NovelToon NovelToon
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: julius caezar

Kisah cinta anak SMA terhadap seorang dokter tampan yang baru saja dikenalnya di sebuah pesta ulang tahun temannya. Sonia demikian mabuk kepayang dan jatuh cinta pada dokter Monark, tanpa dia menyadari bahwa dia menjadi target sang dokter. Segala nasehat kakaknya tentang pribadi sang dokter, sama sekali tidak didengarkan. Tapi situasi bisa saja berubah. Bagaimana kelanjutan cinta Sonia dengan dokter Monark?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julius caezar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 : FOTO

    Esoknya, tak ada yang diingat lagi oleh Sonia kecuali satu hal. Masuk ke kamar Kirana. Untung sekali kakaknya pergi kuliah juga walaupun cuaca agak gerimis. Monark juga sudah pergi. Kirana ditawari ikut mobilnya, tapi gadis itu lebih suka naik motor.

    Hari itu sebenarnya giliran Monark dan Idham di dapur. Tapi mereka minta ditangguhkan hingga esok. Monark merencanakan sebuah pesta perpisahan sebelum dia berangkat. Tentu saja rahasia, jadi tak ada yg tahu.

    Alia dan Kirana menggantikan dinas di dapur. Shisi dan Zaza pergi ke blok M mengontrol toko toko apakah masih belum bangkrut karena mereka sudah lama tidak berbelanja.

    Idham juga menghilang entah kemana. Jadi suasana aman bagi Sonia. Untung sekali kamar Kirana tidak terkunci. Semula dia kuatir sekali kakaknya akan mengunci pintu.

    Dengan leluasa dan santai dia menggeratak kamar kakaknya. Mula mula laci meja. Kemudian lemari lemari kecil di samping tempat tidur. Akhirnya kasurpun diangkat. Semua nihil! Kening Sonia berkerut. Di mana disimpannya foto itu? Apa tidak di bawa kemari? Waduh, celaka kalau tidak dibawa. Tapi menurut ancamannya dua malam yang lalu, foto itu harusnya ada di sini! Tapi di mana??!

    Sonia mengitari seluruh kamar - melangkah hati hati takut kaki kanannya terpelicuk lagi - mencari di setiap pojok yang berdebu. Dia sampai terbatuk batuk karena  merangkak ke bawah ranjang. Tapi tetap nihil!

    Dihempaskannya diri ke atas kursi, lalu berpikir. Tiba tiba matanya menyapu lemari. Sekilas tadi dia tidak menemukan apa apa. Tapi siapa tahu ada laci laci rahasia?

    Dia bangkit lagi menuju lemari. Dibukanya dengan lebar. Semua laci diperiksa. Memang kosong. Cuma ada keperluan Kirana sehari hari. Dalam kebingungan, matanya tertumbuk pada sebuah kuci koper di dalam laci lemari. Hm, koper! Betul. Kenapa tidak teringat ke sana! Untung untungan, pikirnya.

    Diseretnya kursi sampai ke depan lemari. Lalu naik. Koper Kirana yang kosong  ditariknya dari atas lemari. Lalu dia turun dari kursi. Debu debu ikut beterbangan hingga dia bersin beberapa kali. Brengsek, pikirnya. Salah salah ada yang dengar dan ikut masuk kemari! Ditutupnya mulut agar suara bersinnya teredam. Ditunggunya beberapa detik. Di luar tetap sunyi. Tidak kedengaran langkah kaki mendekat.

    Dengan lega diletakkannya koper itu di lantai. Diambilnya kunci dari lemari, lalu dibukanya. Dia kecewa. Koper itu kosong melompong. Tidak mungkin, pekiknya dalam hati. Diketuk ketuknya seluruh permukaan koper. Tak ada tempat rahasia. Huh, dia mengeluh. Sekarang aku harus mengembalikan lagi benda celaka ini ke tempatnya. Sudah bersusah payah diturunkan, tak ada hasil.

    Dengan penasaran diobrak abriknya kertas kertas dan kantong kantong plastik yang bertebaran di dalam koper. Penututp dan dasar koper diketuk ketuknya sekali lagi. Kosong! Dia menjadi lemas, duduk mendeprok di lantai, putus asa.

    Dengan air mata berlinang, ditutupnya koper pelan pelan, lalu dikuncinya. Aku sungguh rela, pikirnya. Walaupun aku tahu hatiku berdarah. Tapi aku rela. Aku insaf. Monark tak mungkin kusuruh menunggu sampai aku dewasa.

    Usahanya untuk menyatukan kembali Kirana dan Monark tidak direstui Tuhan. Benarkah, Tuhan? Aku sudah rela kehilangan Monark, asal mereka berdua bisa bahagia kembali. Masa niat sebaik itu tidak Kau restui? Ataukah karena aku tidak sepenuh hati menyerahkan Monark kembali? Benarkah aku kurang rela? Oh!

    Dia naik lagi ke atas kursi menenteng koper. Tadi terasa enteng waktu menurunkan. Sekarang benda kosong itu terasa cukup berat. Dengan ke dua tangan dinaikkannya ke atas lemari. Napasnya sedikit memburu. Debu debu kembali mengganggu hingga dia batuk batuk. Cepat dia melompat turun, lupa pada kakinya yang masih sakit. Aduh! pekiknya tertahan sambil memegangi mata kaki kanannya. Setelah nyerinya reda, kursi di seretnya kembali ke tempat semula, di depan meja tulis.

    Buku buku di atas meja menarik perhatiannya. Mereka belum disentuhnya. Siapa tahu di antara salah satu halaman textbook .............bukankah sehelai foto tidak tebal? Bisa saja diselipkan di sana!

    Semangatnya muncul kembali. Dia segera duduk di kursi. Dilipatnya kakinya agar tidak capai. Lalu mulailah dia membalik balik sebuah buku. Aiihh, lumayan pegal tangannya. Astaga! Apa saja sih yang bisa ditulis orang dalam buku setebal ini? Kalau novel, paling sedikit itu riwayat hidup tujuh generasi! Sayang ini cuma buku tentang penyakit yang sama sekali tidak menarik baginya.

    Buku pertama habis dilembarinya. Tidak ada sepotong kertaspun yang terselip. Kirana memang rajin. Dia tidak suka meletakkan catatan sembarangan seperti dirinya. Sonia selalu membiarkan catatan tercecer ke mana mana. Nanti kalau perlu, baru dicari sampai kelabakan.

    Akhirnya dia kembali putus asa. Seluruh tumpukan buku dan kitab sudah dibukanya helai demi helai. Tanpa hasil sama sekali. Tinggal sebuah buku saja. Melihat tipisnya, harapan kecil sekali akan terselip foto disitu.

    Dengan setengah hati diangkatnya buku anatomi itu. Lalu dipegangnya terbalik. Halamannya dibiarkan membuka sendiri, ke arah bawah. Dia sudah tak berminat membalik helainya satu satu.

    Ah, sudahlah, keluhnya gemas dan kesal. Buku itu dilemparnya ke atas meja. Lho? Sehelai kertas putih melayang ke lantai, ke luar dari buku tersebut ketika dibanting.

    Sonia membungkuk serta memungutnya. Bukan kertas. Sampul. Putih. Tanpa alamat. Dirabanya. Ada isinya! Tebal! Setebal foto kah? Hatinya bersorak. Dengan dada gemuruh dan jantung berdebar kencang dibawanya sampul itu ke meja. Hati hati sekali dibukanya lipatannya yang bekas lem. Untung sudah tidak lekat lagi, sehingga mudah dipisahkannya lipat atas dan bawah.

    Dengan rasa dak-dik-duk ditariknya keluar benda di dalamnya. Foto! Dia bersorak dalam hati. Walau terbalik, dari belakangpun dia sudah tahu, itu kertas foto. Pelan pelan, seakan ngeri, dibaliknya foto itu.

    Aw!!! Dia nyaris berteriak. Foto itu terlepas dari tangannya yang gemetar dan menggelepar ke tepi meja. Dengan cepat ditangkapnya kembali. Tangannya dingin dan berkeringat. Begitu juga dahi dan tengkuknya. Keringat dingin! Bibirnya tremor ketika matanya dipaksa menatap sekali lagi.

    Foto apaan ini? Baru kali itu dilihatnya. Hati kecilnya resah. Seorang pria dan seorang wanita. Dua manusia tanpa busana. Seorang wanita, langsing, cantik dan berambut ikal. Dan prianya adalah...........

    Aw aw aw!! Pantas sekali bila Kirana sampai memutuskan hubungan dengan Monark. Gara gara ini! Tapi dari mana didapatnya foto ini? Apakah Monark tidak tahu ada orang yang telah berbuat jahat padanya? Siapapun yang melakukannya, orang itu pastilah berniat jahat!

    Sekarang, setelah mendapat apa yang dicarinya, Sonia kebingungan bagaimana membawanya kembali ke kamarnya tanpa ketahuan? Gambar itu tidak berani dipandanginya lama lama. Dengan cepat dimasukkannya kembali ke dalam sampul. Ngeri. Lalu dirobeknye sehelai kertas dari tumpukan notes. Kemudian dicobanya memasukkan sampul itu ke dalam saku dasternya. Tidak muat. Foto itu berukuran lebih besar dari kartu pos, sedangkan kantungnya cuma dimaksudkan untuk beberapa permen yang biasa dibawanya ngemil ke sana kemari.

    Akhirnya dia nekat. Dia sudah cukup lama berada di kamar Kirana. Siapa tahu ada temannya yang iseng menjenguk ke kamar lalu mendapatinya tidak ada, kan bisa berabe?

    Dibukanya kancing depan daster, lalu disorongnya sampul itu ke balik BH. Rasanya tidak enak. Mengganjal. Tapi tidak apa apa. Cuma beberapa detik saja selama dia berlari balik ke kamar. Moga moga kakinya yang masih bengkak itu bisa diajak berlari.

    Dengan cepat dibereskannya kembali tumpukan buku di meja supaya tidak menimbulkan curiga pemiliknya yang rapi. Lalu terbirit birit dia ke luar. Pintu di tutupnya pelan sekali supaya tidak kedengaran di dapur.

    Ketika suasana sepi sepi saja, dia menyelinap balik ke kamarnya. Dengan napas gemuruh dia menjatuhkan diri di ranjang. Selamat! Sampul itu dikeluarkannya dari balik BH, lalu diselipkannya ke bawah kasur. Aman! Sobekan notes ditulisinya beberapa kalimat. Beres! Sekarang tinggal menunggu tengah malam. Aduh, rasanya malam takkan pernah tiba, keluhnya tidak sabar. Seharian tu tak ada lagi kejadian yang bisa diingatnya kecuali 'misi' nya yang mustahil itu.

1
Siti Khalimah
beneran tamat ni???
julius: Baca karyaku yg terbaru ya kak? Ketika Secuil Cinta itu Tumbuh. Terima kasih 🙏🙏🙏
julius: iya kak hehehe. Tunggu cerita berikutnya ya? Tidak kalah menarik kok. Jangan berhenti dukung author ya? 🙏🙏🙏
total 2 replies
Siti Khalimah
eh tambahdeh penggemar sonia
julius: dukung terus ya kak 🙏
total 1 replies
Siti Khalimah
moga kirana balikan sama ? monark
julius: sabar ya kak? up date nya sedang dikerjakan 🙏
total 1 replies
Siti Khalimah
uhh sakit
Siti Khalimah
ok semangatttt
julius: terima kasih kak
total 1 replies
Siti Khalimah
waduh gawat!!!!dendam den#am
Siti Khalimah
lanjuuutttt
Siti Khalimah
kenapa langsung kecantolya sonia?
julius: Hehehe, mungkin karena cinta monyet ketemu karisma dokter ganteng kak. Mohon terus dukung author ya kak...
total 1 replies
Morna Simanungkalit
tetap semangat ya thor
julius: Terima kasih. Terus dukung ya kak....
total 1 replies
Sunshine 🤎
Semangat trs untuk authornya. 1🌹 for you sering² interaksi dan tinggalkan jejak di karya author lain dan promosiin karyamu Thor /Ok/
julius: Terima kasih. Dukung kami terus ya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
°·`.Elliot.'·°
Gila seru!
julius: terima kasih. dukung terus ya kak 🙏
total 1 replies
Haruhi Fujioka
Ceritanya bikin saya ketagihan, gak sabar mau baca kelanjutannya😍
julius: Sabar ya kak, tiap saat pasti di update koq. Terima kasih dukungannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!