" Jodoh itu di tangan Allah, mau seberapa keras usaha kita untuk mendapatkanya jika dia bukan jodoh kita ya dia ga bakal jadi sama kita, jadi stop buat nanya kapan Ila nikah !" Ucap Laila Maheswari seorang wanita dewasa yang kini sudah berusia 30 tahun, Laila kerap kali ditanyakan dengan pertanyaan yang sama yaitu kapan menikah, bukan tidak ingin hanya saja ia selalu kurang beruntung dalam masalah percintaan.
" Gua bakal nikah lagi kalo anak gua yang minta dan wanita itu juga harus pilihan kedua anak gua, karna gua ga mau anak gua punya ibu tiri yang kejam kaya di sinetron !" Ucap Kevindra hermawan seorang lelaki berusia 42 tahun yang sudah 7 tahun menduda karena di selingkuhin, dan kini Kevin harus merawat kedua anak nya karna memang hak asuh mereka jatuh ke tangan Kevin.
Penasaran dengan kisah mereka? yuk baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 : Bikin cilok.
Waktu sudah menunjukan pukul 10 pagi dan kini Kevin beserta anak dan istri nya sudah berada di rumah umma Hana dan Abah Hasan, karna Laila yang ingin mengambil beberapa barang miliknya maka dari itu Kevin memutuskan untuk menginap satu malam di sana agar sang istri juga bisa menghabiskan waktu bersama dengan orangtua nya sebelum wanita itu ikut pindah ke rumah mereka.
" Mau ikut bunda ke dapur ga bikin cemilan ?" Tanya Laila pada kedua anaknya yang sedang asik menonton televisi, sementara sang suami sedang mengobrol bersama Abah Hasan di halaman belakang.
" Bikin cemilan apa bunda ?" Tanya Camelia yang langsung mengalihkan tatapan nya dari televisi begitu pun dengan Alana.
" Bunda mau bikin cilok, pada suka ga ?" Jawab Laila dan langsung di angguki oleh kedua anaknya lengkap dengan wajah yang berbinar.
" Wah cilok, Nana suka Nana suka !" Ujar Alana dengan semangat dan menirukan ucapan temen nya si kembar botak.
" Kalo gitu ayo kita buat !" Ajak Laila membuat keduanya langsung berebut untuk sampai lebih dulu ke dapur sampai lupa mematikan televisi membuat Laila akhirnya yang mematikan.
" Sebentar ya bunda siapin dulu bahan nya !" Ujar Laila sambil membuka lemari tempat biasa umma Hana menyimpan berbagai macam tepung dan bahan membuat kue lain nya.
Laila pun langsung menyiapkan setengah kg tepung terigu dan juga setengah kg tepung tapioka dan tidak lupa Laila juga menyiapkan untuk bahan isian nya.
" Bunda mau buat isian nya dulu ya, kalian liatin biar nanti bisa bikin sendiri !" ucap Laila sambil merebus 500gr dada ayam dan tidak lupa ia memberi daun salam, sereh, dan juga lengkuas agar ayamnya tidak bau amis.
" Cilok nya mau di isi ayam suwir bunda ?" Tanya Alana saat melihat Laila merebus ayam.
" Iya, bunda pengen cilok nya di isi ayam suwir yang pedes, suka kan ?" Jawab Laila dan langsung di jawab anggukan oleh kedua nya.
" Suka banget dong malahan, iya kan dek ?" Ucap Camelia dan langsung di angguki oleh Alana.
" Iya nana suka banget, apalagi kalau ayam suwir nya yang pedes banget, terus kuah nya juga di bikin yang pedes sama bibir Jontor kalau di makan !" Jawab Alana dengan semangat.
" Kaka bisa tolong siapin bumbu buat tumis ayam nya nanti ?" Tanya Laila.
" Bisa bunda, apa aja bumbunya ini ?" Jawab Camelia yang langsung menyanggupi.
" Bawang merah 7, bawang putih 7, cabai setan nya 20, cabai merah nya 10 aja, kasih kunyit sedikit ya ka sama jahe juga sedikit aja, abis itu langsung di blender aja ya bumbu nya !" Ucap Laila sambil menyebutkan apa saja bumbu yang akan di gunakan.
Camelia pun langsung melaksanakan tugas yang di berikan Laila kepadanya, sementara Alana kini hanya membantu sang Kaka mengupas bawang.
" Lagi pada ngapain nih ?" Tanya Kevin yang tiba-tiba saja muncul mengagetkan mereka bertiga.
" Ih papa kebiasaan, ngagetin !" Cetus Alana sambil memandang sengit ke arah sang ayah, namun Kevin hanya menggedikan bahu nya saja tanda tak peduli dan langsung menghampiri Laila yang kini sedang menyuwir ayam.
" Mau bikin apa Bun ?" Tanya Kevin lagi karna tadi pertanyaan nya belum sempat di balas.
" Mau bikin cilok isi ayam suwir pah !" Jawab Laila tanpa mengalihkan pandangan nya dari ayam di tangan nya membuat Kevin mencebik kesal.
" Mau dong jadi ayam nya, biar di liatin terus sama cewe cantik !" sindir Kevin membuat kedua anak nya sontak tertawa, tidak percaya jika sang papa akan begitu bucin pada Laila, padahal mereka baru menikah kemarin.
" Tuh Bun katanya papa mau jadi ayam aja biar bisa di liatin sama bunda terus hahaha !" Tawa Laila langsung berderai mendengar ceritakan anak sulung nya itu dan langsung melirik ke arah sang suami yang kini sedang memanyunkan bibirnya.
" Maaf mas ila ga bermaksud !" Laila langsung meminta maaf karna merasa tidak enak melihat wajah masam Kevin, karna memang itulah kebiasaan Laila yang akan terfokus dengan apa yang sedang ia kerjakan.
" udahan ngobrol sama Abah nya ?" Tanya Laila berusaha mencairkan suasana.
" Udah, katanya Abah mau istirahat dulu !" Jawab Kevin yang kini sudah ikut membantu Laila menyuwir ayam untuk isian cilok.
" Kalo gitu mas juga istirahat sana !" Ucap Laila yang kini merasa tidak leluasa bergerak jika ada Kevin di samping nya yang memperhatikan.
" Engga ah, papa mau ikut bantuin bikin cilok aja !" Tolak Kevin karna ia ingin tau bagaimana cara membuat makanan bulat itu.
" Kalau gitu mas lanjutin ya, tinggal dikit soalnya, ila mau tumis bumbu nya dulu !" Ucap Laila dan langsung di angguki oleh Kevin.
Setelah itu Laila pun langsung memasak bumbu untuk ayam nya, dan ia juga meminta Camelia untuk menghaluskan bawang putih.
Setelah ayam untuk isian nya sudah matang kini saat nya Laila membuat adonan untuk cilok nya, wanita itu langsung mencampur tepung terigu dengan air yang sudah di masak lebih dulu dengan bawang putih yang sudah di haluskan tadi, tidak lupa Laila juga menambah kan bumbu seperti garam, lada bubuk dan juga kaldu bubuk, setelah semua adonan sudah tercampur rata Laila langsung memasukan tepung tapioka dengan irisan daun bawang, setelah itu ia kembali mencapurkan adonan hingga menjadi kalian dn siap untuk di bentuk.
" Bisa bikin bulat-bulat nya ?" Tanya Laila setelah ia memasak air untuk merebus cilok nanti.
" bisa bunda !' Jawab Camelia dan juga alana, sementara Kevin hanya memperhatikan saja karna ia tidak bisa.
" Pasti enak banget ini, bikin kuah nya yang pedes ya Bun !" Ucap Camelia langsung di angguki oleh Alana.
" Iya Bun yang pedes bikin kuah nya, pasti seger banget deh !" Timpal Alana.
" Isian nya udah pedes, jadi kuah nya ga usah terlalu pedes, nanti yang ada sakit perut kalau pedes semua !" Ucap Laila yang langsung di sambung wajah kecewa kedua nya, pasalnya Camelia dan juga Alana sudah membayangkan betapa enaknya makan cilok pedes siang -siang seperti ini.
Tidak lama kemudian mereka bertiga pun sudah selesai membentuk cilok nya dan bertepatan dengan air yang tadi di rebus oleh Laila pun sudah mendidih, langsung saja Laila memasukan cilok tersebut sedikit demi sedikit, dan di diamkan beberapa menit hingga mereka mengapung dan itu artinya cilok sudah matang.
Laila juga sudah membuat bumbu untuk kuah nya, kali ini ia menambah kan daun jeruk juga agar lebih wangi.
Sementara Kevin hanya mampu meringis melihat kekompakan ketiga nya yang sangat semangat begitu cilok sudah matang.
" Awas abis ini perut nya pada sakit !" Ucap Kevin memberi peringatan pada ketiga nya begitu kuah cilok yang tercium sangat pedas di hidung nya hingga Kevin pun kini di buat bersin-bersin.
" Aman papa !" Jawab ketiga nya kompak.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
# happy Reading ❤️