Bagaimana jadinya,jika Arnold si lelaki populer tiba-tiba memiliki kekuatan pembaca pikiran.
Terlebih lagi,dia belum mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya dan dia menyembunyikan kekuatannya seorang diri.
"Jika aku memiliki kekuatan seperti ini,berarti aku salah satu orang yang beruntung mendapatkannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode33
Cit..
Ban mobil berdecit begitu keras,membuat Sasa dan Arnold terpental ke depan.
"Ada apa?"tanya Sasa yang masih kaget.
Arnold buru-buru keluar dari mobilnya,dia melihat kakek-kakek yang juga sama terkejutnya hampir tertabrak.
"Kakek tidak apa-apa?"tanya Arnold membantu sang kakek yang hampir dia tabrak.
"Aku tidak apa-apa,maafkan aku yang melintasi jalan tidak lihat-lihat."
"Apa ada yang terluka? Biar aku bantu kakek pergi ke rumah sakit,aku takut kakek kenapa-kenapa"kata Arnold begitu panik.
Sang kakek menatap ke arah Arnold,dia tanpa sengaja melihat gelang kayu di pergelangan tangan Arnold dan meneliti wajah Arnold baik-baik.
"Gelang kayu yang aku buat,apa dia cucuku"pikirnya.
Arnold mendengarkan apa yang di katakan sang kakek,dia menatap sang kakek di depannya dan merasa heran dengan apa yang di katakan oleh sang kakek.
"Biar aku antar kakek pulang"ucap Arnold dengan sopan.
"Tidak perlu nak,aku hanya seorang pengembara"balasnya dengan sedih.
"Pengembara? Jadi dimana keluarga kakek?"tanya Arnold penasaran.
"Keluargaku?"tanyanya dengan raut wajah yang sedih.
"Kalau tidak keberatan,kakek bisa ikut dengan kami"ucap Arnold mengajak sang kakek.
"Aku tidak boleh ikut dengannya,aku takut pemburu dari organisasi misterius itu datang dan ikut mencelakakannya"pikir sang kakek.
"Pemburu misterius? Apa mereka begitu berbahaya,sehingga sang kakek di depanku begitu ketakutan"batinnya.
"Kakek?"tanya Arnold dengan lembut.
"Tidak perlu nak,aku pergi dulu"ucapnya dan langsung meninggalkan Arnold begitu saja.
"Kakek"teriak Arnold merasa kasihan.
Namun sang kakek tidak menengok sama sekali,dia malah terus berjalan dan meninggalkan Arnold begitu saja.
Arnold langsung masuk ke dalam mobil dan menghela nafasnya kasar,membuat Sasa bingung dengan sikap Arnold saat ini.
"Kenapa?"tanya Sasa bingung.
"Tidak ada,mari kita lanjutkan"balas Arnold yang langsung menyalakan mesin mobilnya.
Sasa hanya mengangguk saja,dia memilih memainkan ponselnya dari pada menanyakan sikap Arnold barusan.
Selang beberapa menit,Arnold memasuki parkiran perusahaan dan memarkirkan mobilnya dengan cepat.
"Loh,kenapa kita datang ke perusahaan?"tanya Sasa heran.
"Ada dokumen yang harus aku ambil"balas Arnold tersenyum.
Arnold membuka pintu mobil,namun dia tidak melihat Sasa yang keluar dari mobil dan dia bergegas ke arah pintu Sasa.
"Kenapa tidak turun?"tanya Arnold membuka pintu.
"Bukankah hanya sebentar,kalau sebentar aku lebih baik menunggu di sini"balas Sasa.
"Turunlah,agar semua karyawan tahu tentang aku yang sudah memiliki kekasih."
"Mereka juga sudah tahu bukan? Lagian waktu di pesta kemarin,seluruh karyawan kamu hadir semua"ucap Sasa yang malas mendengar gosip dirinya dengan Arnold.
"Yasudah,kamu bisa menyalakan ac di mobil dan nih kuncinya"kata Arnold memberikan kunci mobil terhadap Sasa.
Sasa menerimanya,kemudian pintu mobil di tutup kembali dan Arnold langsung memasuki perusahaan.
"Mana dokumen yang harus aku bawa?"tanya Arnold dingin dan tegas.
"Ini dokumennya"ucap Erika menyerahkan dokumen terhadap Arnold.
Arnold melihat dokumennya secara seksama,setelah tidak ada kesalahan dan dia berbalik untuk kembali menuju Sasa.
"Apa anda tidak akan berada di perusahaan?'tanya Erika hati-hati.
Namun Arnold tidak menggubrisnya sama sekali,karena pertanyaan dari Erika tidak terlalu penting baginya.
"Sial,aku di cuekin lagi"umpatnya kesal melihat Arnold telah pergi.
Dia merasa kesal dengan sikap Arnold saat ini,padahal mereka satu sekolahan dan dia pikir Arnold akan memperlakukannya dengan baik.
Erika juga tau,jika Arnold memang anak orang kaya di kampung mereka dan dia juga tau Arnold pemilik perusahaan.Bersyukur sekali Erika memiliki teman yang menjadi bawahan Arnold,jadi dia dan temannya bekerja sama untuk memudahkan dirinya masuk ke perusahaan Arnold.
Namun sialnya,Arnold benar-benar bersikap dingin terhadapnya dan bahkan begitu jarang memasuki perusahaan.
Jika dia tahu Arnold tidak akan memasuki perusahaan,dia juga tidak akan repot-repot bekerja di perusahaan saat ini.
Ting.
Sebuah pesan menyadarkan Erika dan dia bergegas melihat ke layar ponselnya,dia melihat Arnold bersama seorang perempuan di dalam mobil.
"Cih,tidak secantik diriku"ucapnya mencemoohnya.
Erika merasa wanita di dalam mobil benar-benar tidak cocok dengan Arnold,menurutnya dialah yang cocok di sandingkan dengan Arnold.
"Sepertinya,aku harus mendekati wanita itu.Siapa tau,aku mendapatkan informasi lebih banyak mengenai Arnold"ucapnya dengan begitu yakin.
Dia langsung menghubungi nomor temannya,dia ingin memastikan terlebih dahulu wanita yang bersama Arnold saat ini.
"Siapa wanita itu?"
"Mungkin,dia kekasihnya.Karena saat penyambutan bos,bos begitu dekat dengannya dan yang aku dengar dia anak dari rekan kerja bos juga."
"Apa kau serius? Bagaimana sikap Arnold terhdap perempuan itu tadi?"
"Bos memperlakukannya dengan begitu lembut dan penuh perhatian."
"Sial,mungkin mereka sepasang kekasih.Aku harus membuat mereka berpisah,bagaimanapun wanita itu tidak cocok dengan Arnold."
"Apa kau begitu yakin? Dia tidak setara dengan kamu Erika,kau jangan halu untuk mendapatkan bos.Jika bos tahu niat kamu saat ini,mungkin kau sudah di pecat seperti sekretarisnya kemarin."
Hahaha
Tawa Erika pecah mendengar apa yang di katakan oleh temannya,bagaimanapun dia tidak akan di pecat dan lagi Arnold pasti menghargai dirinya.
"Apa ada yang salah dengan perkataanku?"
Teman Erika merasa heran,karena Erika tiba-tiba tertawa dan dia merasa Erika memang memiliki niat terselubung terhadap bosnya.
"Apa kau lupa? Aku ini teman satu sekolahnya,bahkan dulu kami dekat di sekolah dan jelas aku tidak semudah itu untuk di singkirkan dari sisinya.Apa sekarang aku di pecat? Padahal,barusan kamu berinteraksi begitu intim."
Erika benar-benar pandai berbual,dia tidak ingin temannya meremehkan dirinya sama sekali dan lagi dia cepat atau lambat harus mendapatkan Arnold dalam genggamannya.
"Aku mengerti kau teman satu sekolahnya,kau sudah mengatakannya berulang kali dan apa kau serius dengan perkataan dirimu barusan? Jadi,bos selingkuh dari kekasihnya?"
"Kau jenius,mana ada lelaki yang cukup satu wanita di hidupnya dan lagi dia begitu tampan serta memiliki banyak uang.Wanita manapun mau di selingkuhi,jika kehidupannya tercukupi bukan?"
"Apa kau tidak halu Erika?"
"Halu? Di kamusku tidak ada yang namanya halu."
"Sudahlah,aku masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan."
Kemudian sambungan telepon langsung di putus,Erika meremas ponselnya dengan kuat dan dia merasa terhina dengan ketidak percayaan dari temannya itu,cepat atau lambat dia akan membuktikannya dan Arnold harus berada dalam genggamannya serta Arnold harus bertekuk lutut terhadapnya nanti.
