NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Cerai / Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: cherrypen

Terlihat jelas setiap tarikan bibirnya menampakkan kebahagiaan di raut wajah gadis itu. Hari di mana yang sangat di nantikan oleh Gema bisa bersanding dengan Dewa adalah suatu pilihan yang tepat menurutnya.

Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu timbullah pertanyaan di dalam hatinya. Apakah menikah dengan seseorang yang di cintai dan yang mencintainya, bisa membuat bahagia ?

1 Oktober 2024
by cherrypen

Terima kasih sebelumnya untuk semua pembaca setia sudah bersedia mampir pada karya terbaruku.

Bantu Follow Yuk 👇
IG = cherrypen_
Tiktok = cherrypen

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cherrypen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28. AMP

Sesampainya di rumah Matteo tidak seketika menanyakan perihal siapakah keluarga Sania. Dia menyuruh pembantunya itu untuk beristirahat dan meminum obatnya. Matteo juga memberitahu Sania agar tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang berat-berat. Sania cukup mengerjakan yang ringan-ringan saja seperti membersihkan meja dengan kain lap dan juga menata bunga di dalam vas.

Matteo memang mempunyai sifat belas kasihan terhadap sesama. Sifatnya itu menurun dari Mamanya dan jiwa pekerja kerasnya menurun dari Papanya.

"Sania, hari ini kamu jangan bekerja dulu biar pekerjaanmu di kerjakan sama yang lain," titah Matteo.

"Baik Tuan Muda, terima kasih," sahut Sania. "Sebelum aku meninggal. Aku harus bertemu dengan Dewa, aku tidak ingin meninggal dalam keadaan tidak tenang dan di benci sama anakku Dewa. Aku harus datang ke perusahaannya dan membuatkan kue favoritnya. Dia pasti suka," batin Sania.

Matteo dan Mamanya meninggalkan Sania di dalam kamarnya. Di ruang keluarga Mamanya Matteo membahas tentang kesehatan Sania.

"Matteo, apakah kamu akan membantu pengobatan Sania?" tanya Mamanya seraya duduk di sofa.

"Iya Ma."

"Tapi, Mama rasa itu percuma karena kankernya sudah menyebar ke otaknya dan umurnya tidak akan lama lagi," timpal Mamanya.

"Setidaknya Matteo sudah membantu orang dan kebaikan itu pasti akan berbalik sama Matteo,Ma. Setelah keadaannya membaik Matteo akan mencari tahu siapa keluarganya."

Mamanya tersenyum lebar menatap anaknya. "Kamu memang anak baik. Lakukan apapun yang kamu anggap baik sayang."

"Terima kasih Ma."

"Matteo kapan kamu akan menikah? Kamu bukan anak kecil lagi loh, dan Mama Papa juga ingin segera menimang cucu, jangan-jangan pacar saja kamu belum punya," ledek Mamanya seraya bercanda dengan Matteo.

Matteo seketika tertawa terbahak-bahak ketika Mamanya meledeknya.

"Haha ... haha. Mama tau saja kalau anakmu yang tampan ini belum punya pacar. Sabar ya Ma, Matteo akan mencarikan menantu yang baik luar dalam. Tidak hanya parasnya yang menawan, tetapi juga hatinya harus cantik seperti Mamaku yang aku sayang," goda Matteo seraya memegang tangan Mamanya.

"Kamu ini bisa aja, buruan cari pacar keburu tua kamunya," sahut Mamanya sembari menyentil kening Matteo pelan.

"Siap Mamaku. Oh ya Mah, Matteo mungkin besok akan ke perusahaan Dewa ada yang harus Matteo bicarakan sama dia soal perkembangan kerja samanya" ujar Matteo.

Sania yang berada di meja tak jauh dari ruang keluarga mendengar kalau Matteo akan menemui Dewa. Di dalam hatinya berfikir, apakah dia harus menceritakan semua tentang dirinya siapa sebenarnya dia agar besok Sania bisa ikut bersama Matteo ketemu dengan Dewa.

Sania mulai memantapkan diri dan melangkahkan kakinya menuju majikannya. Tangannya menggenggam kuat-kuat kain lap di tangannya, rahangnya menegang berusaha memberanikan diri mengakui semuanya. Akan tetapi, tiba-tiba dia menghentikan langkahnya wajahnya berubah pucat ketakutan. Dia teringat tatkala Dewa berteriak kepadanya, Aku benci Mama.

Nyalinya menciut mengingat kenangan buruk bersama anaknya. Rasa penyesalannya sangat besar. Dia seakan sudah pasrah dengan keadaannya jika  suatu saat Dewa tidak memaafkannya. .

"Dewa membenciku dan dia pasti tidak akan memaafkanku," batinnya seketika berlinang air matanya dari pelupuk mata membasahi pipinya. Sania mengusap pipinya kasar. Dia mengurungkan niatnya kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya sembari menahan sakit yang menggerogoti tubuhnya

Keesokan harinya Matteo tengah sarapan pagi bersama Mamanya sebelum berangkat ke kantor. Matteo makan masakan Sania dengan lahap. Ya, sejak Sania menjadi pembantu di mansion Matteo, dia banyak belajar dari pembantu-pembantu lain. Sania pandai membuat masakan nusantara dan juga masakan eropa. Ada satu masakan yang sangat di sukai oleh Dewa. Dulu sebelum kejadian itu terjadi Sania kerap membuatkan kue coklat rasanya sangatlah lezat dan Dewa sangat hafal dengan rasanya bahkan bisa membedakan mana buatan Mamanya dan mana buatan pengasuhnya.

"Hemmmm ..., enak sekali kue coklat buatanmu Sania," puji Matteo.

"Terima kasih Tuan," jawab Sania.

"Bagaimana keadaanmu sekarang? Kamu sudah minum obatnya, minggu depan kamu akan di antar supir ke rumah sakit untuk menjalai kemoterapi," ungkap Matteo.

"Tuan, saya tidak perlu di kemoterapi. Saya merasa itu akan percuma saja dan juga biayanya sangat mahal Tuan," tolak Sania.

"Kamu tidak perlu memikirkan biayanya, semuanya sudah aku tanggung," balas Matteo.

Sania menganggukkan kepalanya. "Tuan, Saya berhutang banyak atas kebaikan Tuan sama saya sejak awal bertemu. Dan saya tidak tau harus membalasnya dengan cara apa," jelas Sania seraya berdiri di sebelah Matteo.

"Iya, yang penting kamu dan semua pelayan di sini merasakan kesejahteraan."

Matteo beranjak dari kursinya sembari mendorong tempat duduknya ke belakang dengan pelan lalu dia mengulurkan tangannya. Dia menjabat tangan Mamanya sembari mencium punggung tangan Mamanya.

"Ma, Matteo berangkat dulu ke kantor dan siangnya ke kantor Dewa," pamit Matteo.

Sania sangat terharu melihat Matteo sangat dekat Mamanya. Kedekatan mereka hampir tidak pernah dia lakukan bersama putranya. Dia juga sudah lupa kapan terakhir kalinya Dewa mencium tangannya tatkala mengantar Dewa masuk ke dalam sekolah. Netranya berkaca-kaca, merasakan kesedihan yang mendalam.  Andai saja Sania tidak melakukan sebuah kesalahan, mungkin saat ini keluarganya akan tetap utuh dan bahagia. Dan Dewa tidak akan menderita bathinnya.

Matteo mengambil ponselnya di atas meja makan lalu berjalan keluar, tetapi belum sampai dia keluar dari pintu rumah Sania memanggilnya.

"Tuan Matteo, tunggu sebentar."

Matteo membalikkan badannya. "Ada apa Sania?" tanya Matteo.

Sania buru-buru ke dapur mengambil kue coklat yang sudah di susun dengan rapi di dalam kardus. "Nanti kalau Tuan Matteo ke perusahaan Pak Dewa, berikan ini sebagai tanda kasih," ucap Sania seraya menyodorkan kuenya.

"Ini buat Pak Dewa, kenapa?" Matteo bertanya penasaran lantaran untuk pertama kalinya dia memberi tanda kasih pada rekan kerjannya. Di sini Matteo dan Mamanya belum mengetahui apa hubungan Sania dan Dewa. Mereka hanya mengetahui bahwa Sania adalah seorang pemulung sampah jalanan.

Lanjut yuk 😊

Jangan lupa yak kasih bintang 5 dan like 🙏

1
IG : cherrypen_
Pembaca setiaku. maaf ya kalau saya aploudnya sering malam 😊, karena siangnya saya ada kerjaan 🙏. Terima kasih sudah seti menunggu updetan chapter terbaru 😊
Henny Ngamel
sungguh kasian nasibmu Gema ditusuk sama sahabat sendiri dan si suami Biadab
IG : cherrypen_: 😊 aku jd semangat kak setiap baca komen dari kakak 😄
total 1 replies
Henny Ngamel
kasian Gema teman sendiri menghancurkan RTnya... air susu dibalas air tubah
Henny Ngamel
bahaya neh... bau² pelakor neh sahabat adalah maut
risti
lanjut kak
risti
Kak, terus berkarya. Ceritamu menarik. /Smile/
risti
ihhh bener banget gema /Smile/
IG : cherrypen_
Hay hay hayyyyy ......./Facepalm/, cherrypen hadir setelah beberapa abad hiatus karena sakit. Untuk semuanya terima kasih banyak sudah mampir membaca ceritaku ini. 😊 Dan terima kasih sudah bersedia meluangkan waktunya dengan menekan susbcribe 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!