Naya seorang wanita yang ceria seketika berubah hidupnya setelah mengalami kecelakaan kerja. Tak hanya mengalami kelumpuhan, satu persatu nasib malang mulai hadir di hidup Naya. Meskipun atasan tempat Naya bekerja bertangung jawab atas Nanya namun itu tidak mampu membuat hidup Naya lebih baik.
Lalu bagai manakah Naya menjalani hidup dengan nasibnya yang malang itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sejak Kapan ?
Naya mengusap dadanya karena terkejut. Bos yang kini menjadi suaminya itu sering sekali membuatnya terkejut. Untung saja jantung Naya tidak bermasalah, jika tidak sudah lama dia mati karena terkejut.
"Kau sedang apa ?" tanya Damar yang masih berdiri di tempatnya.
"Aku hanya melihat Boby yang baru saja pergi." jawab Naya jujur.
Damar tidak menanggapi ucapan Naya itu dan malah mengajak Naya keluar.
"Kau ingin jalan-jalan di sekitar sini ?"
Tak berapa lama kemudian Damar dan Naya sudah berada di halaman depan rumahnya. Melihat kendaraan yang berlalu lalang. Awalnya Damar ingin mengajak Naya pergi ke taman yang ada di perumahan ini, namun Naya menolak karena Naya masih insecure dengan kondisinya yang lumpuh.
"Minggu depan jadwal mu cek ulang ke rumah sakit." kata Damar memulai pembicaraan.
"Jika lukanya sudah sembuh, kita bisa mengatur jadwal terapi untuk pengobatan selanjutnya." lanjut pria itu.
Damar sudah menghubungi Dokter Sky, Direktur rumah Sakit Medika Sejahtera untuk mencarikan dokter neurologi terbaik yang akan menangani Naya agar bisa sembuh.
"Bagai mana jika aku tetap tidak bisa berjalan ?" Naya tersenyum miris mengingat keadaannya yang begitu menyedihkan.
"Aku akan terus mencari pengobatan terbaik di seluruh dunia sampai kau bisa berjalan." jawab Damar yakin.
Bagi Damar sebanyak apa pun dia harus mengeluarkan uang tidak masalah untuknya asal dia bisa membuat Naya dapat berjalan lagi.
Lagi-lagi Naya tersenyum miris mendengar ucapan Damar yang begitu manis. Seperti seorang kekasih yang sanggup berkorban demi kekasih yang begitu dicintainya. Namun kenyataannya tidak seperti itu. Damar melakukan semua ini hanya karena sebuah tanggung jawab, bukan karena cinta.
*
Cahaya matahari yang masuk melalui celah tirai kamar membuat Naya mengerjabkan matanya. Ini sudah hampir pukul delapan pagi. Selama satu minggu ini Naya selalu bangun kesiangan karena tidurnya yang setiap malam terganggu dengan mimpi-mimpi buruk.
Tapi pagi ini Naya begitu terkejut ketika melihat Damar yang sedang tidur di sampingnya. Biasanya Naya tidak mendapati siapa pun di kamar ini setiap dia bangun pagi.
Sejak kapan mereka tidur di ranjang yang sama ? sejak mereka tinggal di sini atau mungkin sejak hari pertama mereka menikah saat di rumah sakit ? batin Naya menerka-nerka.
Wajah tampan Damar yang sedang terlelap membuat tatapan Naya tidak bisa berpaling. Meskipun sudah dua tahun bekerja dengan atasannya itu, tapi baru kali ini Naya melihat jelas wajah Damar dari jarak yang sangat dekat.
Pantas saja para karyawan wanita di kantor selalu mengharap dan berkhayal untuk menjadi kekasih atau menikah dengan Damar karena pria itu memang sangat tampan. Tapi selama ini mengapa Naya melihat Damar biasa saja. Just good looking. Mungkin karena Naya sudah memiliki Candra sehingga matanya hanya menatap pada pria yang dicintainya saja.
Naya mengurungkan niatnya untuk memanggil Cica dan Fitri karena takut akan menganggu tidur Damar. Jadi, Naya hanya bisa diam saja di tempatnya sampai Damar bangun.
Dalam diamnya ternyata Naya menghitung hari. Hari ini adalah hari Minggu, itu artinya sudah satu minggu ayahnya meninggal, sudah satu minggu juga dia tidak bertemu Candra dan sudah satu minggu juga ia menikah dengan Damar.
Ingatan Naya kemudian kembali ke masa lalu. Masa di mana saat bersama Candra. Enam bulan yang lalu Candra di angkat jadi manager di perusahaan tempatnya bekerja. Candra pun memutuskan untuk melamar Naya dan langsung bertunangan. Naya begitu bahagia saat itu.
Candra meminta waktu enam bulan agar ia bisa menyiapkan pernikahan yang meriah untuk Naya karena gaji yang ia dapatkan sebagai manager lumayan besar. Setelah uangnya sudah cukup, mereka akan pergi ke sebuah WO untuk memilih konsep pernikahan dan juga mempersiapkan segala sesuatunya.
Naya mengusap air matanya yang jatuh begitu saja. Ia tersenyum miris. Seharusnya hari ini dia dan Candra sibuk untuk mengurus pernikahan mereka karena hari ini merupakan hari Minggu pertama di bulan pernikahan mereka yang akan diselenggarakan pada akhir bulan ini.
Karena begitu larut dengan pikirannya, Naya tidak sadar jika Damar sudah membuka mata.
"Kau menangis ?" suara Damar tiba-tiba membuyarkan lamunan Naya.
kadang aku jg merasa aneh aja klo baca nkvel yg katanya gak cinta tp bisa mengauli dan lbh parahnya lagi yg katanya hanya pernikahan kontrak kenapa kq nympk bisa hamil jg, kadang aku heranya jg, apa mugkin yg bikin cerita emang bermasalah, banyak tu novel" yg begitu. aneh kan 🤭😅