"Selesai, sekarang urus lah dirimu sendiri," ujar Leora.
Satu tangan Leora segera mendorong pakaian yang berhasil ia lepaskan ke tangan pria asing di depannya, lalu melangkah keluar dengan wajah memerah.
"Tunggu!" pria itu berseru.
Dengan terburu-buru, pria itu segera mengenakan pakaian miliknya, membawa pakaian yang gagal ia coba dan melangkah keluar untuk mengejar wanita itu.
Sementara Leora mengurungkan niat untuk mencoba pakaian yang sudah ia ambil, memilih untuk ke kasir dan membayar semua pakaian tanpa memperdulikan tentang ukuran pakaian itu.
"Nona, tunggu sebentar!"
Tanpa di duga, pria itu justru menghampiri Leora yang tengah membayar belanjaannya, lalu memberikan belanjaan miliknya pada kasir.
"Gabungkan saja dengan ini, aku yang membayar semuanya," ujarnya.
"Tidak perlu!" tukas cepat Leora.
"Aku bisa membayar barangku sendiri," imbuhnya tidak suka.
Leora mengeluarkan beberapa lembar uang sesuai dengan total yang harus ia bayar, memberikan pada penjaga kasir, lalu pergi begitu saja setelah menyambar kantong belanjaan miliknya.
"Nona,,, uang kembalian An-da,,,"
Penjaga kasir itu menatap heran pada pengunjungnya pergi tanpa membawa uang kembalian, lalu beralih pada pria yang juga memberikan reaksi yang sama.
"Apakah Anda mengenal Nona tadi, Tuan?" dia bertanya.
"Itu_,,,,"
"Tolong berikan uang ini pada Nona itu," potong penjaga kasir.
Pria itu mengarahkan pandangan pada Leora yang telah menghilang dari pandangannya, tidak mengerti dengan sikap yang di tunjukan wanita itu.
'Kenapa dia terlihat marah? Bukankah seharusnya dia senang karena aku membayar semua belanjaan miliknya? Apakah aku melakukan kesalahan? Aku hanya ingin berterima kasih karena dia sudah membantuku,' batinnya.
"Baiklah," sahut pria itu.
"Tolong percepat pembayaran barang milikku, aku akan mengejarnya," imbuhnya.
"Baik, Tuan," jawab penjaga kasir.
Pria itu berjalan dengan langkah cepat, menggumamkan sesuatu dengan suara pelan yang membuat kabut ungu tipis keluar dari tubuhnya dan menyebar ke seluruh area pusat perbelanjaan.
Namun, hal itu justru membuat dia mempercepat langkah kakinya setelah melihat sesuatu yang tidak menyenangkan tengah terjadi dan menimpa wanita yang sudah membantunya.
. . . . . .
. . . . .
To be continued...
.
.
NOTE :
- Hydra
Dalam mitologi Yunani, Hydra adalah monster raksasa berbentuk naga berkepala banyak dan memiliki kekuatan regenerasi yang luar biasa. Di mana ketika satu kepalanya terpenggal, akan tumbuh dua kepala baru dalam waktu singkat.
- Medusa
Adalah tokoh monster dalam mitologi Yunani yang di kenal sebagai Gorgon, seorang wanita cantik dengan rambut ular. Mampu merubah siapa saja yang menatap matanya menjadi batu.
tanya leora ini 🧐
🤣🤭