Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Beberapa hari kemudian.
" Jadi dialah kekasihmu?."
Lyra mengangguk tanpa ragu, sementara laki-laki yang siapa lagi kalau bukan Duke Miller . yang tengah berdiri di samping Lyra sedang merasakan tekanan yang begitu besar dari tatapan Baginda raja.
Setelah itu, Baginda raja tidak berbicara apapun lagi dan mempersilahkan keduanya untuk pergi.
Begitu keluar,Lyra langsung menghela nafas lega.
" Kenapa putri?."
" Saya merasa lega, tapi. Apakah menurut anda beliau percaya jika kita adalah sepasang kekasih."
" Saya rasa Baginda percaya."
" Benarkah." Berkat perkataan itu Senyuman Lyra langsung cerah seketika.
Untuk ke sekian kalinya pula, Duke Miller tertegun melihat senyuman Lyra.
Segera Duke Miller pun tersadar dan berdehem.
" Yang mulia putri, apakah malam ini anda memiliki waktu luang?."
" memangnya ada apa Duke?." tanya Lyra penasaran .
" Saya ingin mengajak anda ke sesuatu tepat jika anda tidak sibuk nanti malam."
" Anda membuat saya penasaran saja."
" Baiklah, kalau begitu nanti malam saya akan menjemput anda."
Dan dimalam harinya, ternyata Duke mengajak Lyra ke sebuah pertunjukan Teater.
Lyra begitu bersemangat dan sangat menyimak selama pertunjukan itu berlangsung.
" Bagaimana menurut anda pertunjukan tadi?."
" Menarik Sangat menarik Duke, saya jadi menantikan pertunjukan selanjutnya."
" Jika ada pertunjukan lagi, saya akan mengajak anda Putri."
" Saya akan tunggu." Ujar Lyra dengan semangat.
" Apa anda tidak lapar putri?"
" Anda benar, ayo kita membeli sesuatu."
Mereka berdua pergi ke tempat sebuah kedai pinggir jalan yang menjual sebuah roti kukus dan air jahe hangat.
Malam yang semakin larut dan dingin membuat mereka begitu menikmati Roti dan air jahe tersebut.
" Hangat nya." ucap Lyra saat sedang memakan roti kukus itu.
" Hei, apa kau sudah dengar jika yang mulia putri sudah di lamar oleh Tuan Mathius." ujar beberapa pria yang juga tengah duduk dan menikmati roti kukus itu .
" Tuan putri yang haram itu maksudmu?." celetuk rekan nya.
" hei jaga bicaramu, bagaimana jika ada kesatria istana yang lewat dan mendengarnya. Bisa-bisa kau di seret dan di berikan hukuman "
Lyra masih tetap memakan roti kukusnya walaupun telinganya mendengar obrolan 3 laki-laki seusia nya itu .
" Yah, walaupun anak haram. Putri adalah wanita yang cantik, dan putri Baginda raja lagi. Jadi sangat tidak mungkin Orang seperti tuan Mathius tidak tertarik untuk menaklukan putri."
" Bagaimana bisa kau tau jika tuan putri Cantik, bukankah beliau tidak pernah menampakan dirinya." Ucap rekan nya yang tidak yakin.
" Hei, apa kau ingat saat aku membantu temanku yang seorang pelayan istana."
" Ah, waktu acara pesta di istana itu " ujar teman yang satunya.
"Benar,aku melihat nya. Beliau sangat sangat cantik sama cantiknya dengan putri mahkota." puji laki-laki itu yang mengingat hari dimana untuk pertama kalinya dia melihat Lyra.
Sedangkan di sisi lain nya Lyra hanya mampu menahan senyuman nya karena merasa dirinya memiliki penggemar juga.
Akan tetapi senyuman Lyra luntur seketika saat merasakan hawa yang tidak enak dari orang di depan nya, siapa lagi kalau bukan Duke Miller.
" Duke, anda tidak apa-apa kan?." tanya Lyra dengan suara yang sedikit berbisik.
" Saya tidak apa-apa yang mulia." Sebuah senyuman terpaksa di perlihatkan oleh Duke di hadapan Lyra.
Lyra tentu menyadari jika ada yang salah dengan Duke Miller, jadi di memutuskan untuk mengeceknya.
" Anda sakit ya?." dan tiba-tiba saja Wajah Duke Miller malah menjadi merah karena Lyra yang tiba-tiba saja memegang wajahnya.