NovelToon NovelToon
My Killer Boss

My Killer Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Sky Rain terlalu gengsi untuk mengatakan jika dirinya mencintai sekretarisnya. Dia selalu beralibi, jika perasaannya pada janda seksi itu hanya sekadar penasaran saja.

Meski sudah cukup kentara perhatiannya, bahkan selalu menjadi seseorang yang ikut memisahkan hubungan Lala dengan lelaki- lelaki lain.

Pun, Sky masih tak mau mengakui jika dirinya
memiliki sebongkah ketulusan di hatinya. Malahan, Sky terus menunjukkan kesan jika dia hanya menginginkan keseksian Lala.

"Di luar sana banyak sekali personil Teletubbies yang mengantri untuk aku kencani, Lala!"

Lala menggerutu pelan. "Aku lebih suka kerja lembur dari pada menerima ajakan kencan boss mesum, galak, playboy, narsistik!"

Follow IG: Pasha_Ayu14 untuk tahu visual para tokoh Pasha yang menggemaskan ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MKB bab 28

Di pelukan Sky, Lala tersenyum- senyum setelah melalui malam panas. Sungguh, tak pernah Lala berpikir bahwa bercinta akan segila malam tadi.

Memang sakit seluruh badannya, tapi tidak sebanding dengan rasa manis yang dia nikmati selama Sky bergerak memuaskan dirinya. Yah, bukan dia yang dijadikan pemuas, justru sebaliknya.

Harry tak pernah memperlakukan dirinya seperti yang Sky lakukan semalam. Sungguh, Sky dan caranya sangat berbeda, inilah guna jika memiliki suami yang tak egois.

Sejenak, Lala ingat kembali bagaimana Sky menarik ekor rantai dari benda mungil yang bergerak berkedut di dalam miliknya.

Ujung bulatnya telah basah. Sky memagutnya tepat di hadapan Lala yang terperangah.

"Pak!" Lala bangkit dari matras untuk memukuli suaminya yang berperilaku mirip dengan psikopat gila.

"Why?" Sky tertawa terpingkal melihat ekspresi kesal yang dicampur takut, seorang Lala.

"Jangan begitu, saya takut!" Lala merengek, karena selugas itulah manja Lala di hadapan boss yang dia umpat sangat arogan.

Nyatanya, hanya di depan Sky Lala pandai berekspresi manja. Sky yang masih tertawa, ia lantas menaikan Lala ke atas pangkuannya.

Sekejap, keduanya terdiam. Saling menatap dengan dada penuh debar. "Yang kemarin itu bohong kan?" tanya Lala.

Sky paham, yang Lala tanyakan adalah, malam saat Lala mabuk di bar. Mereka jelas tidak pernah bercumbu seperti yang Sky bicarakan minggu- minggu kemarin.

Padahal, Lala sudah meminum jus nanas selama tiga hari demi mencegah kehamilan yang, ... ah, ternyata malam panas itu hanya fiktif belaka di otak Sky Rain.

Sky membelai pipi wanita itu. Sayang, mungkin itu definisi dari segala raut yang tertera di wajah Sky. "Makanya malam ini tidak akan aku biarkan gagal."

Sky mendekati telinga Lala. "Mau masuk lagi?" tanyanya berbisik.

"Rasanya aneh."

Lala tak mau, memang enak, tapi itu tidak bisa disebut nyaman juga. Karena gerakan seseorang dengan alat jelaslah berbeda.

"Suka?" Lala kembali menggeleng. Dan Sky membuang benda itu serampangan.

Yang akan Sky lakukan hanya membuat wanita itu nyaman. Tidak mudah membuat wanita puas, tapi dia akan mencoba untuk istri kesayangan.

Di alam sadar, Lala tersenyum kembali, ketika ingatan kemudian beralih saat Sky memasuki dirinya. Pelan, tapi pasti, jangan tanya ukuran yang Sky miliki, jelas Harry tak bisa disejajarkan dengan kepunyaan Sky.

Mereka berpindah ke sofa hitam. Masih di bawah atap transparan. Juga dikelilingi dinding kaca yang memantulkan bayangan sosok seksi keduanya.

Psikopat gila ini menakutkan sekali, Lala sampai harus mencengkeram pinggang kokoh Sky hingga menancap kukunya dan menggoreskan lukisan merah di sana.

Penuh, sesak, yah, itu yang Lala rasakan, entahlah, sebelumnya miliknya tak pernah diintimidasi dengan benda sebesar itu.

Masih ingat betul bagaimana Sky maju dan mundur dengan cepat sambil memainkan sesuatu di dadanya. Sky terus mengatakan kalimat yang sama dengan suara parau.

"Kamu seksi, Sayang." Ah, Sky cukup pandai membuat Lala melayang.

Terlebih, saat Sky membalikan tubuhnya cepat menghadapi dinding kaca. Entahlah, meski sering kesulitan masuk kembali tapi justru hal itu yang membuat Lala berdesah berkali- kali.

"Pak!" Lala sudah merasakan bagaimana Sky menarik rambutnya. Ternyata tidak buruk sama sekali, justru itu menambah gelenyar.

"Sssh, kau seksi, Lala!" Bisikan itu kembali terdengar di telinganya. Sementara Lala masih sibuk mengatasi napas kacau yang disebabkan oleh berondongan hentak Sky.

"Berapa nilainya, hm?" Sky juga menanyakan hal itu, yang tentunya di jawab dengan suara terengah- engah Lala Karmela.

"Apanya?"

"Service ku."

"Dua dari sepuluh." Jawaban yang mencari mati, karena setelah itu, Lala merasakan desakan demi desakan yang berbeda di setiap detiknya.

Sky berusaha lebih keras lagi dalam bekerja untuk memuaskan istrinya. Lala bahkan tak tahu lagi bagaimana caranya melenguh yang benar, semuanya kacau.

"Bilang lagi berapa?" tanya Sky.

"Minus 90!"

"Aaaaa!" Lala berteriak serampangan. Kali ini rasanya seperti di neraka mungkin. Tapi, asal tahu saja, Lala menyukainya. Yah, ini yang dia inginkan dan tak dia dapatkan dari Harry.

"Pak, saya hanya bercanda!"

Lala baru menyerah setelah cukup dibuat melayang entah ke mana. Bahkan nirwana pun mungkin sudah terlewati oleh angannya.

"Sakit?"

Sky sedikit memelankan laju, pria itu berbisik parau nan lembut di telinganya. Lala sampai lupa bila mana di belakangnya pria yang sama dengan pria yang memarahinya setiap hari bahkan waktu.

"Sakit kah, hm?" ulang Sky.

Lala segera mengangguk untuk menjawab pertanyaan suaminya. "Yang sebelumnya tidak sebesar, Pak Sky, jelas sedikit sakit."

"Enak yang mana?" Sky terkekeh. Terdengar berat karena bercampurnya lenguh.

Lala mendesis karena Sky memberikan cap di belakang tengkuknya. "Memang, Pak Sky mau jawab jujur kalau ditanya seperti ini soal saya dan Nyonya Leona?"

"Tidak!"

"Makanya tidak perlu dibahas!" Lala kesal. Dan Sky memeluknya erat untuk menebus rasa salahnya pada wanita itu.

"Aku mencintaimu, kau percaya?"

Sejauh ini, Lala tak pernah mempercayai ucapan dirinya yang selalu mengatakan sayang, cantik, seksi dan lain sebagainya, maka jarang sekali Sky mengutarakan hal itu.

Padahal, celetukan- celetukan yang dulu mengatakan bahwa Lala biasa saja. Itu hanya langkah Sky untuk menepis pengkhianatan yang dia lakukan terhadap Leona.

Kenyataannya, selera Sky ada pada Lala. Yah, mungkin saja Leona dan Lala berbeda, tapi Sky akui, Lala pun sanggup menarik hatinya.

Andai Leona masih hidup, mungkin Sky lebih suka Leona membu nuhnya. Agar, tak ada lagi pengkhianatan yang dia lakukan untuk Lala.

"Kau percaya, hm?"

"Per, ca, yah!" Lala tersendat, Sky maklum karena dirinya masih terus menyuguhkan dorongan- dorongan yang menyentak.

Sky melihat kecantikan Lala, karena wajah wanita itu memantul di dinding kaca. Ada peluh yang membuat anak rambut di pelipis Lala melekat, dan itu terlihat sangat seksi.

Sky miringkan hampir seluruh rambut lurus yang sedikit dicurly ujungnya itu ke sebelah pundak Lala.

Lantas, mengecupi leher hingga pundak satunya tanpa tertinggal selanya, sementara mereka masih berusaha menuju puncak.

"Pagi, Sayang..."

Suara serak ala bangun tidur, Sky membuyarkan lamunan Lala yang masih ingin kembali ke waktu di mana wanita itu diratukan oleh bossnya.

"Pagi...," ucap Lala.

Sky mengecup bibir Lala, hidung Lala, kening Lala, dua pipi Lala, sekilas- sekilas kemudian memeluknya lebih erat lagi. "Ini hari pertama kita setelah menikah," katanya yang terdengar berat nan seksi.

Lala suka deep voice, Sky di pagi hari. Lebih terasa damai, tidak terasa galak. "Gimana yang semalam hm, ... kapok?" tanya Sky lagi.

"Lima dari sepuluh." Lala tertawa karena Sky meremas dadanya sebagai hukuman. Nilai Sky untuk urusan semalam jelas 100 dan tak ada yang sebaik Sky Rain.

Lala bahkan dibuat berkali- kali orgas. Dan Sky masih berdiri tegar untuk memanjakan dirinya semalaman suntuk.

"Mau lagi?" tawar Sky. Lala hanya bergumam pelan seperti kebingungan akan menjawab dengan kalimat apa.

Sky menarik Lala agar berganti posisi, wanita itu yang memeluk dadanya. Keduanya lantas menatap intens satu sama lain.

"Aku ingin aku yang terakhir untuk mu, dan kau yang terakhir untuk ku. Karena kau harus tahu, kaulah pengalaman tergila ku."

Lala tersanjung, ah, rasanya tak masalah walau dijadikan simpanan. Nyatanya perilaku Sky begitu menggemaskan.

"Pertama kalinya aku mengkhianati Leona, itu karena mu, Teletubbies. Jadi tolong, jangan pernah berpikir untuk menolak ku lagi."

Suara berat itu, damai terdengar. Dan kali ini Lala terhenyak cukup lama. Entahlah, Lala tak cukup siap menimpali ucapan romantis ala Sky Rain.

Di waktu berikutnya, Lala dibuat terkejut karena ada beberapa pelayan wanita masuk ke dalam kamar mereka membawa buket besar berisi mawar merah.

"Pak!"

Lala reflek meraih selimut agar lebih menutupi tubuhnya yang masih polos. Lalu, Sky keluar dari gulungan kain putih tebal itu demi meraih buket besarnya.

"For you."

Sky sodorkan rangkaian seribu tangkai bunga mawar itu pada Lala. "Ini baru hari pertama menjadi istri Sky, jadi mulai nikmatilah kegilaan seorang Sky Rain," katanya kembali.

...🪓Waras?...

1
Purie ekwa
gitu dong sky
Purie ekwa
bingung mo komen apa....
Purie ekwa
lala kan yg kena pak boss...
Purie ekwa
diihh lala ngebet banget punya anak
Purie ekwa
siapa pula itu yg usil
Novano Asih
Lha kok habis blm end y kak
Kak Yuniah
duh gustiii si aki ini bnr2 ya la
Novano Asih
🤣🤣🤣baru tahu aku kukira tadi apaan biasanya kan camer
Kak Yuniah
cieeee ngaku calon suami Teletubbies yakin bnr bos😂😂😂
Novano Asih
hahaha aku bayangkan celana nya panjang pendek
Purie ekwa
penasaran sama penerornya lala....
Novano Asih
😂😂😂dasar Sky somplak
Novano Asih
hahaha masih untung dokternya nggak kencing di celana saking takutnya sama Rega
Kak Yuniah
udah la tinggalin sky sini ke Hongkong kita sama2 nyari Jack Chan🤭🤭🤭
Novano Asih
pdhal Darren baik lho orangnya kok keturunan nya jahat y
Kak Yuniah
Haha.. ngadepin Teletubbies msa pke pelett bos
Kak Yuniah
kasian Teletubbies ngk bkl menang kmu la nglawan sky
Purie ekwa
assisten buat wilona?....
Purie ekwa
baca ini lagi di tempat umum, senyum2 sendiri, di liatin orang pula, malu nya..tapi nagih penegn lanjut trs bacanya 😀
Purie ekwa
papiiii kereeennnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!