REVISI
Cahaya adalah Seorang model terkenal yang berumur 30 tahun. dan dia sudah menikah dengan Aditya yang seorang pengusaha. Pernikahan mereka masuk 3 tahun namun sampai sekarang belum dikaruniai anak. Sehingga membuat Aditya berselingkuh dengan sahabat Cahaya yang bernama Keyla. hasil perselingkuhan itu membuat Keyla hamil anak Aditya.
Sampai akhirnya Cahaya pulang dari luar negeri tanpa memberitahu suaminya dia pulang untuk buat kejutan. Tapi bukan suaminya terkejut akan kedatangannya. tapi dirinya yang terkejut melihat suami dan sahabatnya berada didalam kamar sedang memaduh kasih.
"Apakah yang akan dilakukan oleh Cahaya?
Apakah Cahaya memaafkan suaminya atau lebih pilih berpisah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Arga menatap Cahaya dengan rasa Iba.
“Arga, Apakah karena tidak bisa memberikan seorang anak mereka bisa mengataiku wanita mandul.” Air mata Cahaya terus menetes dipipinya. Apalagi ketika dia mengingat perkataan Ibu Mertuanya yang mengatainya wanita mandul dan pantas dimadu.
Sementara itu Arga hanya diam mendengarkan keluh kesah Cahaya.
“Lihat saja kalian akan menyesal telah membuang berlian dan memungut batu kerikil. Ucap Arga dalam hati.
“Sebaiknya nona pulang dan tenangkan pikiran nona. Kalau soal urusan kantor aku bisa handle sampai nona kembali siap bekerja.” Ucap Arga.
Cahaya menatap Arga . “Iya kamu bener, aku butuh liburan.” Dia mengambil tasnya dan bersiap pergi meninggalkan kantor dan dia akan mengikuti saran Arga.
***
“Mama dari mana?” Tanya Aditya dengan tatapan menyelidik.
“Menemui Cahaya.” Jawab Ibu Aditya, Kemudian dia mendaratkan pantatnya dikursi.
“Buat apa menemuinya ma?” Tanya Aditya.
“Ya mau minta uanglah Dit.” Ucap Ibu Aditya kesal. “Sekarang Cahaya tidak nurut sama lagi. Dia sangat sombong dan angkuh berbicara sama mama.” Terlihat wajah Ibu Aditya sangat kesal. “Dia dengan tega mengusir mama dari kantornya.”
Aditya menghela nafas panjang. “Biar Adit yang bicara sama Cahaya.”
“Buat apa lagi si mas ketemu sama si mandul itu. Lebih baik mas ceraikan dia dan kamu bisa fokus dengan kehamilanku sekarang dan kita juga bisa menikah secepatnya.” Timpal Keyla kesal. Ibu Aditya dan Aditya masih berharap agar Cahaya memaafkannya.
“Aku mau Aditya mempunyai keturunan. Tapi aku juga tak mau kehilangan tambang emasku.” Ucap Ibu Aditya sinis. “Dulu aku memang merestui hubungan kalian, sejak kamu bekerja dan menghasilkan uang.” Ibu Aditya menatap remeh Keyla. “Sekarang kamu hanya wanita pengangguran yang tidak mempunyai penghasilan.”
“Ibu tenang saja, aku akan berusaha membujuk Cahaya agar tidak menggugat cerai. Dan mau menerima Keyla sebagai adik madunya” Ucap Aditya. Dia menatap Keyla. “Kamu Key, tetap harus menerima Cahaya sebagai kakak madumu.” Tegas Aditya.
“Mas..... “
“Maaf Key, Kamu tahu kan kalau aku sangat mencintai istriku. Kita dekat hanya karena aku mau mendapatkan keturunan dari kamu.”
Deg
Jantung Keyla berdetak sangat cepat mendengar perkataan Aditya. Setetes air mata keluar dari pipinya. Dia tidak menyangkal Aditya yang di cintai hanya mengagap sebagai pencetak anak untuknya.
Ada perasaan bersalah di hatinya karena membuat Keyla menangis. Kemudian dia mendekat kearah Keyla dan menariknya kedalam pelukannya.
“Maafkan mas, kata-kata mas menyinggung perasaanmu.” Ucap Aditya sambil mengelus perut Keyla yang masih rata. “Soal pernikahan kita, Jangan khawatir aku akan menikahi secepatnya.”
Mata Keyla berbinar. “Benar mas.”
Aditya mengangguk. “Tidak apa-apa kan, kalau kita nikah sirih saja dulu.”
“Iya mas tidak apa-apa, Asalkan mas menikahiku ssecepatny sebelum perutku semakin membesar.” Ucap Keyla semangat.
Dalam keheningan Aditya dan Ibunya duduk di ruang tamu sambil memikirkan rencana agar Cahaya tidak menggugat cerai Aditya dan mau menerima Keyla sebagai adik madunya. Sedangkan Keyla berfikir bagaimana caranya agar Aditya membenci Cahaya. Kalau perlu mereka berpisah dan sehingga Aditya bisa jadi miliknya seutuhnya.
“Dit, Mama punya Ide.” Ucap Ibu Aditya dengan semangat.
“Apa Bu?” Tanya Aditya dengan mengerutkan alisnya.
“Begini Dit, Bagaimana kalau kamu menemui Cahaya di kantornya kan sebentar lagi jam kantor pulang.” Jawab Ibu Aditya.
“Sial tidak akan aku biarkan Mas Aditya menemui Cahaya.’ Batin Keyla kesal.
“Mama benar, aku akan kekantornya Cahaya.” Sebelum Aditya berdiri, tiba-tiba Kea merintis kesakitan membuat Aditya panik.
“Kamu kenapa Key?” Tanya Aditya.
“Perutku sakit mas, Antar aku pulang ke apartemen dulu ya.” Ucap Keyla dengan seringai licik di bibirnya.
“Kita kerumah sakit saja ya sayang, Takutnya dede bayinya kenapa-napa.”
“Aku tidak apa-apa mas, aku hanya mau ke apartemen istirahat. Nanti ajah kita kerumah sakit, kalau sakitnya tidak berhenti.” bujuk Keyla.
“Baiklah aku antar kamu ke apartemen.” Pasrah Aditya mengikuti keinginan Keyla.
...***Bersambung***...