NovelToon NovelToon
Manuver Cinta Elang Khatulistiwa

Manuver Cinta Elang Khatulistiwa

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Kehidupan Tentara / Romansa
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Menyukai seseorang adalah hal yang pribadi. Zea yang berumur 18 jatuh cinta pada Saga, seorang tentara yang tampan.
Terlepas dari perbedaan usia di antara keduanya, Zea adalah gadis yang paling berani dalam mengejar cinta, dia berharap usahanya dibalas.
Namun urusan cinta bukanlah bisa diputuskan personal. Saat Zea menyadari dia tidak dapat meluluhkan hati Saga, dia sudah bersiap untuk mengakhiri perasaan yang tak terbalaskan ini, namun Saga baru menyadari dirinya sudah lama jatuh cinta pada Zea.

Apakah sekarang terlambat untuk mengatakan "iya" ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MANUVER CINTA~PART 16

Mungkin diantara senyum-senyum bahagia malam itu, hanya bibir Zea dan Sagara yang terkatup rapat, tanpa mau melebar atau merekah kaya kerupuk kena minyak panas.

Pandangan Zea mencuri-curi pandang ke arah Saga, begitupun sebaliknya. Tapi tak ada yang bisa keduanya lakukan, bertanya? Melarang? Ayolah! Siapa Zea dan siapa Sagara.

Toh sampai detik ini pun, Saga tak mengucapkan satu kata pun pada Zea, apakah iya atau tidak. Namun kembali, Zea tak ingin memikirkan masalah itu.

Malam ini, nyawa Zea seperti tak berpijak di bumi. Makan pun tak nikmat karena merasa ada di bawah tatapan VOC berada bersama Ankara juga keluarga.

"Hey cantik!" bisik Zea memiringkan badannya ke samping mama Rieke. Mama Rieke langsung menoleh atas panggilan putrinya yang memang lain daripada yang lain.

"Apa sih?" tanya mama.

"Mi, Zea pamit cari angin keluar lah," ijinnya merasa tak nyaman.

"Ngapain angin dicariin, nggga ada kerjaan?!" balas mama Rieke, suaranya yang cukup membuat gendang telinga pada bolong itu membuat dentingan alat makan seketika terhenti.

Zea berdecak, "biar kembung...siapa tau angin mau menyampaikan rasa rindu Zea!" balasnya ber du-du-du ria.

"Kaya yang punya pacar aja! Udah ah abisin dulu makannya, mubadzir..."

"Ze, udah selesai makannya kamu? Kenapa ngga habis?!" tanya papa Rangga.

Zea menatap para penghuni meja makan satu persatu, mulut mama Rieke memang ngga bisa diajak kompromi soal volume selalu los dol, bablas!

"Makanannya ngga enak kah, nak Zea? Kurang masuk di lidah ya?" tanya tante Rinjani. Zea menggeleng cepat, "oh engga tante. Makanan tante enak kok, super duper deh! Mirip masakan resto terkenal!" jawabnya. Tante Rinjani terkekeh, "memang ini masakan dapet pesen nak Zea..."

Zea mengerjap tak percaya jika ucapan refleksnya justru membuka satu fakta baru malam ini. Om Surya Praja tertawa renyah, "ketauan nih...anak tongkrongan resto!" kelakarnya.

"Oh, Ze kirain ini masakan tante, hehehe," nyengirnya dibalas tawa yang lain.

"Sering nongkrong dimana Ze?" tanya Luna.

"Ah engga kak. Biasa aja, Ze mah nongkrongnya juga di pengkolan sama tukang cimol, kadang di warteg atau rumah makan nasi padang..." jawabnya ingin mematahkan pendapat yang mengatakan dirinya terlalu hedon.

"Hahaha, sama dong kita Ze!" balas Ankara.

"Belum apa-apa udah sehati gini!" dehem om Surya, di luar dugaan Sagara langsung terbatuk. Orang yang sejak tadi banyak diam dan hanya jadi penonton saja, sekalinya bersuara ya batuk!

"Maaf ndan."

"Eh bang, ini minum...keselek ya?" Luna menyodorkan segelas air putih ke depan Saga yang mengangguk sopan pada Luna, tergambar jelas semua itu di depan Zea. Hatinya semakin resah, "om...tante, semuanya Zea udah kenyang, silahkan dilanjut aja makannya. Zea ijin nyari angin dulu keluar..." Zea beranjak dari sana, suara kursi yang digeser membuat pandangan mereka meneliti wajah dan ekspresi Zea.

"Jangan jauh-jauh!" pinta mami Rieke membuyarkan eye contact kesemuanya dari gadis yang mulai menjauh dari sana.

"Zea emang agak susah makan nasi, bang."

"Iya, tapi nyemilnya ngabisin cemilan segudang..." Zico sangat tau jika Zea sangat tak nyaman, adiknya itu terlalu membentengi diri sekarang, akibat dari seringnya papa--mama mengajaknya berkenalan dengan anak dari rekanan mereka.

Saga mengunyah makanannya sulit, jujur saja makan malam ini terasa sulit baginya, belum apa-apa ia sudah merasa kenyang.

Ingin sekali ia menolak permintaan ini, namun rasanya tak etis menolak ajakan baik dari keluarga komandan, meskipun ia mencium bau-bau pendekatan dari Luna.

Ia segera menghabiskan makanannya agar bisa cepat ijin undur diri.

"Nambah makannya bang? Luna ambilin?" tawar gadis di sampingnya itu.

"Yang banyak Ga, makannya. Di mess mana bisa dapet itu, banteran ransum ikan cakalang!" seloroh Ankara. Biar dikata ransum, tapi rasanya lebih nikmat daripada makanan resto terkenal yang ia makan sekarang.

Sagara menggeleng, "maaf kapt. Ngga usah, dek Luna...terimakasih." angguknya. Pandangan Saga resah ke arah luar. Segera ia meneguk air minum dalam sekali tegukan sampai tandas.

"Gimana Zea, Anka?" tanya papa Rangga, bukan hanya Zico yang terkejut, tapi pun Sagara. Alisnya mengernyit meski tak berani angkat suara.

"Lucu om. Menggemaskan, pintar...cantik, baik, sopan," puji Anka. Mereka semua tersenyum kecuali Saga dan Zico yang memasang tampang mencerna obrolan mereka disini.

"Ya begitulah Ka, anak om memang begitu...." angguk papa.

"Tunggu, papa mau jodohin kapten Ankara sama Zea?" tanya Zico pada mama Rieke.

"Bukan jodohin Co, cuma nyomblangin. Lagian kalo memang ngga suka ngga apa-apa, om Surya sempat bilang kalo Ankara suka Zea, tapi tidak memaksa."

"Zea masih kecil ma," gertak Zico, bahkan ia saja yang kakak lelakinya dan sudah cukup umur, belum mendapatkan jua jodoh.

Zea menghirup nafas rakus, tapi tetap saja terasa sesak di dadha baginya. Melihat Sagara tak menolak tindakan Luna sekasar saat menolaknya, membuat Zea iri.

Dan dapat Zea simpulkan, jika memang ia sama sekali tak memiliki celah sedikit pun untuk mencuri hati abang dari temannya itu.

Suara jangkrik dan binatang nocturnal lain menjadi teman Zea menghabiskan emosinya.

Ia duduk di kursi teras depan menatap pos satpam yang kini kosong ditinggalkan penjaganya, mungkin sedang makan malam atau sedang ke toilet.

Berbagai macam manuver telah Zea lakukan, tapi ia tau dengan sikap Saga yang begitu, itu artinya ia yang harus mundur. Karena bagaimana pun Sagara tak akan membukakan jendela hatinya untuk Zea.

"Kok gue jadi nyerah gini, si?!" gumam Zea menthesah berat. Ia terlihat begitu berpikir, kenapa ia bisa sebuntu ini.

Zea kembali berdiri, rasanya ia sudah terlalu lama melamun di luar, ia khawatir jika kelamaan dirinya bakal kesambet jin jomblo.

Zea terperanjat mengerem langkahnya ketika menemukan sosok Sagara berada di gawang pintu tepat menghalangi langkahnya.

"Bang Saga mau pulang ya?" Zea mengalah dengan memberikan Saga jalan agar lelaki itu dapat melangkah keluar.

Diambilnya selangkah ke kiri, tapi Saga tetap tak bergeming dan memilih diam di tempatnya.

"Saya memang mau pulang, tapi bisa kita bicara sebentar?" tanya lelaki yang nampak gagah, tampan dan keren di mata Zea malam itu. Tak mungkin keturunan Al Fath dan Abi Zaky tak memiliki kharismatik dari pendahulunya yang bisa bikin cewek gagal move on.

"Ya? Zea?" tanya gadis itu membeo meyakinkan. Barangkali Saga barusan abis diracun di dalem bisa sebaik ini, atau justru kepalanya terbentur cukup keras jadi ia amnesia jika pernah judes pada gadis di depannya.

"Iya. Disini hanya ada saya dan kamu. Tidak mungkin kan saya menyebutkan kata kita merujuk pada saya dan kursi?"

"Oh, oke." angguk Zea, "ada yang mesti Zea sampein juga sama abang."

"Ngga mau ijin dulu sama keluarga?" tanya Saga. Zea menggeleng, "engga usah, cuma sebentar kan?"

Saga mengangguk, lalu berjalan duluan dengan diekori Zea.

.

.

.

.

.

1
Mmh Alfatih
berasa nonton film barat deh tegang banget
Christine Liq
Luar biasa
Bilqis Nabilla
ceritanya bagus sekali
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
Fidelia Jika
sangat baik dan menarik untuk di baca, boleh jadi drama filem pendek
Fidelia Jika
tunggu karya kamu lagi Thor
Ujung Harapan
Luar biasa
Dewi Kasinji
astaghfirullah 😅😅
Dewi Kasinji
berasa ikut di adegan ini
..deg degan banget
Dewi Kasinji
ankara ... ckckck...segitu gak percaya dirinya dia.
Dewi Kasinji
bayangin tarian zea dkk kyk e wuahhhh banget....
Dewi Kasinji
Luar biasa
As Ngadah
aku mau doong bang saga diikat
Dewi Kasinji
anjirrrr ...
Dewi Kasinji
Jian ngakak puollll
As Ngadah
abang saya love you pulll
Dewi Kasinji
bahasanya bikin ngakak
Dewi Kasinji
ijin baca kak ... janji baca dari awal sampai akhir no skip2 ,😘 tapi maaf aku baca saat karyanya sdh tamat , karna aku gak bisa konsekuen baca tepat waktu , takut malah bikin retensi jelek 🙏
Lilik Purwanti
Kecewa
Lilik Purwanti
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!