Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

BAB 1 : ULANGAN

Sinar matahari siang yang menerobos masuk melalui kisi-kisi jendela membuat kelas terasa makin gerah. Sebenarnya sejak enam puluh menit yang lalu temperatur ruangan sudah mulai meningkat, ketika ulangan matematika dimulai.

    Matematika memang termasuk musuh berat anak anak kelas X. Seorang gadis-isi-kepala-udang pernah mengutuk sang genius yang menemukan ilmu tersebut.

    Kali ini, pak Aljabar, demikian anak anak menjulukinya, memang agak keterlaluan. Beliau sampai hati merancang persamaan tersamar yang benar benar samar, hingga tidak dapat dipecahkan oleh mereka. Bahkan yang otaknya seencer minyakpun, misalnya Sonia atau Shisi atau Miana masih juga geleng geleng kepala, nyaris angkat tangan. Dan pak Aljab yang ganteng itu duduk diatas singgasananya, pura pura tidur, padahal dalam hati mungkin tersenyum simpul menyaksikan murid murid kegerahan.

    Entah dari buku mana telah diconteknya soal gombal ini, kutuk Shisi dalam hati. Sonia lain lagi pikirannya. Dia teringat akan dosanya, dua kali tidak mengerjakan PR. Dan tentu saja diikuti oleh banyak teman lainnya. Kalau soal tidak mengerjakan PR, pasti akan cepat dapat pengikut. Sebaliknya mencari tenaga sukarela untuk misalnya bersih bersih sekolah, pasti susah banget dapatnya.

    Sonia yang merasa punya dosa menjadi was-was. Jangan jangan pak Aljab sedang menghukum mereka. Barangkali beliau berkata dalam hari, rasakan kalau suka malas! Kali ini saya beri kalian soal yang tidak kepalang tanggung.

    Mendadak seorang anak yang duduk di barisan belakang mengangkat tangannya. Pak Aljabar mengangkat mukanya, ternyata ia tidak sedang tidur. "Ya, Tiara?"

    "Apakah soal nomor dua ini harus pakai rumus Planck? Kok dengan rumus biasa tidak terpecahkan?"

    "Wah apa itu rumus Planck?" pak Aljabar tertawa pilon, berlagak bego. Padahal dia pasti tahu, sebab sudah pernah kuliah di Fakultas Teknik. "Coba jelaskan!"

    "Mana saya bisa?" dengus Tiara kesal. "Saya kan cuma lihat di buku abang saya!"

    "Abang ketemu gede ya?" sindir teman sebangkunya sambil tertawa hahahihi

    "Huu! Emangnya kayak kamu? Punya mata segede bila tennis!" balas Tiara sewot.

    Melihat situasi menjurus kacau balau, seperti lalu lintas ibu kota, pak Aljab cepat cepat turun tahta, masuk kedalam barisan bangku. "Sudah jangan ribut. Nanti waktunya keburu habis dan kalian belum selesai. Pokoknya apa yang belum pernah diajarkan tidak perlu dipakai. Tidak usah pakai 'pang-plung' segala macam. Pakai saja yang sudah diajarkan!" Beliau kembali tersenyum manis, membuat Shisi gatal tangannya ingin menjepret punggung pak guru dengan karet gelang. Sayang beliau agaknya tau dimana ada teroris, dan tidak memberii kesempatan untuk dibidik.

    Kelas kembali hening, tapi tidak tenang. Malah tegang. Makin dekat bunyi lonceng, makin naik suhu udara. Sebagian sudah mencopot arloji, diletakkan di meja agar lebih mudah dilihat. Sebagian lagi mencopot sepatunya karena kepanasan. Yang punya kebiasaan melepas sepatu dalam kelas, sibuk melap keringat dengan tisu sambil sesekali berkipas kipas

    Tiba-tiba keheningan dirobek oleh dering lonceng yang kelewat nyaring, membuat anak anak terlonjak panik. Rupanya tak ada yang selesai. Tak seorangpun bersedia menyerahkan kertasnya. Pak Aljabar terpaksa membujuk, lalu menggertak membawa bawa nama Mere Stephanie yang galak, lalu membujuk lagi.

    "Sudah, sudah, ayo serahkan. Mau pulang, enggak? Nanti kalau ternyata semuanya jelek, akan saya katrol. Ayo, lekas! Waktu sudah habis!" Mendengar akan dikatrol, barulah beberapa anak dengan segan mengulurkan kertas mereka.

    "Betul ya, dikatrol lho, Pak. Sebab kertas saya pasti jelek," kata Shisi menegaskan. Semuanya ketakutan, sebab itu adalah ulangan akhir semester. Jadi pasti masuk rapor.

    Tapi.... dasar masih bocah yang baru hilang bau susu, begitu keluar kelas, mereka sudah kembali haha-hihi, lupa susahnya ulangan barusan.

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

tetap semangat ya thor

2024-07-24

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨 LAWRENCIUM 🤎

✍️⃞⃟𝑹𝑨 LAWRENCIUM 🤎

Semangat trs untuk authornya. 1🌹 for you sering² interaksi dan tinggalkan jejak di karya author lain dan promosiin karyamu Thor /Ok/

2024-07-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!