Bratt Wilson, pria berdarah Inggris-Indonesia yang sudah menginjak usia 35 th. Diusianya yang sudah matang, Bratt memilih untuk tidak menikah. Karena trauma melihat kehancuran rumah tangga orangtuanya, membuat Bratt menganggap pernikahan hanya lah tempat untuk menambah masalah hidup.
Meski tidak menikah, Bratt masih bisa menyalurkan hasratnya dengan memakai jasa wanita bayaran.
Hingga akhirnya Bratt bertemu dengan Alea Andara. Rasa ingin memiliki Alea sangat lah besar meski Bratt tahu kalau Alea sudah memiliki suami.
Apakah rasa ingin memiliki itu hanyalah sekedar obsesi Bratt atau karena memang Bratt telah jatuh cinta pada Alea?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 : Anak Bungsu
"Pria itu bernama Jonas, kau tahu dia adalah seorang gi*golo." Jawab Dan.
Mata Bratt membulat.
"Gi*golo? Apa kau yakin?" Tanya Bratt masih tidak percaya.
"Aku sangat yakin Bratt. Dan kau tahu Bratt, sekarang dia adalah sugar baby-nya salah satu penghuni gedung apartemen yang sama dengan mu." Kata Dan lagi.
"Maksud mu pria itu sekarang menjadi laki-laki simpanan salah satu penghuni apartemen disini?" Tanya Bratt meyakinkan Dan.
"Yup. Betul sekali." Jawab Dan.
"Apa kau tahu siapa?" Tanya Bratt.
"Aku tidak tahu siapa. Tadi aku mencoba mencari tahu, tapi sistem keamanan gedung apartemen tempat tinggal mu sangat ketat, jadi aku tidak bisa mengorek informasi tentang wanita yang memelihara Jonas." Jawab Dan.
"Baik lah. Karena salah satu bukti ada di gedung ini, biar aku yang cari tahu sendiri." Balas Bratt.
"Tapi kau tidak akan mengurangi bayaran ku kan?" Tanya Dan.
"Tenang lah, aku tidak sepicik itu!" Jawab Bratt.
"Ya sudah, aku matikan teleponnya. Akan ku cari tahu siapa wanita yang sedang memelihara suami Alea." Kata Bratt lagi.
"Hey, jangan lupa transfer bayaran ku terlebih dulu." Kata Dan mengingatkan Bratt.
Tanpa menjawab kata-kata Dan, Bratt langsung mengakhiri panggilan dengan Dan.
"Pantas saja aku seperti sering melihat suami Alea itu, ternyata dia sugar baby-nya tante-tante. Tapi kenapa dia harus mengatakan pada Alea kalau dia seorang pelaut?" Monolog Bratt.
"Pasti dia malu pada Alea kalau sebenarnya dia hanyalah seorang simpanan tante-tante." Monolog Bratt lagi.
Tak ingin berlama-lama mencari bukti kebohongan Jonas, Bratt pun melangkahkan kakinya menuju ruang ganti untuk memakai pakaiannya.
*
*
*
Kini Bratt telah berada di ruang cctv gedung apartemen, untuk apalagi dia disana kalau bukan untuk melihat rekaman cctv dari lobi gedung apartemen. Karena Bratt adalah penghuni VIP di gedung itu, maka dengan mudah Bratt bisa masuk ke dalam ruang cctv dan pastinya Bratt telah menggelontorkan sejumlah uang agar bisa mencari informasi yang dia inginkan.
"Stop.. stop. Coba zoom yang itu." Ucap Bratt sambil menunjuk kedatangan seorang pria yang mirip dengan suami Alea dan sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita yang umurnya diperkirakan 50th keatas.
"Di unit berapa wanita itu tinggal?" Tanya Bratt sambil menunjuk wanita yang di gandeng pria itu.
"Nyonya Rebecca maksud Anda Tuan? Nyonya Rebecca tinggal di unit 02 classic six Tuan." Jawab salah satu petugas keamanan.
"Ooo.." Bratt hanya membulatkan mulutnya.
"Classic six, berarti wanita itu bukan lah wanita sembarangan." Lirih Bratt pelan namun masih bisa didengar oleh petugas keamanan yang ada disampingnya.
"Anda benar sekali Tuan, suami Nyonya Rebecca adalah kapten kapal pesiar yang sering membawa artis-artis hollywood. Di kota ini, Nyonya Rebecca tinggal berdua dengan anak bungsunya." Kata petugas itu.
"Anak bungsunya?"
"Pria itu adalah anak bungsu Nyonya Rebecca." Jawab petugas keamanan.
"Cih!! Anak bungsu!!" Decih Bratt. Ia tahu itu hanya akal-akalan Nyonya Rebecca dan Jonas saja untuk mengelabui petugas yang ada di apartemen itu.
"Ya sudah, terimakasih atas informasinya." Ucap Bratt.
Bratt pun keluar dari dalam ruang cctv dan langsung berjalan menuju parkiran. Karena hari sudah malam dan ia juga harus memikirkan strategi untuk mendapatkan bukti kebusukan suami Alea, Bratt pun memutuskan untuk pulang ke rumah-nya.
Bratt tidak pernah tidur di apartemennya, karena apartemennya hanya ia gunakan untuk bertarung dengan para wanita bayarannya. Setelah selesai bertarung, Bratt pasti pulang kerumah mewahnya.
*
*
*
Bersambung...