Sebagai anak perempuan pertama di keluarga Ricardo, Alana selalu dituntut untuk segera menikah karena kedua adiknya yang belum menikah sama-sama sudah memiliki calon pendamping.
Begitu pun dengan Sky, sebagai putra satu-satunya di keluarga Dwight ia dituntut untuk segera menikah dan memiliki seorang penerus.
Bagaimana jadinya jika kedua insan yang sama-sama pernah terluka karena cinta itu membuat kesepakatan untuk menikah selama 99 hari. Akankah cinta datang diantara mereka? Atau pernikahan mereka akan berakhir sesuai kesepakatan.
Jangan lupa Follow.
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3
"Aw.. sakit." Rintih Alana dengan menjerit.
"Oh ****!" Sky yang terkejut bahkan tak bisa berkata-kata. Ia menatap wanita dibawahnya dengan tatapan tak percaya, ternyata Alana masih tersegel dan dialah pria pertama yang memasukinya. Pantas saja tadi sedikit kesusahan saat melakukannya. "You are still a virgin!?"
Alana diam tak menjawab karena masih merasakan sakit di pusat tubuhnya.
"Kenapa kau tidak bilang?" Seandainya Sky tahu Alana masih tersegel, ia tidak akan berani bertindak sampai sejauh ini. "Kau yakin masih ingin melanjutkannya?" Sebuah pertanyaan bodoh meluncur begitu saja dari Sky karena masih terkejut dengan apa yang terjadi.
"Kau sudah mengambilnya. Jika pun kita berhenti sekarang apa kau bisa mengembalikannya?" Tanya Alana sembari mengusap air matanya.
Sky menghela napas, menyesali pertanyaannya tadi. Karena tentu saja ia tidak bisa mengembalikan mahkota Alana, terlebih gairahnya kini semakin panas saat merasakan begitu hangat di dalam sana. Hingga ia pun tak kuat jika harus berhenti sekarang, dan mulai bergerak mencari kepuasan di dalam tubuh Alana.
Suara ******* dan lenguhan kini memenuhi ruang kamar hotel tersebut, saat ke-duanya kini melebur menjadi satu mendaki sebuah kenikmatan terlarang yang pastinya akan berdampak pada kehidupan mereka nantinya. Seakan tak puas cukup sekali, ke-duanya terus mengulang entah sampai jam berapa baru berhenti karena mereka langsung tertidur pulas hingga pagi menyapa keduanya.
"Aw.." Alana yang terbangun memijat kepalanya yang terasa pusing dan berat, bahkan ia merasakan tubuhnya begitu remuk dan sakit terutama di bagian intinya. "Aku dimana?" Alana menatap isi ruangan yang asing baginya, dan terkejut saat mendapati tubuhnya dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun.
Dengan cepat ia menatap kesamping sisinya, dan lagi-lagi terkejut saat melihat sosok pria yang bertelanjang dada tengah tertidur membelakangi dirinya.
"Oh ya ampun, apa yang sudah kulakukan?" umpatnya dan bergegas turun dari atas ranjang sampai tak menyadari selimut yang digunakannya terinjak hingga membuat Alana terjatuh cukup keras.
Mendengar suara keributan, Sky pun terbangun dari tidurnya. Mencari wanita yang semalam menemaninya dengan kening berkerut.
"Kau sedang apa?"
Alana yang masih terduduk diatas lantai langsung berdiri dengan mencengkram selimut untuk menutupi tubuhnya. Namun pilihannya untuk berdiri ternyata salah, karena saat ini kedua matanya ternodai dengan penampakan yang membuatnya menjerit. Ia pun segera menutup matanya dengan kedua tangan yang sedikit merenggang.
"Ck.." Sky berdecak kesal mengambil celana miliknya yang ada di atas lantai.
"Stop! Jangan mendekat!" Alana mundur saat pria itu berjalan kearahnya.
"Oh ayolah Alana, semalam kau sudah melihat semuanya." Ucap Sky dengan tertawa.
"Alana? Dia mengenalku?" Ia pun menurunkan kedua tangannya dan terkejut saat melihat dengan jelas wajah pria itu. "Sky!" pekik Alana. Oh ya ampun, bagaimana bisa ia berada di satu ranjang yang sama dengan Sky. Dan melihat bagaimana berantakannya keadaan kamar serta rasa sakit di tubuhnya yang telanjang, sudah dapat dipastikan mereka menghabiskan malam bersama.
"Ya, aku Sky Dwight."
"Apa yang sudah kau lakukan padaku?" Tuduh Alana dengan tatapan tajamnya sembari mencoba mengingat apa yang telah terjadi.
Sky menghela napasnya dengan panjang. Inilah yang paling tidak ia sukai jika bercinta dalam keadaan mabuk, pasti tidak akan sadar dengan apa yang telah terjadi.
"Kau menyerahkan dirimu secara sukarela jadi jangan menatapku seperti itu!" Sky berjalan menarik pinggang Alana mendekat. Ia sudah membuat keputusan tadi malam, akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi pada wanita itu mengingat dia lah pria pertama yang menyentuh Alana. "Malam itu kau yang memaksaku untuk bercinta. Tapi tenang saja aku akan—"
"Lepas!" Alana mendorong Sky dengan kasar. Kata-kata pria itu seakan merendahkannya, mengatakan bahwa dirinya adalah wanita ****** yang dengan mudahnya memberikan tubuh pada para pria. "Lupakan apa yang telah terjadi! Dan jika kita bertemu kembali bersikaplah untuk tidak saling mengenal!"