Bagaimana menurutmu Jika seorang ratu pelakor yang cantik dari masa depan berpindah dimensi ke tubuh menantu sampah dengan tubuh super jelek?
Dengan identitas baru yang dianggap sebagai menantu sampah dan keluarga besar yang terus menindasnya, Amira menggunakan kemampuannya dan bantuan dari dunia ajaib untuk mengubah keadaan dan membalaskan dendam perempuan yang memiliki tubuh yang ia masuki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Ranjang yang nyaman untuk berdua
Setelah meninggalkan kasino, Amira langsung pergi ke bank menyimpan semua uangnya dalam rekening baru yang ia buat.
Setelah itu, dia membawa rekeningnya untuk kembali ke rumah, karena hari sudah menjelang malam.
'Astaga, kalau ibu mertua jahat itu melihat buku rekening ini, dia pasti akan merebutnya dariku dan memaksaku untuk memberikan semua uangnya. Tapi,, aku harus menyimpannya di mana?' Amira kebingungan menatap buku rekening di depannya.
Tiba-tiba sebuah suara dalam pikirannya terdengar, "simpan saja di dunia ajaib!!" Suara Mei Mei mengagetkan Amira.
"Kau mengangetkanku!" Teriak Amira yang terkejut mendengar suara Meimei yang begitu tiba-tiba.
"He he... Berikan saja buku rekening Itu padaku biar aku menyimpannya di sini." Kembali suara Meimei terdengar di pikiran Amira.
"Tapi bagaimana caranya aku memberikan rekening ini padamu, bukankah kau bilang aku hanya bisa ke tempatmu sehari sekali. Tadi pagi ini, kan aku sudah datang ke tempatmu." Ucap Amira sembari mendengus kesal dengan kekonyolan yang dikatakan oleh Meimei.
"Hah,, kau tenang saja, kau bebas menarik dan menyimpan apapun di negeri ajaib ini, tapi kalau kau harus datang kemari maka kau hanya bisa melakukannya satu kali sehari." Jelas Mei Mei membuat Amira mengangguk-angguk.
"Lalu, bagaimana caranya aku menyimpan buku rekening ini di tempatmu kalau aku tidak pergi ke tempatmu?" Angelina bertanya dengan bingung.
"Gampang saja, cukup pikirkan kau memindahkan buku itu ke negeri ajaib lalu buku itu akan menghilang dan berpindah ke sini. Sebaliknya jika kau menginginkan buku itu, cukup pikirkan buku ajaib itu berpindah ke tempat di mana kau berada, lalu semuanya akan terjadi dengan ajaib." Ucap Mei Mei langsung membuat Amira tersenyum.
'Kalau begitu, aku bisa menyimpan apapun dan mengeluarkan apapun dari negeri ajaib.' Amira merasa mendapatkan sebuah tempat yang sangat berguna baginya.
Jadi perempuan itu langsung memikirkan buku di tangannya berpindah ke negeri ajaib dan lebih hebatnya, hal itu benar-benar terjadi!!
"Wah kau benar!!" Amira bersorak kegirangan melihat buku yang tadi berada di tangannya kini telah menghilang seperti sulap.
Sang sopir yang mendengarkan Amira berbicara sendirian, pria itu bergidik ngeri memikirkannya.
'Astaga,, Siapa yang dibicarai perempuan itu? Mungkinkah aku sudah membawa penumpang gaib?' sopir itu menelan air liurnya sembari mempercepat laju kendaraannya agar bisa mengantar Amira dengan cepat lalu terbebas dari perempuan itu.
Begitu mobil berhenti di kediaman Amira, Amira langsung membuka pintu dan keluar dengan perasaan gembira.
Bruuum.....!
Amira mengerutkan kelilingnya melihat mobil yang baru saja ia turunin langsung melaju dengan cepat.
"Lho, aku kan belum membayar ongkos taksinya." Amira menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tetapi ia tidak memikirkannya terlalu lama.
Perempuan itu segera memasuki rumah kecil yang menjadi kediamannya bersama seluruh keluarganya di dunia barunya itu.
Begitu masuk ke dalam rumah, didapatinya Aulia sedang duduk bersama suami dan anaknya dengan perempuan itu sedang memarahi putranya.
"Nah ini dia!! Akhirnya tahu diri juga untuk pulang!!" Kesal Aulia langsung menatap Amira saat melihat perempuan itu memasuki rumah.
Sementara Fernando yang melihat istrinya, pria itu langsung tersenyum mendekati Amira dan memegang tangan istrinya.
"Kau dari mana saja? Aku sangat cemas memikirkanmu belum pulang ke rumah setelah malam hampir datang. Ayo kita ke kamar, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu." Ucap Fernando menarik Amira ke arah kamar mereka.
Sementara Aulia, dia merasa sangat kes karena diabaikan, jadi perempuan itu langsung berdiri dan membentak dua orang yang terburu-buru pergi ke kamar.
"Hei!! Ibu belum selesai berbicara!!" Teriak Aulia pada Putra dan menantunya.
"Ibu, Amira sudah sangat lelah, jadi sebaiknya bicaranya nanti saja." Ucap Fernando membuka pintu kamar lalu menarik Amira memasuki kamar.
Saat memasuki kamar, Amira melihat ranjang yang tadi dia pesan sudah berada di kamar itu.
Kamar kecil itu menjadi tampak lebih sempit karena ranjang yang ia beli adalah ranjang nomor 1.
"Apa kau yang membeli ini?" Fernando langsung bertanya pada istrinya sembari menunjuk keranjang yang sudah diletakkan di kamar mereka.
Amira melihat ranjang itu langsung melompat ke ranjang dan berbaring dengan nyaman.
"Hm,, aku pergi bersama ibu lalu mendapatkan beberapa uang dari hasil taruhan bersama ibu-ibu di tempat itu. Jadi aku membeli ranjang yang nyaman untuk kita berdua." Ucap Amira mengedipkan sebelah matanya pada suaminya.
Awalnya, Fernando ingin berbicara dengan Amira agar membujuk perempuan itu tidak kembali lagi bermain judi bersama teman-teman ibunya.
Tetapi mendengar ucapan Amira, wajah pria itu menjadi tampak memerah.
'Ranjang yang nyaman untuk kita berdua.' ucapan Amira terngiang-ngiang di pikirannya.
Ranjang untuk berdua!!!
Mungkinkah....
Pikiran Fernando langsung tertuju pada malam pertama mereka yang sudah tertunda semenjak mereka menikah.