Pertemuan tanpa sengaja menjadi bibit cinta tumbuh dibumbui oleh perjalanan karakter yang penuh rintangan serta persahabatan antar karakter yang membuat kisah mereka lebih berwarna
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
"Haloo saya Okta"
Gracia kaget dengan kehadiran Okta disana dan juga kenapa dia menghampirinya.
"Haloo Lo gpp?" Tanya Okta melambaikan tangannya
"Ehh maaf mas" Gracia tersadar dari lamunannya
"Ya udah gw balik dulu ya stef" pamit Okta pada Steffi
"Iya ta hati-hati"
Okta meninggalkan mereka berdua disana dan Steffi melihat Gracia yang masih kaget dengan Okta yang main ke rumahnya menghampiri Gracia.
"Lo ngeliat Okta gitu banget kenapa?" Tanya Steffi
"G...gpp mba" Gracia yang gugup
"Ya udah buru gw udah telat nih" ucap Steffi yang sudah melangkah duluan
"Iya mba maaf"
Akhirnya mereka berdua langsung menuju ke tempat pemotretan Steffi yang baru.
*
Setelah berkutat dengan beberapa laporannya, Okta terpikirkan untuk bertemu Gracia lagi namun dia ada pikiran sesuatu.
"Ehh kok gw nyariin dia terus yah apa gw suka yah" batin Okta sambil bersandar di kursinya
"Ahh bodo yang penting gw ada temen ngobrol lagi nanti" lanjut batin Okta sambil menegakkan tubuhnya
Iya benar selama ini Okta jarang sekali mendapatkan teman ngobrol selain Vino, namun Vino juga memiliki kesibukan yang hampir sama dengannya jadi dia juga merasa takut merepotkan Vino. Tapi dengan hadirnya Gracia, Okta berpikir mungkin dia bisa jadi teman ngobrolnya selain Vino.
Kebetulan sebentar lagi adalah waktu makan siang, Okta berniat mengajak Gracia bertemu agar merek bisa kenalan lebih akrab. Dia mengeluarkan handphonenya untuk memberi pesan pada Gracia.
"Haloo gre"
Dalam hitungan detik Gracia membalas pesan Okta.
"Iya kenapa?"
"Lo lagi sibuk ngga?"
"Udah ngga ini lagi pada istirahat makan siang, kenapa?"
"Lo udah makan belum?"
"Ini gw mau makan"
"Ok pas kalo gitu, temenin gw makan yuk"
"Lah ini udah ada katering"
"Udah gpp, itu buat nanti malem ya makan. Gpp kan?"
"Iya deh nanti gw bilang dulu sama yang ngurus katering"
"Nah gitu dong, si Steffi masih di tempat pemotretan kemaren kan?"
"Udah ngga sekarang di studio..."
"Waduh jauh juga yah tapi gpp keburu kok, sabar ya gw ke sana"
"Lah jangan gw aja yang ke tempat makannya kita ketemuan disana aja"
"Udah gw ngga menerima penolakan, Lo kirim aja lokasinya nanti gw ke sana ok?"
"Iya deh tapi gw ijin sama steffi dulu"
"Ehh ngga usah gw aja yang bilang ke dia Lo nunggu aja di depan yah"
"Ok deh gw tunggu"
"Nah sip gw otw"
Okta memasukan handphone ke dalam jasnya dan langsung bersiap menjemput Gracia.
*
Sekitar 30 menit Gracia menunggu di depan studio foto tempat Steffi, Gracia menggerutu dan mengutuk Okta karena dia sudah menunggu lama dan dia belum makan sama sekali dari pagi.
"Gre Lo ngapain disitu gw belum selesai?" Tanya Steffi yang melihat Gracia sedang berdiri di depan studio foto
"Iya mba sebentar ada paket yang harus aku ambil" jawab Gracia sambil menengok ke kanan dan kiri dan juga melihat jam tangannya
"Lah ngapain sih udah masuk aja nanti dikasih ke resepsionis kok" ucap Steffi yang maksa.
Beberapa saat kemudian Okta datang dan mengejutkan mereka berdua. "Ehh maaf yah nunggu lama"
"Okta Lo ngapain kesini?" Tanya Steffi yang bingung dengan kehadiran Okta
"Gw minjem asisten Lo boleh ngga?" Ijin Okta untuk membawa Gracia
"Lo mau ngapain coba?" Steffi yang curiga dengan gelagat Okta
"Udah gpp sebentar kok nanti dia balik sebelum Lo selesai, ok?" Okta bersikeras
"Ya udah deh terserah lo, oh ya gre bilang ke Angel suruh ke gw gantiin Lo" Steffi menyerah jika itu yang Okta minta dan dai menyuruh Gracia juga
"Iya mba nanti saya sampaikan, maaf sebelumnya" Gracia membungkukkan badannya tanda dia meminta maaf
"Iya ya" ucap Steffi kemudian dia masuk ke dalam studio foto lagi.
"Maaf ya gre gw telat" Okta mengelus tengkuknya
"Ngapain sih, gw udah bilang ketemuan di restoran aja" protes Gracia
"Iya maaf gw kira perjalanannya lancar ternyata ada macet di pintu tol" Okta menjelaskan kenapa dirinya terlambat
"Ya udah deh sekarang gimana?" Tanya Gracia dengan ketus
"Berhubung waktu makan siang udah mau habis gimana kita nyari disini aja?" Saran okta
"Ya udah deh daripada muter lagi nyampe sini malem lagi" Gracia mengiyakan saran okta
Tanpa disadari Gracia perutnya berbunyi cukup keras dan suara itu di dengar oleh Okta.

"Lo laper banget yah?" Tanya Okta tang tanpa sengaja mendengar suara perut Gracia
"Ngga Lo salah denger kali" elak Gracia
"Mana ada gw denger kok, ya udah kayaknya disekitar sini ada restoran enak" ajak Okta
"Jangan restoran deh" tolak Gracia dengan halus
"Kenapa Lo ngga bisa makan disana?"
"Pokoknya jangan"
"Ya udah Lo mau makan dimana?" Okta mempersilahkan Gracia untuk memilih tempat makan mereka
"Di warteg aja ya gw baru kenal disini ada warteg enak" saran Gracia
"Ya Allah gre gw cape-cape kesini makan di warteg, kalo gitu di depan kantor gw ada warteg berjejer" keluh Okta setelah mendengar ucapkan Gracia
"Kantor Lo?" Tanya Gracia yang bingung maksud Okta apa
"Iya lah emang gw apaan?"
"Iya deh iya gw ngikutin Lo aja kan Lo yang ngajak" Gracia juga menyerah memilih tempat untuk mereka makan bersama
"Hmmm gimana kalo Lo ke rumah gw aja sekalian kita kenalan" saran Okta
"Enak aja emang gw cewe apaan" tolak Gracia dengan mata melotot
"Mulut lo ye gw orang baik-baik yah, di rumah gw juga ada ART ngga mungkin gw macem-macem, gimana mau ngga?" Okta membela diri
"Ya udah deh tapi sempet ngga kita balik lagi kesini?" Tanya Gracia jika dia makan di rumah Okta
"Kayaknya sih ngga, gw bilang ke Steffi lagi deh, Lo ke mobil gw ada dulu nunggu disana" usul Okta
"Ok deh"
Okta masuk ke dalam studio foto untum meminta ijin kembali pada Stefi dan Gracia menunggu Okta di dekat mobilnya.
"Gimana boleh?" Tanya Gracia yang takut jika Steffi tidak mengijinkan
"Boleh tapi besok Lo harus dateng pagi di rumahnya" Okta baru saja datang dan memperingatinya
"Iya deh gpp, gw udah biasa" Gracia menundukkan kepalanya
"Hahh Lo udah biasa maksudnya?!" Okta kaget dengan temannya itu memperlakukan Gracia seperti itu
"Gw udah biasa Dateng ke sana
jam 6 atau jam 7" gracia menegakkan tubuhnya dan menatap Okta
"Kebangetan tu anak, besok gw anter Lo jam 8 biar gw yang ngomong sama dia" Okta melihat studio foto itu dan mengancam Steffi
"Ehh jangan nanti gw dapet jelek di laporan magang gw" Gracia membela diri agar dirinya tidak diberi laporan jelek
"Udah percaya sama gw, dia temen gw kok" Okta menyakinkan Gracia
"Ya udah deh tapi kenapa Lo yang nganter?" Tanya Gracia
"Mau Lo kena semprot itu anak?" Ucap Okta dengan nada tinggi dan menaikan alisnya
"Ngga sih" Gracia menundukkan kepalanya
"Ya udah ikut aja omongan gw yah" Okta mengelus kepala Gracia
"Iya deh" Gracia menegakkan tubuhnya
Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam mobil Okta dan melaju menuju rumah Okta yang terbilang cukup jauh.
*
Selama perjalanan Gracia merasa tidak enak badan dan dia juga merasa tubuhnya kedinginan yang membuat dia menggigil.
"Lo kenapa kedinginan?" Tanya Okta melihat Gracia seperti itu
"Ngga kok" elak Gracia
"Ngga mungkin gw matiin aja ya AC nya" Okta mematikan AC namun Gracia masih merasa dingin.
Dia berinisiatif menyentuh kening Gracia dan ternyata panas. "Lo sakit gre?"
"Ngga kok cuman panas dalem aja nanti habis makan sembuh"
"Ini gw ada cemilan di mobil barangkali bisa ganjel perut Lo" Ucap Okta sambil mengambil cemilan di laci dasboard mobilnya
"Udah gpp gw bentar lagi sembuh sendiri" Gracia menolak itu
"Ehh makan aja" Okta sedikit memaksa
"Iya deh"
Pada akhirnya Gracia menerima cemilan itu dan memakannya dan Okta mempercepat laju mobilnya agar mereka sampai di rumahnya.
***