Follow IG : renitaaprilreal
Anna menikah di usia 20 tahun. Selama 5 tahun menjalin pernikahan, Anna masih belum di beri keturunan.
Dimas Narendra, suami dari Anna sangat menginginkan kehadiran seorang anak dalam rumah tangganya.
Anna sudah berusaha untuk melakukan segala cara. Namun hasilnya nihil, Anna masih belum bisa di beri keturunan.
Dimas lalu menikah lagi dengan seorang wanita yang sebaya dengan istrinya. Lisa adalah nama dari wanita itu.
Lisa teman satu kantor dari Dimas. Sebagai seorang istri, Anna berusaha untuk ikhlas menerima dirinya di poligami.
Di tengah keterpurukan, Anna berusaha untuk bangkit kembali. Dia berusaha untuk membalikan keadaan yang ada.
Sosok pria tampan bernama Rey hadir di tengah-tengah kekosongan hati Anna.
Note :
Harap bijak dalam membaca.
Menceritakan masalah poligami dan perselingkuhan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Anna dan Dimas sudah dalam perjalanan pulang ke rumah. Dimas melirik Anna yang asyik bermain ponsel di tangan. "Ann ... aku tidak suka sikapmu di pesta tadi."
Anna berhenti bermain ponsel. Dia menoleh kepada Dimas. "Sikap yang mana?"
Dimas memperlambat laju mobil. "Sikapmu kepada Lisa. Kalian itu sama di mataku. Aku mencintai kalian berdua."
Anna berdecak. "Ck ... aku tidak mengerti pikiranmu. Kenapa aku yang harus di salahkan? Istri mudamu itu yang mulai."
"Kamu bisa diam saja, kan?" ucap Dimas.
Anna diam saja, dia malas untuk berdebat lagi. Mobil sampai di depan rumah. Anna langsung saja keluar dari dalam mobil. Dimas menghela menatap kepergian Anna yang tidak pamit padanya.
Dimas kembali melajukan mobilnya menuju kediaman Lisa. Dia melihat tas Anna yang tertinggal. "Kebiasaan ... Anna lupa dengan tasnya."
Dimas putar balik menuju rumah Anna. Dia ingin mengembalikan tas Anna yang tertinggal. Anna hendak membuka pintu rumah. Tapi tangannya di tarik oleh Rey.
Anna kaget akan kedatangan Reyhan. "Rey ... kamu disini."
Rey langsung mencium bibir Anna. Dia meraih tengkuk leher Anna agar ciumannya semakin dalam. Rey membuka pintu rumah dan melanjutkan kembali ciumannya.
"Kamu kenapa sih?" tanya Anna.
"Aku kesal," jawab Rey.
"Kesal kenapa?" tanya Anna.
"Aku tidak suka Dimas menyentuhmu," kesal Rey.
Mereka kembali berciuman mesra di sofa. Anna sudah duduk di pangkuan Rey. Dimas datang dengan mobilnya. Dia keluar dengan membawa tas Anna di tangan. Dimas mengernyit melihat mobil mewah terparkir di depan rumah Anna.
"Mobil siapa ini?" gumam Dimas.
Dimas melangkah menuju pintu masuk. Dia juga heran karna pintu rumah Anna terbuka. Dimas langsung saja melangkah masuk ke dalam rumah.
Tas yang di pegang Dimas terjatuh ke lantai. Dimas tertegun, matanya membelalak melihat pemandangan istrinya tengah bermesraan dengan seorang pria.
"Anna," teriak Dimas.
Anna dan Rey kaget mendengar teriakan Dimas. Rey melepas pagutannya dari bibir sang pacar. Anna langsung bangkit dari pangkuan Reyhan.
Dimas semakin melotot melihat pria yang tengah bermesraan bersama istrinya sendiri. Seorang pria yang baru saja dia kenalkan pada Anna saat di pesta.
"K-k-kau ... apa yang kau lakukan dengan istriku?" hardik Dimas.
Dimas mengeleng tidak percaya akan apa yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Anna berciuman mesra dengan Reyhan.
"Aku kekasihnya ... Anna kekasihku," ucap Reyhan santai.
Dimas mengepal geram. "Dasar breng**k!" Dimas hendak mendaratkan bogem mentah di wajah Rey. Tapi Rey menahan tangan Dimas.
"Kamu tidak akan bisa melawanku," ujar Rey.
"Lepaskan dia, Rey," ucap Anna.
Rey melepas tangan Dimas. Dia mengibas-ngibaskan tangannya seolah sentuhan Dimas itu adalah kotoran.
"Rey ... pulanglah. Biar Dimas urusanku," ucap Anna.
"Baiklah," kata Rey.
Rey melangkah pergi keluar. Dia meninggalkan sepasang suami istri itu. Rey membiarkan Anna menyelesaikan masalahnya dengan Dimas.
Dimas menatap tajam sang istri. Tangannya mengepal geram. Dimas melayangkan tangannya.
Plaakk ... !
Dimas menampar pipi Anna. "Sudah berapa lama, katakan padaku. Sudah berapa lama kalian saling kenal?"
"Cukup lama," jawab Anna.
"Apa dia di dalam foto itu?" tanya Dimas lagi.
"Iya ... Rey adalah pria di dalam foto itu. Aku pergi liburan bersama dengannya," ucap Anna.
Plaakk ... !
Dimas kembali menampar pipi Anna. Dia sungguh tidak mengira jika Anna bisa berbuat hal yang memalukan. Istrinya itu sudah menghianati ikatan pernikahan mereka.
"Apa kamu sudah tidur dengannya? Apa dia menyentuhmu? Katakan padaku Anna," teriak Dimas.
"Setiap malam dia tidur bersamaku," jawab Anna.
Anna memang setiap malam tidur satu ranjang dengan Rey. Tapi hanya tidur saja.
Dimas ingin menampar Anna lagi. Tapi Anna menahan tangannya. Sudah cukup Dimas menampar pipinya dua kali.
"Sebelum kamu menamparku, lihat dirimu di cermin. Apa yang sudah kamu lakukan padaku," tegas Anna.
"Dengan kamu berselingkuh. Apa dengan cara itu kamu menyakiti hatiku, hah!" bentak Dimas.
Dimas mengusap wajahnya dengan kedua belah tangan. Sungguh hatinya sangat sakit melihat penghianatan Anna. Istri yang dia cintai tega bermain serong dengan pria lain.
"Sakit ... hatimu sakit, kan? Begitu juga aku, Dimas! Kamu berselingkuh, menikahi wanita lain. Berbuat tidak adil padaku. Kamu bahkan terus menyalahkan diriku," tutur Anna.
Anna menatap wajah sendu Dimas. "Aku sudah pernah bilang padamu. Jangan salahkan aku selingkuh. Semua ini terjadi karna dirimu. Karna sikapmu yang egois itu," teriak Anna.
Dimas meneteskan air mata. "Tega kamu, Ann!"
Anna juga ikut meneteskan air mata. "Tega ... kamu bilang aku tega. Kamu yang tega padaku. Kamu menganggapku sebagai tukang masak. Kamu menganggapku sebagai patung yang tidak punya perasaan."
"Ann ... kamu tahu aku mencintaimu," lirih Dimas.
"Omong kosong dengan cintamu itu!" bentak Anna.
Anna menarik napas panjang. Dia sudah emosi. "Dimana kamu, saat aku kesepian. Dimana kamu, saat aku terluka. Dimana kamu, saat aku meringkuk kedinginan? Dimana kamu sebagai seorang suami. Kamu pergi meninggalkan diriku demi istrimu yang lain."
Anna berkata dengan lirih. "Aku wanita normal, Dimas. Pria itu datang padaku. Dia menemaniku. Dia mengobati diriku yang terluka. Dia memelukku di saat aku kedinginan. Dia yang bukan siapa-siapa bagiku selalu hadir untukku."
Dimas menjatuhkan tubuhnya di lantai. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Sungguh Dimas telah menganggap remeh semua perkataan Anna.
"Aku sudah mengurus surat perpisahan kita. Aku ingin segera berpisah darimu," ucap Anna.
Anna pergi meninggalkan Dimas. Dia menaiki anak tangga menuju kamarnya. Anna masuk ke dalam kamar dan menangis. Dia bersedih dengan semua yang terjadi.
Andai saja Dimas bisa sedikit saja meluangkan waktu untuk Anna. Tentu hal ini tidak akan terjadi. Anna sudah cukup lama menahan diri. Dia juga sudah menerima Dimas yang menikah lagi.
Tapi, itu semua tidak cukup bagi suaminya. Dimas menginginkan Anna terus mengalah pada Lisa. Dia menganggap rasa cinta Anna pada dirinya sangat besar. Hingga berkali-kali Dimas menyakiti hati Anna, istrinya itu akan tetap bersamanya.
Namun Dimas salah besar beranggapan seperti itu. Dia tidak sadar, jika Anna adalah manusia biasa. Istrinya juga butuh sosok pelindung, penghangat dan penghibur.
Semua itu berikan oleh Reyhan pada Anna. Dimas sendiri yang menghadirkan orang ketiga dan ke empat di dalam pernikahannya bersama Anna. Dia sendiri yang membuat Anna berpaling.
"Aku mencintai kamu, Anna. Aku tidak ingin berpisah darimu," lirih Dimas.
Dering ponsel Dimas berdering. Namun Dimas tidak memperdulikannya. Dia termenung duduk di lantai. Dimas seperti kehilangan separuh nyawanya.
Dimas menaiki anak tangga. Dia ingin menyusul Anna ke kamar. Dimas membuka kamar tidurnya. Kamar yang hampir setahun tidak pernah dia tiduri.
Terlihat Anna tengah tertidur di ranjang dengan selimut tebal. Dimas mendekat pada Anna. Dia melihat tanda cinta di leher sang istri. Tanda itu di berikan oleh Reyhan.
Dimas memejamkan matanya. Dia mengingat adegan saat istrinya itu di cium pria lain. Dimas juga mengingat saat dia menolak untuk bercinta dengan Anna. Dimas lebih memilih Lisa saat itu.
Sekarang Dimas bisa merasakan, betapa sakitnya hati Anna saat itu. Anna pasti merasakan sakit saat membayangkan suaminya bercinta dengan wanita lain. Meski pun wanita itu adalah istri suaminya sendiri.
TBC
Dukung Author dengan vote, like dan juga koment.