Elena Andrade gadis 19 tahun tumbuh diantara keluarga konglomerat yang penuh konflik....
Sang ayah menikah lagi dengan sahabat baik mendiam sang ibu,membuat Elena sering bertengkar dengan ayah nya itu,karna tidak terima sang ayah menikah dengan sahabat masa kecil ibu nya sendiri....
bagaimana kisah nya?
yuk mampir dan baca....
(boca harap minggir)🚩
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 04
Di sisi lain,kedua pengawal yang sedang asik makan itu pun tiba-tiba mendapatkan pangilan dari Mathew,dengan cepat sala satu pengawal itu pun menjawab panggilan ponsel tersebut....
"Ha...halo,Tuan," sahut nya terbata-bata akibat takut.
"Dimana dia sekarang?" tanya Mathew singkat dari seberang ponsel.
"Ta...tadi saat kami sedang dalam perjalanan,tiba-tiba sahabat Nona menelfon,katanya mereka ada belajar kelompok," jelas nya memegan ponsel dengan tangan sedikit gemetar.
"Jadi?"
"Ja...jadi kami menurungkan Nona di rumah sahabat nya,dan Nona menyuruh kami untuk makan siang sejenak Tuan," lanjutnya berusaha tetap tenang.
Brakkkk...suara geprakan meja dari seberang ponsel membuat pengawal malan itu tersentak kaget....
"Dasar bodoh! Kenapa kalian meningalkan nya sendirian,Hah! Sekarang,cepat kembali ke sana,dan jemput dia!" bentak Mathew memerintah,lalu mematikan ponsel sepihak.
"Apa kata Tuan?" tanya teman nya yang sejak tadi memperhatikan nya dengan penasaran.
"Ayo,kita harus jemput Nona sekarang," ujar nya bergegas bangkit.
"Sekarang?" tanya teman nya dengan bingun.
"Tidak,tahun depan,iya jelas sekarang bodoh,ayo,"
Teman nya pun tersadar dan bergegas bangkit lalu membayar makanan mereka,setelah selesai mereka pun buru-buru masuk ke dalam mobil dan pergi....
(Di sisi lain)
Ternyata tempat nongkrong yang di maksudkan oleh Ricky adalah sebuah bar,Elena dan Tina yang sudah tibah langsung di jemput oleh Ricky yang sedang menungu kedatangan mereka di depan pintu bar....
"Sayang,kenapa kamu masih memakai seragam sekolah?" tanya Ricky sambil berbisik dan menatap sekitarnya dengan canggung.
"Mana ku tau kalau kamu datang ke bar,lagian kenapa sih? Nongkrong nya harus disini?" tanya Elena terheran-heran menatap Ricky.
"I...itu,maksudnya ini adalah bar milik teman ku,jadi kita memutuskan untuk nongkrong disini," jawab Ricky sedikit gugup,karna yang sebenarnya dia memiliki rencana lain.
"Hy Rick," sapa Tina muncul dari belakan Elena sambil melambaikan tangan sambil dan tersenyum manis.
"Kamu juga disini?" Ricky sedikit terkejut dan membulatkan mata setelah melihat kehadiran Tina.
"Iya,aku tadi bosan dirumah,jadi sekalian ikut Elena saja,tidak apa-apa kan?" Tina memasan senyuman semanis mungkin di depan Ricky.
"Oh...tidak apa-apa,ayo kita masuk," ajak Ricky lalu berbalik.
Tina dan Elena pun menganguk pelang dan melangkah mengikuti Ricky dari belakan,namun kaki mereka belum juga masuk ke dalam tiba-tiba....
"Satu langkah lagi,maka akan kupatahkan kaki kalian bertiga," ancam suara barito terdengar mendominasi,membuat mereka bertiga menghentikan langkah kaki mereka,lalu berbalik dan menatap sumber suara.
"O..Om...." lirih Elena menelan ludah dengan kasar.
"Apa?! Ini Om nya,astaga tampan dan gaga,aku suka!" batin Tina menjerit heboh saat melihat Mathew om Elena itu secara langsung.
"Tu...tuan Mathew,tolong jangan salah paham,ka...kami hanya-"
"Hanya apa? Kamu berani membawa keponakan ku ke tempat seperti ini? Sepertinya kamu sudah bosan hidup," potong Mathew dengan tegas,sambil melayangkan tatapan tajam yang menusuk mata Ricky.
"Om,ayo kita pulang," ajak Elena berjalan pergi dan masuk ke dalam mobil dengan patuh,karna dia tidak mau Ricky dan Tina terkena masalah.
"Awas kalian berdua,kalau aku menangkap basa kalian membawa keponakan ku ke tempat aneh seperti ini,maka kalian berdua akan berurusan dengan ku," tegas Mathew berbalik dan berjalan pergi,dan diikuti kedua pengawal yang tadi.
Lalu mobil yang mereka tumpangi itu pun beriringan pergi meningalkan bar,kini tinggal Ricky dan Tina sendirian yang berdiri di depan bar sambil menatap kepergian mereka....
"Cih! Saat aku dewasa nanti,maka akan ku beri dia pelajaran,lihat saja," gumam Ricky marah akibat ancaman Mathew yang tadi.
"Hhhmmm...Rick,sekarang bagaimana?" tanya Tina kebingunan.
"Kamu temani aku minum saja,saat ini aku sedang marah," jawab Ricky berdecak kesal,lalu berjalan masuk lebih dulu.
"Yes! Akhirnya aku memiliki kesempatan untuk mendekati Ricky," batin Tina bersorak ria,lalu ikut masuk.
Dalam perjalanan menuju mansion,tak ada obrolan diantara mereka sama sekali,dan tak butuh waktu lama mereka pun tibah,namun tangan Elena baru saja meraih gagang pintu,tiba-tiba Mathew bertanya....
"Kenapa kamu berbohong?"
"Cih! Aku berbohong karna aku malas di tekan terus Om," jawab Elena sembari mendesis kesal.
"Kami melakukan ini demi kebaikan kamu," jelas Mathew.
"Kalau demi kebaikan ku,kenapa papa tidak mau mendengarkan ku,saat kuminta agar dia tidak menikahi tante Suzi," ucap Elena dengan marah.
"Saat dewasa nanti,kamu akan paham Elena,karna kalau Om menjelaskan nya sekarang,kamu tidak akan percaya," ujar Mathew menatap Elena dengan dingin.
Mata Elena mulai berkaca-kaca sambil mengigit bibir bawa nya untuk menahan air mata,namun itu malah terlihat sexi di mata Mathew....
"Sial!" batin Mathew mengumpat kesal.
"Sudah sana turun,aku sedang sibuk," usir Mathew sambil menahan sesuatu yang akan meledak di bawa sana.
"Kalian semua memang tidak punya hati! Dasar egois," umpat Elena dengan marah lalu membuka pintu mobil.
Setelah turun.tak lupa Elena membanting pintu mobil dengan kasar,membuat kedua pengawal milik Mathew hanya bisa berdiri terdiam menatap satu sama lain melihat keberanian Elena....
gercep amat si mathew