NovelToon NovelToon
Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yaya haswa

Banyak cerita yang terjadi di saat Elvin Zayyan Pradipta masih duduk di bangku SMA. Beberapa kali ia di tangkap oleh polisi, tapi tak mampu menahannya di dalam walaupun ia terlibat dengan kasus yang besar.
Ia juga terlibat dengan sebuah organisasi saat berada di negara K tempat sang granma. Kedua orang tuanya pun tidak mengetahui hal itu, tapi granma tahu tentangnya.

Sampai suatu ketika ia di paksa oleh orang tuanya untuk menikah, yang di mana dirinya belum terpikirkan untuk melakukannya.

Apakah Elvin akan menuruti atau bahkan memberontak?
Dan siapakah wanita yang akan di jodohkan dengannya?

BACA CERITANYA SEKARANG!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

2 hari di Inggris

Disebuah kamar seorang pria tengah duduk menghadap jendela menatap luas tanah yang terdapat berbagai macam tumbuhan hijau.

"Gama"

Ya..dia adalah Gama yang kini sudah tampak sehat sejak kemarin dan sudah tidak ada lagi alat medis yang menempel di tubuhnya.

"Iya pa?" Gama memutar tubuhnya saat mendengarkan sang papa memanggil namanya.

"Kamu sudah meminum obatmu?"

"Sudah___

"Pa... kenapa aku harus mengonsumsi obat lagi dan ada pemeriksaan rutin padahal aku tidak memiliki sakit parah, hanya sempat sesak saja"

"Biar kamu lebih sehat dan kuat agar tidak mudah tumbang, kamu juga bisa melawan kakakmu itu supaya kamu tidak kalah terus dan berakhir di rumah sakit"

"Aku tidak ingin bertengkar dengan kakak...dan lagi pun kak Hayden bersikap seperti itu karena papa yang selalu membandingkannya denganku. Memang kenapa sih papa membandingkan ku dengan kakak?"

(……)

"Padahal ketika kami masih kecil papa tidak bersikap seperti itu"

"Karena dia mulai membangkang perkataan papa dan papa tidak suka itu. Sudahlah…kamu tidak perlu memikirkan itu. Kamu tidak perlu mengurusinya!" ucap Wibhawa.

"Kamu harus istirahat sekarang!" pinta Wibhawa dan mengambil bantal yang tergelatak di sofa lalu membawanya ke kasur serta merapikan agar Gama bisa tidur.

"Aku capek tidur terus Pa. 3 jam yang lalu aku baru bangun" Gama menolak karena ia belum merasa mengantuk dan capek karena kerjaannya hanya tidur saja.

"Tidak ada penolakan Gama. Istirahatlah sebelum paman Robi datang. Kamu harus banyak istirahat biar stamina mu bertambah"

"Haaaahhhh.." Gama membuang nafas pasrah.

Ia berjalan ke atas kasur dan langsung berbaring mengikuti perintah sang papa. Ia menatap papa-nya sebentar lalu memejamkan matanya.

Tanpa sepengetahuan Gama, Wibhawa mengeluarkan sebuah suntikan yang berisi cairan bening dan langsung menusukkannya di leher Gama.

"Pah..." Gama kaget karena merasakan gigitan suntik itu pada lehernya dengan memegang tangan papa-nya.

"Istirahatlah!" ucap Wibhawa setelah menyuntikkan cairan itu di leher Gama, lalu mencium kepalanya sekilas. Meninggalkan Gama yang masih sedang berfikir apa yang papanya suntikkan itu.

Namu itu tidak lama, karena matanya mulai sayu dan tertidur dengan pulasnya.

"Kau sudah menyuntiknya?"

Robi bertanya setelah Wibhawa kembali dari kamar Gama dan sudah berada di hadapannya saat ini yang sedang berada di ruang tengah.

"Sudah" Wibhawa ikut duduk di salah satu sofa yang ada di sana.

"Kapan kau akan melakukan operasinya?" tanya Wibhawa.

"3 hari lagi, kalau pun obat itu menyatu dengan sempurna di tubuhnya"

Wibhawa manggut-manggut mendengarnya.

Entah operasi apa yang mereka maksud tapi sepertinya operasi itu yang membuat Hayden ingin menyelamatkan adiknya itu.

Kedua pria yang bisa dikatakan sudah hampir memasuki masa tua, tapi kedua masih begitu aktif termasuk otak mereka yang masih kuat untuk berfikir hal-hal yang rumit.

...----------------...

Di negara berbeda dengan posisi rumah milik Wibhawa saat ini. Masih di hari yang sama ketika Wibhawa pergi ke Inggris.

Hayden tengah berada di meja makan bersama bibi Faye menyantap makan malam. Sebenarnya bibi menolak untuk satu meja dengannya, tapi Hayden memaksa dengan alasan tidak ingin makan sendiri.

"Bibi makan bersama ku yah?"

"Tidak den, bibi makan nanti saja"

"Aku tidak mau makan sendiri bi...dan lagipula bibi adalah keluarga ku juga. Jangan pernah membatasi diri bibi dengan ku hanya dengan alasan bibi adalah pekerja di sini"

"Maaf den"

"Yasudah, bibi duduklah!"

Keduanya menyantap makanan mereka dengan lahap. Di sela suapan mereka Hayden bertanya, "Makan malam untuk suami bibi dan penjaga lain sudah jadi juga?"

"Sudah den. Mereka sedang makan juga sekarang, tapi di pos depan"

Pembicaraan mereka hanya sampai di sana. Setelah makanan mereka habis, Hayden ingin meninggalkan meja makan. Namun suara bibi Faye menghentikannya.

"Den__

"Kenapa bi?" Hayden memutar tubuhnya.

"Ada yang mau bibi tunjukkan mengenai tempat kita menginap saat liburan ke Inggris, tapi kalau den Ayden ada pekerjaan lain, nanti saja"

"Tidak Bi, aku tidak ada pekerjaan lain" Hayden menjawab cepat. Ia sangat ingin tahu apa yang akan bibi Faye katakan, apalagi ini menyangkut tentang tempat di Inggris.

"Memang yang bibi ingat?" tanya Hayden.

"Bibi sebenarnya kurang yakin"

"Nggak apa-apa Bi, katakan saja. Jikapun itu salah ya tidak masalah. Namun siapa tahu keraguan bibi itu adalah benar, jadi jangan ragu bi"

"Iya den. Bibi ambil dulu albumnya"

Hayden mengangguk. Sambil menunggu bibi mengambil album itu, ia ke ruang TV. Tak lama kemudian bibi kembali dengan menenteng Album yang Hayden tunjukkan sebelumnya.

"Ini den, lihat foto ini!" bibi langsung menunjukkannya seraya duduk di sebelah Hayden.

Hayden mengerutkan keningnya menatap foto itu. Di mana foto itu menampilkan Gama yang sedang berlari namun bukan itu yang Hayden perhatian. Tapi backgroundnya, di mana menampilkan sebuah rumah berdinding kayu namun terkesan klasik.

"Maksud bibi, ini tempat kita menginap dulu selama di Inggris"

"Sepertinya iya den. Karena kalau di lihat itu buka hotel maupun penginapan. Tuan juga tidak memiliki rumah lain selain rumah ini kan?"

"Benar Bi. Hanya rumah ini yang papa punya"

Hayden mengalihkan matanya dari album dan menatap bibi Faye.

"Terima kasih, Bi. Untung bibi melihat foto ini. Aku jadi tahu akan pergi ke mana jika aku ke Inggris menyusul Gama dan papa"

"Sama-sama den"

"Yaudah Bi, aku ke kamar duluan"

"Iya den"

Hayden meninggalkan bibi Faye di ruang TV menunju kamarnya. Sedangkan bini Faye mematikan TV dan pergi ke kamarnya juga.

***

"Bibi Faye yang memberitahu gue. Gue yakin apa yang bibi katakan itu nggak salah"

Hayden tengah berbicara dengan Elvin melalui sambungan telpon setelah ia berada di kamar. Ia memberitahukan semua apa yang bibi Faye katakan dan juga mengirim gambar yang ia foto di album.

"Minta paman Hunter mencari tahu tentang nama daerah perkebunan teh! setelah paman menemukan nama-nama daerahnya, kita bisa bergerak mencari tahu daerah itu"

"Oke, akan gua sampaikan pada paman Hunter nanti"

"Oke El. Thanks maj bantu gue"

"Bukan masalah, santai saja"

"Oke El. Kita ketemu di Cafe xx besok pukul 10. Gua akan ajak Queen kalau dia mau"

"Oke"

Tut

Panggil telah terputus. Elvin langsung saja memberitahu paman Hunter tentang semua yang ia dengar dari Hayden. Tidak lupa juga mengirimkan foto rumah yang Hayden duga tempat papa membawa adiknya.

*****

Keesokan harinya di Cefe tempat Hayden janjian Elvin dan lainnya.

Saat ini mereka duduk di salah satu meja yang berada di sudut ruangan agar pembicaraan mereka tidak terlalu terdengar oleh pengunjung lain dan juga tidak menggangu mereka.

Sudah ada Hayden, Elvin, Felix dan 2 temannya yang tinggal serumah dengannya serta ada Queen dan Kevin.

"Tumben Ansel dan Axel tidak ikut?" tanya Hayden pada Kevin. Yang mana biasanya Ansel dan Axel pasti selalu mengekori Kevin apalagi ada Queen.

"Mereka ada kerjaan__

"So...ada informasi apa ni tentang Gama" sambung Kevin.

"Gua sudah tahu kita akan kemana mencari keberadaan Gama dan info itu dari bibi Faye. Elvin juga sudah menemukan nama daerah yang kiranya berhubungan dengan tempat yang bibi katakan" jawab Hayden

"Tunggu apa lagi, langsung cus kita ke Inggris" sahut Felix yang sangat tidak sabar.

"Kita butuh strategi melawan tuan Wibhawa. Kita tidak bisa pergi tanpa persiapan. Seperti yang Hayden bilang kalau tuan Wibhawa memiliki banyak personil yang pastinya tidak mudah membawa Gama pulang tanpa harus adanya perlawanan" ucap Elvin.

"Mengenai personil, apa kalian punya personil juga?" tanya Queen.

"Seluruh tim mau membantu Queen, soal personil kita banyak" sahut Kevin.

"Kak Kev punya banyak uang untuk membawa mereka semua ke Inggris. Dan gua sangat yakin hanya 2% yang memiliki pasport. Jika mereka semua pergi ke Inggris otomatis harus ada pasport kan?"

"Queen benar, tidak semudah itu kita bisa kesana walaupun kita tahu lokasi di mana Gama berada" Felix membenarkan perkataan Queen.

"Kita juga tidak bisa pergi jika hanya sedikit" ucap Hayden

Elvin yang diam mendengarkan perkataan mereka juga berfikir hal yang sama dengan Queen. Ia lupa dengan hal itu.

Ketika ia sedang berfikir untuk mencari solusi, sebuah notifikasi pesan masuk di hp nya dan itu dari granma.

Melihat nama granma, Elvin mengingat sesuatu dan menemukan cara agar mereka bisa membawa Gama dari papanya.

Granma....iya ada granma. Gua yakin granma pasti mau membantuku__ pikir Elvin

.

.

NEXT

1
Anti author hiatus
Thor, apa pun ceritanya Penghulu tidak bisa menikahkan anak.di bawah umur jika belum ada surat izin dari pengadilan. Harusnya ga usah dulu menikahlah kan bisa juga bertunangan atau nikah siri dulu jika pemerannya beragama Islam..meskipun novel harusnya hukum tetap di perlakukan sama
Yaya M.R: Iya kak, makanya ada sidang terlebih dahulu. Tapi aku tidak menceritakan saat sedang melakukan sidang, aku langsung ambil setelah sidang dan pengadilan ceritanya sudah setuju dengan alasan yang di berikan. Makanya aku tulis di situ, aku gak ambil bagian sidangnya. Aku langsung melangkah dan aku menjelaskan itu.

Terima kasih juga atas ilmunya 😁 kita semua berusaha yang terbaik.
total 1 replies
Yaya M.R
Semoga besok aplikasinya membaik, sehingga up nya bisa muncul. Mohon sabar, karena author pun berusaha.
Yaya M.R
k
Yaya M.R: Maaf untuk para pembaca, aku sudah up sejak sore tadi, tapi ada masalah dari aplikasi. jadi mohon maklum
total 1 replies
Wiwin Winarti
gas keun
Wiwin Winarti
motor matic...bukan motor metik...berasa typo
Yaya M.R: 😁. terima kasih sarannya
total 1 replies
Wiwin Winarti
grandma...bukan granma
andi widya
keren ceritanya.. cuman ada penulisan yg salah.. semangat Thor.. lanjutkan
Meru Kristanto
kok udah tamat
Yaya M.R: tunggu update berikutnya ya
total 1 replies
anggita
penggemar Boboboy 😙
anggita
ikut ng👍like ae thor+ hadiah iklan☝. mugo novel sampean lancar.
Yaya M.R: Terima kasih ♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!