Seorang dokter militer yang tangguh dan cerdas, secara tidak terduga terlempar ke masa lalu, dia masuk ke tubuh nona tertua dari kediaman perdana menteri yang terkenal bodoh dan berperangai buruk.
Perdana menteri yang mengetahui bahwa jenderal Li Chen di curigai berkhianat dan akan segera di asingkan menjadi kalut, dia sangat menyayangi putri keduanya yang berharga, sehingga bertekad mengirim nona tertua untuk menikahi sang jenderal.
Di hari pernikahannya, Jiang Jiyun melihat seluruh properti keluarganya di sita, status bangsawan mereka di cabut dan mereka di asingkan ke hutan.
Dalam kebingungan dan kesedihan, Jiyun bertekad untuk membela suaminya dan membongkar konspirasi di balik fitnah tersebut.
Menggunakan pengetahuan medis dan keterampilan strategisnya, Jiyun merancang rencana untuk menyelamatkan Li Chen dan membersihkan nama mereka.
Akankah Jiyun berhasil mengubah nasib mereka dan mengalahkan musuh yang bersembunyi dalam bayang-bayang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMETIK JAMUR
Su Yuan kembali ke tempat anggota keluarganya, sedangkan Jiang Jiyun tersenyum tipis melihat tindakan suaminya.
'Tidak buruk! Meskipun dia belum sepenuhnya pulih, untuk menggertak wanita lemah seperti Su Yuan, tindakan seperti ini memang di butuhkan, agar dia tidak berpikiran sempit dan terus-menerus memiliki niat untuk merampok makanan milik keluarga kami!'
Jiang Jiyun berbalik, dia membantu adik iparnya untuk menata barang di atas gerobak. Mulai hari ini Li Chen sudah bisa berjalan, meskipun masih harus di bantu menggunakan kruk. Jadi gerobak itu bisa mereka gunakan untuk menyimpan perbekalan.
"Yun'er! Apakah kau baik-baik saja?" tanya Wu Jia, dia terlihat sangat khawatir melihat menantu kesayangannya itu terus saja di ganggu oleh orang-orang yang berasal dari keluarga Li cabang kedua dan ketiga.
Jiang Jiyun tersenyum tipis, "Ibu, jangan khawatir, aku tidak selemah itu."
Wu Jia mengangguk, "Kau benar, menantu kami sangat berbakat, kali ini keluarga mereka tidak bisa lagi menindas kita."
Jiang Jiyun mengangkat tinjunya, "Ibu, jika dia berani datang lagi, aku tidak keberatan untuk menggaruk wajahnya. Jangan khawatir!"
Tepat setelah Jiang Jiyun mengatakan hal itu, cambuk petugas mulai kembali terdengar.
Cetar!
Cetar!
Cetar!
"Bangun! Lanjutkan perjalanan!" teriak salah seorang petugas, suaranya terdengar nyaring.
"Tuan petugas, suami dan ayah mertuaku sedang demam, bisakah kita berhenti dulu dan melanjutkan perjalanan besok?" tanya Su Yuan, dia bergegas mendekati salah seorang petugas untuk bernegosiasi.
"Apakah tahanan pengasingan sepertimu memiliki pengaruh yang sangat besar? Jangan banyak alasan! Segera panggil seluruh anggota keluargamu, kita harus melanjutkan perjalanan!" ucap petugas itu sambil kembali mengayunkan cambuknya ke tanah.
Su Yuan kembali, dia segera memberitahukan hal itu pada nyonya Li tua dan berhasil membuat wanita itu marah.
"Jika bukan gara-gara Li Chen, apakah mungkin kita semua akan di asingkan? Bahkan setelah aku menggunakan berbagai macam cara untuk menjauhi keluarga itu, kesialan terus saja datang!" ucap nyonya tua Li, dia akhirnya bangun, berdiri dengan punggung yang sedikit bungkuk.
"Sudahlah! Kita bisa mencari makanan nanti! Yuan'er! Ingatlah! Apa pun yang di ambil oleh Jiang Jiyun, kau juga harus mengambilnya." ucap wanita tua itu, setelah beberapa hari dalam perjalanan, dia menyadari bahwa Jiang Jiyun sangat pandai mencari makanan, akan sangat bagus jika Su Yuan mengikuti gadis itu untuk mendapatkan lebih banyak makanan untuk keluarganya.
"Nenek, anda tidak perlu khawatir! Apa pun yang dia ambil, aku juga akan mengambilnya." ucap Su Yuan sambil membusungkan dada.
"Anak baik! Nenek tidak salah menikahkanmu dengan Jiang'er, kau menantu yang bisa di andalkan!" ucap nyonya tua Li sambil melirik ke arah bibi kedua, bibi ketiga dan Zhi Yang.
Setelah beberapa saat, mereka keluar dari rumah. Terlihat paman ketiga membantu kakak keduanya untuk berjalan, sedangkan Li Jiang di bantu oleh saudara laki-laki keempatnya.
Jiang Jiyun berjalan dengan santai, tangannya menggandeng Wu Jia sambil sesekali bersenda gurau dengan adik-adik iparnya. Mereka terlihat sangat harmonis, bahkan saat Jiang Jiyun melompat ke arah pohon besar yang berbuah lebat, ketiga adik iparnya bersorak girang, mereka menyemangati gadis itu untuk memetik lebih banyak buah-buahan matang, berbeda dengan Su Yuan, gadis itu langsung mendecakkan lidah sambil memelototkan matanya.
'Sialan Jiang Jiyun ini! Bagaimana dia bisa memiliki kemampuan seperti itu? Aku tidak mungkin mengikutinya, atau mereka akan menertawakan ku!'
Su Yuan terlihat berpikir, sedangkan Jiang Jiyun telah turun, keranjang bambu miliknya telah penuh dengan buah-buahan.
"Kakak ipar! Buah-buahannya terlihat sangat manis!" ucap Li Yue, dia beberapa kali menelan ludah.
"Tunggu sebentar! Buah-buahan ini harus di cuci dulu sebelum di makan!" ucap Jiang Jiyun sambil melirik ke kiri dan ke kanan, berharap akan melihat sungai.
"Kakak ipar! Di sana!" teriak Li Shuang sambil menunjuk. Jiang Jiyun menganggukkan kepalanya.
''Kalian pergilah dulu! Aku akan kesana untuk mencuci buah-buahannya." ucap Jiang Jiyun sambil berlari kencang, meninggalkan keluarganya yang terlihat sangat terkejut.
"Kakak ipar! Hati-hati!" teriak Li Yue, dia khawatir gadis itu akan terjatuh.
Beberapa menit kemudian, Jiang Jiyun kembali, dia menggosok buah-buahan yang sudah di cucinya itu menggunakan kain bersih.
"Ini! Makanlah!" ucap Jiang Jiyun, dia membagikan buah-buahan untuk keluarganya.
"Umm... Sangat manis, Yue'er menyukainya." ucap Li Yue, mata gadis itu berkedip-kedip lucu.
Li Yu juga mulai menggigit buah nya, tak lama kemudian anak laki-laki berusia 10 tahun itu melompat. "Kakak ipar! Buah ini sangat lezat."
"Makan lah! Keluarga kita masih memiliki banyak buah, tidak mungkin habis dalam dua atau 3 hari." ucap Jiang Jiyun, dia menumpahkan semua buah ke dalam wadah kosong yang ada di atas gerobak.
Saat matanya melirik ke arah yang sedikit jauh, senyuman di wajahnya terlihat semakin mengembang. "Aku melihat sesuatu di sana! Kalian berjalan dulu, aku akan menyusul nanti."
Jiang Jiyun kembali berlari, dia melihat hamparan jamur yang luas, gadis itu memetiknya dengan santai. "Akan lebih baik jika bisa menemukan burung pegar atau kelinci. Sup jamur dengan daging panggang pasti sangat lezat."
Saat dia membayangkan makanan, Su Yuan sudah berdiri di belakangnya, dia memetik banyak jamur hingga keranjangnya penuh. Gadis itu menoleh sambil tersenyum penuh provokasi. "Jiang Jiyun! Aku sudah mengambil semua jamurnya! Keluarga kalian tidak akan bisa makan cukup untuk malam ini."
Jiang Jiyun melirik, dia juga tersenyum manis, "Tidak masalah!"
'Dasar gadis bodoh! Kau mengambil semua jamur tanpa memeriksanya! Sepertinya keluarga Li cabang kedua dan cabang ketiga akan keracunan malam ini.'
Jiang Jiyun kembali berjalan, dia memetik jamur dengan sangat hati-hati. Tak lama kemudian gadis itu mencakar tanah, mengambil beberapa lobak liar dan menyimpannya di dalam keranjang. Setelah beberapa saat, dia segera menyusul anggota keluarganya.
"Yun'er! Apa itu?" tanya Wu Jia, Jiang Jiyun membisikkan sesuatu di telinga wanita itu, tak lama kemudian mereka tertawa dengan gembira.
Saat sampai di tempat pemberhentian, Jiang Jiyun mengeluarkan seekor kelinci gemuk, dia menyerahkannya pada Li Feng. "Bersihkan ini, kita akan segera membuat makanan lezat."
Li Chen segera merebutnya, "Aku saja! Kau bisa beristirahat!"
Li Feng mengangguk, menarik gerobak cukup menguras tenaga, apa lagi Jiang Jiyun selalu menambahkan beberapa bahan makanan setiap kali gadis itu melihatnya.
Wu Jia segera menyalakan api, sedangkan Li Shuang dan Qian Qian pergi untuk mencuci lobak dan jamur, keduanya kembali bersamaan dengan Li Chen.
"Berikan padaku!" ucap Jiang Jiyun, dia segera melumuri daging kelinci menggunakan resep rahasia miliknya, sedangkan Li Shuang dan Qian Qian segera mengambil pisau, kedua gadis itu memotong sayuran dengan cepat.
"Sangat harum!" ucap Li Yue begitu hidungnya mengendus bau kelinci panggang.
Su Yuan di sisi lain mendengus. "Apa bagusnya? Keluarga kami juga memetik banyak jamur. Membuat bubur dengan sup jamur sepertinya sangat lezat."
Jiang Jiyun terkekeh, dia terlihat sangat tidak sabar menunggu keluarga Li cabang kedua dan cabang ketiga keracunan.
hanya nenek tiri, pantesan karakternya beda, , licik, culas dan serakah!😏😏😏